My Perfect Lady - Bab 226 Mencuri Sebuah Kertas (2)

Setelah sampai di Courtyard dan selesai mandi, Dharius Ye mengambil ponselnya untuk menelepon Grace Tang.

Dia belum meneleponnya tetapi ponselnya sudah berdering.

Dia melihat layarnya timbul nama Yohana, Dharius Ye bergegas menjawabnya. Terdengar suara Yohana sambil menangis: "Tuan Ye, sakit! Aku merasa sangat sakit!"

"Jangan menangis, beritahu aku bagian mana yang sakit?" Suara Dharius Ye sangat lembut.

"Bagian bawah yang sakit!" Yohana mengerang, "sejak kembali dari rumah sakit, bagian bawahku terus berdarah.....aku tidak berani memberitahu ibuku, aku takut dia memarahi aku, tetapi aku sudah tidak dapat menahannya."

Dharius Ye terdiam sejenak, "kamu bertahanlah sebentar lagi, aku segera memerintah orang untuk membawamu ke rumah sakit."

"Aku takut kedua orangtuaku mengetahui hal ini." Yohana terus menangis.

"Tenang saja, aku akan meminta orangku untuk menjemputmu pergi karena alasan pekerjaan, kamu katakan kepada orangtuamu bahwa kamu ingin pergi ke luar kota untuk beberapa hari, dengan begitu kedua orangtuamu tidak akan curiga."

"Baik, terima kasih!"

Setelah memutuskan panggilannya, dia segera menelepon Asisten Pribadi Wang: "segera cari orang untuk mengantar Yohana ke rumah sakit!"

"Sekarang?"

"Iya sekarang. Lakukan dengan cepat! Jangan membuatnya menunggu terlalu lama!"

"Baik!" Asisten Pribadi Wang mengiyakannya.

"Oh iya, kamu tanyakan keadannya kepada dokter mengapa bisa terjadi seperti itu."

Setelah memutuskan panggilannya, Dharius Ye menaruh ponselnya di atas meja, ekspresinya menjadi muram.

Max membawakan makanan untuk dia, setelah mendengar perkataan Dharius Ye, dia menaruh makanan di depan dia lalu bergegas keluar tanpa bersuara.

Dia sudah bekerja hingga sekarang dan perutnya sudah terasa lapar, dia pun menjulurkan tangan dan mulai makan.

Setelah selesai makan, Max kembali masuk ke dalam ruangan dan membereskan piring tanpa bersuara sedikit pun.

Dharius Ye menatap dia sambil mengerutkan keningnya: "kamu ingin terus berdiam denganku?"

"Tidak berani, jika Tuan Muda Anda memiliki masalah, silahkan memberiku perintah!" Max menatap dia dengan hormat.

Dharius Ye tanpa rasa marah tertawa: "baik! Kelihatannya kamu sudah tidak tahu emosiku karena sudah hidup tenang selama beberapa tahun ini."

Max tidak bersuara, dia terus berdiri dengan hormat, perilaku hormat ini membuat Dharius Ye menjadi marah.

Dia ingin melanjutkan ocehannya tetapi ponselnya berdering, Asisten Pribadi Wang yang meneleponnya: "Direktur Ye, keadaan Yohana tidak terlalu baik, dia....."

"Ada apa dengannya?"

"Bagian bawah dia sangat parah, terdapat sebuah luka yang sangat panjang. Dokter mengatakan seperti digores menggunakan pisau untuk operasi."

"Apa?" Dharius Ye tertegun, digores oleh pisau operasi? Kejam sekali ini. Siapa yang sangat kejam hingga berbuat seperti itu?

Pada matanya terlintas tatapan dingin, suaranya dengan dingin berkata, "segera selidiki apa yang telah terjadi!"

Malam ini Sophia Lu tidur dengan sangat tidak tenang, dia selalu merasa akan terjadi sesuatu.

Pada awalnya dia tidak bisa tertidur tetapi perlahan-lahan dia tertidur dan terus bermimpi.

Pagi harinya dia terbangun oleh suara deringan ponsel, dia mengambil ponsel dan menjawabnya. Terdengar suara Charles Xiang: "Yohana sedang dirawat di rumah sakit!"

"Rumah sakit? Apa yang terjadi?"

"Keadaan dia sangat tidak baik, kondisi bagian bawahnya sangat tidak baik. Dia kembali meneleponku kemarin malam dan mengatakan sangat sakit dan terus mengeluarkan darah."

"Apa? Kamu yakin dia tidak sedang berpura-pura? Bukannya Dharius Ye hanya tidur dengannya dalam satu malam saja, mengapa bisa dirawat di rumah sakit? Jika begitu bukannya Grace Tang akan terus dirawat di rumah sakit setiap harinya?"

Nada bicara Sophia Lu sangat sarkastik, Charles Xiang terdiam.

Sophia Lu sangat marah, "Apakah dia mengira setelah tidur dengan Dharius Ye maka posisi dia akan naik?"

"Bukan, dia benar-benar kesakitan, jika tidak dia tidak akan menelepon aku." Charles Xiang menjelaskan.

"Lalu?"

"Aku mendengar dia menangis histeris di telepon, aku pun meminta dia untuk meminta pertolongan kepada Direktur Ye dan Direktur Ye bergegas mengantar dia ke rumah sakit saat itu juga."

Ucapan ini membuat Sophia Lu semakin marah. Dia sudah menggunakan segala cara agar bisa naik ke atas ranjang Dharius Ye, tetapi wanita jalang ini sekali datang sudah bisa melakukannya dengan Dharius Ye.

Ini sangat jelas sedang menurunkan harga diri dia, ini artinya dia tidak memiliki pesona.

Sophia Lu semakin berpikir semakin marah, hebat sekali wanita jalang ini.

Hanya tidur semalam saja sudah membuar kehebohan seperti ini.

Tidak apa-apa jika dia berpura-pura asalkan jangan merusak rencana besar dia. Sekarang ini Dharius Ye masih menginginkan dia, tetapi jika Grace Tang mendengar sedikit saja kebocoran atas masalah ini, maka tamatlah sudah.

Dia bergegas memperingatkan: "kamu beritahu dia untuk jaga sikapnya sedikit. Jika Grace Tang mendengar masalah ini, dia pasti akan mencari tahunya dan pada saat itu dia pasti akan menangis."

"Aku mengerti. Tadi di ruang rawat inap tidak ada orang lain, dia mengirimkan aku sebuah pesan singkat bahwa dokter menyarankan dia untuk menjalankan rawat inap di rumah sakit dan keadaannya akan membaik setelah beberapa waktu."

"Baik!" Sophia Lu memutuskan panggilan dengan kesal.

Hatinya merasa sangat tidak senang, Sophia Lu memasuki kamar mandi dengan nafas terengah-engah dan mencuci mukanya, setelah dia keluar untuk merias, dia kembali melihat kertas di dalam lacinya.

Dia bergegas keluar mencari Dennis Lu tetapi pembantu memberitahu dia bahwa Dennis Lu sudah pergi pada pagi-pagi buta.

Sophia Lu kembali ke kamarnya dengan sedih, hatinya merasa tidak tenang dan kembali melihat ke arah kertas tersebut.

Semakin melihat hatinya semakin tidak tenang, setelah berpikir sejenak, tiba-tiba dia teringat pada Wilona Qiao. Dulu bukannya hubungan antara Wilona Qiao dan Ashley Qiao sangat baik? Kalau begitu dia pasti sangat mengenal tulisan Ashley Qiao bukan?

Bagaimana jika bertanya dengannya?

Dia segera menelepon Wiona Qiao, "Wilona setelah beberapa hati tidak berkomunikasi, bagaimana jika kamu datang ke rumahku malam ini? Ada urusan yang ingin dibicarakan denganmu."

Wilona Qiao menyetujuinya dengan cepat: "aku juga ada urusan yang ingin dibicarakan denganmu, sampai jumpa nanti malam."

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu