My Perfect Lady - Bab 186 Kondom Bekas (1)

Wilona Qiao mengulurkan tangan dan menyapu rerumputan di punggung Rissa, "Ibu, kenapa di punggungmu ada begitu banyak rumput?"

"Adakah?" ekspresi Rissa terlihat tidak natural.

"Ada, lihat di rambutmu juga ada."

Walikota Lee berpaling, "Ibumu tadi terpeleset."

"Benarkah?" Wilona melihat ke arah Rissa: "Terjatuh parah?"

"Tidak." Rissa menghindari tatapan Wilona, Wilona tiba-tiba menyadari sesuatu, bibir Rissa merah membengkak.

Apa yang terjadi? Terjatuh sampai bibirnya membengkak?

Tapi perhatian Wilona sekarang tidak di ibunya, yang dia khawatirkan sekarang adalah pernikahannya dengan Dennis Lu.

Kalau sampai Sophia Lu tidak berhasil menasehati Dennis dan Dennis benar-benar memutuskan pertunangan ini besok, hal ini tidak akan terlihat bagus, dia harus lebih dulu berbicara dengan orang tuanya, memikirkan cara penyelesaian bersama.

Setelah mengantarkan walikota Li, Wilona dan Rissa berbalik dan kembali ke ruang tamu, Wilona pun berkata dengan tidak sabar: "Ibu, kenapa ayahku belum pulang?"

"Ayahmu bilang masih ada urusan di perusahaan, akan pulang lebih malam."

"Kenapa selalu ada urusan setiap hari? Apakah dia lagi-lagi pergi bertemu dengan Stella Liu sialan itu?"

"Emang kenapa kalau benar? Memangnya kita bisa melakukan apa kepadanya?" Rossa tertawa pahit.

"Kamu tidak memberitahu paman?"

"Belakangan ini pamanmu juga banyak masalah, untuk apa memberitahunya?"

"Benar-benar, Stella Liu sialan, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja!" Wilona menghentakkan kaki dan mengeluarkan ponselnya, menghubungi Sebastian Qiao.

"Ayah, kamu cepat pulang, aku ada urusan yang mau kubicarakan."

Sore ini, Sebastian Qiao menerima telepon dari Stella, berkata bahwa menstruasinya tidak datang, takutnya hamil, begitu mendengar hal ini, hati Sebastian langsung berbunga-bunga.

Dia sampai sekarang tidak punya anak lelaki, kalau Stella benar-benar hamil, maka hal ini untuknya adalah hal yang sangat baik.

Bagi Sebastian, keturunan adalah hal yang sangat penting, dia pun langsung bergegas pergi ke hotel.

Wajah Stella masih sedikit membengkak, tapi Sebastian juga tidak merasa benci, begitu masuk dia langsung bersikap lembut kepada Stella.

Bahkan berkata mau membawa Stella ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, pas ketika dia sedang membicarakan hal ini, dia menerima telepon dari Wilona.

Sebastian menerima telepon dan berkata dengan kesal: "Ada apa?"

"Aku tadi bertengkar dengan Dennis, dia mau memutuskan pertunangan denganku, kamu cepat pulang!"

Mendengar perkataan Wilona, Sebastian kaget: "Baik-baik begitu kenapa mau memutuskan pertunangan?"

"Kamu pulang, pulang langsung kuberitahu."

Sebastian mendengar Wilona berkata seperti itu, terpaksa menyetujuinya, masalah kandungan besok baru pergi ke rumah sakit, hari ini lebih dulu mengurus masalah anak perempuannya.

Setelah memutuskan telepon, Sebastian melihat Stella dengan wajah kesusahan: "Ada sedikit urusan di rumah, aku harus segera pulang."

Stella tidak menahannya, dengan penuh pengertian membiarkan Sebastian pulang.

Melihat Sebastian pergi, Stella langsung mengambil ponselnya dan menelepon seseorang: "Nyonya Chen, aku menelepon dia sesuai dengan yang kamu ajarkan, dia benar-benar datang mengunjungiku, tapi dia mau membawaku pergi memeriksa kandungan di rumah sakit, tapi aku tidak hamil, apa yang harus kulakukan kalau sampai ketahuan?"

"Tenang saja, aku akan mempersiapkan semuanya untukmu."

"Terima kasih, Nyonya Chen, tapi masalah hamil ini bukanlah masalah sehari dua hari, kalau nantinya tidak melahirkan seorang anak, apa yang harus kulakukan?" inilah yang dikhawatirkan Stella.

Nyonya Chen di seberang tertawa dingin: "Masalah ini harus lihat bagaimana pemikiranmu, masalah seperti ini kalau dibilang sederhana, memang sederhana, dibilang rumit, juga rumit, intinya harus lihat pilihanmu."

"Apa maksudmu?"

"Direktur Qiao sudah tua, tidak bisa mempunyai anak, kamu boleh cari orang lain."

"Ini.....tidak bisa, kalau sampai ketahuan olehnya, aku pasti mati." Stella menggelengkan kepalanya.

"Aku berkata seperti ini demi kebaikanmu, kamu sekarang sudah tidak bisa mundur, antara masuk ke keluarga Qiao dan menjadi Nyonya Qiao dengan memanfaatkan anak, atau melewati sisa hidupmu dengan menyedihkan seperti sekarang ini." Fera tertawa sinis.

"Oh iya, aku ingatkan kamu, istri Direktur Qiao sudah tahu masalah kamu dan dia, kamu dihajar juga adalah hasil karyanya, kakaknya adalah walikota, kalau kamu tidak menemukan backing, kamu bisa membayangkan masa depanmu."

"Benar dia yang melakukannya?"

"Anak perempuannya, Wilona Qiao, yang menyuruh orang memukulmu, aku dengar kata orang rumahku, tentu saja kamu juga boleh tidak mempercayai kata-kataku, terserah padamu, aku membantumu hanya karena aku pernah mengalami hal yang sama denganmu, kamu tidak berusaha juga adalah urusanmu."

Selesai berbicara, Fera langsung menutup telepon, Stella menggenggam ponselnya, hatinya kacau.

Kata-kata Nyonya Chen ini sebenarnya benar atau tidak? Kalau tidak benar, apa tujuannya?

Dia sekarang tidak punya backing, Nyonya Chen tidak bisa mendapatkan keuntungan darinya, terlebih lagi, dia lihat pakaian Nyonya Chen juga berbeda dengan orang biasa.

Mungkin Nyonya Chen adalah orang yang membantunya disaat susah, tapi masih harus berhati-hati sedikit.

Dia tidak boleh berhenti menjalani jalan ini, lebih baik menelepon Nyonya Chen dan memberitahunya dulu, Stella langsung menelepon Fera lagi: "Masalah itu biarkan aku pikir-pikir lagi, tapi Nyonya Chen, masalah rumah sakit besok, aku harus meminta bantuan anda!"

"Tenang saja, kalau besok Sebastian Qiao membawamu ke rumah sakit, aku akan mempersiapkan segalanya." Fera berkata.

Setelah menutup telepon, Fera langsung mengirimkan sebuah pesan untuk Grace Tang: "Grace, mangsa sudah terpancing!"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu