My Perfect Lady - Bab 149 Semuanya Mati (1)

Grace mendengar dengan deg-degan dikoridor, Charles masih sedang menceritakan.

"Ayahku adalah orang jujur, dia tidak pernah bertemu dengan kejadian besar seperti itu, waktu itu dia ketakutan hingga terlemas dibelakang sana, hingga setelah mereka semua pergi barulah dia berani masuk kedalam rumah."

"Apakah kamu pernah melapor polisi?" Dharius tiba-tiba bertanya.

"Nafas ibuku sudah habis, beberapa tahun ini aku terus saja mengalami hidup seperti begini, ayahku mengira aku telah menyinggung orang lain, dia tidak berani melapor polisi."

Penjelasan Charles sangatlah masuk akal, bagaimanapun juga, apa yang dilakukannya jelas diketahui oleh ayahnya, melapor kepolisi hanya akan mengundang lebih banyak masalah.

"Dia takut aku kenapa-kenapa, lalu dia segera diam-diam keluar dan datang ke kota A untuk mencariku, aku dan Nona Lu setelah pulang dari pertemuan, aku bertemu dengan ayahl, aku lalu menemaninya untuk pulang kerumah.

Awalnya mengira bahwa ini hanyalah masalah kecil saja, Dharius tidak akan peduli, namun jika ada korban jiwa, maka hal ini bukan lagi adalah masalah kecil lagi.

Dharius terdiam sejenak, "Dimanakah ayahmu? Aku ingin bertemu dengannya!"

"Ayahku sudah meninggal!"

Perkataan ini membuat Dharius tercengang, "Bagaimana mungkin?"

Dia awaknya ingin mencari ayah Charles untuk mempertanyakannya, namun sekarang malah tidak ada bukti lagi.

Grace yang berada dilantai atas semakin menahan nafasnya untuk melihat bagaimana Charles menjelaskannya.

"Bagaimana cara ayahmu meninggal?" Evans juga sangatlah terkejut.

"Bunuh diri gantung diri." Charles menangis tak karuan, "Meskipun dia jujur, namun dia tetap sangatlah mencintai ibuku, dia melihat ada orang yang mencelakai orang tercintanya namun dirinya malah tidak bisa melakukan apapun, dia marah dirinya lemah, dan tidak bisa berpikir lantang, lalu gantung diri."

Dan sekarang langsung menimbulkan dua buah insiden nyawa, Dharius mengerutkan keningnya, dia menatapi Evans, "Adik ketujuh, bagaimana kamu melihat hal ini?"

"Kakak, aku sudah mengeceknya, orang yang pergi kedesa itu adalah orang dari Grayson, orang yang membuntuti Charles adalah orang dari keluarga Han juga, sebelumnya Charles pernah membawa orang dan bertempur dengan keluarga Han, waktu itu keluarga Han terluka parah, untuk ini, keluarga Han terus saja mengingat dendam, kemungkinan besar hal ini dilakukan oleh keluarga Han."

Charles menangis parah di ruang tamu, "Direktur Dharius, Tuan ketujuh, tolonglah untuk memihak padaku! Aku mohon pada kalian!"

Dharius terdiam sejenak dan menatapi Charles yang sangatlah sedih, "Kamu bangun dulu, hal ini akan aku periksa dengan baik, aku akan memberimu sebuah hasil."

"Baik, aku harus menelitinya dengan baik!" Evans mengiyakan.

"Sudah malam, kalian semuanya pulang saja." Dharius melirik kearah Sophia, dan menatap kearah Max lagi, "Kamu antarkan Nona Lu dulu."

"Baik, Nona Lu, silakan." Max bangun, Sophia hanya bisa terus bangun saja.

Charles masih berlutut dan tidak bangun, "Direktur Dharius, membebankan Nona Lu dan membuat Direktur Dharius malu adalah salahku, tolong hukumlah aku!"

"Bangunlah, hal ini juga bukanlah keinginanmu, keluargamu mengalami hal ini juga adalah sebuah bencana, begini saja, kamu istirahat beberapa hari dulu, urusan orang tuamu akan aku suruh adik ketujuh untuk emmbantumu mengurusnya, tenang saja."

Charles keluar dengan penuh terima kasih, Grace mendengar hingga disini, dia langsung diam-diam kembali ke kamar.

Evans masih tidak pergi, "Kakak, ada yang ingin aku sampaikan."

"Bilang saja."

"Itu, aku memeriksa orang yang membuntuti Charles, aku menyadari bahwa selain orang dari Grayson, juga ada orang dari Andreas."

Dharius tercengang, "Apa?"

"Entah kakak ipar mengikuti kejadian ini apa tidak, belakangan ini kakak ipar lumayan dekat dengan Grayson."

"Aku sudah tahu!" Dharius bangun, "Aku akan segera tanya kepadanya."

"Itu, kakak, aku juga hanya menebak saja, kamu jangan sembarangan marah, orang dari kakak tidak mungkin melakukan hal yang tidak beretika seperti ini, dia mengawasi Charles juga mungkin karena cemburu, dan ingin mencari titik lemah Nona Lu."

"Aku punya batas aturan sendiri, waktu sudah malam, kamu juga pulang untuk istirahat saja."

Setelah mengantarkan Evans untuk pergi, Dharius naik keatas, Grace tengah terbaring diatas sofa dan memegang hp, Dharius menutup pintu, "Tadi kamu mendengarkannya semua?"

"Apa yang aku dengar?" Grace berpura-pura tidak mengerti.

"Jangan berpura-pura lagi, aku sekali turun kamu langsung ikut." Dharius berjalan kehadapan Grace, dan menatapinya, "Apa ada yang ingin kamu sampaikan kepadaku?"

"Apa?" tanya balik Grace.

Dharius sedikit mengerutkan keningnya, dia juga tidak lagi menebak-nebak dengan Grace, "Kejadian Sophia dan Charles, kamu tahu kan?"

Grace membalas, "Bagaimana mungkin aku bisa tahu?"

"Beberapa hari ini apa yang kamu rencanakan dengan Grayson?"

"Kata ini sungguh tidak ada artinya nya sama sekali, kapan kami membentuk rencana?" Grace menatapi Dharius dengan tidak bersalah.

"BEritahu aku, apakah kamu mengutus orang untuk membuntuti Charles?" Dharius mempererat nada bicaranya.

Grace juga tidak berani senyam-senyum lagi, "Iya, aku hanya demi kebaikan kamu saja, Sophia itu didalam hatinya terus saja memikirkan lelaki lain, mengapa dia mau memilikimu, aku hanya saja membantunya saja!"

"Kamu!" Dharius marah hingga tidak bisa berkata apapun.

"Kamu tidak akan marah dan ingin melampiaskannya kepadaku kan? Aku beritahu kamu, Sophia pernah berciuman dengan lelaki itu, mungkin saja juga pernah ditiduri, untuk apa kamu mempunyai wanita seperti itu? Kamu tidak jijik? Sekalipun tidak juga harus menjaga mukamu sendiri lah!"

"Kejadian malam ini adalah ulah kamu?" Dharius marah dan melototi Grace, "Begini caramu melakukan hal tanpa memikirkan akibat sama sekali?"

"Untuk apa memikirkan akibat? Lagi pula aku juga tidak berbohong, ini memang fakta, mereka dulu adalah pacar, sekarang diam-diam berhubungan, aku tidak terbiasa kamu diselingkuhi, aku hanya membantumu saja."

"Haha, kalau begitu bukankah aku masih harus berterima kasih kepadamu?" Dharius tidak marah malah tertawa, "Beritahu aku mengapa mengawasi Charles?"

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu