My Perfect Lady - Bab 183 Menolak (2)

Maksudnya dia juga mau ikut pindah ke sana, Grace Tang menoleh dan menatap dia, “Di sana jauh dari perusahaanmu, tidak praktis kalau kamu mau kerja.”

“Aku tidak merasa tidak praktis, yang penting kamu senang.”

Kalau tidak terjadi kejadian kemarin, Grace Tang pasti akan merasa sangat mesra, tapi sekarang dia malah merasa sangat terbebani.

Dia tidak pergi ke villa Dharius Ye bukan karena dia sedang marah, tapi karena tidak nyaman, yang dipekerjakan di villa Dharius Ye adalah orang Dharius Ye semua.

Dia selalu merasa sedang diawasi, dan dia sudah mau membuat rencana untuk membereskan Rissa Lee dan Wilona Qiao, bagaimanapun juga membuat rencana di tempat Dharius Ye tidak terlalu baik.

Setelah Grace Tang selesai gosok gigi dan cuci muka, dia balik badan dan pergi, Dharius Ye berdiri di depan pintu dan tidak bergerak, dia berjalan kemari, Dharius Ye juga tidak bermaksud memberi jalan.

Grace Tang hanya bisa berhenti, dia mengangkat kepala dan menatap Dharius Ye, Dharius Ye juga sedang menatap dia, tatapan dia agak aneh, secara detail di mana anehnya, Grace Tang juga tidak bisa mengungkapkan dengan jelas.

Grace Tang menurunkan bola mata: “Kamu menghalangi jalan aku!”

Dharius Ye mengulurkan tangan dan menaruh di atas bahu Grace Tang, dia menunduk dan mengamatinya, Grace Tang merasa sedikit kacau.

Dharius Ye ini sedang apa? Kenapa menghalang dia di depan pintu toilet?

Masalah bayi itu palsu, dia merasa sedikit takut, jangan-jangan ketahuan Dharius Ye?

Dia merasa gelisah dan tidak tenang, seketika ada yang keluar dari bawah, “Aduh” Grace Tang berteriak.

Terlihat bercak merah di celana dia, wajahnya juga langsung memerah.

Dharius Ye melihat situasi dia yang memalukan, “Aku ambilkan pembalut untukmu.”

Grace Tang membatu, setelah Dharius Ye mengambilkan pembalut dan celana ganti untuknya, dia langsung menutup pintu.

Dharius Ye masih berdiri di depan pintu, pintu kamar pasien dibuka, Fera dan Istri Andios masuk.

Melihat Dharius Ye berdiri di depan toilet, dia tersenyum pada Dharius Ye: “CEO Ye, kenapa berdiri di sana?”

Dharius Ye tidak menjawab sesuai dengan yang ditanyakan: “Halo!”

Fera dan Istri Andios meletakkan barang di meja: “Grace di mana?”

“Di toilet.” Baru selesai berkata, Grace Tang buka pintu dan keluar.

Fera melihat ke dia: “Aku buatkan sup ayam untukmu, sini minum.”

Grace Tang mengiyakan, Dharius Ye sudah membuka termos dan mau menuangkan sup ayam untuk Grace Tang, respon Istri Andios sangat cepat. “CEO Ye, aku saja.”

“Tidak perlu, aku saja.” Dharius Ye menuangkan sup untuk Grace Tang dengan sedikit kikuk, melihat Dharius Ye yang mencari perhatian, lalu melihat Grace Tang yang dingin, Fera membantu mencairkan suasana.

Dia menunjuk buah cherry yang ditaruh di atas meja, “Ini diberikan Tuan Muda Lu, katanya diimpor dari luar negeri dengan transportasi udara, sangat segar ini, kamu paling suka makan ini kan? Aku cucikan sedikit untukmu.”

“Dennis Lu?” Dharius Ye langsung menyambung pembicaraan.

“Iya, sebenarnya dia mau datang, lalu dia mengangkat sebuah telepon dan pergi.”

Grace Tang berkata dengan dingin: “Sekarang aku tidak mau makan.”

Dharius Ye langsung melihat Grace Tang, ekspresi dia sangat dingin, sama sekali tidak tertarik dengan hal Dennis Lu memberikan buah.

Tapi ini tidak bisa membuat Dharius Ye merasa nyaman, dia tak terkendali mau bertanya, Dennis Lu sudah mengantar buah kemari, tapi kenapa tidak naik?

Jangan-jangan karena mendengar dirinya ada di sini? Terpikir kata yang diucapkan Grace Tang saat mengigau tadi malam, Dharius Ye merasa tidak nyaman.

Ingin bertanya, tapi tidak tahu bagaimana tanyanya, kalau saat ini bertanya pada Grace Tang, dia pasti akan sangat marah.

Tapi kalau tidak tanya, kenapa hatinya begitu tidak nyaman?

Saat Grace Tang minum sup, dia bilang mau pulang, Istri Andios dan Fera langsung pergi melakukan prosedur pengurusan pasien pulang, Dharius Ye duduk di sofa dan tidak bergerak, Grace Tang melihat wajah dia yang hijau kebiruan, dirinya malah merasa sedikit sakit hati.

Dia tidak mau mempedulikan Dharius Ye, tapi tidak bisa menyembunyikan kasih sayang dia terhadapnya, “Sup ini sangat enak, kamu tidak mau minum?”

Hati Dharius Ye sedang merasa tidak nyaman, melihat Grace Tang menawari dia, dia tersenyum, “Aku tidak mau minum.”

Ekspresinya aneh, Grace Tang merasa sedikit gelisah, karena melakukan hal yang melanggar hati nurani, hatinya terasa tidak tenang.

Tidak berani marah lagi dengan Dharius Ye, Grace Tang menuangkan sup dengan inisiatif dan memberikan kepada Dharius Ye, “Warna kulit wajah kamu tidak bagus, minumlah sedikit.”

Dharius Ye meminum sup dengan menggenggam tangan dia, ini adalah pertama kali keduanya berinteraksi setelah kemarin terjadi kejadian.

Dharius Ye menahan ketidaksenangan dalam hati, mengulurkan tangan dan memeluk Grace Tang di atas pahanya, Grace Tang memegang mangkuk dan dipeluk dia dengan kaku.

Keduanya sedang tidak senang, tapi mereka berusaha berpura-pura.

Beberapa lama kemudian, Dharius Ye berkata: “Tunggu tubuh kamu pulih, aku bawa kamu pulang ke Amerika untuk bertemu Kakek dan Nenek.”

Perkataan ini membuat Grace Tang bengong, dia menolak dengan refleks: “Tidak mau.”

“Kenapa tidak mau?”

“Aku takut.” Grace Tang menggunakan sebuah alasan yang paling jelek.

“Jangan takut, kan ada aku.” Dharius Ye menenangkan.

“Lain kali saja.” Grace Tang mana mau bertemu kakek dan nenek Dharius Ye, urusan dia di sini masih belum selesai, nanti kalau bertemu kakek dan nenek Dharius Ye, akan bertambah satu masalah lagi.

“Kenapa harus lain kali?” Dharius Ye mengamati dia.

“Terlalu buru-buru, aku belum menyiapkan mental.”

“Kalau begitu kapan mau buka tentang hubungan kita? Buka konferensi pers setelah tubuh kamu membaik?” Dharius Ye berkata lagi.

“Tidak mau, lain kali saja.”

Penolakan dia membuat Dharius Ye kecewa, dulu dia berusaha mau Dharius Ye memberikan nama untuknya, tapi sekarang mau beri dia nama, dia malah tidak mau, logika apa ini?

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu