My Perfect Lady - Bab 49 Tidak Masuk Akal (1)

Dharius Ye mengendong Grace Tang sudah berjalan sepanjang jalan, mendengar hp berbunyi, mengulurkan tangan untuk mengambil hp, Grace Tang menahan tangannya, “Hari ini kamu khusus menemaniku bermain, tidak boleh mengangkat telepon.”

Dharius Ye bersenyum dengan tak berdaya: “Kamu tidak masuk akal kah?”

“Apa kamu pernah dengar perempuan yang tidak masuk akal?”

“Baiklah!” Dharius Ye sudah berkompromi. Grace Tang bersenyum dengan licik, berinisiatif mencium sekali wajahnya: “Kamu begitu patuh, hadiah untukmu.”

“Hadiahnya tinggalkan untuk malam saja!” Dharius Ye mengendongnya dan lanjut berjalan ke depan.

Dharius Ye tidak mengangkat teleponnya, ini merupakan hal yang tidak pernah terjadi, wajah Sophia Lu sangatlah marah. Dia melemparkan hp ke kursi: “Sial, Dharius tidak mengangkat telepon aku.”

Dennis Lu menghiburnya: “Mungkin saja dia tidak dengar.”

“Mungkinkah?” Sophia Lu bertanya balik. “Dia sekarang dirasuki oleh perempuan lajang itu, mana ada waktu untuk mengangkat telepon.”

Dennis Lu tidak berbicara, dia ingin menghibur Sophia Lu tetapi tidak menemukan kata yang bisa menghiburnya, di alam bawah sadar dia juga tau Grace Tang betapa mempesona.

Terpikir Grace Tang sekarang bersenyum indah di samping Dharius Ye, dalam hati Dennis Lu juga ikut merasa sedih.

Bukan karena Sophia Lu baru merasa sedih, tapi karena orang itu Grace Tang, dia tidak bisa menerima Grace Tang bermesraan dengan pria lain.

Dia walaupun hanya melihatnya sekali, tapi tak tersangka dia memimpikannya dua malam ini, dan setelah bangun tidak bisa tidur lagi.

Selain Ashley Qiao Ini kedua kalinya dia menderita insomnia karena perempuan, apa hanya karena matanya mirip dengan Ashley Qiao?

Dia bukan Ashley Qiao, Dennis Lu tau betul, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkannya.

Dia ada bayangan Ashley Qiao di setiap sinar dan senyum, setiap gerakan kaki tangannya, itu perempuan yang dia sangat cintai, seperti kata pepatah cintanya seberapa dalam bencinya juga seberapa dalam.

Dia begitu mencintai Ashley Qiao dengan sepenuh hati, jadi tak bisa menerima pengkhianatan sedikitpun darinya.

Ashley Qiao sudah meninggal, dia mengira dirinya tidak akan jatuh cinta lagi, tapi di waktu dia ketemu Grace Tang, dia merasa dirinya hidup kembali lagi.

Dia tidak ingin dia ada hubungan dengan pria lain, meskipun dia tidak setuju Sophia Lu mengikuti jejak Dharius Ye, tapi setelah tau perempuan yang menemani Dharius Ye adalah Grace Tang, dia malah berubah pikiran.

Dia ingin menghentikan Grace Tang dan Dharius Ye, bukan demi Sophia Lu, tapi demi dirinya.

Dennis Lu melaju ke Yangshan dengan menambah kecepatan mobil

Sangat cepat mereka sudah tiba di Yangshan, setelah turun mobil Sophia Lu langsung pergi ke villa Dharius Ye dengan terburu-buru, kemudian ditahan oleh Dennis Lu.

“Kamu langsung pergi begini saja akan dicurigai oleh Dharius Ye, cari hotel untuk tinggal dulu, kita berpura-pura pergi mendaki gunung, setelah melewati luar vila Dharius Ye baru cari alasan untuk melihat-lihat.”

Setelah Dennnis Lu mengingatinya Sophie Lu juga merasa dirinya terlalu panik, lalu mengambil pendapat Dennis Lu tinggal di hotel resort pemandian air panas dulu, dua orang selesai ganti baju baru pergi ke villa Dharius Ye.

Tidak jauh dari villa Dharius Ye, dari jauh sudah melihay mobilnya berhenti di luar, Sophia Lu dan Dennis Lu saling bermain mata, dua orang sampai di luar villa dan menekan bell pintu.

Lewat beberapa saat, Max muncul, Sophia Lu berkata dengan genit: “Aku dan Dennis mau pergi mendaki gunung, melihat ada mobil Dharius Ye, baru tau dia juga disini.”

Max menjawab dengan tanpa ekspresi: “Tuan muda tidak di rumah, sudah keluar!”

Bagaimana mungkin Sophia Lu akan mempercayai perkataan Max, intuisinya adalah Dharius Ye dan iblis itu sedang mandi bersama di dalam villa.

Memikirkan mereka sedang bermain air di dalam, dalam hatinya sangat benci, sangat ingin bergegas masuk menangkap iblis itu dan memukulinya habis-habisan, dia menahan kemarahan di hatinya: “Aku menelepon ke Dharius dia tidak angkat, atau kamu menelepon ke Dharius, beritahu dia aku dan Dennis di sini?”

“Baik!” Max mengambil hp mulai menelepon Dharius Ye.

Dharius Ye dan Grace Tang berjalan ke puncak gunung sambil tertawa, Max menelepon kemari, kali ini Grace Tang tidak melarangnya, Dharius Ye menerimanya: “Ada apa?”

“Tuan Muda, Tuan Muda Lu dan Nona Lu telah datang.”

Dharius Ye mengerutkan kening: “Mengerti!”

Mematikan telepon Max melihat Sophia Lu dan Dennis Lu: “Tuan Muda sudah tau, apa berdua mau pergi mendaki gunung atau masuk menunggu Tuan Muda?”

Sophia Lu bersenyum: “Kami pergi mendaki dulu, nanti baru datang lagi.”

Max juga tidak mempertahankannya, setelah melihat Dennis Lu dan Sophia Lu pergi lalu balik badan kembali ke villa, Sophia Lu mana ada niat untuk pergi mendaki gunung, tadi bisa berkata begitu hanya situasi terpaksa saja.

Dia dan Dennis Lu mengikuti Flagstone Road jalan dan tidak lama sudah duduk beristirahat, dan Dharius Ye yang di gunung menutup telepon, keningnya sedikit mengerut.

Dalam hati Grace Tang bersenyum dingin, Sophia Lu mengamati dengan sangat ketat, jika dia telah mengikuti kemari, dia juga tidak bisa berpura-pura tidak tau, dia mengangkat kepala melihat Dharius Ye: “Barusan siapa yang menelepon?”