My Perfect Lady - Bab 34 Tidak fokus (1)

Setelah itu, terdengar suara langkah kaki dari luar pintu, Dharius berjalan masuk, Sophia tersenyum ke Dharius : “Sayang, aku lapar, kita makan malam di luar saja?”

Dharius menganggukkan kepala, ia mengulurkan tangan mengambil ponsel dan pergi bersama Sophia.

Keduany pergi ke Revolving Restaurant kota B, suasana hati Sophia sangat baik, ia memesan tidak sedikit makanan kesukaan Dharius, serta terus menyuruh Dharius memakannya.

Tapi Dharius kelihatan tidak fokus, sesekali matanya melirik ke ponsel yang terletak di meja saat makan.

Sudah dua hari, wanita ini tidak menelepon satu kali pun, dia sungguh tahan.

Dalam hati Dharius sangat tidak senang, pria yang berkemampuan selalu menyukai wanita lembut yang patuh, yang tidak patuh dan malah menentang seperti dia sungguh jarang ditemui.

Apakah ini berarti dalam hati dia sama sekali tidak ada dirinya?

Sehingga dia begitu santai, begitu acuh tak acuh?

Terpikir bahwa Grace mungkin tidak punya perasaan sedikit pun dengannya, hati Dharius pun disesaki kegelisahan.

Sophia menyadari hati Dharius yang tidak fokus, dalam hatinya sungguh tertekan.

Dulu saat Dharius bersamanya, dimatanya hanya ada dirinya, tidak ada orang lain, tapi dua hari belakangan ini, dengan jelas dia menyadari perubahan Dharius.

Meskipun dia ada di sampingnya, tapi hatinya tidak tahu ke mana, walaupun dia masih begitu perhatian dengannya seperti dulu, tapi Sophia tidak menemukan rasa aman sedikit pun darinya.

Semuanya karena orang rendahan itu, tidak heran dikatakan wanita adalah pembawa celaka, sebenarnya sihir apa yang wanita pelacur itu berikan ke Dharius, sampai membuat dia berubah begitu besar?

Apakah dia memang hebat atau bisa menggunakan sihir memikat?

Tidak bisa, dia harus memikirkan cara untuk menarik Dharius kembali dari sisi wanita rendahan itu.

Dan hal utama untuk menarik Dharius kembali adalah menggodanya naik ke ranjang, tiga hari ini Sophia memikirkan berbagai cara.

Tidak peduli dia berdandan cantik, atau berpakaian terbuka, Dharius sama sekali tidak punya maksud seperti itu dengannya.

Ini membuat Sophia merasa gagal sekali, sebagai seorang wanita, pertama kalinya dia merasa tidak rela.

Dia adalah wanita terkenal di kota A, punya kecantikan, punya bakat, punya bentuk badan yang bagus, dia tidak percaya dirinya bisa kalah dengan wanita rendahan itu!

Setelah makan malam, Sophia memaksa Dharius menemaninya naik ke lantai paling atas untuk melihat pemandangan malam, Dharius tidak menolak.

Keduanya berdiam di sana selama setengah jam, kemudian Sophia memaksa Dharius dengan manja untuk membawanya karaoke, Dharius tetap tidak menolaknya dan membawanya ke Royal Night Club.

Mereka bertemu Evans Xiao dan beberapa teman di Royal Night Club, lalu memasuki ruang nomor satu.

Dharius tidak begitu semangat, setelah masuk ke dalam, dia mulai minum bir di sofa, sedangkan Sophia lebih menggila, sebentar-sebentar nyanyi, sebentar-sebentar melempar dadu.

Sampai jam 11, ponsel Dharius berdering, ia bangkit berdiri dan mengangkat telepon di luar, telepon dari tante Zhang : “Tuan muda, barusan nona Tang keluar.”

Dharius mengernyitkan alis : “Ke mana?”

“Dia tidak bilang, hanya bilang keluar karena ada sedikit urusan.”

Usai menutup tepon, Dharius mengernyitkan dahi lagi, wanita sialan ini, apa yang dia lakukan sampai keluar di jam segini?

Dharius mengenggam ponselnya dengan ragu, apakah perlu menelepon ke dia?

Kalau menelepon ke dia, berarti dia mengalah, Dharius tidak ingin mengalah, tapi kalau tidak menelepon, dia juga khawatir dengan Grace.

Belum sempat dia membuat keputusan, pintu terbuka dan Sophia keluar dari sana.

Sophia mengulurkan tangan mencengkram lengan Dharius : “Sayang, aku selalu kalah main dadu sama Tuan Ketujuh, sudah minum beberapa gelas bir, cepat kamu bantu aku membalasnya!”

Dharius mengangguk : “Iya!”

Sophia menarik Dharius kembali ke dalam, dan keduanya mulai bermain dadu.

Dalam soal lempar dadu, Dharius sangat jago, tapi malam ini jelas sekali dia sedang tidak dalam suasana, tak diduga dia kalah berkali-kali dari Evans.

Setelah berturut-turut minum beberapa gelas, Evans sendiri juga merasa tidak menyangka : “Bro, ini jelas sekali kamu sedang tidak fokus? Apa yang terjadi?”

“Tidak apa-apa, hanya sedang tidak beruntung saja.”

“Tidak mirip, kamu yang seperti ini tidak mirip sedang tidak beruntung, malah mirip tidak fokus, hatimu tidak ada di sini, nona Lu ada di sini, bukankah tidak perlu tidak fokus seperti ini?”

Salah satu pria di sebelah pun tertawa dan menyela : “CEO Ye ini orangnya di sini tapi hatinya di tempat lain.”

Mendengar ini, hati Sophia langsung berat, apakah segitu tidak relanya Dharius terhadap orang rendahan itu?

Tidak bisa, dia tidak bisa menunggu lagi, harus segera menarik hati Dharius kembali.

Sophia mengambil teleponnya meninggalkan ruangan, dengan langkah cepat dia ke toilet, lalu menelepon Wilona : “Wilona, aku memutuskan untuk bertindak malam ini.”

“Benarkah? Sudah seharusnya kamu bertindak dari awal!” Terdengar suara Wilona.

“Obat itu……apakah sungguh akan berguna?”

Demi membuat Dharius tidur bersamanya, Sophia tidak sedikit berunding dengan Wilona.

Wilona memberinya berbagai cara, setelah semua cara tidak berhasil, Wilona menyarankan Sophia untuk menebarkan parfum spesial untuk mendesak Dharius.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu