My Perfect Lady - Bab 77 Aku Benar-Benar Tidak Bersalah (2)

Dia tidak rela meninggalkan Grace Tang! Meskipun wanita itu melukai Sophia Lu, dia juga tidak rela. Dia hanya ingin memperingatkan wanita itu agar lebih tahu diri.

Dharius Ye duduk di atas sofa dalam diam. Grace Tang yang menangis di kamar sebelah juga sudah lelah. Tante Zhang masih membujuknya, "Nona Tang, tidak peduli apakah masalah ini kamu yang lakukan atau bukan, kamu tetap tidak boleh marah-marah pada tuan muda. Pergi minta maaf pada tuan muda sana."

"Aku tidak salah!"

"Bukan masalah benar atau salah, aku berbuat seperti ini demi kebaikanmu. Coba kamu pikirkan sendiri, bagaimana sikap tuan muda padamu? Kalau kamu marah-marah dan pergi seperti ini, memangnya benar-benar mau putus hubungan dengan tuan muda? Tuan kali ini memang benar sudah marah. Kalau kamu masih bertentangan dengannya, tidak akan ada akhiran yang baik."

"Tapi dia yang mengusirku pergi!"

"Bukankah itu perkataan di saat marah? Kalau kamu pergi begini saja, bukankah akan membuat tuan muda malu? Wanita tidak boleh terlalu keras kepala, harus lebih lembut. Pergi minta maaf sana!"

"Aku tidak bisa mengatakannya!"

"Kamu masih belum berpengalaman. Aku adalah orang yang berpengalaman. Aku beritahu ya, sekarang dihatinya ada kamu, jadi tidak perhitungan denganmu. Kalau kamu benar-benar membuat dia marah, membuat dia tidak ada perasaan sayang lagi padamu, maka akibatnya tidak bisa dibayangkan."

Tante Zhang menakutinya, "Kalau mudah bisa dikirim ke klub, atau kalau berat nyawamu bisa diambil. Kamu pikirkan sendiri saja."

Grace Tang terkejut sampai wajahnya pucat, dan dalam waktu singkat tadi tiba-tiba mengerti.

Bukankah Sophia Lu menginginkan dia meninggalkan Dharius Ye? Dia malah tidak akan membiarkan itu terjadi, ingin membuat kesal Sophia Lu.

Bukankah hanya minta maaf saja, tidak ada apa-apanya. Karena Sophia Lu sudah melakukan serangan, rasanya tidak baik kalau dia tidak menerima.

Dia minta maaf dulu, menghilangkan amarah Dharius Ye, dan baru memulai serangan.

Kali ini harus melakukan yang hebat, agar Sophia Lu itu tidak dapat tenang.

Grace Tang kembali ke kamar dengan mata merah. Dharius Ye kebetulan mendapat telepon dan bersiap keluar rumah. Melihat Grace Tang masuk, dia menatap wanita itu dengan dingin.

Grace Tang menangkap lengannya dengan tidak tahu malu tapi Dharius Ye melemparnya, "Sudah tahu salah?"

"Aku tidak melukainya ya tidak melukainya."

"Kamu masih mengelak?" nada bicara Dharius Ye semakin marah.

"Tiak peduli kamu percaya atau tidak, yang jelas aku tidak melukainya. Aku minta maaf hanya karena sikapku tadi kurang baik, aku tidak seharusnya bicara seperti itu padamu."

"Karena tidak mau mengakui kesalahan, maka lanjut instropeksi diri!" Dharius Ye berbalik pergi.

Grace Tang memeluk pria itu dari belakang. Dharius Ye ingin melepaskan tangan Grace Tang, tapi wanita itu terus memeluk erat dan bertanya, "Dharius, apa kamu sudah tidak menginginkanku lagi?"

Tangan Dharius Ye yang melepaskan tangan Grace Tang seketika berhenti. Suara Grace Tang terlalu kasihan, terlalu menyedihkan, dan hatinya seketika seperti dicubit.

"Kamu bilang akan bersikap baik padaku, baru dimulai saja kamu sudah tidak menginginkanku?" Grace Tang merasa tindakan Dharius Ye berhenti lalu menempelkan wajah di punggung pria itu dan memeluk dengan erat.

"Kalau kamu tidak menginginkanku lagi, apa yang harus aku lakukan? Hiks, hiks!"

"Siapa yang bilang aku tidak menginginkanmu lagi?" Dharius Ye pada akhirnya tidak tega dan berbalik memeluk Grace Tang, "Selama kamu patuh, tidak membuat masalah, aku tidak akan membuangmu."

Grace Tang tidak tersentuh sedikitpun, hanya menangis sambil memeluk Dharius Ye. Dharius Ye menghela napas dan berkata, "Jangan menangis lagi, aku juga tidak mengatakan apa-apa padamu, kenapa kamu begitu sedih?"

"Kamu saja sudah tidak menginginkanku lagi, menyuruhku pergi, ada hal lain apa yang lebih menyedihkan dari ini?" Grace Tang sangat sedih.

"Itu hanya perkataan marah saja. Coba kamu lihat betapa kecil hatinya dirimu?"

"Bukan aku yang kecil hati, melainkan kamu yang sangat galak. Menyuruhku pergi, di hatimu benar-benar tidak ada tempat bagiku!"

"Kalau tidak ada kamu di hatiku, bagaimana mungkin aku membiarkanmu bersikap semena-mena?" Dharius Ye merasa sikapnya telah berubah, dia malah menjelaskan pada Grace Tang dengan sabar.

"Kamu pikirkan sendiri apa yang kamu katakan? Apa perkataanmu tadi enak didengar? Apa yang dinamakan tidak mengganggu lagi. Kamu yang mulai, dan tadi membuatku sangat kesal! Kalau orang lain ..."

"Maaf, tadi aku terlalu kesal. Kedepannya aku tidak akan berkata seperti itu lagi!" penjelasan pria itu juga membuat Grace Tang merendahkan diri dan meminta maaf pada Dharius Ye.

Grace Tang sudah meminta maaf, dan Dharius Ye tidak mempermasalahkan lagi, membantu menghapus air mata Grace Tang dan berkata, "Lihatlah, matamu sudah bengkak. Cepat kompres dengan handuk basah."

"Bantu aku kompres." Grace Tang berkata dengan manja.

"Ok, aku bantu! Aku benar-benar ...." Dharius Ye menghela napas, pergi mencari handuk untuk membantu mengompresi wajah Grace Tang.

Berlalu setengah jam, telepon Dharius Ye berbunyi lagi dan terdengar suara Sophia Lu, "Dharius, dimana kamu? Kenapa masih belum datang?"

"Segera datang!" Dharius Ye menutup telepon dan menatap Grace Tang, "Sudah terlalu malam, kamu mandi dan tidurlah. Aku keluar sebentar."

"Kamu tidak temani aku?" Grace Tang menatap Dharius Ye dengan mata berkaca-kaca.

"Dia masih terbaring di rumah sakit, kamu mau aku menemani bagaimana? Yang patuh ya, besok aku pulang melihatmu."

"Tidak boleh bermesraan dengan dia. Hanya boleh menemani, tidak boleh berdekatan!"

"Tenang saja, aku tidak ada perasaan untuk itu." Dharius Ye ingin tertawa. Wanita memang pelit, sudah seperti ini saja masih memperhatikan ini.

Dharius Ye menghibur beberapa kalimat, lalu pergi dengan mengendarai mobil. Dari awal sampai akhir Grace Tang tidak mengakui pernah melukai Sophia Lu.

Mendengar suara mobil yang pergi, Grace Tang masuk ke kamar mandi. Memikirkan semua yang terjadi malam ini, dia tertawa dingin.

Kalau Sophia Lu tahu malam ini rencananya tidak berhasil, apa yang akan wanita itu pikirkan?

Sekarang terlalu malam, lebih baik istirahat dulu, besok dia masih harus memberikan hadiah besar bagi Sophia Lu.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu