My Perfect Lady - Bab 150 Apakah Aku Begitu Mudah Untuk Dibully (2)

“Aku akan terus membujuknya hingga dia setuju."

Perkataan ini sama saja dengan bohongan, Sophia tidak menyetujuinya, maka dirinya jangan pernah berpikir untuk terang-terangan bersama dengan Dharius.

Melihat Grace mengerutkan keningnya, Dharius mengulurkan tangan untuk memeluknya, "Bersabarlah lagi! Bersabarlah, ok?"

Grace berpikir terus dalam hati, dia tidak pernah mau ingin bersama selamanya bersama Dharius, namun belakangan ini malah sering karena ini berkonflik dengan Dharius.

Semua orang mengatakan bahwa cinta itu melukai, perasaan itu tidak bisa dikontrol, belakangan ini dia terus saja terbenam didalam percintaan dan lupa dengan tujuan awalnya dirinya.

Sekarang menyadari keadaan seperti ini barulah yang dia inginkan, Sophia tidak ingin lepas tangan, sekarang sudah saatnya dirinya melakukan duel sebenarnya bersama Sophia.

Sekarang harus melihat siapa yang sebenarnya lebih hebat, Sophia tidak ingin lepas tangan, itu hanya saja sedang bertaruh bahwa Dharius mementingkan janjinya.

Dharius sekarang imbang terhadap mereka berdua, dia tidak memihak kepada siapapun, ini adalah sebuah kesempatan bagi Grace.

Dia si pelakor ini akan mulai menggunakan semua ini untuk menimbulkan banyak masalah.

Grace tidak lagi marah dengan Dharius, dia tenang dan pergi mandi dan beres-beres.

Malam ini, dia terbaring didalam pelukan Dharius, didalam hati Grace sudah mulai merencanakannya, dia tidak akan menunggu lagi, mulai sekarang dia mau menyerang.

Sophia kembali ke rumah dan menolak pertanyaan dari ibu dan ayahnya lalu langsung kembali ke kamarnya, dia menutup pintu dan duduk diatas sofa, dia merasa lega.

Semenjak acara tadi malam muncul kejadian seperti ini, didalam hatinya terus saja merasa tidak tenang, dia mengkhawatirkan banyak hal.

Tidak hanya takut mencelakai Grace diketahui, juga khawatir akan yang dulu-dulu terbongkar juga.

Dia tidak mengira bahwa Charles akan begitu ekstrim, demi mencegah halnya diketahui, dia bahkan tidak melepaskan orang tuanya.

Sophia sedikit takut, psikologi Charles sudah tidak beres, dari semenjak dipaksa untuk putus saja sudah tidak beres.

Charles membenci orang tuanya, dia dendam bahwa mereka tidak mampu, tidak bisa membuatnya bisa langsung naik takhta, tidak bisa memberikannya garis start yang baik, dia terus saja tidak baik terhadap orang tuanya.

Namun ternyata dia bisa begitu tidak memandang kemanusiaan, dia membunuh orang tuanya, ini sama sekali tidak disangka oleh Sophia.

Itu adalah sebuah keberuntungan akan ada orang yang begitu setia terhadapnya, namun ini juga pertama kalinya Sophia mulai khawatir.

Dia terus saja mengira bisa mengontrol Charles, dan dia akan bisa setia untuk bekerja untuk dirinya, namun sekarang Sophia menyadari bahwa dirinya sedikit memandang tinggi dirinya.

Seseorang yang bahkan bisa membunuh orang tuanya mana mungkin akan rela seumur hidup berada dibawah orang lain?

Dia harus siaga terhadap Charles.

kedua orang tua Charles meninggal, Evans tentu saja harus menyelidikinya sampai habis, Charles sudah menyiapkan semuanya hingga tidak diketahui, ketika mengetahui bahwa ibunya mengatakan hal itu kepada orang lain, dia langsung menyuruh ayahnya untuk tidak membiarkan ibunya keluar rumah.

Dan dia menyuruh ayahnya untuk datang bertemu dengannya di kota A, dan disaat ayahnya sudah tiba di kota A dan langsung mengikutinya kembali ke desa ular lagi.

Charles sudah lama ingin membunuh, ketika perjalanan pulang, dia memberikan ayahnya obat untuk tidur, disaat sampai dirumah, ayahnya masih tidak sadarkan diri, sedangkan Charles, disaat dia kembali dirumah, hal pertama yang dia lakukan adalah membunuh ibunya sebelum ayahnya bangun.

Ketika ayah Charles bangun dia sangatlah sedih, dia terus saja mengira bahwa istrinya dibunuh oleh orang lain, dan terus saja ingin melapor polisi.

Charles mana mungkin akan membiarkannya melapor polisi, semenjak dipaksa oleh keluarga Lu untuk putus dengan Sophia, Charles sudah lama benci terhadap orang tuanya.

Dia benci mengapa dirinya akan terlahir dikeluarga miskin seperti ini, dia benci orang tuanya tidak mampu dan masih saja ingin melahirkannya.

Dia benci dirinya diledek, dibully, namun orang tuanya hanya bisa bersembunyi dan tidak bisa membantu sama sekali.

Sekarang orang tuanya yang tidak bisa membawakan benefit bagi dirinya ini malah hampir mencelakai dirinya, dia tentu saja tidak akan membiarkan mereka hidup.

Dia menyuruh ayahnya ke kota A hanya untuk menutup dari mata orang lain saja, sekarang tujuannya sudah tercapai, dia tentu saja juga tidak akan membiarkan ayahnya hidup.

Dia terus memberikan obat tidur untuk ayahnya dan mengurus jasad ibunya.

Setelah semua tetangga datang melayat dan melihat ayahnya masih hidup dan bisa menjadi bukti baginya, dia lalu diam-diam mencekik ayahnya sampai mati dan menggantungnya diatas tiang seolah gantung diri.

Orang dari Evans bukanlah Forensik, dan dia juga tidak menyangka bahwa Charles akan begitu mengerikan, jadi penyelidikannya hanya saja mencari beberapa tetangga saja.

Dan sudah yakin bahwa ibu Charles meninggal ketika orang dari Grayson pergi, jelas bahwa ibu Charles dibunuh oleh orang dari Grayson.

Ayah Charles amlah karena terlalu sedih dan bunuh diri, hasil ini tentu saja akan membuat Grayson menjadi sasaran yang dicurigai.

Keluarga Han dan Dharius sudah bertempur berkali-kali, orang yang mati karena ini tidaklah sedikit.

Namun kejadian yang melibatkan anggota keluarga lain adalah pertama kali, Dharius sangatlah kaget dan marah, dia langsung mengajak Grayson untuk bertemu.

Grayson juga baru saja mendengar bahwa orang tua Charles mati, dia sangatlah kaget, orang-orang didunia mafia punya aturan sendiri, celaka tidak boleh melibatkan anggota keluarga.

Grayson tidak memberikan perintah seperti itu, orang dibawahnya juga tiak mungkin melakukan hal begitu kepada seorang wanita yang tidak berdaya.

Lalu, siapa yang sebenarnya membunuh ibu Charles?