My Perfect Lady - Bab 101 Pembunuh (1)

Bagaimana bisa lari keluar, seiring menghilangnya suara dia, sang pria segera mengunci pintu, mengeluarkan belati yang berkilauan di bawah cahaya mendesak ke arah Grace Tang dan Fera.

Dalam ruang istirahat tiada tempat untuk menghindar, Grace Tang meraih sebuah gelas dan dilemparkan ke arah sang pria, berteriak kencang:”Tolong!”

Orang tersebut memiringkan kepala untuk menghindar, dengan cepat mendesak ke arah Grace Tang.

Saat ini Fera telah sadar akan maksud kedatangan orang ini, dia meraih piring buah untuk memukul, sambil berteriak:”Grace, jangan panik, ada aku! aku halangi dia, kamu cepat lari!”

Fera hanyalah seorang gadis yang tidak pernah belajar ilmu bela diri, bagaimana bisa menahan pria yang keinginan membunuhnya mengebu-gebu.

Grace Tang justru menjadi tenang pada saat genting.”Berapa banyak uang yang dia berikan padamu, aku bayar kamu 2 kali lipat, bukan, 10 kali lipat!”

Sang pria mengacuhkan dia, hanya terus maju sambil menggenggam pisau, tiada tempat untuk menghindar di ruang istirahat, Fera dan Grace Tang hanya bisa berputar mengelilingi sofa.

Sang pria tentu saja tidak akan berputar-putar dengan mereka, perintah yang dia dapatkan adalah mengakhirnya dengan segera, dia melompat ke atas sofa dan menyerang.

Grace Tang meraih lampu meja dan menghantamnya, ditahan oleh tangannya hingga jatuh ke sampingnya, Fera juga mengambil vas bunga dan dihantamkan ke badannya, pengaruhnya sangat kecil terhadap sang pria, dia hanya berhenti sejenak kemudian lanjut menyerbu dengan pisaunya.

Vas bunga hancur lebur di lantai, sang pria terus mendesak, Fera memungut sebuah serpihan,”aku berjuang melawanmu!”

“Kak Fera!” Grace Tang mengcegah, namun Fera telah mengambil sebuah serpihan menyerang sang pria,”Grace, kamu cepat lari, aku tahan dia.”

Saat berbicara dia telah menyerbu sang pria, menusuk ke arah sang pria.

Sang pria pernah menerima pelatihan pembunuhan, bagaimana mungkin akan terserang oleh wanita lemah seperti Fera, dai menahannya dengan tangan dan menendang kencang Fera. Fera terguling ke lantai oleh terjangannya.

Grace Tang mengambil sebuah teko teh kecil dihantamkan ke badan sang pria, dia mendengar desiran angin dan segera menghindar, mengayunkan pisau menusuk Grace Tang.

Grace Tang mundur ke belakang, Fera yang di lantai telah bergulir maju,”Grace kamu cepat pergi!”

Mulutnya berteriak sambil memeluk kaki sang pria dan menggigitnya sekuat tenaga, Grace Tang mengetahui target sang pria adalah dirinya, jika dia bisa lari keluar, sang pria pasti akan mengejarnya, mungkin Fera masih bisa tertolong, jika dia tidak pergi, sang pria pasti tidak akan membiarkan keduanya hidup.

Dia segera mundur dan lari ke arah pintu, membuka pintu dan lari sekencangnya, sambil berlari sambil teriak minta tolong.

Sang pria dipeluk kencang oleh Fera hingga tidak bisa lepas, dalam keadaan darurat pisau pun melayang ke arah Fera.

Fera memang siap untuk mati sehingga tidak menghindar, bahkan menjulurkan tangan menarik selangkangannya, sang pria tidak mungkin membiarkan Fera tercapai tujuannya, belati dengan tanpa perasaan ditusukkan ke bahu Fera.

Fera menjerit kesakitan, tangannya jatuh ke bawah dengan lunglai.

Sang pria menendangnya, segera keluar mengejar Grace Tang.

Grace Tang lari keluar dari ruang istirahat sambil berteriak minta tolong, berharap satpam bisa datang untuk menaklukkan sang pria, namun hari ini bertemu hantu, club house sebesar ini ternyata tidak terlihat bayangan satpam.

Hanya ada beberapa tamu dan pelatih yang mendengar teriakan Grace Tang yang melihat keluar, ketika melihat sang pria memegang benda tajam yang berlumuran darah, semuanya takut hingga masuk kembali.

Dengan tak berdaya Grace Tang terpaksa lari ke arah tangga, sang pria mengejar ketat di belakang.

Dia berbadan tinggi berkaki panjang, Grace Tang panik, dengan cepat sang pria berhasil mengejar Grace Tang, menjulurkan tangan menjambak rambut Grace Tang, ditarik ke arahnya, belati di tangannya ditusukkan dengan ganas ke dadanya.

Tenaga sang pria sangat besar, Grace Tang yang dijambak rambutnya merasa sangat kesakitan, sama sekali tidak mampu melawan, melihat belati berkilauan menusuk ke arah dirinya, dalam hati dia mendesah pilu,”Matilah!”

Rasa takut membuat Grace Tang memejamkan matanya, telinganya mendengar suara badan tertusuk pisau, ada cairan hangat memerciki wajahnya, namun tidak sesakit yang dibayangkan.

Apakah dengan sekali tusukan dia mati seketika itu juga?

Setelah sekian lama berencana dan berbuat sebanyak ini, pada akhirnya tetap mati, dia juga sungguh kasihan!

Grace Tang mendesah dan membuka matanya, pemandangan di depan matanya membuatnya menjerit ketakutan.

Pisau sang pria tidak tertusuk di dadanya, melainkan dihadang oleh sebuah tangan yang muncul begitu saja.

Darah tangan yang tertusuk sedang menetes sedikit demi sedikit ke badan dan wajahnya, setelah melihat jelas wajah orang yang menghadangi belati, mata Grace Tang melotot:”Dharius……”

Wajah Dharius Ye sangat dingin, kedua matanya penuh hawa pembunuhan, ini adalah ekspresi wajah yang tidak dilihat oleh Grace Tang.

Pria yang ingin membunuh Grace Tang dalam mimpi pun takkan pernah terpikir akan mendadak muncul 1 orang, bahkan orang ini ternyata tidak menyayangi nyawanya, ternyata berani menjulurkan tangan menghadang belatinya.

Hanya terpana sesaat, tangan lainnya Dharius Ye telah dengan cepat menonjok ke muka sang pria.

Nama Dharius Ye terkenal di dunia hitam bukan karena kaya dan berkuasa, melainkan karena dia memang hebat, dulu di Amerika dia pernah bertarung dengan petinju lokal yang terkenal.

Petinju tersebut dipukul parah oleh Dharius Ye hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur beberapa bulan, sang pria tidak menyangka dia seberani ini, dengan tangan yang satu tertusuk oleh pisau, tangan yang lainnya masih bisa memukul.

Dalam sekejap mata kepalan tangan Dharius Ye telah mengenai muka sang pria, sang pria merasa kesakitan dan pandangannya gelap, matanya menjadi mata panda.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu