My Perfect Lady - Bab 106 Benar-Benar Menganggapnya Sebagai Udara (2)

Wilona Qiao sangat malu. Max bukan sedang bercanda dengannya, katanya akan menyeretnya keluar, pasti akan menyeretnya keluar.

Dia tidak berani ngotot lagi, sambil menutupi wajah berjalan keluar dengan cepat. Suasana di dalam kamar pasien berubah menjadi sangat dingin. Grace Tang menatap Dennis Lu dengan lucu.

"Tuan Lu, tunanganmu pergi, kenapa kamu tidak mengejarnya?"

Dennis Lu baru tersadar dan menatap Grace Tang, "Nona Tang, tadi kenapa kamu bertanya pertanyaan menyulitkan seperti itu?"

"Kamu ingin tahu?"

"Iya."

"Kalau begitu, Tuan Lu, kita kenalan ulang. Namaku Grace Tang, putri dari Nixon Tang, adik sepupu dari Ashley Qiao!"

"Apa?" Dennis Lu menatap Grace Tang dengan terkejut, "Kamu adalah putri paman?"

"Paman? Siapa pamanmu?" Grace Tang tertawa dingin dan matanya penuh rasa merendahkan, "Dari yang aku tahu paman Tuan Lu seharusnya adalah Walikota Li Kota B bukan?"

"Aku ..." Dennis Lu menatap Grace Tang. Pantas saja dia merasa Grace Tang begitu familiar, pantas saja dia merasa mata Grace Tang begitu mirip dengan mata Ashley Qiao. Ternyata mereka sepupu-an.

Sophia Lu juga tidak terpikir Grace Tang akan begitu terus terang membuka identitasnya di hadapan mereka. Karena Grace Tang begitu terus terang mengatakan identitasnya, sangat jelas masalah dia meneruskan Seven Stars Corporation sudah diketahui.

Sebelumnya Sophia Lu hanya berharap ini adalah kesalahpahaman yang indah. Kalau Grace Tang ingin menjadi putri Nixon Tang, hanya mimpi di siang bolong saja.

Sekarang bagaimana? Hati Sophia Lu takut, identitas Grace Tang sudah jelas.

Grace Tang bukan lagi wanita yang menjual diri di klub. Wanita itu memiliki modal besar untuk berebut Dharius Ye dengannya. Apalagi Dharius Ye juga begitu menyukai Grace Tang.

Grace Tang terus menatap Dennis Lu dengan pandangan merendahkan. Melihat pria yang dulu paling dia cintai, juga pria yang paling menyakiti hatinya.

Kalau biasanya Grace Tang melihat dirinya, Dennis Lu pasti akan sangat senang.

Dulu dia begitu suka pada Grace Tang. Cantik, juga mempunyai rasa yang familiar. Tapi sekarang pandangan wanita itu padanya malah mengandung rasa benci.

Dennis Lu merasa sedih dalam hati. Dia pernah bermimpi tentang Grace Tang, tapi sekarang melihat mata benci wanita itu, dia tahu itu hanya mimpi kosongnya saja.

Dharius Ye tidak tahu kebencian Grace Tang pada Dennis Lu adalah karena masalah mereka dulu, mengira Grace Tang hanya ingin membantu Ashley Qiao membalaskan dendam saja.

Dennis Lu di luar juga termasuk tuan muda keluarga kaya. Sekarang malah dipersulit oleh Grace Tang seperti ini, Dharius Ye merasa sedikit kasihan.

Masalah Ashley Qiao dan Dennis Lu tidak ada yang tahu jelas, dia juga tidak ingin membuat terlalu pelik, jadi terbatuk sekali dan berkata, "Dennis, kamu sudah akan menikah?"

"Ti ... tidak!" Dennis Lu menjawab dengan gagap dan pandangannya mengarah ke arah Grace Tang.

Grace Tang juga sedang menatap Dennis Lu. Pandangan menyindir yang ada di matanya membuat Dennis Lu tidak nyaman, tidak bisa bertatapan dengan Grace Tang, hanya bisa menundukkan kepala.

"Kalau begitu tadi bukannya Sophia bilang kamu sedang mempersiapkan pernikahan?" Dharius Ye menatap Sophia Lu.

Sophia Lu bersemu, "Wilona ingin lebih cepat menikah ke keluarga kami, ibuku juga ingin cepat-cepat menggendong cucu. Perasaan Wilona dan Dennis begitu baik, cepat atau lambat tetap akan menikah, jadi lebih baik mempersiapkannya dari awal."

"Pernikahan bukanlah permainan. Lebih baik lebih diperhatikan." Dharius Ye mengingatkan. Dulu dia tidak suka pada Wilona Qiao, sekarang karena Grace Tang, dia lebih tidak suka lagi.

"Dennis bukan anak kecil. Dia dan Wilona sudah bersama selama dua tahun lebih, sudah lumayan mengerti tentang semua sisi Wilona " Sophia Lu menjawab.

"Dua tahun juga belum tentu mengerti satu orang kali?" Grace Tang tertawa sinis di samping.

"Aku dengar Tuan Lu dulu juga berpacaran tiga tahun dengan kakak sepupuku? Sepertinya juga mencintai dengan sangat dalam, tapi apa hasilnya?"

"Apa yang ingin kamu katakan? Masalah kakak sepupumu ada bukti jelas. Kita tidak memfitnahnya." Sophia Lu membalas dengan tidak senang.

"Benarkah? Tidak tahu apa bukti yang kamu katakan itu? Apa kamu menemukan dia tidur dengan pria lain?"

"Kita mempunyai foto dia tidur dengan pria lain."

"Hehe, itu juga termasuk bukti? Memangnya kalian tidak pernah mendengar namanya foto editan? Apa yang bisa sebuah foto jelaskan? Tinggal gunakan aplikasi edit saja sudah jadi."

Grace Tang tertawa dingin, "Kalau ada orang yang sembarangan mengedit Nona Lu dengan pria lain, apakah artinya Nona Lu juga selingkuh?"

"Kamu ini sembarangan bicara. Dulu ketika Dennis membawa foto-foto itu dan bertanya pada Ashley, Ashley juga tidak mengelak." Sophia Lu kesal sampai wajahnya berubah merah.

"Ini hanya perkataan kalian saja, siapa yang bisa membuktikannya?"

"Dulu Nyonya Qiao dan Tuan Qiao juga ada di rumah Keluarga Lu, mereka bisa membuktikan." Sophia Lu membalas.

"Bibiku sudah meninggal. Mengenai paman, tidak lama setelah bibiku meninggal, paman membawa simpanan dan anak diluar nikahnya masuk ke rumah. Kelihatannya bukanlah orang yang jujur, jadi ucapannya juga pasti tidak bisa dipercaya."

Grace Tang tiba-tiba menatap Dennis Lu, "Aku sekarang hanya ingin bertanya satu pertanyaan pada Tuan Lu, apa kamu yakin kakak sepupuku bunuh diri karena malu, dan bukan yang lainnya?"

"Tentu saja." jawab Sophia Lu.

"Aku sedang bertanya pada Tuan Lu, kenapa Nona Lu yang panik? Apa jangan-jangan dulu kamu melakukan sesuatu di tengah-tengah sehingga menyebabkan kakak sepupuku meninggal?"

"Kamu sembarangan bicara!" Sophia Lu seketika marah.