Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 90 Pergi Cari Dia Ambil Buku Catatan (1)

"Aku tidak akan pergi cari dia!" Sikap Jiang Shutong masih sangat keras kepala.

"Baiklah, aku akan coba." Kata Xu Maoshen, dia sudah yakin tidak akan sukses, tapi sudah berjanji dengan Jiang Shutong, dia hanya pergi mencoba saja.

Seperti yang diharapkan, sepulangnya ke kota Hai, pada saat Xu Maoshen memberitahukan rencana ini kepada Gu Mingcheng, Gu Mingcheng mengangkat pandangannya, berkata, "Sejak kapan masalah dia, kamu yang datang beritahu aku?"

Matanya sangat dingin, tatapan itu, hampir membuat ide Xu Maoshen untuk melanjutkan pembicaraannya menjadi hilang.

"Dia adalah agenku, membantu agen sama juga dengan membantu diri sendiri. Aku demi perkembangan Jiang Shutong di masa depan. Aku tau kamu tidak akan setuju, aku juga hanya mengatakannya saja, bagaimana juga properti toko sekarang, kalau punya satu sudah bisa menghidupi seumur hidup---" Pada saat Xu Maoshen berbicara, dia juga sangat murung, dari awal sudah tau kalau Gu Mingcheng akan menolaknya, mengatakannya kepada Gu Mingcheng, mungkin dia akan menolaknya, tapi kalau dia tidak mengatakannya, Xu Maoshen akan menyesal seumur hidup.

"Siapa bilang aku tidak setuju? Kapan bisa tanda tangan? Dia yang datang ke kota Hai atau aku yang pergi ke Shanghai?" Jawaban Gu Mingcheng, benar-benar diluar dugaan Xu Maoshen.

Sepertinya beberapa tahun ini, Xu Maoshen sungguh sia-sia mengenal pria ini.

Xu Maoshen akhirnya tersenyum, "Kamu benar-benar menyetujuinya?"

"Sejak kapan aku berbohong?" Kata Gu Mingcheng, emosinya masih sulit dipahami.

Di hatinya seperti ada sesuatu seperti dirobek, Gu Mingcheng tau, pasti bukan karena toko itu.

Tapi setelah toko ini, dia dan Jiang Shutong akan benar-benar berpisah.

Jiang Shutong tidak akan memaafkannya.

Gu Mingcheng menjual toko ini kepada Jiang Shutong dengan harga lebih murah dari harga pasar, sebenarnya toko ini sudah dia beli dari awal, Jiang Shutong hampir menghemat 3/4 dari harga awal.

Hari itu ketika kedua orang ini pergi ke manajemen properti untuk tanda tangan, sama sekali tidak berkomunikasi, masing-masing tanda tangan milik masing-masing.

Jarak waktu ke hari itu terlalu dekat, dendam lama belum hilang, walaupun hatinya sangat bersyukur terhadap Gu Mingcheng, tapi tetap saja Jiang Shutong tidak mengatakan terimakasih kepadanya, anggap dirinya mendapatkan barang murah.

Setelah menandatanganinya, Gu Mingcheng berkata, "Aku pergi dulu!"

Langsung keluar dari pintu depan manajemen properti.

Jiang Shutong melihat bayangan belakangnya semakin menjauh, lalu menghilang di sudut belokan.

Jiang Shutong tertawa pahit, dengan orang ini, satu-satunya kaitan sudah tidak ada lagi, mungkin sisa hidup ini tidak akan bertemu lagi!

Sebulan setelahnya, di kantor pusat amon di kota Hai ada sebuah pelatihan agen, Xu Maoshen menyuruh Jiang Shutong untuk ikut, dan juga menyuruhnya untuk menceritakan bagaimana mengembangkan toko dengan cepat, dan juga mengajarkan teknik penjualan.

Jiang Shutong merasa ketakutan, harusnya bisa dibilang Xu Maoshen memberinya sangat banyak kepercayaan dalam hal karir, dan juga memberinya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan pertamanya.

Di telepon, ada beberapa hal yang Xu Maoshen segan katakan, Jiang Shutong bilang tidak apa-apa, sudah sedekat ini juga.

"Shutong, dulu aku menyuruh Mingcheng menjual toko ini padamu, bukan ingin membuat kalian berdua putus hubungan, aku benar-benar memikirkan masa depanmu, sekarang ini real estate adalah cara banyak orang untuk menjadi kaya, aku ingin kamu mendapatkan sangat banyak uang, bukan karena ada maksud lain." Xu Maoshen baru merasakan, sepertinya setelah Gu Mingcheng dan Xu Maoshen mengurus surat perpindahan tangan toko, mood Gu Mingcheng semakin buruk.

"Tidak apa-apa, tidak ada hubungannya denganmu, kamilah yang bermasalah." Jiang Shutong menjawab dengan anggun, dia tau Xu Maoshen berniat baik, tiba-tiba teringat, kemarin Xu Maoshen mengambil buku catatannya, kalau dia mau berpidato, sangat banyak data dan juga psikologi pelanggan yang mau dia gunakan, jadi dia ingin memintanya kembali.

"Buku catatanmu? Ada di Gu Mingcheng." Xu Maoshen menjawab dengan tenang.

Jantung Jiang Shutong langsung berdetak kencang, kenapa berkaitan lagi dengan Gu Mingcheng.

"Bisakah kamu mengambilkan kembali?" Jiang Shutong bertanya dengan hati-hati, takutnya nada bicaranya yang salah, Xu Maoshen menolak permintaannya.

Dan dia tidak ingin menemui Gu Mingcheng, lebih tidak ingin melihat teman kerjanya dulu.

"Sepertinya Mingcheng akhir-akhir ini keluar dinas, sedang tidak di kantor, harus tunggu dia kembali." Xu Maoshen berbicara dengan serius.

"Tapi-----" Satu kata keluar dari mulutnya, Jiang Shutong tidak memiliki alasan untuk menyangkal.

"Sepertinya dia akan kembali besok lusa, pelatihan akan diadakan 3 hari lagi, kamu besok pergi cari dia, juga tidak mengganggu." Xu Maoshen dengan tenang memberikan ide kepada Jiang Shutong, tampaknya hanya bisa seperti ini.

Kebetulan Jiang Linian sudah mau berulang tahun, Jiang Shutong awalnya juga ingin kembali bulan ini, menemani ayahnya, walaupun dia tidak bertanggung jawab sepenuhnya sebagai ayah, tapi bagaimanapun juga Jiang Shutong harus menjalankan kewajiban sebagai anak.

Jiang Linian melihat Jiang Shutong, sangat senang, bagaimana juga anaknya di Shanghai adalah seorang bos, dia berkata kalau beberapa hari yang lalu lehernya sakit, mencari pemijat handal, tidak disangka seperti keajaiban langsung sembuh.

Jiang Shutong juga tertawa, dengan iseng bertanya, "Pemijat yang mana? Hebat sekali."

"Pemijat terkenal yang bernama Zhuyun itu, lumayan terkenal! Memang teknik setiap pemijat berbeda-beda, pemijat biasa, selamanya juga tidak akan bisa memiliki teknik seperti Zhuyun!" Selanjutnya, Jiang Linian tertawa terbahak-bahak.