My Perfect Lady - Bab 183 Menolak (1)

Dharius Ye menjadi kaku seperti membatu, ini adalah yang ketiga kalinya dia mendengar Grace Tang memanggil Dennis saat tertidur.

Tidak jelas rasanya seperti apa, Dharius Ye menunduk dan menatap Grace Tang dengan bengong.

Dia sedang menunggu, menunggu Grace Tang bersuara lagi dan memastikan dia sungguh sedang memanggil Dennis Lu.

Tidak tahu sudah tunggu berapa lama, Grace Tang terus tertidur lelap, tapi tidak mengigau lagi.

Dharius Ye mengangkat lehernya yang pegal, balik badan dan kembali ke sofa.

Dia duduk di sofa dan menatap ranjang pasien dengan lemas, dia duduk seperti ini sampai langit terang.

Dharius Ye tidak tidur semalaman, Sophia Lu juga tidak tidur semalaman.

Dharius Ye minta putus dan pergi dari cafe begitu saja, sisa Sophia Lu sendiri duduk bengong beberapa lama di dalam, lalu pulang ke rumah dengan langkah yang berat.

Melihat dia yang keluar dengan gembira, saat pulang malah seperti kehilangan jiwa, Nyonya Lu sangat terkejut: “Sophia, terjadi apa?”

“Jangan tanya, aku sangat resah!” Sophia Lu menjawab dengan risau, dia naik ke lantai atas dengan cepat dan menutup pintu.

Dia duduk di atas sofa, suasana hatinya sangat murung, kemarahan dan ketidakpuasan memenuhi dadanya.

Dia duduk sebentar, ada yang mengetuk pintu, terdengar suara Wilona Qiao: “Sophia, ini aku.”

Sophia Lu bangun dan membuka pintu, Wilona Qiao masuk: “Tadi Ibu menelepon aku, katanya suasana hati kamu tidak terlalu bagus, terjadi apa?”

Sophia Lu menutup pintu dan mengisyaratkan Wilona Qiao duduk: “Hari ini Dharius Ye minta putus denganku.”

Wilona Qiao sangat terkejut: “Kenapa bisa begitu? Kamu sudah setuju?”

“Kalau tidak setuju bisa bagaimana lagi? Dia bukan sedang berunding, tapi dia sedang memberikan perintah.” Sophia Lu tersenyum dengan menertawakan diri sendiri.

“Tapi bukannya kamu bilang dia tidak akan minta putus denganmu selamanya?”

“Iya, aku terlalu naif.”

“Sekarang harus bagaimana? Sophia, masa kamu puas mengakui kekalahan begitu saja?” Wilona Qiao sangat kesal: “Semua ulah orang hina itu, sekarang dia pasti sangat bangga, kita tidak boleh membiarkan dia begitu saja.”

“Kalau tidak membiarkan dia memang bisa apa? Masa bunuh dia? Sekarang dia adalah kesayangan Dharius, kita tidak bisa macam-macam dengannya.”

“Masa biarkan begitu terus? Pasti masih ada cara.” Wilona Qiao berpikir sebentar: “Sophia, aku tidak percaya CEO Ye akan menikahi dia, Keluarga Ye mana mungkin membiarkan wanita seperti ini menikah dengan CEO Ye?”

“Kamu jangan lupa, sekarang dia adalah anak perempuan Nixon Tang.”

“Memangnya kenapa kalau dia adalah anak Nixon Tang, dia kan pernah menjadi wanita penghibur, kita beritahu hal dia pernah menjadi wanita penghibur kepada Keluarga Ye, biarkan Keluarga Ye memisahkan mereka.”

“Hal ini pernah aku pikirkan, sekarang tidak cocok, tunggu lewat beberapa lama baru lihat lagi.” Sophia Lu menggeleng kepala.

“Selain bilang putus, CEO Ye bilang apa lagi?”

“Dia bilang aku boleh minta keinginan apapun, kelihatannya dia mau kasih aku biaya putus.”

“Biaya putus? Mending kita gunakan biaya putus untuk besarkan masalah?” Wilona Qiao mendapatkan ide.

“Minta biaya putus di saat ini? Kamu mau aku mati lebih cepat?” Sophia Lu kesal.

“Bukan, maksud aku bukan minta biaya putus, CEO Ye pasti merasa bersalah denganmu, kalau tidak, dia tidak akan suruh kamu minta keinginan apapun, ini adalah sebuah kesempatan, kamu boleh sering muncul di depan CEO Ye dan suruh dia bantu kamu melakukan beberapa hal.”

“Maksud kamu adalah suruh aku mencari Dharius untuk memancing Grace Tang seperti waktu itu dia memancing aku?”

“Iya, kalau dimanfaatkan dengan baik pasti akan ada hasilnya.”

“Biarkan aku pikir-pikir.” Sophia Lu mengerutkan dahi, ini memang sebuah kesempatan.

Kalau Dharius Ye tidak menolak bertemu dengannya, dia punya alasan untuk memancing Grace Tang dan membuatnya cemburu.

Sampai saat itu masih belum pasti siapa yang menang.

Dari tengah malam sampai pagi, Grace Tang tidur sangat nyenyak, saat bangun langit sudah terang.

Dia duduk dan melihat Dharius Ye duduk di sofa dengan tidak bergerak.

Kantung mata hitam dia sangat besar, warna hijau kebiruan di dagu dia bertambah banyak.

Sangat jelas dia duduk di sofa seperti ini sampai pagi, Grace Tang bertatapan satu detik dengan dia dan langsung menghindar, dia turun dari ranjang, pergi gosok gigi dan cuci muka.

Melihat dia masuk ke toilet, Dharius Ye ikut kemari, dia memegang ambang pintu dan menatap Grace Tang: “Mau makan apa? Aku belikan untukmu.”

“Tidak perlu, Kak Fera akan menyiapkan untukku.” tolak Grace Tang.

Dharius Ye tidak pergi dan masih memegang ambang pintu, dia melihat Grace Tang gosok gigi dan cuci muka, Grace Tang dilihat dia sampai merasa tidak nyaman.

“Kamu kembali istirahat saja, tidak perlu berdiri di sini.”

“Tidak apa-apa, aku temani kamu.”

“Aku tidak ada apa-apa, tidak perlu kamu temani.” Grace Tang merasa Dharius Ye sedikit aneh.

Sebenarnya dia tidak mau beritahu Dharius Ye kalau dirinya pulang hari ini, tapi karena merasa tidak nyaman dilihat Dharius Ye, jadi dia hanya bisa bilang: “Aku mau pulang hari ini.”

“Kenapa begitu cepat?” Dharius Ye tertegun.

“Ini memang bukan hal besar, banyak wanita yang pulang dengan sangat cepat setelah melakukan kuret.”

“Karena di rumah sakit tidak praktis ya? Kalau begitu istirahat di rumah juga boleh, aku suruh Tante Zhang atur.”

“Tidak perlu repot, aku memutuskan untuk memulihkan diri di Hilltop Villa.” jawab Grace Tang dengan datar.

Dharius Ye terlihat kecewa, dia malah tidak beremosi, “Baiklah kalau begitu, aku suruh Max antar barangku ke Hilltop Villa.”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu