My Perfect Lady - Bab 204 Salah Makan Obat (1)

Kota B, Rumah Keluarga Han.

Setelah mobil Grayson Han berhenti di depan pintu villa, Nyonya Han langsung menyambutnya.

"Anakku Grayson, akhirnya kamu sudah pulang, ibu sangat merindukanmu."

Grayson Han menatap ibunya dan tersenyum, "Bu, apakah ada urusan penting menyuruhku pulang?"

“Apakah ibu tidak boleh bertemu denganmu jika tidak ada yang penting?” Sindir Nyonya Han.

"Bukan begitu, tapi aku berpikir kamu tidak akan menyuruhku kembali tanpa alasan, pasti ada sesuatu yang penting."

"Benar, memang ada yang penting yaitu pernikahanmu." Ekspresi Nyonya Han sangat bahagia. "Kamu tidak suka yang sebelumnya, tapi kamu akan menyukai yang ini, orangnya persis yang ada di dalam foto."

Grayson Han mengerutkan kening, "Bu, aku akan mengurus diriku sendiri."

"Bagaimana caramu mengurusnya? Jika kamu bisa mengurusnya, kenapa sampai sekarang belum punya pacar?" Nyonya Han bertanya balik.

"Bukankah belakangan ini aku sedang sibuk?"

"Meskipun sibuk, apakah boleh lupa mencari pacar? Kamu menemuinya dulu, aku yakin kamu akan menyukainya." Nyonya Han menarik Grayson Han masuk ke dalam rumah.

“Apakah kamu membawanya ke rumah?” Tanya Grayson Han terkejut.

"Benar, tapi belum sampai, dia akan segera tiba dengan kakak sepupumu. Mereka akan makan malam disini."

Kepala Grayson Han terasa nyeri, dia berusaha mengendalikan emosinya: "Bagaimana dengan ayah?"

"Ayah ada di ruang kerja."

“Aku akan menemuinya dulu.” Grayson Han bergegas menuju ruang kerja.

Setelah membuka pintu ruang kerja, dia melihat Gibson Han sedang berdiri di depan meja dan menulis sesuatu, saat mendengar suara langkah kaki dia bertanya tanpa mengangkat kepalanya: "Sudah sampai?"

"Iya, bagaimana kabar ayah?"

"Baik!" Tangan Gibson Han belum berhenti menulis.

“Ayah, apakah kamu akan membiarkan ibu begitu saja?” Grayson Han menghampiri Gibson Han.

"Kenapa kamu mengatakan begitu? Kamu sudah tidak muda lagi, sudah saatnya berpacaran dan menikah."

"Ini semua tergantung jodoh, saat ini bukanlah saat yang tepat."

"Jadi menurutmu kapan merupakan saat yang tepat?" Gibson Han meliriknya.

"Setelah sebagian pekerjaanku kelar terlebih dahulu."

Ini jelas merupakan alasan penolakannya, Gibson Han tersenyum datar: "Apakah kamu begitu sibuk? Pembangunan kota sudah selesai, masalah Dharius Ye juga hampir selesai, apa lagi yang sedang kamu sibukkan?"

“Bukankah tetap harus menyelesaikannya juga?” Grayson Han tersenyum. "Masih banyak hutangku di luar sana, aku harus menyelesaikan masalah uang dulu."

"Hutang?" Gibson Han tersenyum datar: "Berapa hutangmu? Kamu berhutang pada siapa?"

"Grace Tang. Satu miliar!" Grayson Han tersenyum.

"Oh, apakah kamu berhutang uang padanya? Menarik sekali, bukankah kamu pernah mengatakan satu hal?"

"Ayah, saat itu sudah berbeda dengan saat ini, jangan mengungkit masalah dulu lagi, aku sudah tahu bahwa aku yang salah." Grayson Han tersenyum menyela Gibson Han.

"Anakku Grayason, aku hanya ingin bertanya, apakah saat ini kamu menyesal?"

Grayson Han tidak berbicara, dia mengulurkan tangan untuk membantu Gibson Han menuangkan cairan tinta.

Gibson Han memegang kuas dan memandangnya: "Apa yang aku katakan padamu saat itu? Bagaimana cara kamu menjawabku? Aku sudah mengatakan kesempatan hanya datang sekali saja, jangan berharap kesempatan bisa datang kedua kalinya!"

Grayson Han masih terus menuangkan tinta dengan diam, Gibson Han melihat tatapan marah anaknya, dia tahu persis bagaimana emosi anaknya.

Grayson Han tidak berbicara, dia sedang memikirkan sesuatu, Gibson Han marah ketika teringat masa lalu, dia melemparkan kuasnya, "Kamu jangan pernah mengharapkan apapun lagi!"

"Kenapa?"

"Aku sudah pernah mengatakan padamu, kesempatan pertama sudah hangus, kamu sebaiknya menerima rencana ibumu untuk segera menikah dan melahirkan seorang cucu untuk kami."

"Ayah, bagaimana jika aku hanya menginginkannya?"

“Apakah kamu sengaja menentangku?” Gibson Han menatap Grayson Han dengan marah, suhu di ruang kerja sepertinya mendadak menurun karena terasa dingin.

"Aku tidak ingin menentangmu, hanya saja aku menyadari bahwa dia lebih baik daripada yang aku bayangkan."

"Tidak!" Gibson Han menolak dengan tegas.

“Bagaimana jika aku bersikeras?” Grayson Han berhenti menuangkan tinta dan memandang Gibson Han.

Gibson Han juga menatapnya, setelah mereka berdua saling memandang, Gibson Han mencibir: "Kamu adalah anakku, aku tidak akan melakukan apapun padamu, tetapi aku tidak yakin dengan wanita itu, demi keselamatannya kamu sebaiknya menjauhinya! "

Ancaman ini membuat wajah Grayson Han terlihat pucat, "Ayah, aku tidak mengerti, saat itu kamu menyetujui hubungan kami, kenapa saat ini tidak?"

"Tidak ada alasan, aku sudah mengatakan tidak!" Gibson Han melambaikan tangannya.

Grayson Han berdiri diam selama beberapa saat dan keluar dari ruang kerja, setelah beberapa saat terdengar suara mobil kemudian diiringi oleh suara Nyonya Han.

"Kenapa dia langsung pergi! Suamiku, cepat keluar, cepat keluar!"

Gibson Han membuka pintu ruang kerja dengan marah, "Ada apa berteriak seperti ini?"

"Anak kita sudah pergi, dia bahkan belum minum segelas air." Teriak Nyonya Han panik.

"Apa? Dasar anak durhaka! Ambilkan ponselku kesini!"

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu