My Perfect Lady - Bab 78 Adalah Kesempatan Yang Baik (1)

Grace Tang sedang merencanakan di sini. Sophia Lu juga berbaring di rumah sakit sambil berdiskusi dengan Wilona Qiao.

Rencana malam ini kelihatannya berhasil. Dharius Ye pergi dengan marah dan mereka tertawa senang.

"Sophia, dengan emosi Direktur Ye yang buruk, pasti langsung mengusir jalang itu keluar rumah. Sampai nanti dia keluar, kita baru balas dendam padanya. Nanti menghancurkannya sama mudahnya seperti menginjak mati seekor semut!"

Rasa benci Wilona Qiao terhadap Grace Tang sangatlah besar.

"Apakah bisa?" Sophia Lu juga sangat senang, tapi tetap berusaha menutupinya, "Takutnya Dharius tidak rela."

"Direktur Ye tidak akan mengizinkan kesalahan. Sekarang bukti sudah jelas. Kamu dipukul orang di dalam toilet, dan di jangka waktu itu hanya Grace seorang yang masuk. Mau wanita itu mengelak pun tidak ada gunanya."

"Aku tahu tidak ada masalah, tapi kamu juga melihatnya, jalang itu kelihatannya sangat menggoda. Takut saja Dharius tidak rela!" Sophia Lu menghela napas.

Begitu mengingat adegan Dharius Ye dan jalang berciuman di taman, Dharius Ye adalah orang yang begitu dingin, bisa-bisanya melakukan perbuatan seperti itu. Bisa dibayangkan jalang itu mendapatkan berapa banyak perhatian dari Dharius Ye.

"Bukankah hanya seperti itu? Kita tidak seperti wanita itu, begitu tidak tahu malu. Kalau tidak, dengan wajah dan tubuh kita, juga bisa menarik hati banyak pria." Wilona Qiao menolak dengan tidak sudi.

"Iya, jalang itu mendapatkan posisi sekarang karena tidak tahu malu. Kita mana bisa melakukan tindakannya yang tidak tahu malu itu." Sophia Lu menghela napas.

"Sophia, kamu berkata seperti ini, aku tiba-tiba teringat. Karena Direktur Ye suka yang genit, bagaimana kalau kamu belajar dari si jalang itu."

"Belajar apa? Waktu itu menggunakan parfum pun dia tidak menyentuhku."

"Waktu itu bukankah kamu bilang dia ada urusan? Selain itu setelahnya kalian juga jarang bersama. Aku ada satu ide." Wilona Qiao tersentak.

"Ide apa?"

"Bukankah malam ini Direktur Ye akan menemanimu? Kamu cepat tangkap kesempatan ini, inisiatif untuk menggodanya."

"Disini?" Sophia Lu menggelengkan kepala, "Tidak bisa, bagaimana mungkin melakukannya di sini?"

"Kamu tidak mengerti. Sekarang banyak sekali orang yang suka melakukan di banyak tempat, contohnya di dalam mobil, kamar mandi, dan dapur. Jadi kamar pasien ini juga bukanlah pilihan yang buruk bukan?"

"Apakah benar-benar boleh?" Sophia Lu bertanya. Semenjak waktu itu tidak berhasil menggunakan parfum, dia rata-rata tidak ada kesempatan berduaan dengan Dharius Ye.

Dharius Ye selalu buru-buru setiap bertemu dengannya dan langsung menemani si jalang. Malam ini malah merupakan kesempatan yang bagus.

"Kenapa tidak boleh. Kamu pikirkan cara agar dia mendekatimu, lalu kamu masuk dalam pelukannya, menggeseknya dengan itumu, aku tidak percaya dia tidak akan tergoda." Wilona Qiao bicara begitu terbuka, membuat Sophia Lu sedikit malu.

Mereka lanjut mendiskusikan hal-hal detail, lalu mendengar langkah kaki di luar.

Dengan cepat Dharius Ye masuk ke kamar pasein. Melihat kemunculan Dharius Ye, Wilona Qiao pun sadar diri dan keluar dari kamar.

Dharius Ye pergi ke samping ranjang Sophia Lu dan bertanya, "Baik-baik saja 'kan?"

"Kepala masih pusing, tubuh juga sakit." Sophia Lu menjawab dengan mata berkaca-kaca.

"Aku panggilkan dokter ya." melihat Dharius Ye sudah bersiap menekan bel, Sophia Lu langsung menghentikan.

Sophia Lu menangkap tangan Dharius Ye dan berkata lembut, "Melihatmu rasanya aku menjadi jauh lebih baik."

Baru saja Sophia Lu mau menggandeng tangan Dharius Ye, Dharius Ye merasa tidak nyaman dan mengingat perkataan Grace Tang padanya: Tidak boleh bermesraan!

Bergandengan tangan tidak termasuk bermesraan bukan? Seharusnya bukan kali? Saat dia berpikir dalam hati, Sophia Lu sudah mendekatkan tubuh dan menekan pinggangnya.

Dharius Ye ingin mendorongnya, tapi Sophia Lu memeluk dengan erat. Melihat perban di kepala Sophia Lu, Dharius Ye takut kena luka wanita itu, hanya bisa membiarkan dirinya terus dipeluk. Dalam hati sekalian berpikir, berpelukan adalah istiadat yang sopan, seharusnya tidak termasuk bermesraan.

Tapi berpelukan seperti ini rasanya tidak terlalu baik, dia pun batuk ringan, "Sophia, waktu sudah pagi lagi. Tidurlah."

"Aku tidak bisa tidur." Sophia Lu mengigit bibirnya dan menekan kemaluan dalam diri.

"Apa ada yang tidak nyaman?" Dharius Ye bertanya.

"Tubuhku sakit. Dharius, tubuhku terasa panas!"

"Itu karena luka. Kamu tahan sedikit." Sophia Lu kali ini benar-benar serius. Tubuhnya memang ada luka. Saat Dharius Ye mengantarnya ke rumah sakit, dokter pernah mengatakannya, jadi dia tidak curiga pada apapun.

"Kamu tahan sedikit. Beberapa hari lagi pasti akan membaik."

"Dharius, bagaimana kalau kamu bantu aku lihat. Aku takut akan meninggalkan luka."

"Aku?" Dharius Ye tersentak. Kalau membantu Sophia Lu bukankah harus melepas baju. Rasanya tidak terlalu baik bukan kalau melepas baju?

Saat Dharius Ye sedang berpikir, Sophia Lu sudah melepas kancing baju pasien. Malam ini Sophia Lu mengenakan dress, jadi di dalamnya tidak mengenakan apapun.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu