My Perfect Lady - Bab 147 Menyelesaikan Sebuah Keinginannya (1)

Max menyalakan mobil dan pergi, Dharius mengelus keningnya, kejadian malam ini sungguh memalukan sekali, namun ternyata dirinya sama sekali tidak marah.

Benar-benar tidak marah, jika Sophia benar-benar masih sesama suka dengan Charles, ini malah menyelesaikan sebuah keinginannya.

Max berkata, "Nona Grace tengah membuatkan kue untukmu dirumah."

"Dia bisa membuat kue?" Dharius kaget.

"Iya, ketika aku mau berangkat, dia tengah memanggang kue, keliatannya masih bagus, namun entah bagaimana dengan rasanya."

Dharius tersenyum, suasana hatinya sangatlah baik, "Malam ini aku punya rejeki untuk makan!"

Tidak lama kemudian, mobil berhenti ditepi laut Paulownia, Dharius turun dari mobil dan masuk, dia mendengar suara Grace berlari dari dapur.

Ditangan Grace penuh dengan mentega, tampangnya sangatlah lucu.

Melihat Dharius, Grace menilainya dulu, mengapa dia penuh senyuman diwajahnya. dan sama sekali tidak marah? Jangan-jangan Grayson gagal malam ini?

Tidak, jika Grayson gagal, Dharius tidak akan pulang secepat itu.

Dharius pulang begitu cepat pertanda bahwa Grayson pasti sudah berhasil, namun mengapa dia bisa sama sekali tidak marah?

Sungguh aneh sekali, jangan-jangan setelah melihat Sophia kencan dengan lelaki lain dia juga tidak peduli?

Sekalipun foto tidak bisa menandakan apapun, namun rekaman itu jelas terdengar bahwa ibu Charles mengatakan bahwa Sophia dan Charles berciuman.

Dharius ketika mendengar perkataan seperti ini bukannya akan marah besar?

Sungguh aneh, Grace sungguh tidak mengerti mengapa Dharius bisa tersenyum seperti itu.

Grace tersenyum, "Mengapa pulang secepat itu? Bukannya katanya jam 10?"

"Aku dengar kamu membuat kue, aku cepat pulang untuk makan kue." Kata Dharius sambil masuk kedalam ruang makan.

Diatas meja kosong, tidak ada apapun, Dharius berbalik menatapi Grace, "Dimanakah kue yang kamu buat?"

"Hmmm......itu, gosong."

"Apa?" Dharius melanjutkan, "Lalu bagaimana dengan mentega ditanganmu ini?"

Grace mengeluarkan lidahnya, "Kuenya gosong, aku bersiap untuk membuat yang baru, kamu tunggu diluar sebentar, aku akan segera siap."

Melihat Grace masuk kedalam dapur, Dharius ikut kedalam, dia menatap kedalam, wajahnya dikerutkan, "Berapa banyak kue yang kamu panggang?"

"Hmm, aku juga tidak tahu apa yang terjadi, semuanya gosong!" Grace tampak sedih.

"Sudahlah, level kamu seperti begini masih mau membuat kue, kamu hanyalah tukang makan yang hanya tahu makan!" Dharius menaikkan lengan bajunya, "Aku buat untuk diriku sendiri>"

"Kamu bisa membuatnya?" Grace terlihat kaget.

"Tentu saja." Dharius melihat kearah Grace dengan penuh pengrendahan, "Kamu minggir dulu, aku buatkan kue dulu."

Grace tampak salut dan berdiri didalam dapur dan melihat Dharius memecahkan telur dengan lincah, dan memisahkan kuning telur dengan cepat, dia mengaduk putih telur, mengaduk kuning telur, membuat adonan, semuanya diingat oleh Grace dengan teliti.

Terakhir ketika melihat Dharius memasukan adonan kedalam tempatnya dan dimasukan kedalam oven, Grace berbisik disamping, "Suhunya 120 derajat, waktunya 40 menit."

Dharius tersenyum, "Kamu sungguh belajar sekarang dan mempraktekkannya langsung."

Grace menatapi oven, Dharius melihat mentega ditangan Grace, "Apakah kamu sudah selesai membuat mentega?"

"Sudah!" Grace menunjuk kearah mentega yang sudah disiapkan olehnya, Dharius melihat mentega yang berada ditangan Grace, dia lalu mengulurkan lidahnya untuk mencicipi, wajahnya semakin aneh.

"Apa yang kamu tambahkan kedalamnya?'

"Gula!" Grace menatapinya dengan tatapan tidak bersalah, Dharius melanjutkan, "Mengapa gula itu rasanya asin?"

"Dasar bodoh, apakah kamu tidak bisa membedakan gula dan garam?"

"Bukan, itu Max, ini ulah dia." Grace berteriak.

"Apa hubungannya kamu membuat kue dengan Max?"

"Aku tidaklah tahu jelas akan dapur rumahmu, aku suruh dia mengambilkan gula untukku." Grace terlihat tidak bersalah.

"Duh! Minggir sana!"

Dan terakhir, menteganya juga diaduk dan dibuat oleh Dharius, Grace akhirnya pergi memotong buah saja.

Terakhir, Dharius mengatakan bahwa cara potongnya bermasalah, intinya terakhir kuenya selesai dibuat, namun sama sekali tidak ada hubungannya dengan Grace, Dharius membuatkan kue ulang tahun untuk dirinya sendiri.

Kuenya diantarkan keatas meja, Grace lalu bergegas menyalakan lilin untuknya, akhirnya bisa menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

Grace menyanyikan lagu selamat ulang tahun lalu terakhir mengoleskan menteganya kewajah Dharius.

Dharius tentu saja tidak akan melepaskannya, dia juga mengoleskan mentega diwajah Grace, mereka berdua bercanda gurau dan saling berpelukan sambil mengoleskan mentega.

Disaat mereka sedang mesra, telepon Dharius terus saja berbunyi.

Dharius mengambilnya dan melihatnya bahwa itu adalah panggilan dari Sophia, jelas bahwa Sophia datang untuk meminta maaf.

Dharius langsung mematikan telepon dan meletakkannya disamping, melihat Dharius tengah menonaktifkan telepon, Grace mencoel setumpuk mentega kewajah Dharius, dan berlari keluar dari ruang makan sambil tertawa.

Dharius mengejarnya dari belakang, Grace terus berlari kearah lantai atas, namun tidak bisa menandingi Dharius yang kakinya panjang dan stamina kuat, dia akhirnya terkejar oleh Dharius didepan pintu kamar.

Dharius menjatuhkannya diatas lantai dan berkata, "Bilang dulu, bagaimana caranya kamu melayaniku nanti malam?"

"Apakah boleh tidak melayanimu?" Kata Grace sambil tertawa.

"Tidak boleh, harus memilih satu yang aku puas."

"Memijit!" Kata Grace sambil tertawa.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu