My Perfect Lady - Bab 159 Salah Naik Mobil (2)

“Ha ha!” Sang pria tertawa, “Menarik, apakah kamu lebih cantik dari Sophia Lu?”

Begitu dia tertawa bagaikan bunga bermekaran di musim semi, wajahnya sangat tampan.

Tidak menggagetkan seperti Dharius Ye, tidak menggetarkan hati orang seperti Grayson Han, tetapi berkharisma lain.

Intinya dia sangat tampan ketika tertawa, Grace Tang terpana sesaat melihatnya, bertanya dengan tidak senang:”Memang kamu tidak menganggapku cantik?”

“Aku bilang ya dari mana kepercayaan dirimu?” Sang pria menahan tawanya.

“Tentu saja bersumber dari diri sendiri.”

“Kamu sungguh berani, berani bersalah kepada wanitanya Dharius Ye, tidak ingin hidup lagi?” Dia mendadak berwajah dingin.

“Apa yang kamu inginkan?” Hati Grace Tang berdetak kencang ketika dia tiba-tiba bersikap dingin.

“Aku ingin apa? Tentu saja mengantarmu kepada Dharius Ye untuk mendengarkan perintahnya.”

Perkataannya membuat Grace Tang merasa jauh lebih tenang, mengirimkan kepada Dharius Ye jauh lebih baik dari pada berada di sisi pria ini.

Tetapi tidak tahu pria ini berkata jujur ataupun t idak, Grace Tang mengontrol diri.

Dengan wajah panik:”Tolong jangan kembalikan aku, jika aku kembali pasti akan mati!”

“Oh ya?” Sang pria memelototi Grace Tang sesaat, mendadak berkata dengan ringan. “Berani mengganggu wanitanya Dharius Ye, kamu sudah bosan hidupkah?”

Grace Tang lega hatinya, “Aku tidak menyangka Sophia Lu itu begitu sempit dadanya, jika tahu akan seperti ini, mati pun aku takkan mengganggunya.”

“Aku bilang, kamu bukan pergi mengganggu wanitanya Dharius Ye, melainkan ingin mengganggu Dharius Ye kan?” Sang pria mendadak bertanya.

“Bagaimana mungkin? Dharius Ye begitu kejam, aku lihat saja takut, bagaimana mungkin pergi mengganggunya?”

“Dharius Ye sangat kejam?” Sang pria memelototi Grace Tang.

Dalam ingatannya Dharius Ye adalah pembunuh wanita, berjalan kemanapun selalu ada sekelompok wanita yang mengikutinya, bagaimana mungkin kejam? Instingnya mengatakan wanita ini sedang berbohong.

“Ya, dia terlihat sangat galak, tidak seperti Anda, sangat menarik ketika tertawa, ganteng.”

Tentu saja pujian terang-terangan ini manjur bagi seorang pria, “Melihat kamu pandai bicara, aku bantu kamu.”

“Bagaimana bantu aku?”

“Tentu saja menjaga keselamatanmu, bukankah Dharius Ye mencari masalah denganmu? Asalkan kamu mengikutiku maka dia takkan mencari masalah denganmu.”

“Sungguh?” Grace Tang terlihat senang, tetapi hatinya bertanya-tanya pria ini serius ataukah bercanda?

“Aku tidak pernah menipu orang, juga berharap kamu tidak menipu aku, jika aku tahu kamu menipuku……”

Sang pria berhenti sesaat, nadanya menjadi seram. “Aku akan membuatmu mengetahui apa yang namanya lebih baik mati daripada hidup!”

Perubahannya terlalu menggagetkan orang, tanpa sadar Grace Tang mundur ke belakang.

Mobil mendadak berhenti, Grace Tang melihat sebuah villa bergaya campuran China dan barat.

Supir membuka pintu mobil dengan hormat mempersilahkan sang pria turun dari mobil, Grace Tang duduk di mobil tanpa bergerak, sang pria berbalik kepala:”Kenapa? Apakah kamu ingin aku mempersilahkan kamu turun?”

Dia terpaksa membuka pintu mobil turun sendiri, memandang sekeliling villa, Grace Tang terpana. Bukankah ini Georgetown Suites yang termewah di Kota A?

Daerah ini merupakan villa termewah di kota A, villa dibangun pada sisi gunung, di sebelahnya ada dermaga, pemandangannya sangat indah, juga ada sauna di atas gunung.

Paman Nixon Tang juga memiliki sebuah villa di sini, dulu dia sering main ke sini.

Orang yang bisa memiliki villa di sini statusnya pasti bukan orang biasa, kemungkinan besar bukan psikopat pembunuh.

Grace Tang menghela nafas lega, sang pria mengangkat kaki memasuki villa, dia pun ikut masuk setelah ragu sesaat.

Melihatnya ikut masuk, sang pria ternyata tertawa:”Kamu tidak takut aku memakanmu?”

“Tidak takut, Tuan tinggi kekar berwibawa dan ganteng, wanita seperti apa yang tidak pernah dijumpai.”

“Hehe, lumayan pandai memuji orang!” Sang pria masuk ke ruang tamu, segera muncul 2 pembantu:”Tuan Muda!”

“Aturkan kamar untuk nona ini.” Sang pria mendadak teringat setelah berpesan:”Siapa namamu?”

“Namaku Fera.” Grace Tang tidak berani memakai nama asli.

“Nama yang sangat kampungan!” Sang pria mengernyitkan dahi. Melangkah cepat menuju loteng tanpa memperhatikan dirinya.

Grace Tang menghela nafas lega, sepertinya tadi dia khawatir dengan sia-sia.

Pria di depannya ini bukan psikopat melainkan anak orang kaya, tetapi mengapa dia tidak pernah melihat orang ini?

Saat sedang berpikir, pembantu di sampingnya maju dengan hormat:”Nona Bai, silahkan ikut denganku!”

Dharius Ye dan Max tiba di depan bar dengan cepat, berdua turun dari mobil masuk ke dalam bar, penanggung jawab datang menyambut karena telah mendapatkan kabar.

Max berpesan padanya:”Segera cek cctv!”

Dengan cepat hasil cctv keluar, Grace Tang keluar langsung belok kiri menuju pintu utama.

Dia melambaikan tangan tapi tiada taxi yang berhenti, setelah berlari lumayan jauh, sebuah mobil berhenti dengan kilat, Grace Tang menarik pintu mobil, mobil menghilang dengan cepat.

Dharius Ye memelototi cctv sesaat kemudian mengalihkan pandangan:”Larinya lumayan cepat!”

Max berkata:”Perlukah memeriksa cctv di sekitar sini?”

“Tidak perlu, bisa secepat itu menemukan sebuah mobil untuk pergi, jelas-jelas sudah diatur, wanita yang pantas mati ini!”

Dia menggertakkan gigi. “Pergi lihat ke rumah Andreas.”

“Baik!” Max dan Dharius Ye bersama-sama meninggalkan bar.

Ketika keluar dari pintu bar, handphone Max bordering, dia berkata beberapa kata kemudian melihat Dharius Ye:”Tuan Muda, Tuan Muda Gu pulang!”