My Perfect Lady - Bab 213 Rissa Lee hamil (1)

Makan malam yang dipersiapkan sangat mewah, semuanya adalah sayur kesukaan Dharius Ye, Grace Tang duduk di samping Dharius sambil terus-menerus mengambilkan sayur untuknya, agar dia makan lebih banyak.

Grace yang lemah lembut dan penuh perhatian seperti ini membuat Dharius sangat berbahagia, semua lelaki suka kalau wanitanya lemah lembut dan penuh perhatian, Dharius juga sama.

Pandangan matanya kepada Grace semakin lama semakin lembut, melihat mereka berdua memamerkan kemesraan, Fera merasa dirinya adalah sebuah bohlam besar, maka dia pun membawa piringnya untuk duduk bersama dengan Max.

Selesai makan malam Grace dan Dharius saling bergandengan pergi jalan-jalan ke taman, Grace memegang perutnya yang bulat, “Akhir-akhir ini sepertinya aku bertambah gendut, sudah saatnya diet.”

“Tidak perlu, kamu begini juga bagus,” Dharius mengulurkan tangan memencet pinggangnya, tersenyum jahat: “Kalau begini dipegang baru terasa berdaging, aku suka.”

“Apaan?” Grace melotot padanya, “Kak Fera juga bilang aku gendut, aku timbang juga ternyata diriku tambah berat 3 kilogram, aku harus mulai diet, benar-benar harus diet.”

“Mau diet juga gampang, aku punya cara membantu kamu diet.”

“Cara apa?”

“Beberapa hari lagi, aku satu malam melakukannya dengan kamu tiga kali, tiga kilo akan lenyap dengan cepat.”

“Kenapa perkataan kamu selalu tidak jauh dari hal begitu?” Grace menyalahkan dan melotot padanya.

“Kamu bodoh ya, ini adalah pertanda aku mencintaimu, kalau aku tidak mencintaimu, tidak akan ku pegang sama sekali.” Dia berbicara panjang lebar dengan alasan yang seakan-akan benar.

Grace tertawa mengejek, berdiri tegak melotot kepada Dharius, “Kalau begitu kamu kasih tahu aku, apa yang kamu cintai dari diriku?”

“Cinta kamu apanya?” Dharius mengernyitkan dahi, “Kayanya semua aku cinta deh.”

“Ini jelas-jelas adalah kata bohong, mana mungkin semuanya suka?”

“Aku juga tidak tahu bagaimana ngomongnya, hanya saja aku pelan-pelan terpikat olehmu, kamu itu seperti opium, membuat aku pelan-pelan teracuni, tidak bisa mengontrol diri sendiri.”

“Kalau begitu kamu jatuh cinta padaku pada pandangan pertama?” Grace balik bertanya.

“Bisa dibilang begitu.”

“Huuu, bohong, jatuh cinta pada pandangan pertama pula, kalau kamu benar-benar jatuh cinta padaku pada pandangan pertama, mana mungkin kamu berbuat begitu kepadaku di Royal Night Club?” Grace sedikit bermaksud membuat perhitungan di lain kesempatan.

“Aku ingat ketika di acara night club ku, kamu sengaja mencari masalah, kamu bahkan mau mencarikanku beberapa lelaki untuk mempertunjukkan minum arak untuk kamu?”

Dharius menjawab dengan bingung: “Itu… itu bukan ditujukan padamu, hanya ditujukan pada Grayson Han saja.”

“Jujur saja padaku, jangan-jangan kamu sudah terpikat padaku sejak pertama kali melihatku?”

“Tidak, emangnya aku orang yang mata keranjang begitu?” Dharius tidak mengakuinya.

“Kamu tidak mata keranjang? Kalau tidak mata keranjang mengapa tidak pergi mencari perempuan yang lebih jelek dariku untuk dijadikan pacar?”

“Aku memang tidak mata keranjang, kalau aku mata keranjang, waktu malam itu kamu dengan muka bonyok naik ke atas mobilku pasti sudah ku tendang keluar dengan satu kaki.”

Membicarakan ini langsung membuat Grace marah: “Aku naik ke mobilmu mengapa kamu tidak langsung menolongku? Masih harus menunggu aku minta tolong padamu?”

“Siapa suruh kamu begitu angkuh, kadang peduli kadang tidak kepadaku? Aku hanya ingin sedikit mematikan keangkuhanmu itu.”

“Hu, kamu adalah seorang lelaki yang beda di luar beda di dalam, pura-pura tidak suka padaku, sungguh tidak tahu malu. Bisa-bisanya kamu mempersulit orang, masih berani membual diri adalah orang yang tidak gampang terpengaruh, tidak pernah menyentuh wanita, aku curiga kamu sudah meniduri berapa banyak wanita selama ini.”

Kata-kata ini membuat muka Dharius memerah. “Emangnya aku orang seperti itu? Malam itu juga bukan aku mempersulit kamu, sekarang aku yang curiga jangan-jangan kamu sengaja telanjang bulat untuk memikat diriku.”

Dalam sekejap Grace tidak bersuara, malam itu dia memang sengaja memikat Dharius seperti itu, untuk melihat dia sebenarnya punya perasaan kepada dirinya tidak, sekarang ketahuan maksud hatinya membuat dirinya merasa canggung.

Dharius hanyalah sekedar berkata begitu, dia mana tahu kalau Grace akan sengaja pura-pura terjatuh terjatuh untuk menggoda dirinya.

Mengingat sebelumnya Grace selalu bersikap dingin kepadanya, bahkan hanya karena kesentuh sedikit langsung menampar dirinya, dia segera balik bertanya: “Aku tanya padamu, kamu sebelumnya apakah tidak suka sama sekali denganku?”

“Bagaimana mungkin?”

“Kamu gak usah pura-pura lagi, kamu sebelumnya selalu bersikap dingin kepadaku, tidak pernah perhatian kepadaku walau sedikit, kalau kamu suka padaku mana mungkin kamu begitu?”

“Aku bukannya tidak suka padamu, tapi tidak berani suka padamu? Kamu selalu bersikap begitu tinggi di atas, aku hanya berpikir kamu jangan-jangan hanya karena suka sesuatu yang baru, kalau suatu hari tidak mau padaku lagi, bagaimana dengan diriku?” Grace sayup-sayup melihatnya.

“Lagipula kamu begitu galak kepadaku, malah beberapa kali hampir dimasukkan ke club olehmu.”

“Kamu masih berani ngomong, kalau bukan karena kamu dan Grayson terus saling menggoda, apa mungkin aku begini marah?”

“Saling menggoda apa? Dia tidak punya perasaan apapun kepadaku.”

Kata-kata ini membuat Dharius hati Dharius senang, menjulurkan tangan meremas mukanya, “Aku dan Grayson siapa yang lebih tampan?”

Grace tertawa ngikik, “Mau dengar kata jujur atau yang palsu?”

“Tentu saja yang jujur.”

“Aku merasa kamu dan Grayson tidak seganteng Wirnando Gu, kalau dibandingkan aku lebih suka Wirnando Gu.” Muka Grace seperti seorang gadis yang sedang dimabuk cinta. “Wirnando memakai kemeja warna putih, begitu memikat, kelihatan begitu tidak berbahaya, membuat orang mabuk.”

Muka Dharius langsung menghitam, “Kamu jangan berpikir macam-macam kepada Wirnando, dia sudah ada yang punya!”

“Cih, kata-kata apa ini, waktu itu kamu juga sudah ada yang punya? Tetap saja berubah haluan masuk ke pangkuanku.”

“Itu berbed, aku tidak mencintai Sophia Lu, hanya ingin memberinya kompensasi, Wirnando tidak sama, dia itu adalah cinta yang tulus.”

“Hushh, di dunia ini mana ada cinta yang tulus, palingan juga hanya berlomba penampakan siapa yang lebih bagus, kata-kata cinta siapa yang lebih menggugah hati.” Grace bersikap tidak perduli.

Dharius mengernyitkan dahi melihat dia, tiba-tiba dia menyadari pandangan Grace terhadap cinta berbeda bagaikan langit dan bumi dengan pandangan dirinya, dia tidak percaya pada cinta sama sekali: “Grace, kamu sepertinya adalah orang yang punya kisah di balik mu?”

“Aku bisa punya kisah apa? Hanya sekedar mengeluh saja.

Ini bukan hanya sekedar mengeluh, tetapi memang ada sesuatu, Dharius tidak tahu apa yang sudah dialami oleh Grace sebelumnya.

Tetapi dilihat dari nada suara dan gelagatnya, sudah pasti bukan hal yang baik, sebelumnya Dharius tidak ada maksud sama sekali untuk mencari tahu masa lalu Grace, tetapi melihat dia seperti itu, tiba-tiba ingin tahu apa yang sudah dia alami di masa lalu.

Grace memang ada sesuatu, selesai berkata baru sadar bahwa Dharius sedang memutar otak berpikir.

Dia tahu bahwa dirinya sudah salah ngomong, segera menggandeng lengan Dharius: “Sudah lama aku tidak bermain piano, tanganku sudah tidak biasa, bagaimana kalau kita balik, aku main piano untukmu?”

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu