My Perfect Lady - Bab 232 Mencintai Diri Sendiri (1)

Grace Tang segera bangkit dari kursi, lalu berbalik meninggalkan jendela.

Andios Guan melihat wajahnya yang memucat, dia bertanya: "Nona, apa yang kamu lihat?"

Grace Tang tidak menjawab, dia berjalan ke sofa dengan lemas seperti telah kehilangan jiwanya, dia merasa tubuhnya tidak memiliki energi apa pun, seolah-olah telah terkuras habis.

Andios Guan merasa ada yang salah dengan Grace Tang.

Dia berjalan ke jendela dan melihat ke seberang, dia tidak melihat apa-apa, dia hanya melihat Dharius Ye sedang tersenyum ketika berbicara dengan wanita itu, di sampingnya juga ada Max dan Asisten Pribadi Wang.

Andios Guan menoleh untuk melihat Grace Tang, Grace Tang sedang duduk sambil menundukkan kepalanya, dia terlihat tidak berdaya.

"Nona!" dia ingin menghiburnya, tetapi ketika dia baru saja memanggilnya, Grace Tang tiba-tiba mengangkat kepalanya.

Ekspresi di wajahnya sangat aneh, dia tidak terlihat sedang marah, dia tidak memiliki ekspresi apa pun di wajahnya, "Kamu terus berjaga di sini, dan lihat apakah ada sesuatu yang mencurigakan."

"Baik!" jawab Andios Guan, Grace Tang berdiri dan berjalan menuju pintu.

Andios Guan sedikit terkejut, "Nona, kamu ingin pergi kemana?"

"Aku ingin mencari udara segar di pantai."

"Sekarang?" Andios Guan semakin terkejut.

"Iya."

"Aku akan menemanimu, lalu menyuruh orang untuk berjaga di sini." bagaimana mungkin Andios Guan akan membiarkan Grace Tang berjalan sendirian.

Grace Tang menoleh dan menatap Andios Guan: "Tidak perlu khawatir bahwa aku akan mati, dendamku masih belum terbalaskan, bagaimana mungkin aku akan mati, aku hanya ingin menenangkan diriku, menenangkan diriku di tempat dimana aku dibuang ke laut!"

Setelah selesai berbicara dia segera melangkah menuju pintu, dan menutup pintu dengan keras.

Andios Guan membeku di tempat, Nona sudah mengatakannya dengan jelas, dia tidak akan mati, dia menghela napas dan duduk di dekat jendela, dan terus memantau keadaan di kamar pasien.

Grace Tang keluar dari hotel, lalu memanggil taksi: "Pergi ke pantai!"

Supir taksi melirik dia, dan dengan ramah mengingatkan: "Nona, sekarang sudah malam, tidak ada yang dapat dilihat di pantai."

"Aku pergi untuk mencari seorang teman." jawab Grace Tang dengan datar.

Supir taksi segera menjalankan mobilnya.

Satu jam kemudian, Grace Tang tiba di pantai, sekarang sudah awal musim panas, angin pantai tidak terasa terlalu dingin.

Dia berjalan dengan perlahan di atas pasir selangkah demi selangkah, pikirannya sangat kacau.

Di satu sisi Dharius Ye tersenyum lembut kepadanya, dan di satu sisi Dharius Ye menatap wanita itu dengan tatapan yang memanjakannya.

Sejujurnya, dia merasa putus asa, hatinya terasa sakit seperti ditarik keluar oleh orang lain.

Dengan Dharius Ye, dia selalu merasa bahwa dialah yang memegang kendali, tetapi tidak disangka dirinya akan terjatuh.

Sebelumnya dia tidak pernah mempertimbangkan untuk bersama dengan Dharius Ye, tidak pernah mempertimbangkannya.

Namun setelah malam itu Dharius Ye memanggilnya dengan kekasihnya, hati Grace Tang kembali hidup.

Dia pernah memikirkan masa depannya dengan Dharius Ye, tetapi adegan hari ini telah menamparnya dengan keras.

Rasanya sama seperti ketika menyadari Dennis Lu melakukannya dengan Wilona Qiao di belakangnya, Grace Tang tidak tahu harus berbuat apa.

Dia tidak membenci Dharius Ye, dia benar-benar sama sekali tidak membencinya!

Dia membenci dirinya, kenapa dia masih bisa terjebak setelah ditipu sekali?

Orang-orang mengatakan bahwa setelah mengalami satu hal maka kebijaksanaannya akan bertambah, lalu kenapa dia tidak bisa lebih rasional?

Grace Tang berjalan perlahan di sepanjang pantai, dan segera dia telah berada di pantai tempat dimana dia dibuang ke laut.

Meskipun sudah malam, dia masih bisa melihat dengan jelas cahaya bintang di kejauhan.

Grace Tang menatap laut ini dengan tatapan kosong, di sinilah tempat dia dibuang.

Ini adalah awal dari bencana, orang tercintanya, ibu dan pamannya, meninggal karena mendengar kabar yang terjadi kepada dirinya.

Setelah sadar, dia berjuang untuk datang ke sini, setelah mengetahui kabar buruknya, dia berlutut di sini, dan bersumpah kepada langit, sambil ditiup oleh angin yang dingin.

Dia akan balas dendam, dan membuat dalangnya membayar perbuatan yang telah dia lakukan, tetapi sekarang, apa yang telah dia lakukan?

Dia bahkan menginginkan cinta, dan karena seorang pria dia melupakan niat awalnya, dia pantas mati, dia memang pantas mati!

Grace Tang mengangkat tangannya ke depan wajahnya, dan menampar wajahnya beberapa kali, ada sedikit darah di dalam mulutnya, tetapi dia tidak merasa sakit.

Hatinya sudah tidak begitu sakit lagi, tetapi masih saja sakit, hatinya masih terasa sakit karena pengkhianatan Dharius Ye.

Dia masih saja tidak bisa mengubah sifatnya, dan masih saja memikirkan pria itu.

Grace Tang melemparkan tasnya ke atas pasir, lalu perlahan-lahan berjalan menuju laut, kakinya basah karena terkena air laut, betisnya, pinggangnya, dan lehernya.

Sebuah ombak bergulung ke arahnya, wajah Grace Tang terkena air laut, mulutnya merasakan air laut yang asin dan pahit.

Sama seperti suasana hatinya saat ini, sangat pahit.

Ini masih tidak cukup, dia ingin merasakan keputusasaan yang pernah dia alami sebelumnya, jenis keputusasaan yang mendekati kematian, karena dengan itu, dia baru bisa mengetahui bahwa dibandingkan dengan nyawa, cinta tidak ada apa-apanya.

Grace Tang terus berjalan maju, sampai air laut berada di atas kepalanya, keputusasaan dan ketidakberdayaan sekali lagi mendatangi tubuh dan pikirannya.

Dia menahan napas, dan diam-diam merasakan perasaan yang hilang, itu adalah perasaan ketika kematian akan datang, sangat menyakitkan, lebih menyakitkan daripada kematian.

Dia membutuhkan rasa sakit seperti ini, karena dengan rasa sakit seperti ini dia baru bisa bertahan!

Belum mencapai rasa sakit yang dia inginkan, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya, Grace Tang ditarik keluar dari laut oleh seseorang.

Kemudian dia diseret ke atas pasir, merasakan kelembutan pasir, orang itu akhirnya melepaskan dirinya.

Grace Tang tidak bisa menahan dirinya untuk terjatuh ke atas pasir, pasirnya sangat lembut, dia tidak merasa tidak nyaman.

Tetapi dia tidak berencana untuk bangun, dia hanya berbaring di atas pasir dan menghembuskan napas ke langit malam yang gelap.

Setelah merasa hatinya sedikit lega, Grace Tang baru memandang orang yang sedang berdiri di sampingnya.

Angin laut berembus perlahan, dengan bantuan dari cahaya bintang, Grace Tang dapat dengan jelas melihat pria yang menariknya.

Dia adalah Wirnando Gu!

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu