My Perfect Lady - Bab 86 Semuanya Masih Sempat (1)

Dharius bergegas maju dan langsung meninju kearah Grayson, Grayson mengelak, tinjuan Dharius tidak mengenai apapun, dia menarik tinjunya dan meninju lagi, kali ini tinjunya melandas pada bahu Grayson.

Grayson hampir terjatuh, dia menatapi Dharius dengan marah, "Kamu gila apaan? Masih tidak mau mengantarkan dia kerumah sakit?"

Dharius tidak mengatakan apa-apa, doa jamua bergegas langsug merebut Grace yang berpakaian tidak rapi dari tangan Grayson dengan cepat, setelah memeluknya ditangan, barulah Dharius menyadari sekujur tubuh Grace basah, dikeningnya penuh dengan darah.

"Ada apa ini?"

"Dia tidak bisa menahannya dan melompat kedalam air yang dingin, terakhir dia melukai dirinya dan pingsan, aku antar dia kerumah sakit!"

"Kamu tidak menyentuhnya?"

"Kamu kira aku sepertimu?" Sindir Grayson sambil tersenyum.

Dharius tidak mengatakan apa-apa dia memeluk Grace dan langsung berlari keluar, setelah keluar, Max langsung membuka pintu mobil dan Dharius bergegas naik keatas, sebelum dia berkata, Max sudah menyalakan mobil dan melaju dengan cepat.

Mobil melaju dengan cepat, Dharis menundukkan kepalanya dan menatapi Grace yang pingsan, didalam hatinya merasa beruntung dan juga merasa sayang.

Untung sekali malam ini, kebetulan dia sempat, semuanya masih bisa terkontrol!

Mobil sampai ditengah jalan, Grace yang berada didalam pelukan terbangun.

Dia tadi tercebur didalam air dalam jangka waktu panjang, tapi masih saja terpikiran itu, akhirnya Grace memutuskan untuk melukai dirinya, setelah dia pingsan dia tentu saja tidak bisa terpikiran hal itu lagi.

Dia menabrak dengan kencang disamping kolam sana dan akhirnya pingsan.

Tindakannya membuat Grayson kaget, dia bergegas maju dan memeluk Grace untuk mengantarkannya kerumah sakit, tidak disangka Dharius datang.

Grace sudah tidak sadarkan diri, setelah sadar kepalanya sakit, tapi keinginan didalam hatinya semakin memuncak, dia sudah tidak bisa membedakan siapa sebenarnya orang dihadapannya ini.

Disaat ini, baik siapapun yang berada dihadapannya, itu juga adalah sebuah menu yang lezat baginya, dia langsung mencium Dharius.

"Berhenti!"

Setelah itu, Max bergegas berhenti dan menurunkan penghalang lalu meninggalkan mobil.

Grace sudah tidak bsia mengontrol dirinya, dia merobek baju Dharius dengan gila, dia berkata, "Aku mau, tolong kasih aku!"

"Tenang, aku akan segera kasih kamu!" Dharius membua sleting celananya dan membuka rok Grace, Grace langsung saja mendudukinya secara tidak sabaran.

Sudah basah dari tadi, Dharius tidak ragu-ragu dan langsung memasukkannya, Grace menjerit, "Ahhh!"

Grace sudah menjadi gila.....

Dharius tidak pernah meliaht tampang Grace seperti ini, obat-obatan sudah membuatnya kehilangan logika, dia mengigit wajah Dharius, leher Dharius.

Badannya tidak kunjung berhenti untuk bergerak, Grace yang begitu gila membuat Dharius sangatlah kaget.

Grace tidak hanya terkena obat bius, dia masih terluka, jika terus begini bagaimana boleh?

Dharius tidak berani membiarkan Grace bergerak lagi, dia takut Grace menghabiskan seluruh tenaganya, Dharius berbalik memeluk Grace dan mmendorongnya dari belakang.

Grace menarik tangan Dharius dan meletakkannya didadanya, Grace tidak bisa mengontrol dirinya, dia hanay merasa panas, merasa ingin.

Ini bukanlah ingin bercinta, ini hanya ingin terbebas.

Jika bukan karena Dharius mempunyai tubuh yang tangguh, dia juga sudah lama tidak kuat, entah sudah berapa lama, Grace akhirnya menjerit dan terbaring lemas didalam pelukan Dharius.

Dharius lega, sekujur tubuhnya basah total, dia memeluk Grace dengan erat.

Baju Grace sudah lama terobek hingga tersisa kepingan kain, Dharius membuka kemejanya dan memakaikannya untuk Grace, dan menutup badan Grace menggunakan jas lagi.

Dirinya tidak mengenakan baju, didalam mobil ada bau pesing, Dharius tidak membiarkan Max naik keatas mobil, dia meletakkan Grace dikursi belakang dan dia menyalakan mobil lalu pergi.

Dharius memeluk Grace dan langsung berlari kedalam ugd, dia terus saja memeluk Grace, bahkan ketika dokter membereskan luka untuk Grace, dia juga tetap memeluknya, dan tidak melepaskannya sama sekali.

Hingga setelah dokter memberikan disinfektan dan mengoles obat, barulah Dharius menyadari bahwa Grace tidak hanya terluka dibagian kening, jarinya bahkan juga sudah terobekan, dikedua tangannya terluka parah.

Dia bisa membayangkan penderitaan yang tadi dialami oleh Grace, demi untuk menahan api didalam badannya, dia mengigit jarinya, lalu melompat kedalam air yang dingin, terakhir benar-benar tidak tahan dan menabrak kepalanya untuk menjadi pingsan.

Dan apa yang dilakukan dirinya? Dirinya mencurigainya dan memikirkan untuk melukainya, sekalipun terakhir dirinya membatalkan pemikiran seperti itu, tapi Dharius masih saja tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Dia adalah seorang bajingan! Seorang bajingan paling parah didunia ini!

Dokter mengoleskan obat untuk Grace dan memberikan infus juga.

Dharius meminta ruang pasien yang paling bagus dan menatapi Grace yang tengah terbaring tenang diatas kasur, barulah dia merasa lega.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu