My Perfect Lady - Bab 178 Mulai Beraksi (2)

Sophia Lu yang berada di depan komputer masih saja meneruskan aktingnya agar Dharius Ye memilih Grace Tang. Sedangkan pikiran Grace Tang sudah berpikir jauh sejak tadi.

Dia harus berpikir bagaimana cara untuk mengatasi ancaman Wirnando Gu.

Jika Wirnando Gu hanya sedang membuat sebuah lelucon, dia tidak perlu membuat keributan sebesar ini.

Melihat ekspresi muram Dharius Ye, masalah ini tidak akan lewat begitu saja dengan mudah.

Apakah dia harus menunggu hingga Wirnando Gu menggoresi wajahnya?

Dia bukannya tidak pernah melewati cacat wajah dan Grace Tang tidak takut jika wajahnya kembali cacat. Tetapi dia takut semua rencana dia akan berhenti hingga di sini.

Pembalasan dendam dia baru saja dimulai! Bagaimana mungkin berhenti begitu saja di sini?

Apakah dia harus menerima dirinya dipermalukan seumur hidupnya? Apakah ini merupakan hasil akhir yang diberikan Tuhan kepadanya?

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Waktu sepuluh menit Sophia Lu sudah habis. Suara Wirnando Gu memecahkan pikiran Grace Tang, "Nona Tang, sekarang sudah giliranmu."

Grace Tang tidak bersuara dan tidak bergerak. Hanya terduduk di atas sofa.

"Tadi Nona Lu sudah berusaha membujuk Dharius untuk memilihmu. Merupakan sebuah keberuntungan bagi Dharius jika memiliki pasangan seperti itu. Sekarang giliranmu."

Wirnando Gu tersenyum: "Nona Tang apakah kamu juga sama seperti Nona Lu meminta Dharius memilih dia? Jika seperti itu akan sangat seru bukan?"

Grace Tang masih saja terdiam, tatapannya melihat ke arah ujung kakinya.

Ketidakpedulian dia membuat Wirnando Gu sedikit marah: "Nona Tang, apakah kamu tidak mendengar perkataan aku?"

Pengawal Wirnando Gu pun juga mendesak: "Nona Tang sudah giliranmu sekarang!"

Grace Tang tidak beranjak, dia hanya mengangkat kepalanya dan menatap ke arah kamera dan menatap wajah Dharius Ye pada layar dengan datar. Dharius Ye terus menatapi dia tanpa berkedip sedikit pun.

Grace Tang dengan tenang menatap dia, sepertinya hati pria ini sudah tergerakkan bukan setelah mendengar perkataan Sophia Lu?

Lalu apakah dengan dia memohon akan merubah keadaan? Jika tidak dapat merubahnya untuk apa dia menurunkan harga dirinya sendiri?

Grace Tang membuka mulutnya dan berkata dengan datar: "tidak ada yang ingin aku katakan."

Terdengar suara Wirnando Gu: "Nona Tang apakah kamu sudah berpikir dengan matang? Jika kamu menggerakkan hatimu, kemungkinan Dharius akan memilih kamu.

Grace Tang tersenyum datar: "aku tidak sehebat itu hingga bisa merubah keputusan dia. Sejak awal dia sudah memutuskan untuk memilih siapa. Tidak dapat diubah hanya dengan beberapa patah kata saja."

Ekspresi Dharius Ye pada layar memuram. Benar perkataan Grace Tang. Kemarin malam dia sudah membuat sebuah keputusan dan tidak dapat diubah hanya dengan beberapa patah kata saja.

Wirnando Gu terkekeh. Grace Tang wanita ini benar-benar sangat menarik. pintar, tenang dan cantik. Pantas saja Dharius Ye bisa menyukainya.

Dia berdeham, "baik karena tidak ada yang ingin dikatakan Nona Tang, kalau begitu Dharius pilihanmu adalah?"

Dharius Ye terdiam selama beberapa menit dan mengeluarkan dua patah kata: "Sophia Lu!"

Meskipun dia sudah memikirkan bahwa Dharius Ye akan memilih Sophia Lu, tetapi setelah mendengar perkataannya pun, Grace Tang pun masih dapat merasa tidak dapat dipercaya.

Ini merupakan hasil yang dia pikirkan dengan matang. Dia ditambah anak dalam kandungannya ternyata tidak sepenting Sophia Lu di dalam hati Dharius Ye.

Hati Grace Tang sangat sakit, perkataan pria memang tidak dapat dipercaya. Untung saja dia tidak berpikir untuk melahirkan anak untuk Dharius Ye. Untung saja di dalam perutnya tidak ada anak.

Sophia Lu sebagai pemenang pun masih memohon agar Dharius Ye berpikir ulang kembali.

Grace Tang tidak ingin melihat aktingnya yang menjijikan itu. Dia menatap ke arah bawah dan tetap terduduk di atas sofa dengan tenang.

Ketenangan dia membuat hati Dharius Ye sangat sakit. Sebenarnya dia masih memilih kata-kata yang ingin dia ucapkan kepada Grace Tang yaitu: "Grace meskipun kamu menjadi buruk rupa, kamu tetapi menjadi wanita yang aku cintai."

Tetapi Dharius Ye tidak mengatakannya, bukan karena takut membuat Wirnando Gu marah melainkan sudah tidak ada gunanya.

Kemarin malam dia sudah terduduk di atas sofa semalaman dan berpikir dengan sangat banyak. Jika Wirnando Gu tidak memberinya waktu untuk memilih, tentu saja dia akan memilih Grace Tang.

Tetapi Wirnando Gu memberikannya waktu. Begitu teringat masa lalunya dengan Sophia Lu, dan dia berhutang kepada Sophia Lu tentu saja dia tidak dapat membuang Sophia Lu begitu saja.

Masalah kali ini anggap saja sebagai balas budi kepada Sophia Lu.

Dia juga teringat hari dimana Grace Tang bertanya kepadanya, jika dia menjadi buruk rupa, apakah dia masih akan mencintai dia.

Dulu dia akan mengatakan tidak tetapi sekarang dia tahu yang dia cintai bukan hanya wajahnya melainkan dirinya.

Sophia Lu dibawa keluar oleh pengawal. Grace Tang masih saja duduk di atas sofa tanpa bergerak sedikit pun. Wirnando Gu berkata: "Nona Tang permainan akan segera berakhir. Kita merupakan orang yang taat akan peraturan. Kamu adalah orang yang ditinggalkan, maka dari itu maaf!"

Dia terhenti sejenak, suaranya berubah menjadi dingin tak berperasaan: "mulai beraksi!"

Dua orang pengawal berjalan maju dengan belati di tangannya. Belati tersebut semakin mendekat pada wajah Grace Tang.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu