My Perfect Lady - Bab 229 Tes DNA (1)

Ucapan ini membuat Grace Tang merasa sangat terkejut. Dia menoleh menatap Andios Guan dan Fera berbicara terlebih dahulu: "apakah kamu salah melihat?"

Andios Guan menggelengkan kepalanya: "tidak. Mobil itu memang mobil milik Direktur Ye! Aku melihat Max mengendarainya."

Andios Guan tidak mungkin membuat kesalahan dalam masalah sekecil ini, Grace Tang langsung berpikir apakah Dharius Ye sedang sakit atau terluka.

Dia menganggukkan kepalanya, "aku sudah tahu, kamu pergi istirahatlah terlebih dahulu, aku akan mencarimu kembali jika ada masalah."

Setelah Andios Guan pergi, Grace Tang segera menelepon Dharius Ye, panggilannya dengan cepat dijawab, terdengar suara Dharius Ye yang sangat lembut: "merindukan aku kembali?"

"Iya, aku merindukanmu hingga wajahku membengkak." Grace Tang berbicara dengan nada manja.

"Mengapa bisa membengkak? Ada pergi ke rumah sakit tidak?" Dharius Ye bertanya dengan perhatian.

"Tidak perlu ke rumah sakit, aku hanya panas dalam cukup dengan minum obat saja."

"Sebaiknya kamu pergi ke rumah sakit untuk diperiksa. Jika tidak aku akan merasa cemas." Dharius Ye mengingatkannya.

"Aku sudah meminta Andios Guan untuk pergi membeli obat di rumah sakit, jika masih tidak membaik aku baru akan pergi ke rumah sakit." Setelah Grace Tang selesai berbicara, dia kembali bertanya: "kapan kamu kembali?"

"Aku ya? Tunggu masalahku selesai aku akan kembali." Dharius Ye menjawab.

"Kamu harus menjaga kesehatanmu ketika berada di luar, aku sangat mencemaskanmu. Aku takut kamu sakit atau terjadi sesuatu padamu."

Dia tidak pernah memperhatikan Dharius Ye seperti ini. Tetapi kali ini semua perkataannya sangat tulus dan membuat hatinya menghangat.

"Tenang saja, aku baik-baik saja. Lagipula banyak yang menjagaku di sini. Melainkan kamu, kamu harus menjaga kesehatanmu dan minum obat dengan teratur. Aku akan memberikanmu kompensasi setelah aku kembali!"

Grace Tang berusaha menemukan nada yang janggal dari perkataan Dharius Ye. Tetapi sangat disayangkan dia tidak menemukan adanya perbedaan.

Setelah memutuskan panggilan, dia menatap Fera, Fera juga menatap dia dan terdiam. Setelah terdiam sejenak, Fera membuka suaranya: "Grace untuk berjaga-jaga, sebaiknya cari orang untuk melihatnya."

"Apakah itu merupakan cara yang baik?" Grace Tang ragu-ragu. Dulu karena dia memiliki tujuan lain, sehingga dia mencari tahu gerak-gerik Dharius Ye tetapi sekarang perasaannya sudah berubah kepada Dharius Ye, jika dia memantau Dharius Ye, dia merasa seperti mengkhianati dia.

Lagipula Dharius Ye merupakan orang yang sangat berhati-hati. Bagaimana jika dia menyadarinya?

"Apanya tidak baik? kamu hanya memperhatikan dia saja. Lagipula jika dia menemukannya, bukannya kamu tinggal mengatakan yang sebenarnya?"

"Biarkan aku berpikir terlebih dahulu!" Grace Tang tidak menyetujuinya.

Begitu Fera melihat dia tidak setuju, dia pun beranjak dan naik ke lantai atas untuk mencari Andios Guan.

"Nona kalian sedang kebingungan sekarang, dia sangat khawatir dengan Direktur Ye, tetapi dia tidak ingin menyelidikinya. Bagaimana jika kita membantu dia?"

"Ini......" Andios Guan ragu-ragu. Nona pasti tidak akan senang jika dia bertindak gegabah seperti ini.

"Sekarang ini Grace hanya ingin mengetahui keberadaan Direktur Ye. Direktur Ye mengatakan dirinya sedang berada di Kota B, tetapi jelas-jelas kemarin malam kita melihat dia kembali ke Kota A. Apakah dia kembali ke Kota B lagi?"

"Jika hanya ingin mengetahui keberadaan Direktur Ye, itu merupakan suatu hal yang mudah."

"Ada cara apa?"

"Melacak nomor ponselnya, dengan begitu kita sudah dapat mengetahui apakah dia sekarang berada di Kota A atau Kota B."

"Benarkah?" Fera merasa sangat senang, "kalau begitu segera lacak nomor ponselnya. Jika dia berada di Kota B, kita lekas beritahu kepada Grace agar dia tidak khawatir."

Di dalam Rumah Sakit Jiangcheng, Yohana berbaring di atas ranjang dalam keadaan lemah. Dharius Ye berdiri di samping ranjangnya dan melihat ke arah dia.

Pagi-pagi buta, Asisten Pribadi Wang menelepon dia mengatakan bahwa di saat Yohana sedang berada di rumah sakit, bawahan Grayson Han juga pernah memunculkan dirinya di rumah sakit.

Dia menebak bahwa bawahan Grayson Han melakukan sesuatu terhadap Yohana sehingga membuat keadaan Yohana menjadi begitu buruk. Jika dikaitkan dengan keadaan di Kota B, Dharius Ye merasa sepertinya Grayson Han ingin memainkan sebuah permainan gelap kembali.

Dia ingin melihat apa yang ingin dilakukan Grayson Han maka dari itu dia bergegas kembali ke Kota A kemarin malam.

Setelah sampai di Kota A, Dharius Ye pergi ke rumah sakit menjenguk Yohana. Yohana dirawat di sebuah ruangan yang hanya memiliki satu bangsal saja. Dia masih tidak menyadarkan diri, begitu Dharius Ye sampai, dia bergegas memarahi Asisten Pribadi Wang.

Dengan cepat Yohana sudah dipindahkan ke ruangan VIP, dokter segera memberitahu keadaannya, "Yohana kehilangan darah dan dalam perjalanan ke rumah sakit, lukanya terinfeksi sehingga membuat dia terus tidak menyadarkan diri."

"Lakukan segala cara untuk menyembuhkan dia!" Ini merupakan ucapan terbanyak yang pernah Dharius Ye katakan kepada sang dokter.

Begitu Max kembali melihat ekspresi panik Dharius Ye, dia tanpa bersuara pun pergi keluar.

Dharius Ye tahu Max sedang marah kepadanya, dia pun juga tidak menghiraukannya dan memerintah Asisten Pribadi Wang untuk memerintah beberapa orang menjaga ruang rawat inap ini. Sedangkan dirinya sendiri juga tetap tinggal di rumah sakit.

Yohana bangun sekali di pagi hari, begitu melihat Dharius Ye, dia menangis histeris dan terus berteriak, "Tuan Ye, aku sakit! Aku merasa sangat sakit!"

Melihat keadaan dia yang seperti itu pun Dharius Ye sudah tidak dapat berdiam diri.

Dia kembali memanggil dokter untuk memberikannya obat pereda sakit dan kembali menenangkannya dengan lembut. Lalu berhasil menenangkan dia.

Yohana yang sudah dalam keadaan lebih tenang pun menatap Dharius Ye dengan mata berkaca-kaca, dia mengigit bibirnya dan alisnya mengernyit: "Tuan Ye apakah urusanmu sudah terselesaikan?"

"Belum."

"Keadaanku sudah membaik, kamu pergi urus urusanmu saja!"

"Tidak apa-apa, aku temani kamu." Dharius Ye membujuk dengan suara lembut.

"Tidak perlu. Di dalam rumah sakit banyak dokter dan perawat yang menjagaku, sebaiknya kamu selesaikan terlebih dahulu urusanmu."

Entah kenapa Yohana yang seperti ini membuat Dharius Ye kembali teringat Yohana Gu. Dulu Yohana Gu juga pernah sakit dan masuk ke dalam rumah sakit, karena takut dia mengkhawatirkan dirinya, dia juga mengigit bibirnya seperti ini untuk menyembunyikan rasa sakitnya.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu