My Perfect Lady - Bab 176 Dia Tidak Akan Memilihku (1)

Dia tidak berani menatap Wirnando Gu, dia pun menatap ke arah bawah tanpa disadari.

Wirnando Gu menatap wajahnya dan berkata: "menurut Nona Tang apakah aku akan menghukummu?"

"Tidak tahu." Grace Tang menjawab dengan jujur.

"Kamu bisa menebaknya."

"Tuan Gu bukanlah orang awan, tentu saja tidak akan berselisih dengan wanita lemah seperti aku bukan?" Grace Tang tersenyum kering.

"Wanita lemah?" Wirnando Gu tersenyum dingin. Grace Tang ini sangat menarik, bahkan hingga saat ini pun mengapa dia masih menunjukkan kelemahannya?

Ketika mendengar rekaman pembicaraan Sophia Lu yang terus memojokkan dia. Dia mengira Grace Tang akan mengungkit nama Dharius Ye, karena Dharius Ye memiliki kekuasaan dan orang biasa pun tidak akan menyusahkan dia.

"Tuan Gu aku hanyalah seorang wanita. Kejadian terakhir ini karena sudah tidak ada pilihan lain maka aku pun naik ke dalam mobil Tuan Gu dan aku hanya bisa berkata seperti itu di dalam keadaan seperti itu. Aku bukannya memiliki niat untuk membohongi Tuan Gu."

"Hehe, tidak ada pilihan lain? Aku sudah mengetahui hubunganmu dengan Dharius Ye, apakah tidak terlalu palsu jika kamu mengatakan kamu tidak ada pilihan lain?"

"Bukan seperti itu, aku hanyalah selingkuhan Dharius Ye. Nona Lu barulah kekasihnya yang sebenarnya. Aku sudah melukai Nona Lu, aku pun takut Dharius Ye akan menyalahkan aku, maka aku hanya dapat bersembunyi."

"Kalau begitu ketika Dharius Ye menemukan kamu, apakah dia ada menyusahkan kamu?"

"Tidak ada." Grace Tang terhenti sejenak. "Pada saat itu dia ingin menyusahkan aku tetapi karena ada masalah lain, dia pun tidak membahasnya."

"Hehe, kelihatannya Dharius Ye sangat menyukaimu ya hingga tidak rela menyusahkan kamu. Apakah kamu memberitahu aku sejujur ini karena sedang memperingatkan aku bahwa posisimu di hati Dharius Ye sangat penting sehingga menyuruhku sebaiknya berhati-hati dalam bertindak?"

"Tentu saja bukan, aku hanya saja tidak ingin membohongi Tuan Gu kembali."

"Kamu sangat pintar bicara. Tetapi bagaimana ya, aku hari ini memang tidak ingin melepaskan kamu. Aku sedang berpikir cara untuk menghabisi kamu. Oh iya apakah sekarang kamu merasa takut?"

"Takut. Tetapi Tuan Gu adalah pria sejati, bagaimana mungkin menyusahkan wanita lemah seperti aku bukan?"

"Dalam keadaan biasanya aku tidak akan menyusahkan wanita. Tetapi kamu adalah pengecualian. Pertama-tama kamu menipu aku dan kedua kamu adalah wanita Dharius Ye. Dharius Ye dan aku berselisih satu sama lain, kenapa aku melewatkan kesempatan bagus untuk menghabisi dia?"

Grace Tang tidak tahu perkataan yang diucapkan Wirnando Gu itu benar atau tidak. Bagaimana pun juga sekarang dia sudah berada di tangan Wirnando Gu, sudah tidak ada jalan lain. Dia hanya bisa mengulur waktu dan menunggu apakah Dharius Ye memiliki cara lain atau tidak.

Melihatnya dia tidak bersuara, Wirnando Gu tertawa pelan, "Nona Tang, bagaimana jika aku memberimu sebuah kesempatan untuk menelepon Dharius Ye dan meminta pertolongan kepadanya? Kita lihat apakah dia akan datang menolongmu atau tidak."

"Tidak perlu." Grace Tang menggelengkan kepalanya, "jika dia ingin menolongku, tanpa perlu aku menghubunginya pun dia pasti akan datang. Jika tidak ingin, sia-sia aku menghubunginya."

"Bagus, kamu sadar juga." Wirnando Gu tersenyum. "Menurutmu Dharius Ye akan memilih siapa ketika kamu dan Sophia Lu terkena masalah di saat yang sama?"

Grace Tang tertegun sejenak. Dia mengangkat matanya menatap Wirnando Gu. Wirnando Gu menatapnya dengan tatapan menebak.

Grace Tang terdiam sejenak dan berkata: "dia tidak akan memilihku!"

"Mengapa?" Wirnando Gu menatapnya dengan rasa keingintahuan.

"Karena aku hanyalah selingkuhannya sedangkan Sophia Lu adalah kekasihnya." Nada bicara Grace Tang sangat datar seperti sedang menceritakan kisah milik orang lain.

"Tetapi bukannya dia sangat menyukaimu? Kamu begitu cantik tentu saja Dharius Ye tidak akan rela bukan?"

Dia tidak terlihat seperti luarnya. Wirnando Gu selalu merasa dia menyembunyikan sesuatu dengan dalam.

"Wanita selingkuhan seperti aku, Dharius Ye bisa mendapatkannya kapan saja. Tetapi Sophia Lu hanya ada satu." Grace Tang mengeluarkan suara.

Ucapan Grace Tang membuat Wirnando Gu dengan tatapan terkejut menatapnya, wanita ini benar-benar di luar dugaannya.

Dia bagaimana mungkin bisa membicarakan dirinya sendiri seperti sedang membicarakan kisah milih orang lain? Wanita pada umumnya jika sedang berada di situasi seperti ini jika tidak pasrah setidaknya reaksinya adalah ketakutan.

Karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, karena tidak tahu bagaimana dengan hasil akhirnya pun merasa takut. Tetapi dia tidak merasa takut sedikit pun dan sangat tenang.

Apakah dirinya sudah terlalu sungkan kepadanya? Wirnando Gu tersenyum dingin dan berteriak: "kurung wanita ini ke dalam ruangan yang gelap, jangan berikan dia makanan, biarkan dia kelaparan terlebih dahulu!"

Dua orang pengawal yang tinggi besar segera berjalan masuk. Grace Tang tidak merasa takut sedikit pun. Dia dengan tenang pergi bersama pengawal.

Beberapa menit kemudian pengawal kembali. Wirnando Gu menatap mereka: "bagaimana reaksi dia?"

"Sangat tenang, setelah dikurung, dia hanya terduduk dengan diam."

"Tidak merengek?" Wirnando Gu bertaya balik dengan terkejut.

"Tidak ada." Sang pengawal menjawab.

Dia sudah memerintah orang untuk mempersiapkan ruangan gelap sejak awal. Di dalam tidak ada listrik, dan sangat gelap. Tidak hanya itu saja, dia juga memerintah orang untuk menaruh beberapa ekor tikus di dalam.

Bukannya wanita sangat takut pada tikus? Mengapa dia tidak bereaksi apa pun?

"Apakah pingsan karena ketakutan?" Wirnando Gu kembali bertanya.

"Tidak."

Ini sangat aneh. Wirnando Gu memijat keningnya, "kalian jaga dia dengan baik, aku keluar sebentar."

Wirnando Gu bukan ingin keluar, melainkan dia tahu Dharius Ye akan menelepon dia dan dia tidak boleh memberitahu keberadaan dia kepada Dharius Ye.