My Perfect Lady - Bab 266 Apa Yang Di Rencanakannya (1)

Grace Tang terkejut, apakah Dharius Ye harus mengatakannya?

Baru saja dia mau mencari alasan untuk menolaknya, mengatakan dirinya pusing, mengatakan ingin pergi ke toilet, pokoknya ingin membuat Dharius Ye tidak mengatakannya keluar.

Pintu di ketuk, terdengar suara Ibu Guan: "Nona, CEO Ye, sudah saatnya makan malam."

Grace Tang bagaikan terbebaskan dan langsung berdiri, dia menarik tangan Dharius Ye: "Perutku sudah lapar, akyo kita makan."

Dharius Ye menganggukan kepala, dan pergi ke ruang makan bersama Grace Tang.

Dengan penuh kasih sayang Grace Tang mengambilkan lauk untuk Dharius Ye, dia ingin menghilangkan pikiran yang tidak-tidak mengenai dirinya.

Dia ingin membuat Dharius Ye kasihan padanya, sehingga tidak rela mengatakannya keluar.

Melihat Grace Tang yang seperti ini, rasa kasihan di hatinya semakin dalam, tidak boleh, malam ini harus berbicara padanya.

Dia rela tidak ribut dengan keluarga Han, dan tidak bersedia melihat wanita yang di cintainya sedih dan terluka.

Kedua orang itu menyelesaikan makan malamnya, Dharius Ye membawa Grace Tang ke taman bunga untuk berjalan-jalan, Grace Tang sengaja membawa Fera sebagai nyamuk.

Ketiga orang tersebut berjalan di taman bunga, ada Fera, Dharius Ye tentu saja tidak dapat mengatakan apa-apa.

Kembali ke Vila, dengan berbisik dia berkata: "Kak Fera, sepertinya Dharius ingin mengatakan mengenai Yohana denganku."

"Oh ya? dia begitu baik kepadamu, bagaimana mungkin?" Fera tidak percaya, tadi pada saat berjalan-jalan di taman dia melihatnya dengan sangat jelas, sepasang mata Dharius Ye terus menatap Grace Tang, penuh dengan kasih sayang mana mungkin akan berbuat seperti itu.

"Aku memiliki firasat ini, sekarang aku tidak boleh putus dengannya, bila sekarang putus maka aku tidak dapat membalaskan dendam lagi, apakah kamu mengerti?"

"Mengerti, kamu mau aku melakukan apa?"

"Kamu perhatikan gerak-gerikku, nanti aku kembali ke kamar dan menahannya, bila dia tetap ingin mengatakannya, aku akan sengaja menjatuhkan gelas, kamu pura-pura merasa tidak enak badan dan mengetuk pintu, lalu aku akan mengantarmu ke rumah sakit untuk menghindarinya."

"Baik." Fera mengangukan kepala, tiba-tiba dia menarik tangan Grace Tang: "Grace, kalau tidak, malam ini kamu memintanya untuk melakukan itu denganmu, biasanya laki-laki bila di atas ranjang tidak memiliki keinginan untuk mengatakan yang tidak-tidak."

Grace Tang menghelakan napas, "Baik, aku akan mencobanya!"

Grace Tang berada di kamar Fera cukup lama, hingga Dharius Ye mengetuk pintu memangilnya, dia baru pergi.

Dharius Ye sedikit tidak senang: "apa yang kamu lakukan di kamar bersama Fera?"

"Aku melihatnya menyulam , sulaman kakak Fera sangat cantik, aku juga ingin menyulam, jadi aku belajar dengannya."

"Kamu merasa bosan?" Dharius Ye menatapnya sekilas.

"Bukan bosan, hanya merasa cukup bagus, kalau tidak aku belajar dan menyulam sesuatu untukmu?"

Dharius Ye menatapnya dengan dalam: "kamu berencana menyulam apa?"

"huruf sehidup semati? atau bebek mandarin bermain di air? kamu suka yang mana?"

"Aku suka kamu!" dia menunjuk-nunjuk dahi Grace Tang, Grace Tang tersenyum padanya, "benarkah?"

"Bohong!"

"Jahat!" dia memeluk pinggang Dharius Ye, dan menjinjitkan kakinya mencium Dharius Ye.

Di koridor tidak ada orang, Dharius Ye pun tidak memperdulikan apapun, mengulurkan tangannya dan mengendong Grace Tang, sambil mencium Grace Tang, sambil masuk dan membuka pintu kamar.

Grace Tang bersungguh-sungguh ingin bercinta dengannya, tidak sama seperti dulu yang masih malu-malu, dia benar-benar lebih aktif.

Setelah menutup pintu dia langsung mengulurkan tangan dan mebuka kemeja pria itu, Dharius Ye terkejut: "menginginkannya?"

Dia tidak menjawabnya, hanya menutup bibir pria itu, pada hal ini, wanita lebih aktif, pria pasti akan sangat gembira.

Dharius Ye di dorong hingga jatuh ke atas ranjang, wanita itu dengan aktif melepaskan pakaian pria itu, dan duduk di atasnya.

Grace Tang yang seksi dan memikat, Dharius Ye belum pernah melihatnya, didalam pikirnnya hanyalah postur tubuhnya yang indah, yang lainnya dia tidak peduli.

Kedua orang itu saling menjerat di atas ranjang, sangat indah, Dharius Ye menahan pingang langsingnya, dan masuk dengan dalam, dengan suara yang memabukkan: "Siluman kecil, aku sangat mencintaimu!"

Grace Tang mengigit telinga pria itu: "Dharius, aku mencintaimu, sangat mencintaimu, jangan meningalkanku!"

"Aku tidak akan meningalkanmu, seumur hidup aku tidak akan meningalkanmu!" Dia masuk semakin dalam, mereka besantu dengan sangat erat.

"Kamu bersumpah, aku mau kamu bersumpah!"

"Aku bersumpah, seumur hidup Dharius Ye tidak akan meninggalkan Grace Tang! Slamanya tidak akan!"

Dharius Ye tidak akan meninggalkan Grace Tang, Grace Tang yang penuh semangat berubah menjadi dingin, sumpah yang di ucapkan oleh Dharius Ye adalah untuk Grace Tang, semuanya untuk Grace Tang!

Apakah tidak ada cara lain?

Antusiasnya langsung berubah dingin, Dharius Ye pun merasakannya, dia langsung menganti posisinya, dari belakang menyerangnya, sehingga dia tidak melihat wajah Grace Tang, hanya beberapa kali dengan kuat menembusnya.

Tangan besarnya meremas dadanya yang montok, Grace Tang tidak dapat menahan serangan pria itu, dia kembali saling menjerat dengan pria itu.

Malam ini adalah malam yang gila, Grace Tang tidak tahu berapa kali dia merasa terpuaskan, dan tidak ingat berapa kali Dharius Ye mengatakan cinta padanya.

Ketika pagi bangun, Dharius Ye sudah tidak di rumah, dengan mengantuk dia masuk ke dalam kamar mandi.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu