My Perfect Lady - Bab 110 Kenapa Bisa Seperti Ini (2)

Dia terus diam-diam menahan semuanya. Sekarang sudah saatnya melancarkan serangan.

Awalnya dia bersiap melancarkan serangan pertama untuk Sophia Lu. Tapi sekarang dia merubah pikiran dan memutuskan lebih baik memberikan pada Sophia Lu saja.

Dia kehilangan ibu kandung, wajahnya dirusak, ditambah juga dengan luka tubuh dan jiwa, sedangkan Wilona Qiao malah hidup dengan enak. Dilihat bagaimana pun rasanya tetap tidak adil.

Sekarang Wilona Qiao adalah nona keluarga kaya, juga memiliki tunangan yang membuat orang iri.

Wilona Qiao sedang menunggu menikah dengan Dennis Lu dan melewati kehidupan bahagianya. Ini adalah saat yang tepat untuk menghancurkan kebahagiaan wanita itu.

Sebelumnya Grace Tang belum terpikir bagaimana membalas Wilona Qiao, tapi sekarang mendengar perkataan Dharius Ye, dia seperti tersadar.

Bagi Wilona Qiao, barang yang dia rebut adalah harta karunnya.

Kalau dia merebut harta karun Wilona Qiao, juga menginjak hal itu dengan kejam, pasti lebih menyakitkan daripada menusuk wanita itu dengan pisau.

Grace Tang teringat pandangan Dennis Lu padanya tadi. Kalau dulu Dennis Lu bisa mengkhianati Ashley Qiao, maka sekarang bisa juga mengkhianati Wilona Qiao. Dia harus memanfaatkan kesempatan untuk berakting baik-baik.

Keesokan paginya, Sophia Lu telepon Dharius Ye lagi. Katanya tetap tidak menemukan Dennis Lu.

Dharius Ye juga panik, dia khawatir Dennis Lu berpikiran tertutup karena masalah kemarin.

Bukan hanya menyuruh orang untuk mencari Dennis Lu, juga tidak mempedulikan luka di tangannya, juga ribut pada Max mau keluar rumah sakit mencari Dennis Lu.

Grace Tang melihat itu semua dari samping dalam diam. Hatinya merasa bingung. Sebenarnya untuk apa Dennis Lu bermain hilang seperti ini?

Dia tidak percaya Dennis Lu bisa bunuh diri. Kalau begitu artinya sedang akting. Tapi untuk dilihat siapa?

Untuk Dharius Ye atau dirinya?

Dharius Ye dan Max meninggalkan rumah sakit, dan Grace Tang kembali ke kamar pasien Fera.

Menetap sesaat di kamar pasien Fera, dia juga mengendarai mobil meninggalkan rumah sakit.

Grace Tang mengendarai mobil ke pantai dulu dimana dia mengalami masalah. Dennis Lu mempunyai satu villa di sini dan dulu dibangun untuknya.

Dennis Lu sebelumnya belajar jurusan arsitektur, kemudian demi perusahaan mengganti jurusan menjadi manajemen bisnis. Desain villa itu digambar sendiri oleh Dennis Lu.

Saat itu dia sangat mencintai Dennis Lu, Dennis Lu juga pernah mengatakan menganggap tempat ini sebagai sarang cinta mereka.

Ingin melahirkan satu klub sepak bola, lalu melihat anak-anak mereka bermain sepak bola di sini. Di bawah matahari, menggandeng tangannya melihat terbit dan terbenamnya matahari.

Tapi semua ini di malam pernikahan kelihatannya seperti omong kosong besar. Apalagi di ranjang yang dia pilih sendiri.

Dennis Lu dan Wilona Qiao berhubungan tubuh mesra di atas ranjang, menghancurkan sumpah Dennis Lu yang sebelumnya begitu hangat.

Mengendarai mobil, benak Grace Tang masih muncul adegan di malam itu. Dennis Lu yang senang, juga Wilona Qiao yang tidak tahu malu.

Dia menghilangkan mimpi buruk di otaknya, lalu melewati villa dan pergi ke pantai.

Di sana Grace Tang menyewa sebuah speed boat. Tujuannya adalah pulau kecil di atas laut.

Pulau kecil itu adalah tempat yang dulu sering dia dan Sophia Lu kunjungi. Saat pertama kali pergi ke pulau ini bersama Dennis Lu, dia bahkan mengatakan ingin melewati seumur hidup ini di pulau ini.

Tidak bisa membangun rumah di pulau ini. Oleh karena itu, demi memenuhi mimpinya, Dennis Lu membangun sekomplek villa di pantai.

Proyek itu bukan hanya mendatangkan banyak keuntungan bagi Keluarga Lu, tapi juga membuat nama Dennis Lu terkenal di Kota A. Mengingat masa lalu, hati Grace Tang sedikit sedih.

Dia tidak mengelak kalau dulu Dennis Lu memang pernah mencintainya, tapi kenyataan juga kalau pria itu selingkuh.

Sebenarnya kapan cinta mereka mulai berubah?

Saat berpikir, pulau sudah muncul dalam pandangannya. Dia merapatkan kapal di pulau dan melepaskan baju pelindung.

Dia pergi lurus ke paviliun dimana dia dan Dennis Lu sering istirahat bersama. Tidak jauh dari sana, bau bir yang menyengat masuk ke dalam indra penciumannya.

Dia melangkah cepat ke samping paviliun dan melihat botol bir yang berserakan dimana-mana.

Dennis Lu berbaring di lantai dengan kemeja putih yang berantakan.

Pria itu minum semalaman di sini?

Grace Tang berdiri di luar paviliun menatap Dennis Lu dalam diam. Kalau Dennis Lu bilang ini untuk membuat drama, maka drama ini juga terlalu nyata.

Siapa yang akan tahu Dennis Lu minum bir di sini? Kalau bukan dia, tidak ada orang yang akan datang ke sini. Pertunjukan Dennis Lu juga tidak ada yang akan lihat.

Grace Tang merasa tindakan Dennis Lu agak diluar dugaan, tapi dia tidak merasa kasihan.

Dennis Lu adalah penyebab utama semua kejadian ini terjadi. Pria ini layak mati, meskipun mati juga tidak bisa membayar kesalahannya.

Tapi sekarang bukanlah saatnya Dennis Lu mati. Kalau Dennis Lu mati, bagaimana dia bisa balas dendam?

Dia masih ingin memanfaatkan Dennis Lu untuk balas dendam pada Sophia Lu dan Wilona Qiao. Kalau kurang alat balas dendam, maka dendamnya terasa tidak begitu enak.

Grace Tang menahan kebencian dan pelan-pelan masuk ke dalam paviliun.

Sophia Lu mabuk seperti lumpur. Saat Grace Tang berjalan di sampingnya juga tidak sadar.

Grace Tang jongkok dan mengguncang pria itu. Dennis Lu hanya membuka sedikit mata, dan ketika melihat Grace Tang, matanya terbelalak.

"Ashley!"

Dennis Lu ingin memeluk Grace Tang, dan Grace Tang dengan jijik mendorong pria itu menjauh. Dennis Lu memeluk angin dan seketika langsung terjatuh ke atas tanah.

Dennis Lu terjatuh kencang ke atas tanah, kepalanya juga menabrak kursi di paviliun dan seketika berdarah.