My Perfect Lady - Bab 160 Khawatir Terjadi Sesuatu Dengannya (1)

Langkah Dharius Ye terhenti:”Wirnando Gu?”

“Ya!”

“Kenapa dia pulang?” Dharius Ye kaget sekali.

Max membuka pintu mobil, dia dengan cepat menyalakan mesin mobil setelah Dharius Ye naik ke mobil, mobil sedang melaju, Dharius Ye duduk di jok belakang mengernyitkan dahi.

Wirnando Gu selama ini di luar negeri, mengapa mendadak terpikir untuk pulang?

Max melihat Tuan Muda dari kaca spion, hatinya penuh dengan helaan nafas, dulu Wirnando Gu dan Tuan Muda adalah satu geng, kedekatan mereka bagaikan bayi kembar siam yang memiliki 1 tubuh yang sama.

Namun setelah kejadian beberapa tahun lalu yang mengakibatkan hilangnya Nona Yohana Gu, dia dan Tuan Muda jadi bermusuhan.

Wirnando Gu sangat membenci Tuan Muda saat ini, pernah menyatakan akan bermusuhan dengan Tuan Muda.

Tidak mungkin sederhana jika sekarang mendadak muncul di Kota A, sambil memikirkan Max membuka mulut:”Perlukah mengutus orang mengawasinya?”

“Mengawasinya untuk apa?”Dharius Ye balik bertanya.

“Dia begitu membencimu, aku khawatir dia akan mencari masalah denganmu.”

“Terserah dia saja, aku bisa tertanggung jawab terhadap nurani sendiri.” Dharius Ye memijat dahinya. “Sekarang cari dulu wanita itu.”

“Tuan Muda, Nona Tang bersembunyi karena takut kamu menyalahkan dan mempersulit dia, apa yang akan Anda lakukan setelah menemukannya?”

Dharius Ye tidak berbicara, hatinya sangat marah.

Hanya ingin menemukan Grace Tang untuk disiksa dengan kejam, apa yang akan dilakukan setelah disiksa belum terpikirkan olehnya.

“Maksud aku, atau lebih baik tidak perlu dicari, jika dia berniat sembunyi, artinya sekarang dia memang tidak ingin bertemu denganmu, kalian tenang dulu nanti baru bicarakan lagi.”

Dharius Ye terdiam, Max adalah orang terdekat, dia tidak ingin menutupinya, “Aku khawatir terjadi apa-apa padanya.”

“Seharusnya tidak, kita sampaikan suruh semua orang untuk memperhatikan kabar Nona Tang, segera melapor jika melihatnya.”

“Kamu atur dulu, kita pergi lihat ke tempat Andreas, jika tidak ada kabar maka pulang saja.”

“Baik!”

Selesai mandi, Wirnando Gu mengganti pakaian duduk di kursi balkon, pembantu datang membawakan nampan, meletakkan arak anggur dengan pelan di hadapannya, mundur perlahan-lahan.

Wirnando Gu menghentikan pembantu yang ingin mengundurkan diri. “Bai itu……Nona Bai sudah diatur dengan baik?”

“Ya, kamarnya di kamar pertama sebelah kiri!”

“Baiklah, kamu pergi!”

Mengantar kepergian pembantu, Wirnando Gu menelan seteguk arak anggur, muncul kejadian di depan bar di otaknya.

Jika dia tidak salah ingat, 2 orang berbaju hitam yang muncul di pintu bar seharusnya adalah 2 dari 4 pengawal utama Dharius Ye.

Demi menangkap seorang wanita, Dharius Ye mempergunakan 4 pengawal utama?

Mengapa terasa tidak beres?

Wanita bernama Fera itu mengatakan dirinya dikejar karena bersalah pada Sophia Lu, dalam ingatannya Dharius Ye bukanlah orang yang akan menggerakkan 4 pengawal utama demi seorang wanita.

Tetapi susah dipastikan juga, dia dan Dharius Ye telah tidak bertemu sekian tahun.

Orang akan berubah, Sophia Lu adalah penyelamat Dharius Ye, katanya cantik menawan, tidak aneh juga Dharius Ye berbuat seperti ini untuknya.

Wirnando Gu berpikir dalam, kelihatannya kehidupan Dharius Ye sekarang sangat nyaman?

Bagaimana dia bisa hidup sedemikian nyaman setelah kematian Yohana? Dia menggenggam erat gelas arak, sepertinya harus membuatnya merasa tidak nyaman.

Pembantu mengundurkan diri dengan sopan setelah membereskan kamar untuk Grace Tang, Grace Tang mengunci pintu kamar, mengeluarkan sebuah handphone dari tasnya menyalakan Wechat.

Ini khusus untuk berkomunikasi dengan Fera, di Wechat Fera telah mengirim beberapa pesan.

Semuanya berisi perhatian padanya, Fera bisa mengirim Wechat padanya artinya Dharius Ye telah pergi, Grace Tang segera membalas:”Aku sangat aman, jangan khawatir.”

“Grace, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Dharius Ye sudah pergi mencari Kakek Andreas.” Fera mengingatkannya.

“Aku tidak di tempat Kakek Andreas, tenang saja.”

“Mengapa kamu harus menghindar? Paling hanya berantam dengan Dharius Ye saja kan? Memang Dharius Ye akan memakanmu?”

Grace Tang tersenyum pahit, dia bersembunyi bukan karena berantam dengan Sophia Lu, tetapi karena dia teringat sesuatu ketika Dennis Lu menelepon memberitahunya bahwa Dharius Ye sangat marah.

Dia sengaja menyuruh Sophia Lu memberinya uang untuk menyiksa Sophia Lu di Kafe, jika perkataan tersebut disalahartikan maka akibatnya fatal.

Dharius Ye tidak mungkin mencarinya karena memukul Sophia Lu. Pastinya Sophia Lu mengadu domba mengatakan dirinya telah berkata apa.

Teringat orang yang diatur Sophia Lu di kafe, hati Grace Tang berteriak celaka.

Dharius Ye orangnya sangat sempit dadanya, jika Sophia Lu merekam pembicaraan mereka dan hanya memperdengarkan bagian dia berbicara, maka Dharius Ye pasti akan marah besar.

Pria itu sangat sempit dadanya, biarpun tidak sempit dadanya pun juga pasti akan marah sekali.

Akibat dari Dharius Ye marah sangatlah fatal, dia pasti akan mati konyol.

Orang yang pintar takkan menerima kerugian yang sudah dapat dipastikan, dari semua trik yang ada, trik terbagus adalah trik melarikan diri, dia sembunyi beberapa hari dulu, tunggu emosi Dharius Ye reda baru bicara lagi.

Mendengar penjelasan Grace Tang secara garis besar, Fera menghentakkan kaki, “Kamu bodoh ya? Jelas-jelas tahu Sophia Lu itu tidak berniat baik, mengapa berkata seperti itu juga? Pantasan saja Direktur Ye marah hingga wajahnya hijau.”

“Waktu itu aku hanya ingin membuatnya marah, dia ternyata berpura-pura mengatakan biarpun Dharius Ye jatuh miskin pun dia tetap bersedia mengikutinya, aku dengar langsung marah, mana terpikir sebanyak itu.” Grace Tang juga sangat menyesal.