My Perfect Lady - Bab 26 Dia Pasti Menjanjikan Sesuatu Padanya (1)

Grace Tang tidak tahu bahwa Dharius Ye sudah ada di sini, Fera keluar dari dalam setelah Grayson Han pergi. Dia melihat salep yang diantar oleh Grayson Han di atas meja, lalu ia berkata dengan kesal: “Dia berpura-pura baik karena punya niat jahat”.

Grace Tang tidak bisa menahan tawa: "Kak Fera, tampaknya kamu sangat tidak senang dengan Grayson?"

"Aku adalah orang yang punya prinsip, tidak seperti kamu, seketika berubah pikiran saat dia mengatakan sesuatu yang baik."

"Bukannya aku berubah pikiran, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, kamu juga sudah mendengar bahwa Grayson mengatakan bahwa dia sudah berbicara dengan Gibson, dan ke depannya hal seperti itu tidak akan terjadi lagi. Bukankah ini hal yang baik bagi? Kita yang memiliki keadaan seperti ini, apa yang bisa diandalkan untuk melawan mereka? "Grace Tang tertawa mengejek.

“Oke, kata-katamu lebih dariku.” Fera berkata dengan penuh emosi.

Setelah makan siang, Fera mengatakan bahwa dia sedang sakit kepala dan ingin berbaring di tempat tidur. Setelah Grace Tang membersihkan kamar sebentar, Fera memanggilnya untuk meminta Grace Tang membantu dia membeli beberapa makanan ringan, dia berbaring hingga bosan, Grace Tang menuruti permintaannya dan langsung turun ke bawah, lalu segera melajukan mobil.

Ketika mobil baru saja keluar dari komplek tempak tinggalnya, ponselnya pun berdering, dia melihat nomor yang tidak dikenal, dia tidak langsung menjawabnya. Tapi langsung mematikannya.

Nomor kembali meneleponnya, Grace Tang harus mengangkatnya, suara yang tidak menyenangkan pun datang dari ujung telepon lain: "Apa maksudmu?"

“Direktur... Ye?” Ternyata itu adalah panggilang dari Dharius Ye. Grace Tang tidak menyangka sama sekali, dia pun seketika tergagap setelah menyebut namanya.

"Apakah temanmu itu baik-baik saja?"

"Ya, hanya luka luar di bagian kulit."

“Baiklah kalau begitu, kamu datang ke sini, aku punya obat untuk menghilangkan bekas luka.” Suara Dharius Ye terdengar samar.

Wanita sialan ini, jika dia tidak meneleponnya, bukankah dia tidak bersiap untuk menghubungi dirinya?

Tampaknya Grayson Han pasti menjanjikan sesuatu padanya.

"Oke." Grace Tang pun setuju dan berubah haluan melajukan mobilnya ke villa Dharius Ye.

Ketika mobil tiba di depan villa Dharius Ye, Grace Tang keluar dan buru-buru membunyikan bel pintu, pintu villa itu dibuka oleh Bibi Zhang, "Tuan Muda ada di kamar di lantai atas."

Grace Tang mengangguk kepada Bibi Zhang dan berjalan cepat ke atas. Dia berhenti di depan pintu kamar Dharius Ye, ia mengangkat tangannya untuk mengetuk dengan pelan.

“Masuk!” Suaranya terdengar sangat tenang.

Grace Tang mendorong pintu hingga terbuka dan melihat Dharius Ye duduk di sofa, dia menunjukkan senyumnya: "Direktur Ye!"

Mata Dharius Ye tertuju pada wajah Grace Tang yang lebam, Obat Tradisional Keluarga Shaomemang tiada bandingnya, begitu digunakan, salep itu akan segera bekerja, tetapi wajah Grace Tang ternyata masih bengkak, membuktikan bahwa dia tidak menggunakan salep yang diberikan oleh Grayson Han.

Grace Tang tidak menggunakan salep yang diantar oleh Grayson Han, hal ini membuat suasana hati Dharius Ye lebih baik. Dia mengulurkan ke sebuah kotak di meja kopi di depannya dan berkata: "Ini untukmu."

"Apa ini?" Grace Tang melangkah maju untuk mengambil kotak itu.

Logo Keluarga Shao pada kotak itu membuatnya tercengang, dia memandang Dharius Ye, Dharius Ye juga sedang memandangnya. Suaranya masih terdengar dingin dan jelas: "Ini adalah salep tradisional dari Keluarga Shao, ini sangat ampuh untuk bekas luka."

"Terima kasih, Direktur Ye!" Grace Tang tersenyum dan berterima kasih padanya.

"Mengapa kamu berdiri konyol seperti itu? Bukankah lebih baik kamu olesi segera?" Dharius Ye melihatnya memegang kotak itu, ia mengingatkan sambil menunjukkan senyum yang samar.

"Sekarang?" Grace Tang melirik Dharius Ye. Salep itu berwarna hitam, jika diolesi di wajahnya sekarang, maka hari ini dia tidak bisa bertemu dengan siapa pun.

Dia juga bersiap kembali untuk membuat makan malam untuk Fera, bagaimana bisa dia keluar dalam seperti ini?

“Jika bukan sekarang, lalu kapan kamu ingin menggunakannya?” Dharius Ye berkata dengan kesal. "Kemarilah, biarkan aku membantumu!"

Kata-kata Dharius Ye mengejutkan Grace Tang, bagaimana dia bisa berani meminta Dharius Ye untuk membantunya, ia segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Terima kasih, Direktur Ye, aku akan melakukannya sendiri."

"Omong kosong, cepat datang ke sini!" Dharius Ye berbicara dengan galak dan tidak bisa dibantah, Grace Tang mau tidak mau harus duduk dan melihat Dharius Ye membuka kotak itu, lalu mengoleskan salep ke wajahnya dengan sendok kecil khusus.

Kontak tatap muka ini membuat Grace Tang agak bingung, mata Dharius Ye di depannya menatap wajahnya dengan penuh perhatian.

Dia bisa melihat dirinya di mata Dharius Ye, rambutnya berantakan, dan wajahnya tampak lebam, sehingga dia merasa sangat malu, sangat berbeda dibandingkan dengan Dharius Ye yang tampak tenang dan tampan.

Grace Tang tidak berani menatap Dharius Ye, perbedaan yang terlalu mencolok membuatnya malu.

Dia menundukkan matanya, seketika ia panik menghindari tatapan matanya, tetapi tak disangka Dharius Ye meraih dagunya.

Grace Tang terpaksa menatapnya, matanya sangat tenang dan suara terdengar lembut, ia berkata: "Apakah kamu takut padaku?"

"Tidak ... tidak!" Grace Tang menjawab dengan tergagap, tidak tahu mengapa, dia merasa jantungnya berdetak sangat kencang.

“Lalu mengapa menghindar jika kamu tidak takut padaku?” Dharius Ye menatap wajahnya dengan dingin dan terus mengoleskan salep ke wajahnya.

Tampaknya bermanfaat, dia langsung melihat mata Grace Tang, tiba-tiba dia terkejut karena saat ini dia saling bertatapan dengan Dharius Ye.

Grace Tang memaksa dirinya untuk tetap tenang, kali ini bukan waktunya untuk panik.

Detak jantungnya akhirnya normal. Matanya yang indah menatap Dharius Ye, suaranya lembut dan manis pun terdengar: "Direktur Ye, kamu terlihat sangat tampan!"

Ucapan ini memperlambat gerakan tangan Dharius Ye.

Dia sangat tahu bahwa dirinya memang sangat tampan, juga bukan pertama kalinya mendengar orang memujinya seperti ini, tetapi ini adalah pertama kalinya dia merasa pujian itu berbeda dari orang lain.

Wanita di depannya memililki kecantikan kelas atas, bahkan jika wajahnya lebam dan menggambarkan sifatnya yang malu, namun tidak bisa menyembunyikan kecantikan alaminya.

Terutaman kedua matanya yang cantik sungguh tak terlukiskan. Pada saat itu, mata yang indah menatap Dharius Ye dengan penuh perasaan.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu