My Perfect Lady - Bab 158 Bersembunyi (2)

Andreas telah mengikuti Nixon Tang sekian lama, memiliki kunci rumah milik Nixon Tang, nanti cari sebuah villa untuk mandi dengan nikmat, istirahat semalam baru bahas lagi.

Grace Tang sembari berpikir sembari melewati koridor menuju pintu belakang, dia kaget ketika tiba di pintu belakang, ternyata pintu belakang telah ditutup, tidak ada jalan lain.

Grace Tang terpaksa berbalik badan, berpapasan dengan beberapa pria yang mabuk, pemimpinnya adalah pria bertato di seluruh badan yang memakai kaca mata hitam.

Sang pria berjalan sempoyongan, sendawanya mengeluarkan bau arak, menjulurkan tangan membuka topi Grace Tang, tadinya ingin membukanya untuk bercanda saja.

Dia mendesah dengan kaget setelah melihat wajah Grace Tang:”Gadis yang sangat cantik!”

“Wah! Gadis yang sangat ideal!” Beberapa pria di belakangnya juga memuji.

“Gadis, berapa semalam?”

“Minggir!” Grace Tang mengernyitkan dahi dengan kesal.

“Buka harga, jika aku sanggup pasti akan setuju.”

Grace Tang mengacuhkan mereka dan berniat pergi dengan mendorong mereka, pria yang melihat gadis secantik ini mana mungkin dilepaskan dengan mudah.

Menjulurkan tangan menghadangnya, “Tidak kasih harga? Aku tiduri dengan gratis?”

Sekeliling penuh dengan suara tawa, Grace Tang marah hingga hijau wajahnya, hari ini sungguh sial mengapa bertemu dengan sekelompok preman yang menjijikkan?

Sekarang harus bagaimana? Ketika Grace Tang sedang cemas, melihat 2 pria berbaju hitam berjalan cepat mendekatinya.

Dia sepertinya pernah melihat 2 orang ini, seharusnya orang yang diatur oleh Dharius Ye untuk melindunginya.

Melihat orang Dharius Ye datang, hati Grace Tang tidak panik lagi, melayangkan tamparan ke pria yang mengganggunya.

“Kamu berani tampar aku?” Sang pria menjulurkan tangan untuk menangkap Grace Tang, tidak tertangkap, wajahnya tertonjok.

Orang Dharius Ye datang dan langsung memulai perkelahian tanpa bicara, Grace Tang lari keluar.

Lawannya banyak orang, orang Dharius Ye akan menghabiskan waktu agak lama untuk mengatasi semuanya, dia memanfaatkan waktu untuk kabur.

Grace Tang segera keluar dari bar menuju jalan raya, dia berusaha keras menghentikan taxi ketika berada di jalan raya.

Sekarang adalah jam sibuk, mobil berlalu satu persatu tanpa berhenti.

Ketika Grace Tang sedang panik, sebuah mobil berhenti di depan Grace Tang.

Grace Tang melihat mobil, sepertinya mobil Passat, di kota A banyak mobil Passat yang merupakan taxi gelap.

Dia dengan terburu-buru tanpa melihat jelas, menjulurkan tangan membuka pintu:”Cepat, Taman Prem.”

Supir tidak bergerak, hanya melihat jok belakang, Grace Tang mengatakan sekali lagi.

Mendadak melihat ada orang yang sedang melihatnya, dia melihat balik, menyadari ternyata ada seorang pria di jok belakang.

Sang pria memakai sebuah jaket anti angin dan hujan yang biasa, memakai sebuah topi, bersandar pada jok belakang, terlihat baru bangun tidur.

Ternyata ada penumpang di dalam taxi, Grace Tang tidak sempat memperdulikannya.

Melihat pria berbaju hitam keluar dari bar, sepertinya orang Dharius Ye telah mengatasi masalah dan kejar keluar.

Grace Tang menurunkan leher, “Tuan, ada orang yang sedang mengejarku, minta ikut naik ya, biaya taxi aku yang bayar.”

Sang pria dengan malas bersandar pada jok belakang sambil melirik pria berbaju hitam yang sedang mencari orang di depan pintu bar, tersenyum kepada Grace Tang. “Ok!”

Setelah dia mengiyakan, supir segera menjalankan mobil.

Pelindung Grace Tang yang diatur Dharius Ye ikut keluar dan mencari-cari, namun tidak menemukan Grace Tang, tetapi melihat sebuah kereta kuda biasa lewat.

Mereka tentu saja tidak akan menyangka Grace Tang akan naik mobil mewah, setelah tidak menemukan, segera melaporkan kepada Max.

Dharius Ye dan Max tiba di villa, Grace Tang sudah menghilang tanpa jejak, hanya ada Fera dan beberapa pembantu.

Dharius Ye dengan serius bertanya pada Fera:”Orangnya?”

“Sudah pergi.”

“Pergi kemana?”

“Tidak bilang, hanya bilang ada urusan.”

“Hehe, bisa menghindar hari ini memang menghindar selamanya?” Dharius Ye tersenyum dingin menelepon Grace Tang, muncul di layar nomor telepon yang dituju tidak aktif.

“Masih main trik denganku?” Dia memutuskan telepon melihat Max, “Tanyakan orangnya di mana? Segera tangkap!”

Max menelepon tanpa ekspresi:”Bawa orangnya pulang, ingat lembut sedikit.”

“Baik!” Fera sangat panik mendengar pembicaraan Dharius Ye dan Max, instingnya mengatakan hari ini Grace Tang akan celaka.

Gawat ini, melihat keseriusan Dharius Ye, Grace Tang takkan bisa mendapatkan manfaat, bagaimana ini?

Dharius Ye tidak pergi melainkan menunggu di villa, hingga makan malam tiba masih tiada ada berita tentang Grace Tang.

Hati Fera tidak tenang, hanya berharap Grace Tang bisa sembunyi sejauh mungkin, agar Dharius Ye tidak bisa menemukannya dan pulang setelah beberapa hari.

Telepon Max berdering ketika jam 9 malam, dia mengangkat telepon, terdengar suara, “Orangnya hilang!”

“Apa?” Max meninggikan suara.

“Dia dihadang dan dilecehkan orang di bar, kami menghajar orang-orang yang melecehkan, keluar sudah tidak ketemu orang.” Pihak penelepon menjelaskan.

Max tidak berbicara, hanya melihat Dharius Ye.

Tadinya Dharius Ye memejamkan mata untuk menghimpun energi, mendadak membuka mata dengan penuh hawa pembunuhan, “Urus para preman di bar dulu!”

Max tidak bicara, penelepon menjawab dengan hormat:”Baik!”

Max memutuskan telepon melihat Dharius Ye:”Tuan Muda, sekarang?”

Dharius Ye mendadak berdiri. “Pergi lihat!”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu