My Perfect Lady - Bab 160 Khawatir Terjadi Sesuatu Dengannya (2)

“Baiklah sekarang sudah larut malam, kamu sembunyi dulu beberapa hari. Tunggu amarah dia reda baru pulang.”

“Aku juga berpikir seperti itu, Kak Fera, kamu jaga diri, aku pulang lihat kamu setelah beberapa hari.”

“Apakah kamu yakin tempat persembunyianmu tidak bisa ditemukan dia?” Fera tetap tidak tenang.

“Aku yakin!”

“Baguslah!”

Grace Tang mematikan telepon setelah mengucapkan selamat malam ke Fera, dia agak cemas berada di tempat asing, setelah mengecek sekali lagi apakah pintu terkunci benar barulah dia kembali ke ranjang.

Mungkin karena pindah tempat, Grace Tang bolak balik di ranjang tidak bisa tidur, terus bergelut di ranjang.

Dia akhirnya tertidur ketika hari hampir terang, dia bangun pada siang hari, setelah bangun, Grace Tang cuci muka dan merapikan diri kemudian dengan pelan-pelan membuka pintu.

Villa sangat sunyi, tidak terdengar suara apapun.

Dia dengan pelan menuruni tangga, ketika berada di belokan tangga, terdengar langkah kaki di belakang.

Wirnando Gu memakai pakaian santai warna putih, dengan wajah tersenyum kecil melihat Grace Tang dengan berdiri di belakangnya.

Semalam dia membungkus diri dalam jaket, Grace Tang hanya melihatnya sekilas.

Wajahnya lumayan ganteng, sangat menawan saat tersenyum.

Saat melihat Wirnando Gu yang tampan dengan pakaian putihnya, Grace Tang kaget sekali, dia lupa untuk menyapa, hanya melihatnya dengan melongo.

Wirnando Gu melihatnya dari posisi tinggi, wanita ini sungguh memberikan kesan special, tidur di tempat asing hingga belasan jam, bagaimana dia bisa melakukannya?

Apakah dia sama sekali tidak takut akan terjadi sesuatu? Atauhkah otaknya memang kurang beres? Melihat Grace Tang melihatnya dengan melongo, dia batuk kering:”Apakah beristirahat dengan baik?”

“Baik! Baik sekali!” Grace Tang menarik kembali pandangan, dengan agak risih melihat ujung kakinya.

“Sudah lapar kan?” Wirnando Gu menuruni tangga, dia mengernyitkan dahi ketika melewati Grace Tang.

“Kamu tidak mandi semalam?”

Grace Tang terbengong, mukanya merah padam, dia bukannya tidak ingin mandi, hanya saja khawatir.

Karena ini adalah tempat asing, jika terjadi sesuatu saat dia mandi, maka dia pasti mati.

Wirnando Gu melihatnya dengan tawar:”Seorang wanita yang bahkan malas untuk mandi, betapa joroknya? Masih menyombongkan diri lebih cantik dari Sohpia Lu. Apa gunanya cantik? Pria normal mana yang akan menyukai wanita yang tidak bersih?”

Grace Tang dikritik hingga wajahnya merah padam, ingin sekali mencari satu tempat untuk menyembunyikan diri, dia memelototi ujung kakinya:”Aku ……aku terlalu lelah.”

“Hehe! Benaran sangat lelah? Ataukah mengkhawatirkan sesuatu?”

Kakak, jika kamu sudah tahu mengaapa masih bertanya? Grace Tang berpikir dalam hati, tetapi mulut tetap tidak mengakui:”Bukan, aku benaran terlalu capek.”

“Baguslah, sekarang pergi mandi dulu baru keluar lagi.” Cara bicaranya sama seperti Dharius Ye yang merasa dirinya lebih unggul.

Grace Tang agak marah, berdasarkan apa dia harus mendengarkan dia? Dia sedang ingin membantah.

Dia lanjut berkata:”Aku tidak suka wanita yang jorok, ada baju di lemari besar, segera mandi dan ganti baju, jika tidak akan kuserahkan pada Dharius Ye.”

Grace Tang segera balik badan naik ke atas, setelah berjalan beberapa langkah, di belakangnya terdengar suara datar:”Ingin makan apa siang ini?”

“Terserah.”

“Tidak ada sayur terserah.” Wirnando Gu tetap datar.

Grace Tang keki hingga menggertakkan gigi:”Makan mie.”

“Spagetti?”

“Bukan! Mie siram pedas!” Dia jawab dengan marah.

Ucapannya membuat Wirnando Gu melihat Grace Tang sekilas, berpesan pada pembantu:”Mie siram pedas!”

Pelayan menganggukkan kepala dan segera masuk dapur.

Grace Tang berbalik badan kembali ke kamar, mengunci pintu kamar dengan benar, dia dengan malas membuka lemari baju, terperanjat.

Dalam lemari baju penuh dengan baju wanita, semuanya bermerek, bahkan banyak yang masih ada label harganya.

Rumah pria ini mempersiapkan pakaian wanita sebanyak ini, apa maksudnya?

Bukan royal, melainkan membuat Grace Tang beranggapan dia seharusnya memiliki banyak teman wanita.

Dia melihat label di bagian leher beberapa baju, semuanya 1 size, apakah ini berarti dipersiapkan untuk 1 orang?

Dengan banyaknya pakaian bermerk ini bukankah artinya pria ini sangat memanjakan dan mencintai wanita tersebut?

Grace Tang menjulurkan lidah, mencari setelan baju santai masuk ke kamar mandi.

Dia mandi dengan cepat, tidak sampai 10 menit sudah keluar dari kamar mandi, mengeringkan rambut sekedarnya saja, turun tangga dengan wajah tanpa dandan.

Wirnando Gu duduk mengangkat kaki di sofa membaca Koran, mengangkat kepala ketika mendengar suara langkah kaki, wanita di hadapannya adalah wanita yang luar biasa cantik.

Wanita biasanya tidak berani bertemu orang jika tidak dandan, tetapi dia sama sekali tidak berdandan.

Walaupun tidak dandan, kecantikan tetap sangat menantang, kecantikan yang menarik pandangan mata.

Membuat orang yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangan, ini sebabnya dia berani mengatakan dirinya lebih cantik dari pada Sophia Lu.

Orang yang berhubungan dengan Sophia Lu adalah orang yang kaya ataupun mulia, berdasarkan hubungan Sophia Lu dengan Dharius Ye saat ini, orang biasa takkan berani menyinggungnya, mengapa wanita ini mengganggu Sophia Lu?

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu