My Perfect Lady - Bab 218 Ceritakan sekali lagi kejadian malam itu

Dharius membawa Yohana langsung ke Grand Hyatt, di depan pintu gerbang Max turun untuk bantu Dharius membuka pintu, dan Dharius turun dari mobil.

Lalu dia menahan bagian pintu mobil atas dengan tangannya dan penuh perhatian agar Yohana turun dari mobil.

Tindakan dia ini membuat Max melongo, apakah jiwa tuan muda sudah tergoda?

Dulu hanya melihat dia menaruh perhatian seperti itu pada nona Gu, namun terhadap nona Tang malah tidak pernah?

Intuisinya mengatakan ini tidak benar, Max merasa sedikit rumit, apakah harus mengatakan hal ini pada nona Tang?

Kalau dia kasih tahu, nona Tang pasti sangat marah, pasti akan ribut, dengan begitu tuan muda pasti akan menerima akibatnya.

Jika tidak kasih tahu, dia merasa bersalah pada Grace, selama ini dia tinggal di villa Grace, dan menyadari Grace seorang yang cukup baik.

Selain kadang seenaknya terhadap tuan muda, terhadap orang lain sangat baik, tidak terkecuali pada dirinya juga.

Tetapi kalau dia kasih tahu Grace, tuan muda pasti akan sangat marah, sampai saat itu dia akan tamat.

Di saat Max mengalami dilema, dia melihat mobil Dennis. Melihat Dennis mata Max langsung bersinar, dia inisiatif sendiri untuk menyapa Dennis : “Tuan muda Lu!”

Sapaan Max membuat Dennis sedikit kaget, sambil tersenyum : “Kak Dharius ada di sini?”

“Iya, tuan muda ada di Revolving Restaurant ruang no 8.” Max secara khusus mengatakan dengan jelas nomor ruangan, mendengar itu Dennis pasti akan mampir dan menyapa Dharius.

Sampai saat itu melihat tuan muda bersama wanita lain, pasti akan beri tahu pada nona Tang, jadi hal ini tidak ada hubungan dengannya, karena yang beri tahu adalah Dennis.

Mendengar Dharius ada di ruang no 8, Dennis masuk ke lift menuju Revolving Restaurant, mendorong pintu ruang no 8, mendadak dia kaget.

Di dalam situ Dharius bersama seorang wanita muda yang cantik, sedang saling bertatapan, wanita itu mirip Yohana Gu.

Mendengar suara pintu terbuka, Dharius mengalihkan pandangannya ke depan, Dennis langsung berkata : “Aku dengar dari Max kamu makan di sini, aku mampir sebentar.”

Dharius tersenyum kecil, “Atau tidak kita makan bersama?”

“Baik!” ujar Dennis tanpa menolak dan langsung duduk, pandangannya berhenti pada wajah Yohana : “Ini?”

“Aku bernama Yohana.” Jawab Yohana sambil senyum manis pada Dennis.

Nama ini membuat Dennis tertegun, tanpa sadar dia melirik pada Dharius, dan mendapati pandangan mata Dharius yang ramah dan hangat sedang menatap Yohana.

Hati Dennis tersentak, apakah Dharius menyukai wanita bernama Yohana ini? Lalu bagaimana dengan Grace?

Perasaan Dennis sedikit rumit, dulu dia berharap Dharius dan Grace berpisah, namun saat itu dia menyadari perasaan Dharius yang dalam, perasaan hatinya menjadi beda.

Kalau saja Grace tahu di belakang dia Dharius kencan di luar dengan wanita yang mirip dengan Yohana Gu, seberapa sedih hatinya?

Dia tidak ingin melihat Grace sedih, kalau boleh dia bersedia membuatnya bahagia seumur hidup.

Hati Dennis terasa berat, hingga makanan yang ada di mulut juga terasa hambar.

Dan Dharius sepanjang waktu itu penuh senyum, wanita yang bernama Yohana itu juga gembira sekali.

Saat meninggalkan Grand Hyatt, Dennis tidak tahan untuk menoleh lagi, melihat Dharius sendiri memakaikan seat belt pada wanita bernama Yohana itu.

Hatinya merasa sedih tanpa sebab, sebelumnya dia ingin mengatakan ini semua pada Grace, sekarang tiba-tiba saja dia tidak ingin mengatakannya.

Namun dia juga tidak ingin Grace tidak tahu menahu hal ini, setelah berpikir lama dia membawa mobilnya menuju Hilltop Villa.

Grace dan Fera sedang duduk dan mengobrol di taman di bawah pohon, melihat Dennis datang diantar oleh pembantu membuatnya sedikit heran : “Kamu datang?”

“Lewat jalan ini, sekalian datang melihatmu.”

Grace menyilakan dia duduk, menyuruh pembantu untuk membawakan teh, melihat Dennis sudah duduk, Fera beralasan ingin pergi untuk menyulam dan beranjak pergi.

Dennis minum seteguk teh, lalu menatap Grace : “Baik-baik saja belakangan ini?”

“Baik?” Grace melihat Dennis dengan heran, sepertinya ada yang ingin dia bicarakan.

“Apakah Kak Dharius baik padamu?” tanya Dennis lagi.

“Baik.”

“Apakah kalian ada rencana untuk mengunjungi kakek dan nenek Kak Dharius?”

“Tidak ada rencana untuk itu.” Jawab Grace.

“Mengapa, apa Kak Dharius tidak pernah menyebutnya?”

“Bukan, aku yang tidak bersedia. Aku sudah janji pada Wirnando, tunggu tiga tahun lagi kalau Yohana masih belum kembali baru membicarakan hal ini.”

Nama Yohana ini membuat Dennis termangu, teringat akan gadis yang mirip sekali dengan Yohana Gu. “Grace, kamu tahu hal mengenai Yohana?”

“Iya, aku tahu semuanya.”

“Kalau Yohana kembali, kamu sungguh berencana untuk melepaskan Kak Dharius?”

“Kalau itu harus lihat Dharius lagi, jika di hatinya masih ada Yohana, aku tidak melepasnya juga tidak ada artinya benarkan? Lagi pula mereka baru orang yang benar-benar saling mencintai.”

Dennis melihat Grace yang begitu lapang dada, dalam hatinya merasa tidak jelas, sebenarnya Grace ada perasaan atau tidak terhadap Dharius?

Ibu Guan datang membawa buah, “Nona, tuan muda Lu, silakan makan buah!”

Ibu Guan orang lama di keluarga Tang, tentu saja Dennis mengenalinya, dia tersenyum pada Ibu Guan, dan mengucapkan terima kasih.

Ibu Guan tidak berkomentar dan berbalik, mendadak Grace memanggilnya : “Tunggu sebentar, ada hal yang ingin kutanyakan.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu