My Perfect Lady - Bab 89 Orang Yang Dulu Menjebaknya (2)

"Bukan tiba-tiba, aku sudah lama ingin pergi ke kota A."

"Tapi sekarang juga tidak ada sesuatu yang asik kan?"

"Bagaimana bisa tidak? Kita bisa pergi untuk sembahyang dan pergi berselancar dipantai, oh iya, Plum Blossom disana pasti sudah banyak, kita bisa pergi untuk melihat bunga plum, oh iya dikota A juga ada banyak makanan enak yang terkenal, sampai disana kamu pasti akan tidak ingin kembali lagi."

"Mengapa kamu bisa begitu familiar terhadap kota A? Rasanya kamu seperti pernah tinggal disana saja." Fera merasa bingung.

"Bukan familiar, aku melihatnya dari internet." Grace tersenyum untuk menyamarnya.

"Baiklah, aku tidak peduli dengan yang lain, asalkan ada makanan aku akan senang, sampai disana kita harus mencoba semua makanan disana."

"Tidak ada masalah!"

Mereka berdua sambil berjalan dan tidak merasa bosan juga, setelah tiba di kota A, Grace menyetir mobil hingga kedepan pintu Hotel Jiang Cheng.

Dia menggunakan kartu Dharius dan memesan sebuah kamar presiden disini, Grace dan Fera tinggal disini, sudah lama pengurus rumah kamar presiden menunggu dan langsung datang untuk melayani mereka.

Mereka berdua mandi dan mengganti pakaian, Grace membawa Fera untuk keluar mencari makanan enak.

Dia boleh dibilang sangatlah mengenal kota A, tapi demi untuk menunjukkan bahwa dia pertama kali datang kemari, dia berpura-pura menggunakan gps juga.

Fera adalah tukang makan, Grace juga tidak lemah, terlebih kota A adalah kota tempat dia tumbuh dari kecil, dia terbiasa dengan makanan di kota A dan suka dengan makanan di kota A.

Grace mencarikan sebuah tempat makanan enak terkenal dan turun, dia mulai membawa Fera untuk menghajar makanan enak.

Mereka berdua makan hingga perutnya kenyang, lalu mulai keliling kesana kemari.

Hingga jam 10 malam barulah mereka kembali ke hotel, Grace setelah mandi langsung menelepon Dharius, teleponnya dengan cepat sudah diangkat, Grace berkata, "Apakah kamu kangen denganku hari ini?"

"Untuk apa kangen denganmu?" kata Dharius.

"Duh, ada apa ini? Aku membuatmu marah?"

"Seorang wanita, begitu cantik dan tidak ada rasa takut sama sekali ke sebuah tempat asing, bermain diluar hingga sekarang, mau dibilang apa kamu ini?"

"Keamanan disini sangatlah baik, dan aku juga tidak sendirian, aku berdua lho?" Grace sengaja mengatakan begitu, perkataan Dharius sudah jelas bahwa dia tahu dengan rute perjalan Grace, itu membuktikan bahwa dia mencari orang untuk melindungi Grace secara diam-diam.

"Apakah kamu menganggap perkataanku adalah kata-kata angin lewat saja? Aku bilang jangan main terlalu malam, kamu begitu cepat sudah lupa?"

"Iya, tahu, maaf, karena makanan disini terlalu enak, aku tidak melihat waktu, lain kali aku akan melihat waktunya." Jawab Grace.

Dharius juga bukan benar-benar marah, Grace sudah meminta maaf, dia juga tidak ingin terus mengatakan ini, nada bicaranya menjadi lembut, "Apakah kamu kangen denganku?"

"Iya, kangen."

"Bohong, kamu begitu senang masih bisa kangen denganku?"

"Benar-benar kangen, aku khawatir kamu tidak tahan dan mencari wanita lain." Perkataan Grace setengah asli setengah palsu, "Hmm, apakah telepon ini kamu angkat ketika berada dikasur wanita lain?"

"Dasar cemburuan, tenang saja, selain kkamu, aku tidak tertarik dengan wanita lain."

"Siapa juga yang bisa percaya, jika perkataan lelaki bisa dipercaya, maka babi saja sudah bisa memanjat."

"Perkataanmu semakin tidak dijaga, sebelumnya tampang elegan, ini baru beberapa hari saja sudah terlihat wujud asli? Semua perkataan kasarmu keluar." kata Dharius.

"Semua keeleganan sebelumnya itu berpura-pura, apakah kamu tidak tahu? Aku beritahu kamu, wanita yang semakin elegan, dia mungkin semakin kasar, apakah kamu sekarang tidak menginginkan aku?"

"Sedikit."

"Lalu bagaimana ini?"

"Berubah, ubah semua sifat burukmu ini, sekarang aku terkena racunmu, apapun yang kamu lakukan bisa aku terima, tapi aku takut kamu mengajari hal buruk kepada anakku nanti."

"Bagaimana jika aku tidak bisa merubahnya? Apakah kamu tidak berencana untuk membiarkanku melahirkan anak?"

"Aku akan berusaha untuk membuatmu berubah."

"Baiklah, besok aku mau pergi melihat plum, kabarnya, taman bunga plum disini sangatlah indah, tadi aku mencarinya, disamping taman kabarnya ada sebuah restoran ronde arak yang sangat enak, aku harus pergi menyicipinya."

"Tukang makan!" Kata Dharius.

"Dharius, aku kangen denganmu." Grace berkata kearah telepon dengan lembut, "Aku sudah terbiasa tidur didalam pelukanmu, sekarang aku tidak terbiasa untuk tidur sendirian."

"Aku juga tidak terbiasa, kamu segera pulang, biarkan aku menyayangimu dengan maksimal." Perkataan Dharius langsung menjadi sedikit mesra.

Grace menaikkan alisnya, "Aku akan segera pulang beberapa hari lagi, akan aku bawakan hadiah untukmu, hadiah yang dipilih dengan baik."

"Baik, aku tunggu!"

Setelah mematikan telepon, ekspresi Grace menjadi marah, Dharius menyuruh orang untuk mengikutinya, besok dia akan melakukan sebuah pertunjukan besar di samping taman bunga, ini adalah intro untuk dia tinggal dikota A.

Asalkan pertunjukan besok dimulai, Dharius akan segera tahu dan dia akan segera datang ke kota A.

Dan setelah Dharius tiba di kota A, Grace akan kembali dengan sebuah identitas baru, sampai saat itu sudah saatnya dia berhadapan dengan ayah bajingannya, Sebastian Qiao.

Ayah dan putri yang dulu kala sekarang menjadi musuh, Grace ingin mewakili ibunya Hana Tang untuk bertanya kepada Sebastian, mengapa mencari wanita pelakor dan mempunyai anak haram? Mengapa begitu kejam terhadapnya!

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu