My Perfect Lady - Bab 217 Cukup melihat saja dulu (2)

“Baiklah.” Jawab Dharius lega.

Yohana membuka tas, dari dalam dia mengambil dompet dan menarik sebuah kartu lalu beranjak bangun dan berjalan ke samping Dharius, “Ini kartuku, di dalam ada sedikit uang, hasil tabunganku, kasih anda dulu.”

Dharius mengulurkan tangan dan menerimanya, jari tangan Yohana yang panjang dan ramping bersentuhan dengan tangannya, membuat Yohana refleks melepaskan tangannya.

Kartunya jatuh ke lantai, dia segera mengambilnya, Dharius juga membungkuk, berdua memegang kartu tersebut dalam waktu bersamaan.

Jemari mereka saling bersentuhan, dan merasa ada sengatan listrik, seketika wajah Yohana menjadi merah.

Dengan malu dan takut dia melihat Dharius, Dharius juga sedang melihatnya, pandangan mata yang begitu lembut sampai bisa meneteskan air.

Yohana merasa hatinya seakan terlonjak keluar dari dadanya, dia seakan mabuk melihat wajah tampan Dharius, dan Dharius juga terpesona melihatnya.

Berdua saling bertatapan dengan perasaan yang dalam, terdengar deringan ponsel yang kencang, memecah keheningan, seketika Dharius berdiri, mengulurkan tangan dan mengambil ponsel untuk menerima panggilan.

Terdengar suara Grace : “Sayang, sudah makan siang?”

“Belum.” Jawab Dharius datar.

“Mengapa masih belum makan? Sudah tengah hari.” Ucap Grace dengan perhatian.

“Sedikit sibuk.” Suara Dharius masih dingin dan datar.

“Biarpun sibuk tetap harus makan? Atau tidak, aku datang untuk menemanimu makan siang?”

“Sudahlah, sore aku masih ada urusan.”

“Baiklah, kamu segeralah makan, aku tidak mengganggumu lagi.” Setelah menutup telepon Dharius melihat ke arah Yohana.

“Belum makan siang kan?”

“Be……belum!”

“Ikut makan siang bersamaku.”

“Bolehkah?” tanya Yohana malu.

“Tentu saja boleh.”

“Baiklah, aku yang traktir, anggap saja sebagai permintaan maaf dariku untuk masalah semalam.” Kata Yohana cepat.

Dharius tersenyum, dan berjalan di depan menuju pintu.

Yohana segera mengikutinya, berdua keluar dari perusahaan, Max sedang berdiri di samping mobil menunggu Dharius, melihat Dharius turun, Max segera membuka pintu mobil.

Namun Dharius tidak langsung masuk, malah dengan jantan menyilakan Yohana masuk dulu.

Yohana masuk tanpa menolak, lalu Dharius baru masuk ke mobil, pintu mobil ditutup, Dharius memerintah pada Max : “Pergi ke Grand Hyatt Revolving Restaurant!”

Sambil memegang erat ponselnya Grace termenung di dalam kamarnya, barusan di telepon sikap Dharius sangat dingin, ini sebenarnya apa yang terjadi?

Selama ini bersama dengan Dharius, hanya kalau dia lagi kesal saja baru akan menjadi dingin begini.

Grace bertanya pada diri sendiri dan merasa tidak membuat Dharius kesal, kalau begitu mengapa dia seperti itu?

Di saat Grace lagi tidak habis pikir, Grayson malah dengan wajah penuh senyum bersandar pada kursi dan mendengarkan laporan dari asistennya.

“Kecelakaan yang terjadi semalam di perempatan jalan, Dharius aman-aman saja, dan wanita itu luka gores di keningnya, mobil juga rusak parah. Karena itu Dharius dan Max turun tangan sendiri mengantar wanita itu ke rumah sakit.”

“Mengantarnya ke rumah sakit sendiri?” Sudut bibir Grayson tersungging senyum, kelihatannya ada pertunjukan menarik.

“Berada di rumah sakit selama dua jam, setelah itu Dharius dan Max kembali ke Hilltop Villa, sedangkan wanita itu di antar sendiri oleh asisten Dharius. Siang ini wanita yang mirip dengan Yohana Gu itu datang ke kantor Dharius, sekarang pergi makan ke Grand Hyatt Revolving Restaurant.”

“Benarkah? Aneh sekali, mengapa Dharius tidak mengantar sendiri wanita itu? Kalau memang dia bisa mengantarnya ke rumah sakit sendiri, jadi juga bisa mengantarnya pulang?” ujar Grayson dengan wajah tersenyum dalam.

“Mungkin waktunya yang terlalu malam, takut nona Tang cemas.” Tebak asistennya.

“Di saat seperti itu masih takut Grace cemas?” Perlahan alis Grayson mengkerut, lalu tersenyum lagi, “Dalam hati Dharius masih memikirkan Grace?”

“Lagi pula baru mulai. Oh ya, CEO Han apakah perlu memotret ini semua untuk dilihat oleh nona Tang?”

“Tidak perlu, ini baru permulaan, buat apa? Kalau saja Grace mengacaukannya, siapa yang akan melanjutkan drama ini?”

“Aku rasa tidak ada gunanya kalau Grace mengacau, kali ini Dharius benar-benar terpikat.”

“Terpikat?” Grayson tersenyum mengejek, “Bocah ingusan seperti itu, membawakan sepatu Grace juga tidak pantas, atas dasar apa Dharius terpikat padanya?”

“Kali ini tidak sama, dia mirip sekali dengan Yohana Gu, kamu lupa, dulu kita juga pernah mengatur satu wanita cantik yang mirip dengan Yohana Gu untuk menabrak mobilnya, Dharius tidak menggubrisnya sama sekali. Namun yang ini, dia sendiri yang menemaninya ke rumah sakit.”

“Sulit dikatakan, belum sampai terakhir sulit untuk dikatakan.” Grayson tidak percaya Dharius akan hanyut seperti itu.

Menurutnya sehelai rambut Grace lebih memikat dibanding wanita bernama Yohana itu, namun juga sulit dikatakan, perasaan Dharius yang dalam terhadap Yohana Gu tidak seperti biasa, kemungkinan dia juga bisa terpikat.

Dharius begitu bijaksana dan cerdas, mana mungkin dia begitu gampang dikelabui? Dia berpikir sejenak lalu menyuruh asistennya : “Jangan lakukan apapun, cukup melihat saja, kecuali……”

“Kecuali apa?”

“Kecuali Dharius dan dia terjadi hubungan yang serius, kalau tidak itu semua tidak seperti sungguhan.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu