My Perfect Lady - Bab 9 Dia sengaja

Dharius Ye mendekati Grace Tang yang masih belum sadarkan diri, dia menunduk sambil menatap Grace Tang .

Mungkin karena kehilangan banyak darah, raut wajah Grace Tang terlihat sangat pucat. Dharius Ye menatapnya sebentar.

Tiba-tiba dia menundukkan kepalanya dan mendekatkan mulutnya ke telinga Grace Tang , lalu berkata dengan suara yang sangat rendah hingga hanya dia dan Grace Tang yang bisa mendengarnya, "Kita impas!"

Setelah mengatakannya, dia berbalik dengan ekspresi wajah yang datar lalu dia berjalan keluar dari kamar pasien .

“Tuan, selamat jalan!” Fera berjalan di belakang Dharius Ye dan Evans Xiao dengan sedikit bingung, setelah dia melihat dua orang itu memasuki lift dan pintu lift sudah tertutup, dia baru berbalik.

Setelah memasuki kamar pasien dan menutup pintu, dia melihat mata Grace Tang yang jernih dan terang sudah terbuka, Fera sangat terkejut, "Grace, kamu sudah bangun?"

Grace Tang mengangguk. Fera berjalan beberapa langkah menghampiri tempat tidurnya , "Bagaimana perasaanmu? Sakit tidak?"

"Tidak sakit, sudah baikan! Terima kasih, Kak Fera." katanya tulus.

“Buat apa kamu mengatakan terima kasih kepadaku?” Fera meliriknya, dia duduk sambil menggenggam dadanya , “Apa yang Dharius Ye katakan kepadamu barusan?”

"Dharius Ye bicara denganku? Apakah ada?" Grace Tang tidak tahu apa-apa.

“Iya, dia menundukkan kepalanya untuk mengucapkan sepatah kata kepadamu lalu dia pergi.” Fera sedikit menyesal.

"Kamu tidak tahu tadi aku takut setengah mati. Evans Xiao sangat kejam dan jahat. Aku pikir malam ini kita akan mati . Aku tidak menyangka Dharius Ye mudah diajak berbicara. Grace, sepertinya Dharius Ye benar-benar menyukaimu. "

Grace Tang tidak mengatakan apa-apa, Dharius Ye menyukainya? Apakah mungkin?

Fera tidak tahu apa yang dia pikirkan, dengan gembira Fera berkata, "Ada orang seperti Dharius Ye yang melindungimu, lihat siapa yang masih berani menindasmu!"

“Kak Fera , aku lapar.” Grace Tang tidak mau bergumul dengan topik pembicaraan ini.

"Aku akan pergi membelikan makan malam uuntukmu, bagaimana kalau bubur ayam?"

Grace Tang mengangguk, Fera langsung pergi dengan membawa tasnya.

Kamar pasien kembali tenang, tetapi Grace Tang malah merasa pikirannya sangat kacau. Apa maksud perkataan Dharius Ye tadi?

Impas? Apa yang impas?

Saat Grace Tang sedang bergumul dalam pikirannya, Dharius Ye yang sudah melangkah keluar dari rumah sakit masuk ke dalam mobil, Evans Xiao mengikuti di belakangnya, "Kakak pertama, apa yang baru saja kamu katakan kepada Nona Tang?"

“Adik Ketujuh, apakah tadi kamu takut aku akan menyakiti wanita itu?” Dharius Ye tidak menjawab sebaliknya dia bertanya kepada Evans Xiao.

"Mana ada!"

"Kamu tidak harus berpura-pura di depanku, Adik Ketujuh, menurutmu jika aku benar-benar ingin menyakitinya, apakah kamu bisa menghentikanku?"

"Aku ..." Evans Xiao menggaruk kepalanya, "Kakak pertama, aku salah!"

“Kamu tidak salah, semua orang menyukai keindahan!” Dharius Ye tersenyum tipis. "Nona Tang sangat cantik, kamu menyukainya merupakan hal yang wajar,"

“Kakak pertama, aku tidak menyukai Nona Tang, aku hanya mengaguminya.” Evans Xiao bergegas menjelaskan, “Kakak pertama , apa yang kamu lakukan malam ini membuatku tidak mengerti?”

Dharius Ye mencibir, "Apakah kamu mengira aku menyukai wanita itu?"

“Memangnya bukan?” Evans Xiao bertanya balik.

“Aku hanya membayar hutang!” kata Dharius Ye.

“Membayar hutang?” Evans Xiao terdiam sejenak, tiba-tiba dia menyadari, “Dia adalah wanita yang menyelamatkanmu?”

Dharius Ye mengangguk.

"Ternyata Grace Tang adalah Smily yang kita cari selama setengah bulan ini? Kakak pertama, bagaimana kamu bisa tahu mereka adalah orang yang sama?"

“Aku hanya tiba-tiba teringat.” Dharius Ye tidak ingin mengatakan terlalu banyak.

Evans Xiao melirik raut wajahnya yang tidak senang, "Kakak pertama ,malam ini aku tidak berencana untuk menelanjanginya, aku hanya ingin menakutinya saja!"

"Dia hanya seorang wanita. Memangnya kenapa kalau kamu menelanjanginya?" Dharius Ye tersenyum tipis.

Mata gelap itu perlahan-lahan mendingin. selama bertahun-tahun dia berada di dunia bisnis, tidak ada satupun wanita yang akan menolak pendekatannya!

Tapi Grace Tang ini malah menolaknya, Grace Tang mengira kemampuan aktingnya sangat bagus, tetapi Grace Tang tidak tahu dari awal dia sudah mengetahui sandiwaranya.

Seorang wanita yang sangat tenang saat berhadapan dengan begitu banyak pembunuh mana mungkin begitu ceroboh hingga menumpahkan wine di tubuh tamu, satu-satunya kemungkinan adalah dia melakukannya dengan sengaja.

Dikarenakan ada orang ingin membayar harga tinggi untuk malam pertamanya, Dharius Ye sudah bisa menebak tujuan dia melakukan ini adalah untuk menghindari makan bersama mereka, agar terlihat nyata dia bahkan rela melukai dirinya sendiri.

Siasatnya ini tidak pandai, bagaimana pun di tempat seperti ini, tidak ada orang yang berwelas asih hingga mempedulikan hidup dan mati seorang pelacur.

Dia sudah tahu siapa dirinya. Setelah dia mengetahui siapa dirinya, wanita ini masih berani menolaknya. Wanita ini benar-benar arogan.

Dharius Ye tersenyum dingin, sebenarnya, sebelum ini, dia hanya ingin menemukan Grace Tang dan memberikan imbalan kepadanya, karena dia telah menyelamatkan nyawanya. Tapi sekarang, dia tidak ingin berbuat seperti itu lagi.

Menyelamatkan nyawanya merupakan satu hal, tetapi menantang kekuasaan dan harga dirinya adalah hal yang berbeda.

Sebagai seorang pria yang menepati ucapannya, dia harus membuat gadis kecil yang tidak mengetahui seberapa tingginya langit seberapa dalamnya tanah ini tahu ada beberapa orang yang sama sekali tidak boleh dia singgung.