My Perfect Lady - Bab 107 Tidak Senang (2)

Tapi sekarang dia juga ada salah, sama sekali tidak ada alasan membela diri.

"Kamu tidak mengungkit masalah ini lagi demi Ashley, tapi kamu lihat Nona Tang, dia menyalahkanmu seperti kamu yang paling salah di sini. Memangnya kamu bersedia disalah pahami seperti ini oleh dia?"

"Salah paham ya salah paham saja. Kalau memarahiku bisa membuat hatinya lebih enak, aku bersedia dimarahi olehnya."

Yang Dennis Lu katakan benar. Dia adalah penyebab utama kenapa Ashley Qiao bunuh diri. Dimarahi oleh Grace Tang juga masuk akal.

Tapi hal itu berbeda di telinga Dharius Ye. Dennis Lu kelihatan sangat mencintai Ashley Qiao, dan rela menerima penghinaan dari Grace Tang. Dilihat dari sisi manapun rasanya Grace Tang yang sudah kelewatan.

Perlu luangkan waktu untuk marahi Grace Tang. Tapi wanita itu kenapa tidak balik-balik, apa terlalu puas berbincang dengan Grayson Han sampai tidak bersedia menutup sambungan atau pergi ngapain?

Hatinya kesal dan berdiri dari sofa. Melihat Dharius Ye berdiri, Sophia Lu langsung menghentikan pembicaraan dan menatap Dharius Ye, "Dharius, kamu kenapa?"

"Sakit kepala. Aku berbaring sebentar."

"Aku papah kamu." Sophia Lu langsung berdiri."

"Tidak perlu." Dharius Ye langsung menolak Sophia Lu, berbaring di atas ranjang lalu melihat ke arah Max. Max mengerti maksud tatapan itu dan meninggalkan kamar pasien.

Dennis Lu mendengar Dharius Ye sakit kepala dan ingin istirahat, juga izin pamit.

Berjalan ke lantai bawah, Dennis Lu bertemu dengan Grace Tang dan Fera. Melihat Dennis Lu, Fera kembali berkata dingin, "Yo, bukankah ini adalah Tuan Lu yang selingkuh dengan adik dari istrinya? Kenapa kamu datang ke sini?"

Wajah Dennis Lu seketika memerah. Dia menatap Fera dengan marah, tapi Fera sedikitpun tidak takut padanya. Hanya menatapnya dengan dingin.

Dennis Lu sedikit tidak berdaya. Dia bukan takut pada Fera. Sangat mudah menghadapi Fera, dia hanya tidak ingin membuat Grace Tang menganggapnya rendah.

Dennis Lu menarik napas dalam dan meredakan kemarahan dalam hati, "Nona Tang, aku sudah merasa bersalah mengenai masalah Ashley. Kalau ada kesempatan aku akan menjelaskannya padamu."

"Menjelaskan? Haha, hanya penjelasan singkat saja sudah bisa membuat kakak sepupu dan bibiku kembali hidup?" Grace Tang memelototi pria itu.

"Tidak bisa."

"Bukankah beres? Aku beritahu kamu, Dennis Lu, jangan berpura-pura di hadapanku. Berpura-pura juga tidak ada gunanya." Grace Tang menatap Dennis Lu dengan pandangan merendahkan.

"Perkataan menjijikanmu itu hanya bisa membohongi kakak sepupuku. Aku tidak akan percaya pada penjelasan hebat darimu. Jadi kamu jangan berpikir untuk itu lagi."

"Iya, Tuan Lu, tubuhmu membawa nyawa dua orang. Ashley dan ibunya sedang melihatmu nih? Kamu begitu bebas berpacaran, apa hati nuranimu sudah dimakan anjing?" Fera juga ikut mengejek.

"Aku tidak bebas, aku juga sangat menyesal ..."

"Sudah cukup! Kata menyesal yang begitu palsu tidak perlu dikatakan lagi." Grace Tang menghentikan perkataan Dennis Lu.

"Dennis, kalau kamu memiliki sedikit saja hati nurani, kamu tidak akan bersama dengan Wilona secepat itu setelah kakak sepupuku meninggal!" Grace Tang menatap Dennis Lu dengan pandangan jijik.

"Jangan katakan padaku tentang perasaan lama, kamu dan Wilona pasti sudah bersama di saat masih bersama dengan kakak sepupuku. Tidak ada gunanya mengelak. Yang aku tahu seperti itu."

Dennis Lu menggerakan bibir, tapi tidak dapat mengatakan apapun juga. Yang Grace Tang katakan benar. Dia memang sudah sejak lama bersama dengan Wilona Qiao.

Grace Tang menatap Dennis Lu dengan benci, lalu memapah Fera pergi.

Dennis Lu berdiri sebentar di tempat, baru kemudian berjalan ke arah tempat parkir.

Setelah Wilona Qiao diusir, dia menutup wajah dan berlari keluar rumah sakit lalu menghentikan sebuah taksi menuju perusahaan Sebastian Qiao. Melihat Wilona Qiao yang masuk sambil menangis, Sebastian Qiao terkejut, "Wilona, ada apa denganmu? Siapa yang menindasmu?"

"Ayah!" Wilona Qiao masuk ke pelukan Sebastian Qiao dan merengek, "Kamu harus membantuku membalaskan dendam!"

"Ok, aku bantu kamu. Tapi kamu harus memberitahuku dulu apa yang terjadi? Dennis yang menindasmu?"

"Bukan, tapi Grace."

"Grace?" Sebastian Qiao berpikir sebentar dan langsung teringat pada putri Nixon Tang yang tiba-tiba muncul itu.

"Putri Nixon Tang itu? Kenapa dia mau menindasmu?"

"Bukan putri Nixon, tapi simpanan Dharius." Wilona Qiao menghapus airmatanya, "Dia mengejek aku sebagai pelakor yang naik posisi. Dharius bahkan membantunya."

Wilona Qiao memberitahu kejadian yang terjadi di rumah sakit kepada Sebastian Qiao. Sebastian Qiao mengerutkan dahi. Masalah ini tidak mudah diurusi.

Dharius Ye jelas sekali memihak pada simpanannya, baru membiarkan Wilona Qiao pergi. Pria itu jelas sekali tahu kalau dia tidak ada kemampuan untuk melawannya.

"Ayah, jalang itu suddah membuatku malu dua kali. Aku tidak bisa memaafkannya. Harus membiarkan dia merasakan hukumannya."

"Wilona, masalah ini tidak bisa buru-buru, harus pelan-pelan direncanakan."

"Rencanakan apa? Ayah kamu langsung mengutus orang untuk membunuhnya saja." Wilona Qiao berkata dengan kejam.

"Apa kamu bodoh? Kalau sekarang membunuhnya bukankah sama dengan bunuh diri?"

"Apanya bunuh diri. Dia menggoda Dharius. Sekarang Sophia ingin sekali memakan dagingnya. Kalau membunuhnya, Dharius pasti mengira pelakunya adalah Sophia."

Wilona Qiao dan Sophia Lu sekarang mempunyai maksud yang sama, sama-sama ingin mencelakai satu sama lain, tapi tujuannya tidak sama.

"Masalah ini tidak begitu mudah. Biarkan aku pikir dulu." Sebastian Qiao tidak menyetujui.

"Apa yang ayah khawatirkan? Jalang itu hanya manusia rendahan saja. Mati ya mati. Selama kita membunuhnya cukup bersih, Dharius tidak menemukan bukti apapun, pasti akan curiga pada Sophia."

Wilona Qiao sekarang berusaha keras membujuk Sebastian Qiao, "Dia begitu baik pada Sophia, juga tidak akan perhitungan pada Sophia, masalah ini akan pelan-pelan berlalu begitu saja."

Sebastian Qiao tidak bicara. Masalah ini tidak semudah yang Wilona Qiao katakan.

Dharius Ye bukanlah manusia biasa. Kalau ada satu saja bukti yang dia temukan, maka mereka sama saja dengan membuka kubur bagi diri sendiri.

Wilona Qiao sekarang hanya ingin membalaskan dendam. Melihat Sebastian Qiao diam saja, dia sudah tidak sabar lagi, "Kalau ayah tidak mau, aku yang cari orang ya?"

Baru saja mau mengulurkan tangan untuk menelpon, belum menekan tombol, pintu tiba-tiba terbuka.

Sekretaris Sebastian Qiao masuk dengan panik, "Direktur, ada masalah besar!"

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu