My Perfect Lady - Bab 151 Membutuhkan Suatu Penjelasan (2)

Grayson Han menatap Grace Tang, "Grace, kamu tampaknya tahu lebih banyak daripada aku?"

"Aku hanya menebaknya, lagi pula kamu tidak membunuhnya dan aku juga tidak membunuhnya, siapa lagi jika bukan Charles Xiang dan Sophia Lu?"

"Mereka sangat kejam, sampai membunuh orang tuanya sendiri."

"Beberapa orang dapat melakukan segala hal untuk mencapai tujuannya." desah Grace Tang.

"Untung saja kamu dan aku bukan orang yang seperti ini." Grayson Han tersenyum.

Grayson Han tinggal sebentar lalu pergi meninggalkan villa, beberapa saat setelah dia pergi, Andios Guan datang menghampirinya, "Nona, kenapa tidak ada berita tentang Sophia Lu dan Charles Xiang?"

"Tidak akan diberitakan, Dharius Ye sudah mencari orang untuk menekan berita ini."

"Bukankah semua kerja keras kita menjadi sia-sia?"

"Betul, aku tidak melakukan ini untuk melihat beritanya, aku hanya ingin Dharius Ye membenci Sophia Lu, tetapi tampaknya aku berpikir terlalu jauh. Dharius Ye ternyata sangat menoleransi Sophia Lu."

"Apa langkah kita selanjutnya?"

"Langkah selanjutnya adalah pertarunganku dengan Sophia Lu, sudah saatnya aku menunjukkan wajahku." cibir Grace Tang.

Sophia Lu selalu berpura-pura tidak tahu hubungannya dengan Dharius Ye, sekarang dia ingin menunjukkan wajahnya, dan ingin melihat bagaimana Sophia Lu akan terus berpura-pura.

Andios Guan sedikit khawatir, "Nona, jika kamu bertarung dengan dia, apakah CEO Ye tidak akan melakukan apa-apa?"

"Apa yang bisa dia lakukan? Sekarang Sophia Lu tidak ingin melepaskan dirinya, aku melakukan hal ini untuk membantunya."

"Apa yang ingin Nona lakukan?"

"Bukankah Dharius Ye ingin memberiku berlian merah muda yang sangat besar? Sampai sekarang dia belum memberikannya kepadaku, aku akan pergi mengambilnya."

Grace Tang segera merias wajahnya, biasanya dia tidak pernah merias wajahnya, tetapi hari ini dia berusaha dengan keras, untuk mendandani dirinya sendiri dengan cantik, kemudian mengemudi mobilnya.

Grace Tang segera pergi ke perusahaan Dharius Ye, sekretaris Dharius Ye melebarkan matanya, ketika melihat penampilannya.

Grace Tang tersenyum kemudian mendorong pintu ruangan CEO, Dharius Ye sedang menelepon seseorang, tatapannya terkejut ketika melihat Grace Tang.

Grace Tang berjalan menghampirinya, Dharius Ye sudah memutuskan panggilannya, dan melihat Grace Tang dari atas sampai bawah, Grace Tang tersenyum: "Apakah aku cantik?"

"Cantik!" angguk Dharius Ye.

"Apakah ada hadiah karena aku terlihat cantik?"

"Hadiah? Apakah kamu berdandan secantik ini karena kamu merasa bersalah?" tanya Dharius Ye.

"Kenapa aku merasa bersalah?" Grace Tang memelototinya, "Dharius Ye, aku memperingati dirimu, jika kamu membuatku marah, lain kali aku tidak akan datang mencarimu lagi."

Dharius Ye mengontrol kecemburuannya, dia ingin bertanya apa yang dilakukan Grayson Han dengannya, tetapi dia segera menahannya ketika mendengar ucapan Grace Tang.

Grace Tang mengulurkan tangannya kepadanya: "Mana barang yang ingin kamu berikan padaku?"

"Aku melupakannya." Dharius Ye tersenyum minta maaf: "Besok aku akan memberikannya kepadamu."

"Tidak mau!" Grace Tang segera menolaknya, "Kamu sudah membohongiku beberapa hari, aku bahkan curiga bahwa kamu tidak ingin memberikannya kepadaku."

"Bagaimana mungkin seperti itu?"

"Kenapa tidak mungkin? Cepat berikan berlian itu kepadaku!"

"Kamu!" Dharius Ye berdiri, "Aku akan mengambilkannya untukmu."

"Baiklah." Grace Tang memeluk pinggangnya, dan mencium wajahnya.

Dharius Ye berjalan ke pintu dan melihat Grace Tang tidak memiliki maksud untuk mengikutinya: "Kamu tidak ingin mengikutiku?"

"Aku akan menunggumu di sini." jawab Grace Tang dengan sengaja.

"Pergilah bersama, aku akan menemanimu makan malam."

"Kamu tidak takut difoto oleh orang lain?"

"Kenapa kamu sangat bawel? Ayo cepat!"

Grace Tang segera mengikuti Dharius Ye, dan berjalan meninggalkan perusahaan, Grace tang sengaja terpeleset, Dharius Ye mengulurkan tangannya untuk menahannya. "Kenapa kamu tidak hati-hati?"

Dia mengerutkan kenignya, "Kakiku keseleo. Sangat sakit."

"Kamu sangat merepotkan, untuk apa memakai hak tinggi seperti ini?" kata Dharius Ye dengan marah, sambil mengulurkan tangannya untuk melihat kakinya.

"Ada banyak orang di sini, tolong bantu aku masuk ke dalam mobil." kata Grace Tang.

Dharius Ye mengulurkan tangannya dan segera memeluknya, dan dengan cepat berjalan menuju mobilnya.

Setelah berada di dalam mobil, Dharius Ye melihat kakinya, "Apakah masih terasa sakit?"

"Iya."

"Lain kali jangan pakai sepatu hak tinggi." Dharius Ye mengerutkan keningnya.

"Aku memakainya demi kamu. Jika bukan karena kamu, aku tidak akan memakainya." jawab Grace Tang sambil tersenyum.

Hati Dharius Ye terasa gatal, dia tidak memedulikan Max yang berada di depan, dan segera membawa dia ke dalam pelukannya dan menciumnya.

Max dengan cepat menurunkan penyekat, Grace Tang tidak menolaknya, dia memeluk leher Dharius Ye dan balas menciumnya.

Keduanya terus berciuman, sampai mobil berhenti, Dharius Ye baru melepaskan Grace Tang.

Melihat matanya yang sayu, Dharius Ye sudah tidak bisa menahannya, dia mengurkan tangannya dan memeluk Grace Tang lagi. Dia menggigit telinganya dan berbisik: "Sayang, aku lapar!"

"Kalau begitu pergi makan malam dahulu."

"Bukan, dia yang lapar." dia menunjuk tubuh bagian bawahnya. "Kamu harus memberi dia makan."

"Tidak mau!"

Dharius Ye segera memeluk Grace Tang dan berjalan keluar dari mobil, pada saat dia akan keluar, dia memberi perintah kepada Max: "Tolong pesankan makanan untuk kami."

Max mengangguk, Dharius Ye sudah berjalan memasuki ruang tamu sambil menggendong Grace Tang, dan langsung berjalan menuju kamar tidur di lantai atas.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu