My Perfect Lady - Bab 147 Menyelesaikan Sebuah Keinginannya (2)

"Sungguh banyak juga yang kamu tahu? Kalau begitu lakukannya fullset."

"Boleh, harus kasih uang."

"Mau berapa?"

"Apakah berapapun yang aku minta akan kamu berikan?"

"Kamu sungguh tidak ada malu-malunya! Apakah kamu bisa melakukannya?'

Ketika mereka berdua saling bercanda gurau, terdengar dering pintu berbunyi, Dharius dan Grace saling bertatap-tatapan.

"Apakah Max?" Tanya Grace.

"Tidak, dia tahu malam ini adalah waktu kita berdua, dia sudah istirahat ditempat lain."

"Lalu itu siapa?" Tanya balik Grace, dia lalu duduk, "Apakah pacarmu?"

Dharius tercengang, apakah mungkin Sophia?

Sebelum memastikan, terdengar suara dari luar, "Dharius, ini aku, Sophia, buka pintunya!"

Grace langsung mendorong Dharius, dan menatapinya dengan marah, "Apa maksud kamu menyuruh pacarmu kesini?"

"Tidak." Dharius duduk, "Dia seharusnya datang untuk meminta maaf."

"Meminta maaf? Meminta maaf akan apa?" Grace sengaja bertanya.

"Hal ini sedikit rumit, sudahlah, jika dia sudah datang aku pergi bertemu dengannya sebentar saja."

"Lalu bagaimana denganku?" Grace menatapinya.

"Tenang, kamu tunggu aku dikamar saja, aku akan segera kembali."

Dharius sambil berkata, dia masuk kedalam toilet dan mencuci wajahnya, setelah mengganti sebuah pakaian, dia turun.

Sebelum datang, Sophia sudah menelepon Charles, untuk mencegah ketahuan, dia terus saja berkontak dengan Charles lewat nomor khusus.

Dengan cepat Charles menjawab telepon, dia menasehati Sophia, "Tidak perlu khawatir, aku sudah menyelesaikan semuanya, tidak akan terjadi apa-apa."

"Apakah kamu yakin?"

"Aku yakin, kamu pergi cari saja direktur Dharius, bilang saja aku yang mengajakmu bertemu dan mengatakan bahwa menyadari belakangan ini ada orang yang membuntutiku dan pergi kerumahku untuk mencari tahu hubungan kita, aku merasa tidak beres dan takut ada orang yang ingin mencelakai aku, jadi aku pergi mencarimu untuk mengatakan ini agar kamu bisa waspada."

"Apakah mengatakan begini akan berguna?" Tanya balik Sophia.

"Bergunam kamu bilang seperti itu, ingat harus sambil menangis, dan mengelak semua hubungan kita!"

"Aku tahu ini, aku sekarang takut Dharius tidak percaya saja, dia sangatlah menakutkan, aku takut."

"Jangan takut, kita memang tidak ada hubungan apapun, sekalipun dia menyelidikinya juga tidak bisa mendapatkan apapun." Kata Charles menasehati.

"Aku tahu tidak ada apapun diantara kita, tapi hal yang dilakukan olehmu sebelumnya, aku khawair jika ada orang yang tahu waktu itu kejadian Ashley...."

"Tidak ada kejadian Ashley, aku dan kamu tidak pernah berhubungan, sekalipun aku akan mati, aku juga tidak akan mengatakan hal itu." Charles memotong perkataan Sophia.

"Intinya sekarang kamu segera pergi mencari Direktur Dharius dan menangis terjebak, sisanya tunggu saja aku kembali baru bilang lagi. Oh iya, jangan menghubungaiku lagi! Tunggu setelah lewat dari maut ini dulu saja!"

Charles seusai berkata dia terburu-buru untuk mematikan telepon, Sophia memegang telepon dan berdiri sejenak, yang dia ingin kan hanyalah Charles mengangkut semua tanggung jawab, jika Charles mengatakan sekalipun mati juga tidak akan mengatakannya, maka dirinay tidak perlu khawatir lagi.

Sophia bergegas menyetir pergi ke tepi laut Paulownia dan setelah menyiapkan suasana hatinya sejenak barulah menelepon Dharius.

Namun tidak disangka bahwa teleponnya tidak diangkat, tidak ada yang peduli, Sophia hanya bisa berteriak saja.

Didalam vila ada lampu, jelas bahwa Dharius ada disini, dia lalu menunggu lagi sejenak.

Pintu dibuka, Dharius muncul didepan pintu.

Diperjalanan datang, Sophia sudah membuat matanya menjadi merah, ketika melihat Dharius, dia segera mengeluarkan air mata, "Dharius!"

"Masuklah!" Dharius memutarkan badannya dan masuk kedalam ruang tamu.

Sophia ikut masuk kedalam, dan langsung melihat ada sepatu wanita, si wanita hina itu juga ada disini?

Didalam hatinya sangatlah dendam, namun dia sambil menangis dan sambil masuk kedalam ruang tamu.

"Duduk!" Dharius menunjuk kearah sofa dan melihat Sophia menangis parah, dia juga sedikit marah, dia lalu masuk kedalam ruang makan dan menuangkan segelas air.

Sophia menatapinya, melihat sepanjang ruang makan penuh dengan mentega berwarna putih.

Tidak perlu dibayangkan saja juga tahu bahwa betapa tegangnya tadi disini, jelas bahwa tadi Dharius tengah bercanda gurau dengan si wanita hina dan sangatlah menikmatinya.

Sophia marah dan dendam, dia mengontrol dirinya untuk terus menangis, disaat ini bukanlah saatnya untuk cemburu dan iri, dia harus mengatakan semuanya dengan jelas dulu.

Dharius menuangkan air dan memberikannya kepada Sophia, "Minumlah air!"

"Terima kasih!" Sophia menerima gelasnya dan berkata, "Dharius, malam ini maaf sekali!"

"Aku tidak menyalahkanmu." Suara Dharius sangatlah lembut, "Aku pernah mendengar hubunganmu dengan Charles lewat adik ketujuh, kalian sempat sangatlah saling mencintai, jika bukan karena orang tuamu memisahkan kalian, mungkin saja kalian sudah lama bersama."

"Bukan seperti itu!"

"Kamu jangan tegang, aku bilang tidak menyalahkanmu, semua orang punya hak untuk mengejar kebahagiaannya sendiri, Sophia, kamu dan Charles saling mencintai, ini tidak ada salahnya, jika kamu suka dia kamu bisa bersama dengannya saja."

"Bukan, Dharius, aku tidak menyukainya, kamu sebelumnya juga hanya punya perasaan suka saja, bukan saling mencintai seperti perkataan orang lain." Sophia bergegas menjelaskan.

"Rekaman perkataan ibu Charles juga bukanlah fakta, aku pernah kerumahnya, namun aku pergi bersama teman dan hanya disana beberapa saat saja."

Dharius mengerutkan keningnya, "Sophia, aku memegang perkataanku, aku bilang tidak menyalahkanmu dan tidak akan menyalahkanmu, kamu tidak perlu khawatir, jika kamu ingin bersama Charles, akan aku setujui, kita segera putus, aku bisa memberikanmu hadiah untuk dijadikan sebagai hadiah ulang tahunmu."

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu