My Perfect Lady - Bab 157 Kebencian Mencapai Klimak (2)

Max tahu maksud telepon Dennis Lu, yakin pasti Sophia Lu mengadu, “Atau tidak usah urus dulu?”

Dharius Ye menggelengkan kepala, bisakah tidak perduli? Dia orang yang takut masalah, masalah ini bermula dari dia, tentu saja harus diselesaikan.

Dia segera menerima telepon, terdengar suara Dennis Lu, “Kak Dharius, kakakku dan Nona Tang berantam, wajahnya bengkak, datang lihat dia jika kamu ada waktu.”

“Ok.”

Dharius Ye melempar handphone ke samping setelah memutuskan telepon, memijat dahi dengan galau, “Wanita kasar ini sungguh bisa tahan.”

Sepanjang hari ini Dharius Ye melihat handphone berkali-kali, Max tahu maksud dia, walaupun dia memaki Grace Tang sebagai wanita kasar, tetapi tetap berharap Grace Tang akan menelepon dia.

Melihat Tuan Muda berubah menjadi orang lain, Max diam-diam menggelengkan kepala, Grace Tang bukan orang bodoh, sepertinya sudah mengetahui isi hati Tuan Muda kepadanya.

Kelihatannya Tuan Muda akan dimakan mentah-mentah, pasti sulit untuk mengubah keadaan.

Memikirkan kelak Dharius Ye akan menjadi suami yang nurut sama istri, Max merasa seram.

Grace Tang sama sekali tidak berniat menelepon Dharius Ye, hari ini dia tidak berniat memukul Sophia Lu, tetapi jika Sophia Lu ingin dipukul, dia tentu tidak akan berbaik hati.

Fera menghela nafas melihat dia bolak balik:”Kenapa? Tidak ada masalah kan?”

“Ada, orang hina itu mengatur orang di kafe untuk menyerangku.” Grace Tang menghela nafas, “Untung Dennis Lu muncul.”

“Aku sudah tahu, lain kali jangan pergi bertemu dengannya.”

“Tenang, hari ini dia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan, dipukul olehku, rambutnya terjambak rontok olehku, pipinya juga bengkak dipukulku.” Grace Tang menjawab dengan tersenyum senang.

“Celaka!” Fera sama sekali tidak tersenyum, “Jika Dharius Ye tahu pasti akan sakit hati, Grace, dia pasti akan menghebohkan tentang masalah ini.”

“Aku tahu, bukankah aku memberinya kesempatan? Jika tidak dilakukan tidak menarik lagi.” Grace Tang menjawab dengan tidak perduli.

“Kamu tidak takut?”

“Takut apa? Dharius Ye bisa memakanku?” Grace Tang tersenyum dingin.

Dia justru ingin lihat seumur hidup Dharius Ye adalah mainan jenis apa?

Ini hanya permulaan, jika hal sepele ini saja Dharius Ye mempersulit dirinya, kelak bagaimana dia bisa balas dendam?

Dharius Ye menunggu lagi beberapa waktu di kantor, matanya telah berulang kali melihat handphone.

Tetapi dia ditakdirkan untuk kecewa hari ini, sama sekali tidak ada tanda-tanda dari handphone, sudah pasti Grace Tang tidak berniat meneleponnya.

Setelah tidak tahan lagi, dia melihat jam, mengambil jas sambil berdiri:”Jenguk ke rumah sakit!”

Max menganggukkan kepala, dengan cepat mengikuti langkah Dharius Ye.

Dharius Ye tiba di rumah sakit setengah jam kemudian, setelah mendorong pintu terlihatlah Sophia Lu, dia reflex mundur selangkah.

Jika Dennis Lu tidak menyapanya, dia benaran mengira salah masuk kamar.

Sophia Lu yang biasanya terlihat elegan, anggun dan cantik matanya bengkak merah, sebelah pipinya bengkak parah, rambut acak-acakan, lehernya juga ada bekas cakar, terlihat bagaikan wanita gila.

Melihat Dharius Ye, Sophia Lu menangis kencang dan masuk dalam pelukan Dharius Ye, Dharius Ye agak tak berdaya, dengan kaku memapah tubuhnya.

Dennis Lu melihat gerakan kaku Dharius Ye, berpikir dalam, gerakan tubuh Dharius Ye terlalu jelas, dia sama sekali tidak berminat terhadap kakaknya!

Sophia Lu sama sekali tidak menyadarinya, menangis bercucuran air mata.

“Dharius maaf, aku bukan sengaja mencari dia, hanya saja hatiku menderita, aku ingin berdiskusi dengannya, tidak disangka dia akan main tangan.”

Dharius Ye tidak bicara, dalam hatinya justru berpikir, pertengkaran wanita selalu dengan menjambak rambut, mencakar wajah, Sophia Lu begini kasihan.

Jangan-jangan Grace Tang juga separah ini? Hatinya mulai khawatir, ingin sekali segera pergi melihat Grace Tang.

Dharius Ye tidak berbicara membuat Sophia Lu benci setengah mati.

Tidak bisa, harus ceritakan semua perkataan orang hina itu kepada Dharius Ye, agar Dharius Ye tahu orang hina itu bukan mencintai dirinya melainkan menyukai uang dan statusnya.

“Dia minta aku memberinya 500 miliyar, katanya itu adalah harga dirimu, kamu seharga segitu, asalkan aku berikan 500 miliyar padanya, dia akan segera meninggalkanmu, tidak akan mengganggu.”

Dia berhenti, “Aku mana punya uang sebanyak itu, tahu dia hanya mencintai uang dan statusmu,jadi memohonnya dengan suara rendah, dia mendadak menjadi gila, mendorong aku jatuh ke lantai, aku memeluk kakinya memohon. Dia malah memukulku.”

Sophia Lu dengan terputus-putus namun berurutan menceritakan kejadian Grace Tang meminta uang darinya, raut wajah Dharius Ye tidak berubah.

Tetapi matanya dingin, utusan dia melaporkan bahwa Grace Tang meminta uang kepada Sophia Lu, dia masih bingung minta uang untuk apa.

Ternyata ini maksudnya?

Sophia Lu telah memiliki persiapan, dia telah merekam pembicaraan Grace Tang, dia mengeluarkan handphone, memperdengarkan rekaman setengah pembicaraan akhir antara dia dengan Grace Tang kepada Dharius Ye.

Mendengar Grace Tang tertawa dingin membahas harga dia, paru-paru Dharius Ye hampir meledak karena emosi!

Max juga tidak berani percaya, Nona Tang ini tidak seperti orang sebodoh ini kan? Mengapa sedemikian mudah terjebak?

Melihat mata dingin Tuan Muda, yakin pasti kebenciannya mencapai klimak, Max mulai mengkhawatirkan Grace Tang.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu