My Perfect Lady - Bab 33 Rencana yang gagal (1)

Dharius tidak naik ke atas, melainkan duduk di sofa ruang tamu menunggu pembantu memasak kuah, di tengah menunggu ia menelepon ke tante Zhang, menanyakan Grace apakah sudah di rumah.

Tante Zhang memberitahunya bahwa Grace masih belum pulang.

Mendengar Grace sampai sekarang masih belum pulang, hati Dharius tidak begitu senang, wanita ini berpakaian begitu seksi, pergi ke mana dia jika sampai sekarang masih belum pulang?

Tidak tahu mengapa dia risau sekali, ia langsung mematikan telepon dan berniat menelepon ke Grace, baru saja dia memencet memanggil, terdengar suara jeritan Sophia dari kamar.

Suara jeritan yang keras sekali itu membuat Dharius kaget sekali, ia refleks berdiri dan berlari ke atas.

Mungkin karena terlalu tergesa-gesa, saat berlari ke atas Dharius lupa untuk memutuskan panggilan yang ditujukan ke Grace.

Grace sedang akan perjalanan pulang ke vila Dharius, mendengar suara deringan telepon, langsung ia angkat, namun tidak terdengar suara Dharius, melainkan suara seorang wanita yang menjerit dan menangis histeris.

Grace langsung menginjak rem dan menepikan mobil menatap layar ponselnya dengan dingin.

Sedangkan di balik telepon sana, dengan langkah cepat Dharius membuka pintu kamar, suara rintihan Sophia terdengar dari dalam kamar mandi, dia pun menaruh ponselnya ke saku, dengan kecepatan paling cepat dia membuka pintu.

Sekali membuka pintu, dilihatnya Sophia yang tidak berbalut seutas benang pun itu terbaring di lantai sambil merintih.

“Sophia, kenapa kamu?”

“Aku terpeleset, sakit sekali! Badanku sakit sekali!” Sophia membuka kedua kakinya yang putih itu, sengaja memperlihatkan bagian paling intimnya kepada Dharius.

“Kamu tahan dulu, aku segera bawa kamu ke dokter!” Pandangan Dharius sama sekali tidak terpaku di antara kedua kakinya, dengan cepat dia mengambil sebuah handuk untuk membalut tubuh Sophia dan menggendongnya keluar dari kamar mandi.

Sophia sama sekali tidak terluka, dia hanya ingin meminjam kesempatan untuk memancing Dharius, kalau Dharius mengantarnya ke rumah sakit, bukankah sandiwaranya akan ketahuan?

“Aku tidak mau ke rumah sakit, Dharius, kamu gendong aku baring di ranjang saja.”

“Dengarkan perkataan aku, kita ke rumah sakit.”

“Aku tidak mau pergi, akan malu sekali pergi ke rumah sakit seperti ini.” Dia merintih dengan manja, lalu mengulurkan tangan mencengkram tangan Dharius ke dadanya sendiri, “Dharius, tadi aku terpeleset di sini!”

Menyentuh dadanya yang lembut, Dharius langsung menarik tangannya kembali seolah terkena panas, “Lebih baik kita periksa ke rumah sakit saja, aku suruh pembantu membantu kamu mengenakan pakaian!”

“Tidak mau, aku tidak mau pembantu, aku mau kamu, sekarang kamu memeluk aku begini, aku merasa baikan.” Sophia mengulurkan tangan melingkari leher Dharius, berusaha menyandarkan tubuhnya yang tidak berpakaian ke Dharius.

“Lagi pula aku bukan dokter, dibiarkan begini saja tidak ada untungnya untuk tubuh kamu.” Dharius seolah tidak mengerti maksud Sophia, tetap bersikeras mengantarnya ke rumah sakit.

Bicara begitu terang-terangan sama sekali tidak ada gunanya, hati Sophia terasa sesak sekali.

Mau tidak mau dia harus mengakui, rencananya gagal malam ini!

Pada akhirnya Sophia tidak ke rumah sakit, melainkan hanya minum obat pereda sakit dan beristirahat di ranjang.

Dharius sangat lembut dengannya, karena khawatir akan terjadi sesuatu lagi, dia menyuruh pembantu melayaninya di kamar.

Dulu kalau Dharius mengatur demikian, Sophia akan selalu mengira Dharius mencintai dirinya, tidak tega membuatnya kesusahan, tapi hari ini akhirnya dia menyadari ada yang tidak benar.

Kalau Dharius benar-benar tidak tega dengannya, dia pasti akan tetap tinggal untuk menjaganya, dan bukan menyerahkan dirinya untuk dijaga pembantu.

Menyadari satu hal ini, dalam hati Sophia semakin berat, apakah Dharius tidak menyukai dirinya seperti yang Dharius tunjukkan?

Tidak! Bukan seperti ini, dia begitu cantik, juga berpendidikan, lembut, anggun, sebelum bertemu dengan Dharius, dia adalah pujaan hati banyak pria terkenal.

Serta waktu itu juga Dharius yang inisiatif mengejarnya, kalau bukan Dharius inisiatif mengejar, dia pasti sudah bersama Grayson.

Mengingat masa lalu di mana Dharius dan Grayson memperebutkannya, hati Sophia yang gelisah pun agak berkurang.

Dulu Dharius begitu tergila-gila dengannya, jadi tidak mungkin ia tidak menyukainya! Pasti dia yang berpikir terlalu banyak.

Orang seperti Dharius yang berkedudukan tinggi dan hidup mewah, yang bersikukuh dengan keputusan sendiri itu tidak akan mengerti bagaimana menjaga orang, jadi menyerahkan dirinya untuk dijaga pembantu adalah pilihan yang terbaik.

Sophia sedang berusaha membebaskan Dharius dari tuduhannya, tanpa tahu sandiwaranya sudah terdengar dari awal sampai akhir di telinga Grace.

Tidak disangka nona besar Lu, ratu wanita yang menyombongkan dirinya elite dan anggun itu juga ada sisi cabulnya, Grace mematikan telepon, membungkukkan kepala ke setir mobilnya karena tidak tahan untuk tertawa cekikikan.

Dia memaksakan diri untuk terjun ke jurang pelacuran adalah demi membalas dendam, sedangkan Sophia malah demi nafsu pribadi, timbul satu kalimat yang cocok dengan keadaan sekarang di benak Grace.

Kebaikan mau pun kejahatan akan ada balasannya nanti, karma akan berlaku dengan baik. Jika tidak percaya, angkat kepala dan lihat, siapa yang pernah Tuhan ampuni!

Hehe, Sophia, ternyata kamu ada hari seperti ini juga!

Grace tidak langsung kembali ke rumah, dia berdiam agak lama di dalam mobil yang menepi di jalan, setelah melihat hari sudah subuh, barulah dia kembali ke vila Dharius.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu