My Perfect Lady - Bab 241 Tidak Akan Begitu Bodoh Lagi (1)

Setelah keluar dari kamar, Dharius Ye tidak berani pergi. Sebenarnya dia masih ada urusan penting yang harus dilakukan, tapi Grace Tang membuat dia sedikit khawatir.

Selalu ada satu perasaan, kalau dia pergi sekarang, maka kedepannya dia dan Grace Tang akan menjadi orang asing.

Teringat pada Grace Tang yang bilang ingin minum sup ikan di kapal Wirnando Gu, Dharius Ye pun memasak sup dibawah pengajaran Bibi Zhang untuk Grace Tang.

Dia membawa sup ikan itu masuk ke dalam kamar. Grace Tang baru saja turun dari ranjang dan mereka saling menatap satu sama lain. Grace Tang tersenyum duluan dan matanya menatap lembut tangan Dharius Ye, "Kamu sendiri yang buat sup ini?"

"Iya." melihat senyum Grace Tang, Dharius Ye mendadak gugup, "Mungkin tidak terlalu enak!"

"Biarkan aku coba!" Grace Tang tersenyum, mengambil mangkuk sup dari tangan Dharius Ye, lalu mencoba satu suap, "Enak sekali! Benar-benar enak sekali!"

Grace Tang tersenyum dengan sangat natural, Dharius Ye juga tersenyum, "Aku kira kamu tidak suka."

"Suka, sangat suka! Terima kasih!" Grace Tang tersenyum dengan sangat cantik dan terlihat sangat terharu, "Aku sangat senang. Kamu adalah pria pertama yang membuatkan sup untukku!"

Grace Tang meminum habis sup yang Dharius Ye buatkan dan berkata, "Enak, sama seperti koki hotel bintang lima."

Senyum Grace Tang sangat polos, dan hati Dharius Ye terasa berat. Dia memeluk Grace Tang, "Grace, kalau tidak senang katakan saja. Tidak perlu akting di hadapanku."

"Akting? Kenapa aku harus akting?" Grace Tang menatap Dharius Ye dengan tatapan tidak bersalah.

"Wirnando Gu sudah bilang padaku, dia tidak ada maksud lain, bilang tanganmu mirip dengan Yohana hanya bercanda saja."

Dharius Ye berkata seperti ini, Grace Tang baru mengetahui Wirnando Gu mencari alasan buruk seperti ini, bilang tangannya mirip Yohana, jadi dia menghancurkan tangannya.

Dharius Ye masih menjelaskan, "Grace, aku bersama denganmu bukan karena ini. Aku menyukaimu karena kamu adalah kamu, bukan karena orang lain. Mengenai Yohana, aku tidak mengelak kalau aku pernah mencintainya. Masalah aku dan Yohana sudah berlalu. Grace, kamu berikan aku waktu, aku akan melupakan dia!"

Wajah Grace Tang pelan-pelan masam dan senyumnya mulai hilang, "Aku bukan karena ini ...."

"Kalau begitu karena apa?" Dharius Ye menatap Grace Tang dengan bingung.

Grace Tang tadi sudah berpikir, alasan Wirnando Gu yang buruk tidak bisa sama sekali menghapuskan kecurigaan Dharius Ye.

Apalagi sekarang pria itu sudah bersama dengan Yohana. Karena Yohana adalah alat yang digunakan oleh Sophia Lu dan Charles Xiang untuk melawannya, jadi jelas sekali mereka tidak akan terus diam.

Grace Tang percaya Yohana tidak lama lagi pasti akan datang memancingnya. Selain itu kalau karena masalah Yohana, dia marahan dengan Dharius Ye, kedepannya bagaimana bisa lagi menerima Yohana dengan besar hati?

Yang harus segera dia lakukan adalah mendorong Yohana ke samping Dharius Ye, membuat Yohana bermesraan dengan Dharius Ye, membuat Sophia Lu karena itu menjadi gila.

Sebelumnya dia tidak ada alasan menjelaskan kenapa tangannya terluka. Sekarang mendengar telepon mengenai Andios Guan, dia sudah mempunyai cara untuk menghadapinya.

"Aku marah hanya karena mendengar tentang satu informasi." Grace Tang menundukkan kepala dan matanya berkaca-kaca, suaranya sangatlah sedih, "Bibiku kemungkinan besar dibunuh oleh orang lain!"

"Apa?" Dharius Ye menatap Grace Tang dengan tersentak.

"Andios memberitahuku lewat telepon. Mengenai kelengkapannya tunggu dia pulang dulu, aku baru tahu." Grace Tang menceritakan dengan sederhana.

Mata Dharius Ye menggelap, "Tenang saja. Aku pasti akan membantumu membalaskan masalah ini."

"Tidak! Masalah ini aku sendiri yang akan membalaskan dendam." Grace Tang menolak tawaran Dharius Ye dengan sangat tegas.

"Kenapa kamu mempersulitkan diri. Aku bantu kamu balas dendam bukankah sama saja?"

"Tidak sama. Bibiku tidak ada anak. Aku sebagai satu-satunya keponakan, tentu saja harus balas dendam demi bibi!" Grace Tang juga merasa alasannya agak memaksa, "Kalau aku tidak bisa, sampai nanti kamu baru bantu saja."

"Baiklah!" Dharius Ye hanya bisa menyetujui, "Jangan memaksakan diri. Kalau tidak bisa, beritahu aku. Aku akan selalu mendukungmu!"

"Baik, aku tahu, Dharius. Terima kasih ya!" Grace Tang memeluk Dharius Ye, tapi hatinya sama sekali tidak terharu sedikitpun.

Pria ini sama sekali tidak pernah menjadi miliknya. Bukan dulu, sekarang ataupun di masa depan.

Kata-kata manis yang Dharius Ye katakan hanya bisa didengar, tidak bisa dimasukkan ke dalam hati. Kalau tidak dia akan sama seperti Sophia Lu dulu, berakhir dengan menyedihkan.

Sekarang yang Grace Tang lakukan hanya mengikuti arus, yang penting balas dendam dulu.

Andios Guan kembali satu jam kemudian, menyerahkan sebuah pen rekaman kepada Grace Tang.

Saat menerima pen rekaman itu, Grace Tang menatap mata Andios Guan. Mata Andios Guan memberitahunya, semuanya sudah selesai diatur.

Grace Tang membawa pen rekaman itu kembali ke ruang baca, mendengar rekaman itu di hadapan Dharius Ye.

Pertemuan Axel Lee dan Rissa Lee pada awalnya lumayan damai, tapi begitu bicara mengenai kehamilan, Axel Lee mulai marah, "Bukankah aku suruh kamu aborsi? Kenapa kamu memberitahunya?"

"Bukankah aku ingin melahirkan anak kita?" Rissa Lee sedikit sedih.

"Apa yang kamu mengerti? Sebastian bukanlah orang bodoh. Kalau sampai dia mengetahui ada yang salah, maka bukankah sia-sia kesabaranmu selama dua puluh tahun ini?"

"Dia tidak akan tahu. Selingkuhannya juga hamil. Dia kira baru mempunyai anak di saat tua!" Rissa Lee sangat puas, "Sekarang bukankah mendapatkan dua dalam satu gerakan? Kita bisa mempunyai kita sendiri, juga bisa mendapatkan harta."

"Di luar masih ada Stella Liu yang hamil. Itu adalah bom waktu yang akan meledak kapan saja!"

"Aku mencarimu adalah untuk membicarakan ini. Kita pikirkan cara untuk membereskan Stella Liu itu."