My Perfect Lady - Bab 136 Sungguh Tidak Tahu? (1)

Dia tidak berani mengatakan lagi, matanya memelototi putranya dengan sadis, walaupun dia tidak bicara, Grace Tang mengerti apa yang ingin dia katakan.

Pasti otakmu rusak, bagaimana bisa menyelamatkan orang hina ini, jika dia mati digigit ular bukankah akan meluangkan tempat untuk kakak perempuanmu?

Grace Tang tersenyum dingin dalam hati, namun matanya memandang Dennis Lu dengan penuh perasaan.

Dulu ketika berpacaran dengan Dennis Lu, dia paling suka memandang Dennis Lu dengan cara seperti ini, detak jantung Dennis Lu bertambah kencang ketika matanya melihat pandangan mata Grace Tang yang penuh kasih.

Pepatah mengatakan bila pahlawan menyelamatkan wanita maka wanita akan bersedia dinikahi, apakah Grace Tang jatuh cinta kepadanya karena dia menolongnya semalam?

Hati Dennis Lu senang, dia tidak mengharapkan memiliki hubungan kasih dengan Grace Tang, asalkan dia tidak menolak untuk bertemu dengannya serta tidak bersikap dingin kepadanya, maka dia sudah merasa puas.

Setelah saling menatap sesaat, Grace Tang menarik kembali tatapannya, Dennis Lu melihat tatapannya tidak menghindar, tidak panik, bahkan tidak bisa ditemukan keganjalan apapun.

Hanya ada 2 kemungkinan, kepura-puraannya telah mahir, tidak mudah terlihat orang, atau dia sama sekali tidak tahu serta ikut terjebak.

“Tuan Lu istirahatlah dengan tenang, telepon aku jika ada perlu.” Grace Tang berada di kamar pasien beberapa waktu baru kemudian berpamitan dengan Evans Xiao.

Begitu dia melangkah pergi, Nyonya Lu segera memarahi Dennis Lu:”Otakmu kemasukan airkah? Mengapa kamu menyelamatkan dia?”

“Bu, dia adik sepupu Ashley Qiao!”

“Apakah kamu tidak tahu kakakmu disiksa orang hina ini hingga separah apa?” Nyonya Lu memelototi putranya. “Ashley Qiao semasa hidup tidak menjaga moral sebagai wanita, adik perempuannya juga bukan orang baik!”

“Bu!” Dennis Lu mengernyitkan dahinya.

“Apakah aku salah bicara? Segera tarik kembali hatimu, Wilona orangnya baik, segera menikah dengannya, ibu menantikan untuk mengendong cucu!”

Nyonya Lu segara menjadi bersemangat ketika membahas tentang Wilona Qiao:”Oh ya, mengapa tidak lihat Wilona, apakah kamu sudah telepon dia?”

“Tidak.” Dennis Lu menjawab, “Wilona belakangan ini tidak bisa keluar rumah.”

“Mengapa?”

“Ceritanya panjang, pokoknya jangan beritahu dia soal Dennis terluka.” Sophia Lu tidak ingin kejadian ini diketahui Wilona Qiao.

Kepintaran Wilona Qiao tidaklah biasa, jika mengetahui kejadian ini, dia pasti akan mengetahui dia memanfaatkan Dennis Lu sebagai umpan.

Jika dia memberitahu Dennis Lu, maka hubungan persaudaraan mereka akan terpengaruh.

Dennis Lu juga tidak ingin Wilona Qiao mengetahui dirinya mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan Grace Tang, kakak sudah cukup memusingkan Grace Tang, bukankah hanya akan semakin merepotkan Grace Tang jika ditambah dengan Wilona Qiao.

Grace Tang dan Evans Xiao keluar dari rumah sakit, Andios Guan mengendarai mobil menjemputnya di pintu rumah sakit.

“Apakah abang pertama tahu?”

“Aku sudah beritahu dia, tenang saja, atau aku telepon dia untuk memberitahunya lagi?”

“Tidak perlu.” Evans Xiao merasa dirinya juga terlalu bertele-tele, Grace Tang adalah manusia bukan binatang peliharaan, tidak mungkin menempel Dharius Ye sepanjang hari.

Grace Tang naik ke mobil melambaikan tangan dengan Evans Xiao, walaupun dia sudah bilang untuk tidak pulang hari ini kepada Dharius Ye, tetapi tetap merasa perlu memberitahu Dharius Ye.

Grace Tang segera menelepon Dharius Ye, “Sya pulang ke villa di puncak, hari ini tidak pulang.”

Dharius Ye ternyata memang tidak mendengarkan perkataannya di pagi hari, dia sangat kaget mendengar Grace Tang berkata seperti itu di telepon:”Kamu lebih baik jangan pergi bukankah aku telah bilang akan mencarikan psikolog untukmu?”

“Aku dan Andios Guan akan mencari psikolog, urusanmu sangat banyak, uruslah urusanmu dengan tenang.” Grace Tang tersenyum manis.

Walaupun nada bicara dan suaranya sangat mengetarkan hati orang seperti biasanya, namun hati Dharius Ye tetap sedikit kecewa.

Dia baru dikagetkan semalam, bukankah seharusnya sekarang bagaikan seekor anak kucing masuk dalam pelukannya untuk mencari penghiburan?

Setelah memutuskan telepon, Grace Tang melempar handphone, memandang Andios Guan:”Kakinya sudah sembuh totalkan?”

“Ya.” Andios Guan menjawab dengan tersenyum. “Aku bukan patah tulang, tidak perlu sambung tulang selama 100 hari.”

“Baguslah, villa puncak bukanlah tempat untuk tinggal lama, kamu suruh orang untuk merapikan dan renovasi dulu, nanti kita pindah masuk.”

“Baik.”

“Kelak kamu yang urus urusan luar, ayahmu sudah lanjut usia, biarkan dia istirahat, urusan rumah biar ayah ibumu yang urus.”

Dalam rumah dibutuhkan orang yang bisa urus pekerjaan, Andios Guan tidak berpengalaman mengurus rumah, biar dia mengikutinya untuk urusan luar, GraceTang telah memikirkannya dari dulu.

“Aku akan pindah masuk, jadi butuh beberapa pembantu, kamu minta ayahmu perhatikan.”

“Orangnya sudah dicari ayahku, semuanya adalah orang tua yang dulu pernah diperkerjakan Tuan, setelah tuan pergi, Stella Liu menggantikan semuanya, mereka semua senang mengetahui akan melayani nona.”

“Bagus, baguslah jika begitu.”

Mobil dengan cepat tiba di villa puncak, Grace Tang turun dari mobil memasuki villa, para pembantu mendengar suara segera keluar menyambut.

Grace Tang melihat sekilas mereka semua adalah orang yang pernah dia lihat di rumah pamannya, para pelayan menyapanya dengan hormat, menunggu perintah dari nona besar ini.

Grace Tang mengoyangkan tangannya:”Di sini aku tidak memiliki aturan khusus, yang penting kalian kerjakan urusan sendiri.”

Para pelayan tidak menduga nona akan mudah diajak bicara seperti ini, mereka serempak menjawab dan mengundurkan diri.