My Perfect Lady - Bab 22 Selamat (2)

Dia khawatir akan napsu Dharius Ye, mengapa dia tidak bercermin dulu, orang-orang tidak akan tertarik pada dirinya saat ini, terutama Dharius Ye yang orangnya sangat pemilih.

Apakah dia berpikir bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk mengikutinya? Dia sedikit tidak senang, nadanya tiba-tiba berubah dingin, "Aku hanya memberimu saran, kamu boleh saja tidak ikut jika kamu tidak mau.”

"Aku bukan tidak ingin ikut, tetapi apakah itu terlalu merepotkanmu?"

"Mengapa kamu begitu banyak ngomong? Jika mau, ayo ikut aku." Dharius Ye melangkah maju ke arah mobil, Grace Tang berjalan ragu-ragu di belakangnya dan melangkah mendekatinya.

Setelah Grace Tang duduk di dalam mobil, supir menyalakan mobil untuk pergi, Grace Tang duduk diam di barisan belakang, tidak berani bergerak sama sekali, Dharius Ye tidak memedulikannya kemudian duduk sembari menutup mata.

Saat ini Grace Tang menatapnya wajahnya dengan cermat, alisnya yang hitam, hidungnya yang mancung, sangat sempurna, tidak menyangka Tuhan akan menciptakan begitu banyak kelebihan pada seorang pria.

Grace Tang hanya ingin sekilas mengintipnya, tetapi dia tidak menyangka setelah itu dia akan sulit memalingkan wajahnya.

Biasanya orang akan memuji wanita yang terlihat cantik dan menarik, namun pria ini kelihatannya memiliki efek yang sama, Grace Tang menelan ludah saat melihat Dharius Ye.

Sial, pria ini benar-benar menggoda!

Dia berbegas berbalik ke arah jendela mobil, berusaha mengabaikan godaan yang berasal dari pria di sampingnya.

Lebih dari setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan sebuah villa, supir keluar dari mobil dan membuka pintu dengan sopan mempersilahkan Dharius Ye turun, setelah turun dari mobil, Dharius Ye langsung melangkah masuk ke dalam villa, Grace Tang bergegas mengikutinya.

Villa ini sangat mewah, semua perabot sangat berkelas, Grace Tang sedikit kebingungan saat berada di ruang tamu.

Seorang wanita paruh baya keluar menyambut Dharius Ye dengan senyum di wajahnya ketika mendengar suara, "Tuan sudah pulang?"

Ketika menatap Grace Tang, tatapannya penuh dengan pertanyaan, Dharius Ye mengangguk, "Tante Zhang, ini Nona Tang, kamu pergi bersihkan kamar, dia akan tinggal di sini selama beberapa hari!"

“Baik, aku akan segera pergi.” Jawab Tante Zhang dengan ekspresi kaget di wajahnya.

Dari mana wanita ini, mengapa dia bersama Tuan? Dia melirik Grace Tang sekilas kemudian naik ke atas.

Dharius Ye berjalan ke arah sofa dan duduk, ketika melihat Grace Tang berdiri diam, dia mengerutkan kening, "Kenapa masih berdiri disana? Duduklah!"

Grace Tang menurut dan duduk diseberangnya, Dharius Ye memandang dia yang kelihatan gelisah, suaranya berubah menjadi pelan, "Kamu bisa tinggal beberapa saat disini, kamu bisa memberitahu Tante Zhang jika kamu membutuhkan sesuatu, dia akan membantumu."

Grace Tang mengangguk, suaranya sedikit serak, "Tuan Ye, terima kasih!"

Ketika mendengar suaranya yang serak, Dharius Ye bangkit dan menuangkan segelas air untuknya, Grace Tang mengambilnya dan menghabiskannya hanya dalam satu tegukan.

Tenggorokannya masih terasa kering, dia bangkit sendiri dan menuangkan segelas air lagi kemudian menghabiskan gelas kedua, setelah itu dia merasa tenggorokannya jauh lebih baik.

Setelah meletakkan gelasnya dan duduk di seberang Dharius Ye, dia menatap Dharius Ye, "Tuan Ye, bisakah aku minta tolong padamu?"

"Apa itu?"

"Aku punya barang penting tertinggal di Royal No.1, bisakah kamu membantuku mengambilnya?"

Dharius Ye mengangguk, "Tidak masalah."

Ketika melihat dia menjawab dengan cepat, kepanikan di dalam hati Grace Tang perlahan-lahan mereda, kelihatannya Dharius Ye bukan orang yang tidak ramah.

Dia ragu sesaat sebelum bertanya pada Dharius Ye, "Aku ingin menelepon Fera agar dia tidak khawatir, apakah boleh?"

“Tidak!” Dharius Ye menolaknya.

Penolakan Dharius Ye membuat Grace Tang bingung mengapa dia bisa membantunya kembali ke Royal No.1 untuk mengambil barang, tetapi mengapa dia tidak bisa membiarkannya memberitahu Fera?

Dia tidak berani bertanya langsung pada Dharius Ye, Dharius Ye kelihatannya sedikit murung, dia sebaiknya tetap diam sebelum mengetahui persis dirinya.

Ruang tamunya kembali dalam keheningan, Grace Tang menundukkan kepalanya dan memandang jari-jari kakinya, Dharius Ye tidak berbicara, entah apa yang sedang dia pikirkan.

Dering ponselnya memecah keheningan, Dharius Ye mengangkatnya, terdengar suara lembut seorang wanita, "Sayangku, kamu lagi ngapain?"

Ekspresi Dharius Ye juga berubah lembut, "Aku sedang merindukanmu!"

"Apakah kamu tidak membohongiku?"

"Bagaimana mungkin?"

Grace Tang memandang Dharius Ye dengan terkejut, Dharius Ye saat ini mendapatkan nilai tambah dari pada Dharius Ye yang tadinya bersikap dingin.

Tanpa diduga ternyata dia bisa bermesraan seperti itu, Grace Tang benar-benar terkejut.

Ketika menyadari tatapan Grace Tang, dia merasa tidak nyaman bermesraan di depan orang lain kemudian Dharius Ye naik ke lantai dua.

Setelah naik, dia tidak turun lagi, Grace Tang duduk sendirian di ruang tamu kemudian Tante Zhang turun ke bawah, "Nona Tang, aku sudah menyiapkan kamarmu, ayo ikut aku! "

Grace Tang bangkit dan mengikuti Tante Zhang ke lantai dua, kamar yang disiapkan Tante Zhang untuknya adalah kamar kedua dari sebelah kiri.

Ketika melewati pintu kamar pertama, Grace Tang melihat bahwa pintu kamar tidak tertutup rapat, terdengar suara Dharius Ye dari dalam, kamar ini jelas merupakan kamar Dharius Ye.

Tante Zhang membawa Grace Tang masuk ke kamarnya, kamarnya sangat besar, dekorasinya sangat mewah, ada satu set piyama di atas tempat tidur.

"Ini sudah malam, aku tidak sempat menyediakan piyama baru, ini adalah piyama anakku, Nona Tang, kamu memakainya sementara dulu." Tante Zhang menunjuk ke arah piyama.

“Terima kasih, Tante Zhang.” Grace Tang sangat tersentuh atas keramahannya.

"Kalau begitu aku turun dulu, jika kamu butuh sesuatu, panggil aku saja, aku tinggal di lantai satu."

Setelah itu Tante Zhang berbalik pergi, ketika Grace Tang ingin menutup pintu, dia melihat bahwa Tante Zhang tidak langsung turun ke bawah melainkan masuk ke dalam kamar Dharius Ye yang berada di samping kamarnya.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu