My Perfect Lady - Bab 179 Keguguran (1)

Dharius Ye menatap layar dengan lekat, dia melihat belati yang semakin mendekat ke arah wajah Grace Tang.

Dia mendengar sebuah jeritan dan gambar pada layar komputer pun menghilang.

Suara teriakan itu menggema pada telingannya. Dia terus menatap layar tanpa bergerak sedikit pun. Max dari belakang berjalan kemari. "Tuan Muda, aku sudah menghubungi dokter terhebat. tenang saja Nona Tang pasti akan baik-baik saja."

Dharius Ye beranjak perlahan-lahan: "mulai saat ini aku tidak lagi memiliki hutang dengan Wirnando Gu. Awas saja dia kembali menjulurkan tangan dengan sembarangan!"

Suaranya sangat dingin, meskipun ucapannya belum selesai, Max sudah dapat mengerti, "aku sudah memberi perintah mulai hari ini Perusahaan Besar Ye tidak lagi berteman dengan Perusahaan Besar Gu! Jika Perusahaan Besar Gu kembali bergerak, kita tidak akan melepaskannya."

Villa di pingir laut pun seketika menggelap, di saat belati sudah mau mendekati wajahnya, tiba-tiba aliran listrik terputus.

Pisau yang berada di tangan pengawal menggoresi wajah Grace Tang. Grace Tang tiba-tiba menjerit. Pengawal tidak menyangka listrik akan tiba-tiba terputus. Pisau tersebut hanya menggoresi wajah Grace Tang, tidak menusuknya. Meskipun begitu Grace Tang tetap merasa wajahnya sangat sakit.

Kejadian yang terjadi begitu tiba-tiba membuat Grace Tang sangat terkejut. Tetapi ada yang lebih mengejutkan, bagian bawah dirinya mulai bereaksi.

Dia datang bulan di saat seperti ini, Grace Tang di dalam kegelapan tersenyum dingin.

Dia pun mengikuti keadaan menjerit histeris. Pengawal pun menyalakan ponselnya begitu mendengarkan jeritan dia.

Melalui bantuan cahaya ponsel, pengawal melihat celana putih Grace Tang dipenuhi dengan darah merah. Wajahnya pun sangat sakit hingga tidak berubah bentuk.

"Tidak baik, segera hubungi Tuan Muda!"

Baru saja selesai berbicara, telepon di tangan mereka berdering. Terdengar suara Wirnando Gu: "apa yang terjadi?"

"Listrik padam Tuan Muda!" Setelah pengawal selesai berbicara, dia menambahkan: "Tuan Muda, Nona Tang berdarah!"

"Bukannya sudah hal yang wajar jika dia berdarah karena wajahya terluka!" Wirnando Gu tersenyum tipis.

"Bukan wajahnya. Bagian bawah tubuhnya. Bagian bawah tubuhnya berdarah!"

"Apa?" Wirnando Gu tertegun, dia mendengar sebuah teriakan histeris. Hatinya bergetar, tidak mungkin bukan? Jangan-jangan wanita ini mengandung anak Dharius Ye?

Tiba-tiba dia mendengar sebuah teriakan, "apa yang kalian lakukan kepadanya?"

Grayson Han membawa beberapa pengawal memasuki kamar. Dia melangkah maju begitu melihat Grace Tang berbaring di atas lantai dengan kondisi menyedihkan, "Grace! Grace apa yang terjadi denganmu?"

"Perutku sakit. Tuan Han perutku sakit! Anakku sudah tidak ada!" Grace Tang menjawab sambil menangis.

"Jangan takut ada aku, aku ada di sini!" Grayson Han melangkah maju dan menggendong Grace Tang lalu keluar.

"Tuan Muda bagaimana ini sekarang?" Pengawal yang sedang memegang ponsel pun bertanya kepada Wirnando Gu di ujung sana.

Wirnando Gu baru kembali sadar setelah beberapa saat. Dia tidak menyangka Grace Tang sedang hamil. Dia mempunyai perasaan bahwa dia sudah bermain terlalu besar: "ikuti mereka! Cepat!"

Grayson Han menggendong Grace Tang dan keluar dari villa dengan langkah lebar. Supir membukakan pintu. Grayson han menggendong Grace Tang memasuki mobil, "cepat! Rumah sakit!"

Sang supir segera menggerakkan mobilnya begitu mendapatkan perintah. Mobil menjauhi pinggir laut. Grace Tang masih merintih. Satu tangannya menggengam tangan Grayson Han dan menulis sebuah kata pada tangannya: "Tuan Han, bantu aku!"

"Turunkan papan!" Grayson Han memerintah sang supir. Sang supir pun segera menurunkan papannya.

Tanpa ada perhatian supir, Grace Tang terus merintih. Grayson Han mengeluarkan ponsel. Grace Tang sambil merintih sambil mengetik perkataan yang ingin dia katakan.

"Mohon Tuan Han untuk membantu aku membuat sebuah peristiwa keguguran. Mohon!"

Grayson Han tertegun menatap Grace Tang. Grace Tang terus mengetik:

"Sebenarnya aku tidak hamil, sebenarnya aku hanya ingin menggunakan kehamilan untuk 'memukul' Sophia Lu. Tetapi sekarang Wirnando Gu menangkap aku dan Sophia Lu dan meminta Dharius Ye untuk membuat sebuah keputusan. Dharius Ye memilih Sophia Lu dan membuang aku. Kebetulan aku datang bulan, aku hanya bisa memanfaatkan kesempatan ini. Mohon Tuan Han membantu aku, sekarang hanya ada kamu yang dapat membantu aku!"

Dia memberitahukan semua rahasianya kepada Grayson Han. Grayson Han sangat terkejut ketika mengetahuinya.

Dia melihat bekas goresan pada wajahnya. Bekas luka itu didapatkan oleh pengawal yang tidak sengaja menggoresnya di dalam keadaan yang panik. Lukanya tidak dalam tetapi sangat terlihat jelas pada wajah Grace Tang, dapat terlihat darahnya sudah membeku.

Jika dia terlambat selangkah, Wirnando Gu pasti tidak akan melepaskan Grace Tang, dia tidak dapat membayangkan bagaimana hancurnya wajahnya.

Ekspresi Grayson Han menggelap, dia menganggukkan kepalanya ke arah Grace Tang, lalu segera memerintah supir, "pergi ke rumah sakit milih Keluarga Han!"

Supir mengiyakannya dan segera berganti arah.

Pengawal Wirnando Gu ikut keluar tetapi ditahan oleh orang-orang yang dibawa Grayson Han. Para pengawal tidak dapat mengejar kendaraan Grayson Han dan menelepon Wirnando Gu: "Tuan Muda, kami dihadang oleh orang yang dibawa Tuan Muda Ketiga Keluarga Han."

"Dimana dia?" Yang Wirnando Gu khawatirkan adalah Grace Tang.

"Orangnya dibawa pergi oleh Tuan Muda Ketiga Keluarga Han!" Pengawal menjawab.

"Bagaimana keadaannya?"

"Sangat menyedihkan. Badannya dipenuhi dengan darah dan mendengar dia berteriak histeris bahwa anaknya sudah tidak ada."

Ekspresi Wirnando Gu menggelap. Dia memang sudah bermain terlalu besar hari ini. Grace Tang mengapa tiba-tiba bisa keguguran?