My Perfect Lady - Bab 181 Kita Putus Saja (2)

“Mana mungkin tidak sedih, bagaimanapun juga adalah sebuah nyawa……”

“Sophia, ada yang mau aku bicarakan denganmu.” Dharius Ye menyela.

Tidak tahu kenapa, saat sekarang melihat Sophia Lu duduk di hadapannya dengan indah, dia tak terkendali terpikir Sophia Lu yang dilihat di dalam video.

Dia begitu tidak rapih dan membuat orang merasa geli, dalam hati tak terkendali merasa jijik.

Kalau bukan karena Sophia Lu pernah menyelamatkan dia, Dharius Ye satu menit pun juga tidak mau tinggal bersama Sophia Lu.

“Kejadian yang terjadi hari ini tidak berhubungan denganmu, kamu tidak perlu merasa bersalah, hari ini aku menyuruh kamu datang untuk membicarakan satu hal denganmu.”

Suara Dharius Ye sangat dingin: “Sophia, kita putus saja!”

Dia mengatakan dengan sangat jelas, Sophia Lu mendengar dengan sangat jelas, dia tidak terkendali melihat ke Dharius Ye, Dharius Ye juga sedang menatap dia.

Tatapan dia sama sekali tidak menghindar, dia menatapnya tanpa keraguan.

Hati Sophia Lu tenggelam sampai ke dasar.

Perubahan seperti ini membuat Sophia Lu sangat terkejut, dia belum mulai berakting, perkataan yang sudah dia siapkan masih ada satu kalimat yang belum diucapkan.

Kenapa bisa begini? Tidak seharusnya begini loh?

Kehilangan bayi, Grace Tang kehilangan modal, dia juga begitu tidak peka, seharusnya Dharius Ye membenci dia, kenapa langsung minta putus dengan begitu cepat dan sama sekali tidak memberi kesempatan bernafas?

Sophia Lu menatap wajah Dharius Ye yang tampan dengan bengong, selama ini dia mengira dirinya mengerti Dharius Ye.

Sekarang baru menyadari, sebenarnya dia tidak pernah mengerti Dharius Ye sama sekali.

Dharius Ye masih menatap dia, Sophia Lu berpikir bolak-balik dalam hati, dia tidak boleh tidak menjawab, dia tidak boleh terdiam seperti ini.

Dia pura-pura menangis dan mengisak-isak: “Dharius, kamu sedang menyalahkan aku?”

“Aku tidak menyalahkan kamu, pilihan hari ini adalah keputusan aku setelah mempertimbangkan dengan matang, tidak ada hubungan denganmu, aku cuman tidak mau begitu terus.” kata Dharius Ye dengan datar.

Sikap dia sangat datar sampai membuat Sophia Lu takut, “Dharius, maaf, aku sungguh tidak tahu akan begini, kalau tahu akan begini, aku tidak akan pergi, bagaimanapun juga tidak akan pergi! Seharusnya aku tetap tinggal di sana……”

“Aku sudah bilang ini tidak ada hubungannya denganmu, ini adalah keputusan yang aku buat sendiri!” Dharius Ye memperjelas nada suara, “Aku sudah mau bicarakan hal ini denganmu sejak awal, tidak ada hubungan dengan kejadian hari ini.”

Dia begitu terus terang membuat Sophia Lu sungguh tidak bisa menerima, “Dharius, kamu pikir-pikir lagi, perasaan kita selama dua tahun lebih, bagaimana kamu bisa bilang mau lepaskan dengan begitu saja?”

Dia menangis dengan sangat sedih, Dharius Ye melihat dia yang menangis parah, tak terkendali terpikir lagi wajah Sophia Lu yang dia lihat saat pagi hari.

Wajah yang kacau dan panik itu dengan wajah yang indah sekarang ini, apakah adalah orang yang sama?

Dia tahu wanita yang sebelum dan sesudah berdandan benar-benar berbeda, tapi perubahannya juga tidak sebesar ini.

Perubahan Sophia Lu bukan perbedaan antara cantik dan jelek, tapi membuat orang merasa jijik dan geli.

Dharius Ye tidak mau melihat wajah berdandan Sophia Lu lagi dan mengalihkan pandangan.

Sophia Lu mengira Dharius Ye sudah berbelas kasihan, dia langsung memohon: “Aku tidak minta apa-apa padamu, terserah kamu mau bagaimana dengan Nona Tang, tolong jangan buang aku! Aku tidak mau kedudukan, aku tidak mau apa-apa!”

Dharius Ye mengerutkan dahi, kalau Grace Tang berkata begitu padanya, dia pasti sangat senang, tapi kalau Sophia Lu, dia malah merasa tidak nyaman.

Dia berkata dengan datar: “Sophia, aku tidak mencintaimu, sama sekali tidak. Kamu tidak akan bahagia kalau bersamaku.”

“Aku tidak peduli, aku cuman mau bersama denganmu dan menunggumu.”

“Aku peduli, aku tidak mau kamu begitu menderita, aku juga tidak mau terus menderita seperti ini, lebih baik sakit sebentar daripada sakit berkelamaan, lagipula sama-sama akan sakit, lebih baik akhiri mumpung masih awal.”

Dharius Ye pertama kali berkata dengan begitu jelas, Sophia Lu merasa sangat kecewa, selama ini dia bertaruh Dharius Ye tidak akan buka kartu padanya.

Karena rasa bersalah, karena dia mementingkan perasaan, tapi tidak menduga pada akhirnya dirinya salah menebak.

Dia yang tercengang lupa menangis, dia hanya melihat Dharius Ye dengan bengong.

Dharius Ye menatap dia dengan sangat tenang: “Aku tidak akan memperlakukanmu dengan tidak adil, beritahu aku apa yang kamu inginkan setelah kita putus, aku akan memenuhi keinginanmu.”

“Aku tidak mau apa-apa, aku cuman mau kamu!” Sophia Lu masih mau mencoba membalikkan keadaan.

“Tidak mungkin!” Dharius Ye mengerutkan dahi.

“Dharius! Bagaimana kamu bisa begitu padaku? Kamu begitu padaku, pernah memikirkan perasaanku tidak? Aku begitu cinta padamu, tidak ada kamu, bagaimana aku bisa hidup?”

Sophia Lu mencoba memaksa Dharius Ye dengan nyawa, waktu itu saat Dharius Ye minta putus, dia juga menggunakan cara yang sama, kali ini tidak tentu akan berguna, dia hanya mencoba sambil menangis, dia mau mengetes respon Dharius Ye.

“Masa kamu mau aku mengalami rasa sedih karena kehilangan anak sekali lagi?” Seketika Dharius Ye hilang kendali.

Dia sama sekali tidak pernah marah pada Sophia Lu, sama sekali tidak, tapi sekarang tatapan dia sangat mengerikan, suasana di dalam ruangan seketika menjadi dingin.

Sophia Lu bisa merasakan kedinginan, dia seketika menjadi ketakutan dan tidak berani berbicara.

“Kamu pulang dan pikirkan mau ganti rugi apa, kalau bisa aku lakukan, aku akan sebisa mungkin memenuhi keingananmu, selain kita bersama!”

Setelah berkata, Dharius Ye bangun, sama sekali tidak menoleh dan meninggalkan cafe, Sophia Lu duduk dengan bengong, seluruh tubuhnya sangat dingin.

Ini adalah Dharius Ye yang sebenarnya, dia tidak pernah menunda-nunda dalam bertindak, dia selalu bergerak cepat.

Dia sudah dibuang! Rasa jatuh dari surga ke bumi sangat tidak enak.

Sophia Lu bisa membayangkan kedepannya akan menghadapi apa, tidak ada identitas sebagai pacar Dharius Ye, dia akan direndahkan dan dipandang hina oleh orang lain.

Dia tidak berani membayangkan segala hal yang akan dihadapi kedepannya, tidak boleh! Dia tidak boleh tunggu mati, harus cari cara untuk menghadapi!

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu