My Perfect Lady - Bab 138 Bukankah Sepakat Dari Awal......(1)

Maksud tanpa syarat dari Dharius Ye bukanlah ini, yang diinginkan hanyalah cinta yang tulus.

Namun melihat ketidaksabaran Grace Tang, dia juga merasa tidak nyaman, dia pasti menyesal, sebab statusnya mulai berubah, ada pria hebat lain yang bisa menjadi pilihannya, sehingga dia menyesal.

Dia mengontrol diri tersenyum dingin. “Bukankah ini kesepakatan kita dari awal?”

Grace Tang dengan tidak tahan tersenyum dingin, hatinya dingin, dia sungguh berpikir terlalu banyak, dia menekan sakit hatinya.

“Aku akan menjadi wanitaku tanpa syarat, akan menyukaimu dan mencintaimu tanpa syarat, tetapi jika kamu menikah maka segalanya akan berakhir, aku takkan menjadi selingkuhan siapapun!”

“Ternyata status berbeda permintaan pun banyak.” Dharius Ye tertawa, hatinya juga sangat kesal.

Sikap Grace Tang berbeda dengan biasanya, pasti Grayson Han menjanjikan sesuatu padanya, sehingga dia membantahnya.

Dia mendinginkan mata:”Jika aku bersikeras seperti ini?”

“Rela menjadi serpihan giok daripada menjadi batu bara yang utuh!” Serang Grace Tang.

“Bagus sekali rela menjadi serpihan giok daripada menjadi batu bara yang utuh!” Mata Dharius Ye penuh amarah, “Kamu sepertinya lupa kamu tidak sendirian sekarang!”

Ini artinya dia memiliki kelemahan, kelemahannya sekarang adalah keluarga Andreas dan Fera.

Grace Tang merasa tak berdaya, ternyata mendapatkan semakin banyak akan kehilangan semakin banyak, dia sepertiya selalu tak mampu melawan Dharius Ye.

Grace Tang menutup mukanya duduk tanpa bersuara, Dharius Ye melihatnya dengan dingin.

Setelah terdiam lama, Grace Tang berdiri menjulurkan tangan menarik tangan Dharius Ye.

Tangannya dingin, Dharius Ye merasa sedikit tidak tega, sehingga menggenggam tangannya, Grace Tang mendekatinya masuk dalam pelukannya.

Dia nurut bagaikan anak kucing, namun hati Dharius Ye sama sekali tidak senang.

Ini adalah keputusan Grace Tang setelah mempertimbangkannya, dia mengambil keputusan untuk tidak bersalah padanya dan bersedia mengalah setelah mempertimbangkannya.

Dia bisa menghadang pisau untuknya tanpa persyaratan, karena menganggapnya sebagai bagian dari tubuhnya, tetapi dia berbeda.

Dia akan berpikir dan menyerah saat bertemu masalah, dia mengerti untuk mengambil, memberikan dan mengalah saat bertemu masalah, tiada cinta yang bisa bersikap demikian.

Hati Dharius Ye sangat sakit, dia ingin sekali mendorong orang dalam pelukannya.

Tetapi apakah takkan berhubungan lagi setelah pergi? Apakah dia bisa tidak mencarinya selamanya?

Dharius Ye ragu, dia sungguh tidak bisa melakukannya!

Dia terdiam melihat tempat jauh tanpa tahu harus berbuat apa.

Selama ini dia sangat kuat, hanya mementingkan dirinya, tidak pernah perduli perasaan orang di sekitarnya, namun semenjak mengenalnya, dia belajar untuk bersabar, mengalah, memberikan perhatiaan dan kasih sayang.

Wanita yang dia cintai hanya boleh memilikinya saja, tidak diperkenankan memiliki perasaan lain, tetapi Grace Tang bergoyangan ke kiri dan ke kanan.

Terlalu banyak pria di sekelilingnya yang mengharapkannya, Dharius Ye teringat ketika dia melihatnya minum 3 gelas arak pada malam di Royal Night Club.

Dia bagaikan ratu yang meremehkan semua pria dengan sikapnya yang angkuh, saat itu dia melihatnya dari samping dengan dingin, menyadari banyak pria yang sudah ditaklukkannya.

Yang dia inginkan adalah cinta bukan penaklukkan, dia tidak bisa menaklukkan wanita, juga takkan membiarkan wanitanya main hati.

Grace Tang mengangkat wajahnya melihat wajah dingin Dharius Ye, dia sepertinya sangat marah, mengontrol dirinya dan menjinjitkan kaki memeluk lehernya, mencium bibir Dharius Ye.

Dia sama sekali tidak bergerak hingga dia dengan bodoh mencium bibirnya dan menghisap lidahnya.

Dharius Ye baru menjulurkan tangan memeluknya, dia menekan bibirnya dan menghisapnya sekuat tenaga.

Seolah-olah hanya dengan demikian hatinya akan lebih nyaman, baru bisa merasakan kesungguhan cinta wanita dalam pelukannya.

Mereka berciuman penuh nafsu di kebun bunga, beberapa saat kemudian baru lepas.

“Maaf, tadi aku sedang kesal!” Grace Tang meminta maaf.

Dharius Ye tidak berbicara, Grace Tang dengan lembut berada dalam pelukan Dharius Ye, “Dharius, aku bukan sengaja ingin membuatmu marah, aku tadi teringat beberapa hal.”

“Masalah apa?”

“Aku bisa menjadi selingkuhanmu seumur hidup tanpa syarat, tetapi aku tidak ingin ayahku yang telah meninggal dicaci maki orang, aku tidak ingin anak kita tidak bisa mengangkat wajahnya karena terlahir sebagai anak haram.”

Dia berbicara dengan sangat logis, Dharius terdiam, “Aku tahu!”

Dia berbicara seakan-akan ada 2 maksud, tidak tahu apa arti kata tahu yang dia ucapkan, Grace Tang tidak bertanya lagi.

Mereka masuk ke kamar tidur, Grace Tang tersenyum kepada Dharius Ye:”Mau makan buah? Aku suruh mereka siapkan buah?”

Dharius menganggukkan kepala, Grace Tang membalikkan badan menuruni tangga, Dharius Ye berdiri mengamati kamar tidur.

Mendorong pintu balkon dan melihat bunga anggrek yang diletakkan di balkon.

Dia mendekati bunga untuk mengamatinya dengan jelas, dahinya berkerut.

Dia ingin pernah melihat bunga jenis ini ketika keluarga Han mengadakan perjamuan, katanya sangat mahal, dengar-dengar Grayson Han menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan 4 buket.

Dihubungkan dengan kedatangan Grayson Han hari ini, apakah Grayson Han menghadiahkan anggrek ini kepadanya?

Pernah ada orang yang mengatakan padanya bahwa anggrek melambangkan cinta yang abadi, pemberian anggrek kepada Grace Tang semakin menunjukkan isi hati Grayson Han.

Dharius Ye merasa tidak nyaman seketika itu juga, dia ingin sekali membuang kedua buket bunga ini.

Dia mengontrol diri untuk berbalik badan, Grace Tang bersenyum sambil membawakan sepiring buah:”Sayang mari makan buah.”

Dharius Ye duduk dengan berat, “Apakah kamu yang beli bunga di balkon?”