My Perfect Lady - Bab 196 Tiga Tahun (1)

Setelah kepergian Wirnando Gu, ekspresi Dharius Ye menggelap. Evans Xiao tahu bahwa dia sedang tidak senang.

Dia pun hanya membujuknya berkata: "kak, Grayson Han itu orang yang licik, dia pasti sengaja menunjukkan foto-foto ini kepada Wirnando Gu, untuk membuatmu menjadi tidak senang. Kamu harus tenang."

Dharius Ye mengerutkan keningnya: "Evans apakah kamu tidak merasa uang yang didapatkan Grayson Han ini begitu aneh? Apakah Nixon Tang benar-benar meninggalkan uang untuk dia?"

"Kak, Wirnando Gu itu sengaja untuk memecah belah. Kamu jangan termakan dengan perkataannya."

"Wirnando tidak akan seperti ini. Memang ada yang ganjil dengan masalah uang, kita harus menyelidiknya."

"Kak sebaiknya lupakan saja. Terakhir kali karena masalah anak kamu sudah membuat kakak ipar menjadi tidak senang. Jika kamu karena sesuatu hal yang tidak yakin ini kembali membuat kakak ipar menjadi tidak senang. Jika kakak ipar benar-benar marah dia maka akan benar-benar pergi mencari Grayson Han."

"Apa?" Dharius Ye melototi Evans Xiao, "kamu juga merasa dia memiliki hubungan dengan Grayson Han?"

"Tidak aku hanya mengambil untuk perumpaan saja."

"Hehe, aku tahu kalian semua berpikir seperti itu bahwa aku tidak bisa hidup tanpa dia bukan? Mencari kodok berkaki tiga memang sulit tetapi tidak sulit bukan untuk mencari wanita berkaki dua?" Dharius Ye mencibir.

Setelah Grace Tang mengetahui Dharius Ye kalah, seharian ini Grace Tang merasa sedikit ragu-ragu. Jangan-jangan Dharius Ye mencurigai sesuatu?

Bagaimana jika dia menyelidiki asal mula dana Grayson Han? Meskipun dia menggunakan nama palsu pada saat mentransfer uang.

Tetapi dia masih saja cemas karena bagaimana pun juga hatinya tidak tenang karena telah berbuat sesuatu yang tidak benar.

Ketika hatinya sedang panik, Grayson Han menelepon dia untuk berterima kasih dan memberitahu Grace Tang untuk tidak perlu cemas.

Kemarin rekening yang diberikan Grayson Han kepada Grace Tang bukan rekening miliknya sendiri, melainkan milik ibunya Nyonya Han. Setelah Nyonya Han mentransfer ke dalam rekeningnya, dia kembali mentransfer keluar. Paling jauh pun Dharius Ye hanya bisa menyelidiki hingga ke Nyonya Han saja.

Hati Grace Tang merasa sangat lega tetapi hatinya tetap saja merasa bersalah.

Dia khawatir Dharius Ye tidak senang, maka Grace Tang pun menelepon Dharius Ye untuk menanyakan hal tersebut.

Yang menjawab panggilan untuk Dharius Ye adalah Evans Xiao, "kakak ipar, ponsel kakak tertinggal di ruangan kerjanya. Ada urusan apa kamu mencarinya?"

Perasaan Grace Tang memberitahunya bahwa Evans Xiao sedang berbohong, pasti Dharius Ye yang tidak ingin menjawab panggilannya.

Karena telah membuat kesalahan maka Grace Tang pun tidak ingin membocorkannya, "bukannya Dharius mengatakan ada kabar baik hari ini? Aku ingin menanyakan hal tersebut."

Ucapannya membuat Evans Xiao menghela nafasnya, "gagal."

"Mengapa bisa seperti itu? Apakah dia menjadi tidak senang?"

Evans Xiao menghela nafasnya, "sedikit."

"Evans kamu bujuklah dia, Dalam sebuah petarungan memang ada kekalahan dan itu merupakan hal yang wajar. Jangan terlalu memikirkannya."

"Aku sudah mengetahuinya. Aku akan membujuk kakak." Setelah memutuskan panggilannya, Evans Xiao menelepon Max.

"Kamu beritahu kakak bahwa kakak ipar sedang mencari dia. Ingatkan dia untuk jangan berbicara terlalu lama dengan wanita itu dan bergegas pulang."

"Baik." Max mengiyakannya.

"Aku menaruh ponsel kakak di dalam lacinya. Kamu kembalilah untuk mengambilnya. Kamu beritahu kakak aku ada urusan dan pergi terlebih dahulu."

Setelah memutuskan panggilannya, Max memberitahu semua perkataan Evans Xiao kepada Dharius Ye. Dharius Ye hanya mendengus dan tidak berekspresi apa pun. Max menyadari suasana dia sedang tidak senang pun tidak lagi berbicara lanjut.

Grace Tang semakin cemas begitu mengetahui Dharius Ye tidak menjawab panggilannya. Dharius Ye pasti sudah mencurigai dia. Dia merasa lari bukan ide yang baik dan lebih baik pergi bertemu dengan Dharius Ye.

Dia bergegas berganti pakaian dan memakai perhiasan yang dia bawa kembali dari Vienna Residence lalu pergi ke perusahaan Dharius Ye.

Karena tidak menelepon terlebih dahulu, kedatangan Grace Tang pun menjadi sia-sia. Dharius Ye tidak ada di perusahaannya dan sekretarisnya mengatakan dia sedang berada di luar untuk mengurusi beberapa masalah.

Grace Tang menelepon Dharius Ye, tetapi Dharius Ye tidak menjawabnya. Grace Tang merasa sangat aneh, apa maksud dari sikap Dharius Ye yang seperti in?

Meskipun mencurigai dia pun tidak seharusnya bersikap seperti ini. Setidaknya harus bertanya dengen jelas bukan terus tidak menjawab panggilannya.

Dia dengan kebingungan meninggalkan perusahaan Dharius Ye, baru saja melewati sebuah persimpangan, sebuah mobil mengikutinya dari belakang. Wirnando Gu mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil, "Nona Tang mari berbicara."

Wirnando Gu terlihat seperti mengatakan 'jika tidak ingin berbicara jangan berharap kamu dapat pergi.' Grace Tang pun menganggukkan kepalanya, mari berjumpa di cafe depan."

Sepuluh menit kemudian mereka berdua duduk di dalam sebuah ruangan VIP. Wirnando Gu memesan dua gelas Blue Mountain Coffee dan menatap Grace Tang dengan datar: "keadaanmu baik-baik saja bukan?"

"Terima kasih atas perbuatan Tuan Gu." Grace Tang menjawab dengan datar.

"Maaf! Aku tidak menyangka akan terjadi masalah seperti itu." Wirnando Gu meminta maaf.

Grace Tang tidak bersuara. Wirnando Gu bukan tipe orang yang dapat meminta maaf. Hari ini dia mencarinya pasti bukan untuk meminta maaf.

Ternyata benar apa yang dia pikirkan. Setelah Wirnando Gu selesai meminta maaf dia segera mengatakan: "kamu yang memberikan uang kepada Grayson Han bukan?"

"Apakah Tuan Gu sedang berdongeng?" Grace Tang menatap Wirnando Gu tanpa rasa takut sedikit pun. Sebelum mengetahui status Wirnando Gu, dia sangat wanti-wanti kepadanya.

Tetapi dia sekarang tidak takut kepada Wirnando Gu karena dia tidak memiliki tujuan apa pun kepadanya dan tidak memiliki permintaan apa pun.Sehingga dia tidak perlu merasa takut kepadanya.

"Sebaiknya kamu berbicara jujur kepadaku. Jika aku menemukannya, kamu harus menanggung akibatnya sendirian." Wirnando Gu melihat Grace Tang tidak ingin mengaku pun mulai mengancamnya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu