My Perfect Lady - Bab 115 Kembalikan Barang Itu Padaku (2)

Nixon Tang meningal maka otomatis seluruh hartanya jatuh kepada putri satu-satunya Grace Tang.

Surat warisan tersebut di buat dua rangkap, satu di berikan kepada Pengacara Wang, dan satu lagi di bawa pergi oleh Grace Tang.

Alasan mengapa Grace Tang berani memanfaatkan kekosongan ini adalah penulisan surat warisan tidak memerlukan notaris, hanya perlu membuktikan bahwa penulis warisan sendiri yang menulisnya maka sudah cukup.

Dirinya berbuat demikian semua di karenakan oleh Dennis Lu yang mengatakan bahwa Ashley Lu mengirimkan email kepada setiap orang setelah dia meninggal.

Sehingga dia segera teringat akan surat wasiat, dan akhirnya dia menelepon pengacara Wang untuk mencari tahu dan mengkonfirmasi sebelum memutuskan untuk melakukannya.

Bukankah Wilona Qiao mengatakan bahwa dia meninggalkan kata-kata terakhir dan menyuruhnya menikahi Dennis Lu? ternyata dia memiliki waktu menulis kata-kata terakhir, tentu saja dia memiliki waktu untuk menulis surat wasiat.

Orang-orang menjijjikan ini ternyata berani menjahatinya, tentu saja dia akan membalasnya, bahkan akan membuat mereka semua jijik.

Dengan terseyum Grace Tang pergi ke notaris bersama pengacara Wang, pengacara Wang telah membawa semua dokumen.

Dengan bukti dari Ashley, bukti harta, dan surat wasiat, kartu pengenal pewaris, dan membayar biaya notaris, dengan segera dia mendapatkan sertifikat warisan yang di notarisasi.

Grace Tang dan pengacara Wang keluar dari kantor notaris, dengan tersenyum dia menelepon Andreas, "Kakek Andreas sekarang bawa beberapa orang, dan kita pergi menyita rumah dan mobil".

Tentu saja Andreas segera menyetujuinya, dengan cepat dia menyuruh orang-orang berkumpul, Andreas membawa mobil di depan.

Grace Tang dan pengacara Wang mengikuti dari belakang, dengan cepat tiba di vila di atas bukit milik Ashley Qiao, Andreas turun dari mobil dan menekan bel.

Dengan cepat pintu terbuka, seorang pembantu keluar dari dalam, "Kalian mencari siapa?"

"Tidak mencari siapa-siapa, kami menyita rumah!" Selesai Andreas berkata, dia membawa orang dan langsung mendorong orang tersebut dan masuk ke dalam rumah.

Pembantu itu terkejut, "menyita rumah apa? rumah ini milik nona Qiao, kalian menerobos masuk rumah orang".

"Hahaha! Andreas tertawa, "kamu boleh menelepon polisi!"

Dengan tersenyum Grace Tang mengikuti mereka dari belakang, dia mengelilingi ruang tamu, lalu langsung duduk di atas sofa.

Pengacara Wang ikut duduk di sisinya, dengan tersenyum Grace Tang berkata: "buang semua barang yang bukan milikku"

Lalu beberapa pembantu ikut keluar, melihat orang-orang akan membuang barang-barang mereka ingin mencegahnya, tetapi tidak berhasil.

Mereka banyak orang, para pembantu itu bukan orang bodoh, tentu saja tidak berani menentang, akhirnya mereka menelepon Wilona Qiao.

"Nona Qiao, gawat, ada segerombolan orang yang ganas memaksa masuk ke dalam rumah, mereka bilang akan menyita rumah mu, kamu cepat kembali!"

"Apa maksudnya menyita rumah?" Wilona Qiao binggung.

"Aku tidak tahu mereka bilang datang untuk menyita rumah, dan mengatakan rumah ini adalah harta mereka, dan mengusir kami kluar, sekarang mereka sedang membuang barang-barangmu, kamu segera kembali!"

Mendengar hal ini Wilona Qiao sangat marah, siapa yang sudah bosan hidup dan mencari madalah dengan dirinya?

Dia segera menelepon Sbastian Qiao, "Ayah, ada orang yang mencari masalah datang ke vila ku yang di atas bukit, kamu segera kirim orang untuk menangkap mereka".

"Siapa yang sudah tidak ingin hidup lagi?" pikiran Sbastian Qiao dan Willona Qiao sama.

"Mana aku tahu, kau segera kirim orng ke sana, aku segera kembali!"

Setelah menutup telepon Wllona Qiao segera mengendarai mobil, di perjalanan dia menelepon Dennis Lu.

"Dennis, ada orang yang menerobos masuk ke Vila di bukit, aku sudah menelepon ayah, dia sudah menyuruh orang untuk datang, kamu segera datang!"

Dennis Lu suda tahu, dia tidak mengira gerakan Grace Tang begitu cepat.

Dia tidak kahwatir kepada Willona Qiao, dia justru mengkhawatirkan Grace Tang, Sbastian Qiao ternyata mengutus orang ke sana, Grace Tang pasti akan celaka.

Dennis Lu tidak dapat menunggu lagi, dia segera keluar mengendarai mobil, dan menelepon beberpa bawahan untuk segera menuju Vila.

Hari ini suasana hati Dharius Ye sangat buruk, luka di tangannya belum sembuh, tetapi dia pun tidak ingin ke rumah sakit, justru pergi ke kantor bersama Max.

Di kantor dia mengurus beberapa pekerjaan, tetapi terus merasa tidak tenang, wanita kurang ajar itu sungguh berani, sampai sekarang tidak meneleponnya.

Baiklah, biarkan saja dia melawan, lagi pula kali ini dia akan mengubah wanita itu yang tidak memandangnya sama sekali.

Setelah makan siang, dia beristirahat dia atas sofa besar, tiba-tiba Max masuk kedalam.

"Tuan muda, Nona Tang membawa Andreas ke rumah Ashley di bukit, dia bilang mau mengambil harta miliknya".

"Harta miliknya?"

"Betul, pagi-pagi sekali dia pergi bertemu dengan Tuan muda Lu, lalu pergi ke kantor pengacara, dan bersama pengacara wang pergi ke notaris, sekarang membawa pengacara Wang dan Andreas dan juga segerombolan orang ke rumah Ashley di atas bukit".

"Wanita kurang ajar ini, dia sama sekali tidak merasa takut". Dharius Ye tidak dapat menahan dirinya untuk tertawa.

Sbastian Qiao adalah orang terkenal di kota A, ternyata dia berani melawan Sbastian Qiao, sungguh tidak mempunyai sedikitpun rasa takut.

"Tuan muda, Sbastian Qiao sudah membawa orang ke sana, aku khawatir kepada nona Tang, perlukah kita mengutus orang untuk ke sana?"

"Apa yang kamu khawatirkan, bukankah wanita kurang ajar itu sangat hebat? biarkan dia merasakannya agar menjadi lebih menurut!" ucap Dharius Ye dengan wajah tidak peduli.

"Sungguh biarkan saja?" Max sangat terkejut.

"Biarkan saja, aku mau lihat dia akan bagaimana!