My Perfect Lady - Bab 114 Mulai Saat Ini Tidak Usah Urusi Wanita Itu Lagi (2)

Sebelumnya dia menerima Sohpia Lu karena ingin menjaganya, sekarang tidak dapat seperti itu lagi, sehingga harus memilih salah satu.

Sehingga kemarin malam ketika mengetahui ada wartawan yang memotret mereka, dirinya sama sekali tidak menyuruh Max untuk menangkapnya, kalau tidak berdasarkan dari sifatnya, mana mungkin dia membiarkan berita ini sampai menyebar?

"Masalah ini ketahuan juga ada baiknya, sudah saatnya mengambil keputusan".

"Kamu mau berpisah dengan nona Lu?" Max menatap Dharius Ye dengan terkejut.

"Bila tidak? Kamu pun sudah lihat, sifat wanita itu sungguh buruk". Dharius Ye menghelakan napas, "sekarang dia seperti ini kepadaku, kalau...."

"Tetapi bukankah kamu berkata tidak boleh membiarkannya seperti itu terus?" Max menjadi bingung.

"Betul tidak boleh membiarkannya saja, tetapi hal ini harus segera di bereskan, sejak awal aku sudah ingin mengatakannya kepada Sophia Lu, tetapi tidak tahu harus bagaimana mengatakannya, bagaimanapun juga dulu dia yang menolongku, hatiku tidak tega".

Maksud dari Dharius Ye sangat jelas, karena Sophia Lu berjasa padanya, dirinya sungguh tidak dapat mengatakan hal tersebut padanya.

Lebih baik membiarkan hal ini di ketahui oleh semua orang , sehingga Sophia Lu pun mengetahuinya, dan lihat Sophia Lu akan bagaimana.

"Bila nona Lu tidak ingin berpisah?" Max balik bertanya.

"Ini......". Dharius Ye terdiam, dia tidak pernah memikirkan hal ini.

"Sophia Lu seharusnya tidak mungkin tidak akan melepaskannya bukan? karena sejak kecil pendidikan yang diterimanya dan statusnya tidak memperbolehkan dirinya terus menjerat orang lain".

"Tetapi kalau sampai begitu? bila dia tidak ingin melepaskanmu, rasa iri seorang wanita sangat mengerikan ,aku takut...."

"Kamu takut Sophia Lu akan menyulitkan dia bukan? Tenang saja, Sophia Lu bukan wanita seperti itu, kalaupun dia mencari Grace Tang pasti dengan tenang dan mencarinya untuk berbicara dan tidak akan bertidak ataupun menyuntuh Grace Tang".

"Aku bukan khawatir Nona Lu mengganggu Nona Tang, maksudku akankah ada orang yang akan mengambil kesempatan".

"Maksudmu Sbastian Qiao?" Dharius Ye mengerutkan alisnya, lalu tertawa dingin.

"Kalau begitu suruh orang untuk menjaga keselamatannya, yang lainnya tidak usah urusi, aku ingin lihat dia akan marah sampai kapan"/

Max menyetujuinya, lalu bertanya, "Tuan muda, apakah kamu mau ke rumah sakit untuk memeriksakan tanganmu?"

"Tidak!" Dharius Ye memijat ujung matanya, "sarapan dulu, lalu kembali ke kantor".

Grace Tang langsung menuju rumah sakit, di perjalanan dia membeli snack kesukaan Fera.

Ketika dia masuk ke dalam rumah sakit, Fera sedang membaca berita dari ponselnya, melihat Grace Tang masuk, dia meletakan ponselnya: "Sayangku, Para wartawan ini sungguh mengerikan!"

"Oh ya?"

"Kamu lihat apa yang mereka tulis, bila Sophia Lu melihatnya dia pasti akan meledak".

Grace Tang tertawa. lalu memberikan snack tersebut kepada Fera, Fera mengambil snack itu dengan khawatir bertanya: "Grace, bagaimana dengan Dharius Ye?"

"Dia sangat marah, menyalahkanku tidak tahu aturan". Grace Tang tertawa sama sekali terlihat tidak peduli.

Grace Tang yang semakin tidak peduli justru membuat Fera semakin khawatir: "Dia marah? bukankah itu berarti dia tidak ingin mengungap hubungan kalian, mengapa seperti itu?"

"Bukankah semuanya sangat normal? ada berapa banyak pria yang memiliki simpanan ingin mengungkapkan hubungannya keluar?"

"Aku mengerti, tetapi kamu pun tidak hanya berdiam saja, CEO Ye tidak memihakmu, bila Sophia Lu melakukan sesuatu, kamu harus bagaimana?"

"Aku sudah lama menunggu hari ini". Grace Tang tersenyum, tatapan matanya terlihat dingin.

"Bersembunyi di belakang juga sangat membosankan, menyibakkan kain yang menutupi ini untuk melihat semuanya, mau mati pun harus mati dengan mengetahui dengan jelas semuanya".

Fera terdiam, Grace Tang yang seperti ini, dia telah melihat banyak saudara-saudaranya yang seperti itu.

Demi menjadi lebih unggul mereka bertarung mati-matian, tetapi sebagian besar dari mereka kalah.

Tidak tahu bagaimana akhir dari Grace Tang, semoga dia menang.

Grace Tang dengan tenang menemani Fera sarapan, lalu pergi ke taman untuk berjalan-jalan.

Dia sangat tenang, tenang hingga membuat Fera menjadi khawatir.

Beberapa kali dia ingin membuka mulut untuk bertanya, tetapi kata-kata itu sudah sampai di bibirnya lalu dia kembali menelannya lagi, bila Grace Tang ingin memberitahunya, tanpa dia tanyapun dia akan memberitahunya, lagi pula dia bertanya pun tidak ada gunanya.

Hati Grace Tang bukannya sama sekali tidak bergejolak, bila di hitung-hitung, seharusnya pagi-pagi sekali Sophia Lu telah mengetahui berita ini.

Dia harus mencari waktu untuk membereskannya, selanjutnya Sophia Lu pasti akan datang untuk mencarinya.

Dan dirinya hanya perlu menunggu saja!

Pada saat menunggunya dia memiliki hal lain yang harus dia kerjakan, yaitu mencari Dennis Lu untuk meminta sebuah barang.

Menerima telepon dari Grace Tang, Dennis Lu merasa terkejut, "Nona....nona Tang?"

"Ini aku, Tuan Lu, ayo kita bertemu".

":Baik!" Dennis Lu langsung menyetujuinya.

Kemarin Grace Tang mengatakan tidak ingin memiliki hubungan dengan dirinya, Dennis Lu merasa sangat kecewa, dia mengira mereka akan menjadi orang asing bila bertemu, sama sakali tidak akan ada hubungan lagi.

Tetapi tidak di sangka, baru lewat satu malam, ternyata dia langsung menelepon sendiri meminta untuk bertemu, membuat Dennis Lu yang gembira pun melupakan semua kegelisahannya sebelumnya.

Dia segera bersiap-siap, mengganti pakaian dengan pakaian favoritnya, setelah berkaca dan merasa sudah cukup puas dengan penampilannya dia baru pergi menuju tempat dirinya dan Grace Tang bertemu.

Grace Tang tiba duluan di Caffe tersebut, dia mengenakan mantel berwarna coklat, di padupadankan dengan celana jeans dan kaos berwarna putih, dan memakai topi wol.

Di atas topi wol tersebut terdapat sebuah bola wol, terlihat seperti anak muda yang bersemangat tetapi tidak kekanak-kanakan.

Dennis Lu melihat Grace Tang yang seperti ini, langkah kakinya terhenti, di dalam ingatannya Ashley Qiao pun pernah mengenakan pakaian seperti ini.

Dia memandang Grace Tang dengan bingung, dia dan Ashley Qiao sangat mirip, mata Dennis Lu menjadi berkaca-kaca.

Tatapan mata Grace Tang dengan santai menatapnya, dan membuat Dennis Lu langsung tersadar, lalu menyimpan semuanya di dalam matanya, terharu juga baik, agar dirinya lebih mudah melakukan hal selanjutnya.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu