My Perfect Lady - Bab 133 Sangat Kejam (2)

Grace Tang duduk di tanah dengan wajah pucat, seorang Dokter sedang bertanya padanya: “Nona, kamu tidak apa-apa kan? Kamu digigit tidak?”

Dharius Ye langsung pergi ke sana dan memisahkan kerumunan orang, kebetulan melihat seorang dokter sedang memalut dan mengeluarkan racun Dennis Lu, tangan Dennis Lu yang digigit sangat bengkak, dokter yang lain sedang berjongkok di depan Grace Tang dan bertanya.

Dia kira Grace Tang juga digigit, seketika memisahkan kerumunan dan berlari ke depan Grace Tang.

“Grace! Digigit di mana?”

“Dharius, aku sangat takut!” Seketika Grace Tang menangis.

Dharius Ye mengulurkan tangan dan memeluk dia, “Jangan takut, ada aku, beritahu aku digigit di mana.”

“Aku tidak digigit, Dennis yang bantu aku menghalang ular.” Grace Tang menangis dengan kencang.

“Benaran tidak digigit?”

“Tidak, aku takut!”

Dharius Ye memeluk dia dan menenangkannya, Sophia Lu juga sudah datang.

Kerumunan orang terlalu banyak, dia tidak bisa menerobos masuk, hanya mendengar ada yang bilang. “Seorang gadis cantik yang digigit, CEO Ye sedang memeluk dia dan menenangkannya.”

“Kok bisa begitu? Di sini kok bisa ada ular?”

“Siapa yang tahu? Mungkin datang dari tempat lain kali.”

“Gadis itu kasihan sekali, menangis sangat parah, tidak tahu sudah bagaimana.”

“Tidak tahu gadis itu siapanya CEO Ye, kelihatannya dia sangat khawatir.”

Sophia Lu mendengar dengan jelas di luar kerumunan orang, segala hal hari ini sudah diatur, dia sengaja suruh Dennis Lu memancing Grace Tang pergi mengobrol, sengaja bertindak saat Dharius Ye memberi sambutan.

Ini karena pesta api unggun dua tahun ini, kalau Dharius Ye naik ke atas panggung untuk memberi sambutan, semua orang akan pergi ke samping panggung untuk menonton dan mengambil foto.

Di sekitar tidak ada orang sama sekali, dengan begini bisa mencegah melukai tamu lain.

Dennis Lu yang diutus menjadi umpan sama sekali tidak tahu rencananya, tapi Sophia Lu juga khawatir adiknya terjadi kecelakaan, ular ini sangat beracun.

Demi mencegah terjadi sesuatu, dia sudah diam-diam memberi Dennis Lu makan obat penawar, juga sudah menyebarkan bubuk untuk mengusir ular di bajunya.

Mendengar diskusi orang-orang, Sophia Lu memastikan Grace Tang sudah digigit.

Dia sangat senang, orang hina, kamu ada hari ini juga, tunggu mati saja kamu!

Ambulans dari unit kesehatan Delma Resort tiba dengan cepat, Dokter yang memakai jubah putih membawa tandu dan memisahkan kerumunan orang: “Permisi! Permisi! Jangan menghalangi jalan!”

Kerumunan orang sudah menyebar, Sophia Lu mundur ke samping, walaupun sudah sebisa mungkin mengendalikan kesenangan di hatinya, tapi dia sungguh ingin melihat penderitaan orang hina sekarang.

Saat Dokter mengangkat tandu dan keluar, dia sengaja menerobos dan melihat sekilas tandu.

Dia langsung melihat Dennis Lu yang lengannya diikat dan bengkak sangat parah, Sophia Lu langsung berteriak: “Dennis! Kenapa kamu?”

Tidak bisa dipercaya yang berbaring di atas tandu adalah Dennis Lu, Sophia Lu mengira dirinya salah lihat, dia mengucek matanya, setelah memastikan adalah Dennis Lu, dia berteriak.

Dokter mengangkat Dennis Lu dan berlari ke ambulans, di belakangnya ada Dharius Ye yang sedang memeluk Grace Tang, Sophia Lu melihat ke Grace Tang, dia bersender di tubuh Dharius Ye, wajahnya ada air mata, tubuhnya tidak ada perban sama sekali.

Hati dia seperti terhantam, kenapa bisa begitu? Sophia Lu tidak banyak pikir dan ikut berlari ke sana, “Dennis, kamu sudah bagaimana! Dennis! Dennis!”

“Jangan dihalang, biarkan Dokter bawa dia ke rumah sakit untuk suntik serum anti bisa ular, kalau waktu tertunda akan gawat.” Ada yang menghalangi dia.

“Yang digigit adalah adikku, lepaskan aku!” Sophia Lu berusaha melepas.

Mendengar dia bilang begitu, orang yang menarik dia melepaskannya, Sophia Lu ikut lari di belakang.

Dharius Ye mengkhawatirkan Grace Tang dan ikut di belakang tandu, memeluk Grace Tang di samping dan juga ikut masuk ke dalam ambulans, Evans Xiao juga ikut masuk.

Sophia Lu mau masuk, tapi sudah tidak ada tempat.

Melihat ambulans sudah pergi, dia sangat panik, ular ini kenapa bisa menggigit Dennis Lu.

Baju yang dipakai Dennis Lu sudah dia semprot bubuk pengusir ular, secara logika ular tidak akan menyerang Dennis Lu kok?

Jantung Sophia Lu berdegup kencang, racun ular ini tidak biasa, katanya setelah menggigit orang, sangat cepat akan langsung terbunuh.

Walaupun dia sudah diam-diam memberi Dennis Lu makan obat penawar, tapi dia masih khawatir akan terjadi tragedi.

Sophia Lu pergi ke tempat yang tidak ada orang, mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang, dia mengecilkan suara.

“Bukannya kamu bilang kalau menyemprot bubuk pengusir ular pada Dennis, ular tidak akan menyerang dia? Tapi sekarang Dennis digigit ular, orang hina itu malah tidak ada apa-apa, terjadi apa ini?”

“Tadi aku melihat dengan jelas, ular bukan menyerang dia, dia yang menyerang ular.” jawab sebuah suara yang serak.

“Bodoh! Kenapa dia begitu bodoh?” Sophia Lu kesal dan marah. “Dia tidak akan kenapa-kenapa kan?”

“Kamu sudah memberi dia makan obat penawar yang aku berikan kan?” Orang itu bertanya balik.

“Sudah.”

“Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa kalau memakan obat itu.”

“Tapi bukannya kamu bilang racun ini sangat mematikan, satu jam tidak suntik serum anti bisa ular bisa mati?”

“Kalau tidak makan obat penawar memang begitu, tapi setelah memakan obat penawar tidak perlu dikhawatirkan.” Orang itu menenangkan.

Orang itu yang mencari ular, menggigit orang dengan ular juga disarankan orang itu, dia bilang tidak apa-apa seharusnya akan tidak apa-apa.

Sophia Lu sedikit merasa tenang, dia mematikan telepon dan segera menelepon Dharius Ye.

Dharius Ye sedang menelepon orang lain, Sophia Lu menelepon Evans Xiao, Evans Xiao juga sedang bertelepon.

Dia langsung berlari ke tempat parkir dengan panik dan langsung menyetir mobil keluar Delma Resort.

Saat merencanakan waktu itu karena Delma Resort ada di pinggir kota, pergi ke rumah sakit terdekat butuh waktu satu jam lebih, sekarang Sophia Lu sangat khawatir.

Kalau pengobatan tertunda dan terjadi sesuatu pada Dennis Lu, dia bisa dikatakan gagal mencelakai orang dan malah merugikan diri sendiri, dengan cuma-cuma mengorbankan adik kandung sendiri.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu