Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 560 Dia Sangat Marah
Hari ini Qiu Dongyue pergi ke sekolah, ketika pulang ke rumah Miao Yingdong sudah pukul 9 malam.
Begitu memasuki rumah yang gelap gulita, dia menyalakan lampu.
Miao Yingdong berdiri di depan rak, membelakangi Qiu Dongyue.
Setelah Qiu Dongyue menyalakan lampu, melihat Miao Yingdong berbalik memandangnya, berjalan ke arahnya, dan mematikan lampu.
“Kenapa mematikan lampu?”Di tengah kegelapan, Miao Yingdong dari sisi rak duduk di sofa.
Melihat Qiu Dongyue yang berdiri di depan pintu.
“Aku baru saja keguguran, takut pada cahaya!”
“Benarkah?”tanya dia, “Takut cahaya, terus ke depannya bagaimana? Seumur hidup tidak bisa melihat cahaya?”
Suaranya sangat lembut, tenang seperti masuk ke dalam neraka.
“Mungkin——mungkin ke depannya akan sembuh.”ucap Diu Dongyue.
“Iyakah? Berapa lama? Setahun? Dua tahun? Atau selamanya?”
Sekarang Miao Yingdong akhirnya mengerti, mengapa Qiu Dongyue tidak berani menatapnya, Miao Yingdong mengira karena dia keguguran, hatinya merasa bersalah, dan perasaan malu seorang gadis, sekarang tampaknya, itu semua salah!
Dia tidak berani menatap pria lain!
Demi pria itu tidur bersama dengannya, yang dikatakan Song Yang ada benarnya, sekarang, Xu Shian mungkin sudah menjadi secerca cahaya putih di dalam hatinya, ini sudah tidak perlu dikatakan lagi!
“Aku akan tanyakan kepada dokter!
“Masih ingin membohongiku berapa lama lagi? Dulu kamu berbohong kepadaku, aku tidak mempermasalahkannya, sekarang? Berencana menutupinya dariku selamanya? Seumur hidup tidak berani melihatku?”
Qiu Dongyue terkejut mengangkat kepalanya, bertanya, “Kamu sudah tahu?”
Miao Yingdong berjalan ke Qiu Dongyue selangkah demi selangkah, menyalakan sakelar di sebelahnya, dan memegang bahunya, “Lihat aku!”
“Tidak!”Qiu Dongyue seolah berada di ambang kehancuran.
“Akan kutunjukkan padamu!”Miao Yingdong mulai menggunakan kekerasan, hari ini, kalau Qiu Dongyue tidak melihatnya, itu sama saja dengan dirinya akan meninggalkan rumah Miao Yingdong!
Hatimu ada orang lain!
Qiu Dongyue meletakkan tangannya di pundaknya dan menundukkan kepalanya ke bawah. “Tidak! Yingdong, kumohon padamu, ampuni aku! Aku tidak tahan dengan siksaan di hatiku! Semakin hari, semakin berat mimpi burukku. Aku takut melihatnya di matamu!”
Heh, dari mata Miao Yingdong melihat dirinya!
Miao Yingdong melepaskan Qiu Dongyue, mengambil selembar cek dari rak, “100 Milyar! Tinggalkan aku!”
Bayangan Miao Yingdong yang tegas, melemparkan selembar cek dari depan.
Dia benci matanya sendiri.
Dia benci Dongyue melihat Shian dari matanya.
Melihat Dongyue yang merasa bersalah, dan melihat kasih sayang di masa lalu.
Qiu Dongyue tiba-tiba jatuh ke lantai dan menangis, “Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu!”
“Apakah kamu gila? Serakah akan kehangatan tubuhku dan bisa bersama dengannya?”
“Aku tidak ada!”
Miao Yingdong tidak memiliki niat berbicara dengan Qiu Dongyue, dia masuk ke kamarnya.
Qiu Dongyue duduk di lantai menangis cukup lama.
Miao Yingdong duduk di depan tempat tidur, memandang ke luar jendela.
Tiba-tiba dia membenci dirinya!
Dia ingin mengorek keluar matanya!
Dia benci tindakan Xu Shian yang tampak mulia, tapi sebenarnya sedang memanfaatkanya.
Dia pikir tanpa kornea Xu Shian, sudah tidak ada kornea yang bisa digunakan?
Dia benci pemikiran Qiu Dongyue, dan benci orang lain memperhitungkannya.
Kalau memprediksi dia tidak memiliki segalanya, dia bisa mentolerirnya.
Tapi, ini tentang cinta!
Qiu Dongyue terus menangis, mengambil cek masuk ke dalam kamar, dengan posisi yang menyedihkan dan tragis.
Qiu Dongyue tidak pernah melihat dia marah, kali ini dia melihatnya.
Ketika Yingdong menarik bahunya, dia sangat marah!
Awalnya hari ini Dongyue berpikir ingin memberitahunya.
Sekarang tampaknya itu tidak perlu lagi, dia sudah mengetahuinya.
Dia yang masuk ke kamar dengan tegas, membuat Qiu Dongyue tahu sudah tidak ada kesempatan untuk kembali lagi.
Setelah bersama dengan Dongyue cukup lama, Yingdong berusaha tidak mengungkit masalah uang, kali ini——100 M!
Nominal yang sangat besar!
Dia tidak mempedulikan Dongyue yang sakit hati, dan tidak mempedulikan dia yang baru saja keguguran anaknya.
Yingdong ingin dia pergi.
Qiu Dongyue duduk begitu lama, lalu bangkit dan kakinya kebas, tapi pada akhirnya dia tetap keluar menutup pintu.
Mendengar suara tutupan pintu, Miao Yingdong yang duduk di dalam kamar, sedikit bergerak.
Qiu Dongyue berjalan tanpa tujuan di jalan.
Situasi ibunya dan dia sama persis.
Ketika ibunya diusir dari rumah oleh ayahnya di musim dingin yang dingin, ibunya sedang mengandung Yingdong dan kakaknya, sekarang di awal musim gugur, Dongyue baru saja kehilangan anaknya.
Dan, dia yang tidak berniat menikahinya sejak awal.
Qiu Dongyue mencintainya, dan memberikan seluruh hatinya. Jika dalam hati seseorang ada nilai 10, maka cinta Dongyue pada Yingdong ada 12, tapi Yingdong hanya menyukainya 3 poin saja.
Mungkin karena sudah tua,Yingdong hanya menginginkan seorang anak saja.
Yingdong yang sombong, memang memiliki kesenjangan yang cukup besar dengannya.
Qiu Dongyue berjalan selama tiga jam, dan akhirnya sampai di rumah sakit ayahnya.
Setelah dia diusir Miao Yingdong, dia tiba-tiba mulai mengerti ayahnya.
Tidak bisa dikatakan mengerti, hanya memahami beberapa perilaku ayahnya.
Dia tidak mengerti masalah saat itu, dia yang asal menilai adalah kesalahannya.
Pasien di rumah sakit sering tidak bisa membedakan siang dan malam, di siang hari sudah tidur dengan puas dan malamnya sangat segar.
Penyakit ayahnya semakin lama semakin buruk, melihat Qiu Dongyue, Qiu Minghe berkata, “Dongyue, pernahkah membayangkan ke depannya akan melakukan apa?”
“Tidak pernah, mungkin mencari permata.”
“Akankah pergi ke gunung? Anak perempuan kulitnya sangat mudah menjadi coklat, nanti menjadi jelek! Bisnis perkapalan keluarga kita sudah berjalan selama beberapa generasi, kalau saat ini dibeli oleh Xu Qian, aku sedikit tidak rela, dan masih ingin menjalankan bisnis ekspor impor, apakah kamu bisa meneruskannya?”tanya Qiu Minghe padanya.
“Aku tidak bisa, aku tidak bisa melakukannya!”ucap Qiu Dongyue terus menggelengkan kepalanya.
“Bagaimana kamu mengetahui tidak bisa sebelum kamu mencoba? Kamu masih muda, cobalah pasti bisa! Akhir-akhir ini aku tidak melakukan apa-apa, dan menulis banyak alur bisnis, relasi bisnis sebelumnya, dan bank, kalau kami menginginkannya, tarik uang dari bank Swiss, tapi ada satu hal, kamu harus menjamin hidup Sheng, aku takut Ji Hong akan menyiksanya.”Qiu minghe berkata,“Dan, ada terlalu banyak kreditor di Amerika Serikat, aku ingin kamu pergi ke negara lain, memulai hidup baru, bisakah Miao Yingdong membantumu?”
Hati Qiu Dongyue sangat kacau, Qiu Minghe mengungkit Miao Yingdong, ini membuat hatinya semakin gundah.
“Ti-tidak bisa.”
“Tidak bisa, kalau begitu kamu mulai sendiri, keluarga kita tidak boleh sampai generasi ini sudah hancur. Aku tidak bisa mengandalkan Qiu Dongchen.”ucap Qiu Minghe menggelengkan kepala.
“Yah, masalah kornea kamu tidak perlu menyumbangkan kepada Miao Yingdong, dia sudah mendapatkannya, matanya sudah sembuh sekarang!”
“Benarkah? Baguslah kalau begitu.”ucap Qiu Minghe tersenyum.
……
Keluarga Ming!
Pendarahan otak Ming Chonglun menyebabkan hemiplegia, tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan, harus di tempat tidur seumur hidup.
Mingyuan berada di sampingnya, menyambutnya dengan hangat.
Meskipun pura-pura bodoh adalah benar, tapi perasaannya pada Ming Chonglun tidak pura-pura.
Selama dua puluh tahun lebih, dia memang menganggapnya sebagai putra kandung.
Meskipun Ming Chonglun pada akhirnya berhasil ditenangkan, Ny. Ming merasa tidak manusiawi.
Ming Juan marah besar, menghancurkan barang-barang yang ada di rumah, tapi pada akhirnya dia tetap kalah.
Setelah mengetahui Mingyuan pura-pura bodoh, dia pernah menantang Mingyuan.
Namun karena dia jauh lebih pendek dari Mingyuan, dia tidak memiliki keuntungan apa pun, dia hanya berkata kasar kepada Mingyuan, “Dasar kamu keparat yang tidak jelas asal usulnya!”
Mingyuan marah tersenyum dingin, “Kenapa? Karena keparat ini mewarisi seluruh aset keluargamu.”
Ming Juan tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan.
Mingyuan memutuskan pindah ke Venezuela, membawa ayah dan ibunya.
Ming Chonglun menolaknya, dia berkata, kalau berobat akan lebih mudah di Amerika, dan ibu Mingyuan masih bekerja, tidak bisa mengatakan pergi begitu saja, meskipun Ming Juan bukan nenek kandung Mingyuan, tapi dia ibu kandung Ming Chonglun, dan akhirnya Mingyuan menyetujuinya.
Sebelum pergi ke Venezuela, dia bertanya kepada Dongyue, apakah ingin bekerja di perusahaan Ming.
Silahkan pilih posisi yang diinginkan, mulailah menjadi wakil Presdir.
Qiu Dongyue menolaknya.
“Ada apa? Ingin pergi bekerja di perusahaan Nan Liyuan? Aku dengar Nan Liyuan siang ini baru saja mengambil alih Olive Jewelry, dan bergabung menjadi Nantong Jewelry. Ke depannya Ny Nan akan menjadi kepala desainer perusahaan perhiasan ini! Aku pikir kamu akan pergi ke perusahaan mereka.”ucap Mingyuan.
Qiu Dongyue tidak mengetahui kabar ini.
Dia sudah meninggalkan Miao Yingdong dua hari, dan selama dua hari ini sama sekali tidak berkomunikasi.
Mungkin dirinya yang meninggalkan Yingdong, Yingdong merasa tidak masalah, tidak seperti dirinya yang kecewa.
“Tidak, aku sudah berjanji pada ayah untuk menghidupkan kembali galangan kapal keluarga Qiu, aku akan pergi ke Swiss, mengambil uang 1M, kak, 1M ini ada warisanmu, anggap saja kamu investasi, nanti akan dibagikan kepada Ji Hong dan Sheng.”ucap Qiu Dongyue dengan tatapan kosong.
Miao Yingdong seharusnya juga tidak akan meneleponnya.
Miao Yingdong yang tidak menelepon Dongyue, mmebuat Dongyue merasa gelisah dan menganggap dirinya sama sekali tidak berarti.
Cinta yang tidak seimbang sejak awal, biarkanlah dia kandas.
……
Miao Yingdong mengucapkan selamat kepada keluarga Nan Liyuan berhasil membeli OLIVE, ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan orang biasa.
Nan Liyuan berhasil melakukannya dan melakukannya dengan cantik.
Gu Niantong sangat bahagia, dia merasa dirinya tidak salah menikahi orang.
Perutnya sudah besar, mungkin beberapa hari lagi akan melahirkan.
“Aku bisa melakukannya dengan cantik, ini tidak lain berkat perencanaanmu yang bagus.”ucap Nan Liyuan.
Karir di Amerika semakin lama semakin berkembang, Namun setelah keluarga Nan Liyuan stabil, ke depannya Gu Niantong bisa bekerja sama dengannya, seperti Miao Yingjiu.
Yang terpenting adalah Gu Niantong memiliki jiwa yang sangat menarik.
Tidak sedih, selalu penuh tawa.
Miao Yingdong hanya tersenyum.
“Dimana Dongyue?”tanya Gu Niantong pada Miao Yingdong, “Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, jadi merindukannya.”
“Tidak tahu.”jawab Miao Yingdong.
Gu Niantong dan Nan Liyuan saling memandang, “Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Apa yang terjadi? Apakah kamu menindasnya?”
Miao Yingdong sedikit mengerutkan kening, menyipitkan mata, memandang keluar jendela.
Lalu, dia bangkit dan pergi.
Menyetir mobil entah kenapa mengitari danau yang pernah di datangi bersama Qiu Dongyue.
Kala itu, suasana hati Dongyue sedang buruk.
Yingdong turun dari mobil dan berjongkok sendirian di tepi danau.
Ketika suasana hatinya sedang buruk, dia sangat suka datang ke tempat ini.
Dia masih ingat ekspresi Qiu Dongyue saat itu, dia sangat senang, dan sedikit malu berada dalam pelukannya.
Awalnya Dongyue yang tidak menatap matanya, dia tidak berpikir banyak.
Sekarang setelah dipikir-pikir, itu sangat ironis.
Di musim gugur, dedaunan jatuh di danau yang tenang.
Qiu Dongyue miliknya, benar-benar telah berlalu!
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoThe Winner Of Your Heart
ShintaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanBaby, You are so cute
Callie WangHabis Cerai Nikah Lagi
GibranUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Seumur Hidup Presdir Gu×
- Bab 1 Ternyata Nyonya Lu
- Bab 2 Menggoda Istri Orang Lain
- Bab 3 Suka Merangkul Leher Pria
- Bab 4 Aku Pria Idaman Pilihanmu
- Bab 5 Sudah Hamil?
- Bab 6 Bukankah Saling Mencintai?
- Bab 7 Tidak Seharusnya Dikatakan
- Bab 8 Kenapa?
- Bab 9 Haruskah Aku Begitu Genit?
- Bab 10 Apakah Sakit, Malam Itu?
- Bab 11 Apa Dia Begitu Hebat?
- Bab 12 Dia Lebih Hebat Atau Aku?
- Bab 13 Set Cangkir Teh yang Sama Persis
- Bab 14 Hubungan Kalian Berkembang Sampai Tahap Apa?
- Bab 15 Jangan Berbohong Padaku Lagi
- Bab16 Wanita Tipe Apa yang Kamu Sukai?
- Bab 17 Rahasia
- Bab18 Aku Juga Tidak Bisa Menyentuhnya
- Bab 19 Ada Kamu, Baru Aku Takut
- Bab 20 Cerailah
- Bab 21 Lain Kali To The Point
- Bab 22 Tanda Eksklusifnya
- Bab 23 Sudah Menikah Terus Kenapa?
- Bab 24 Terlalu Meremehkanmu
- Bab 25 Siapa Back Up Nya?
- Bab 26 Perkenalkan Seorang Pacar
- Bab 27 Mendorong Ke Wanita Lain
- Bab 28 Posisi Apa Saja?
- Bab 29 Apakah Ini Anakku?
- Bab 30 Bertemu Di Bar
- Bab 31 Wanita Yang Sudah Menikah
- Bab 32 Bersulang
- Bab 33 Apa Kau Marah Padaku?
- Bab 34 Siapa Ayah Anak Itu?
- Bab 35 Tidak Boleh Kalo Aku?
- Bab 36 Minum Ini
- Bab 37 Aku Datang Melihat Wanitaku
- Bab 38 Kecanduan?
- Chapter 39 Tertarik Dengan Istri Orang Lain
- Bab 40 Hanya Milik Seseorang
- Bab 41 Masih Tidak Berani Melihatku?
- Bab 42 Datang Melihat Wanitaku
- Bab 43 Apa Yang Dia Suka Aku Suka
- Bab 44 Menjaganya
- Bab 45 Belum Tentu Melahirkan Anaknya
- Bab 46 Kamu Ingin Menjadi Siapanya Aku?
- Bab 47 Tidak Cemburu?
- Bab 48 Dia Merasa Agak Sedih
- Bab 49 Dimana Yang Sakit?
- Bab 50 Masih Sangat Pemalu
- Bab 51 Siapa Priamu ? (1)
- Bab 51 Siapa Priamu ? (2)
- Bab 52 Hubungan Tersembunyi (1)
- Bab 52 Hubungan Tersembunyi (2)
- Bab 53 Terlambat Bertemu (1)
- Bab 53 Terlambat Bertemu (2)
- Bab 54 Aku Adalah Siapa Kamu (1)
- Bab 54 Aku Adalah Siapa Kamu (2)
- Bab 55 Orang Yang Membuat Hatimu Tergerak Sudah Bercerai (1)
- Bab 55 Orang Yang Membuat Hatimu Tergerak Sudah Bercerai (2)
- Bab 56 Di Hatimu Ada Begitu Banyak Pria (1)
- Bab 56 Di Hatimu Ada Begitu Banyak Pria (2)
- Bab 57 Sudah Dewasa, Jadi Tidak Perlu Mengendalikannya (1)
- Bab 57 Sudah Dewasa, Jadi Tidak Perlu Mengendalikannya (2)
- Bab 58 Aku Menginginkan Dia (1)
- Bab 58 Aku Menginginkan Dia (2)
- Bab 59 Surat Perceraian (1)
- Bab 59 Surat Perceraian (2)
- Bab 60 Jangan Tertawa Begitu Mencolok (1)
- Bab 60 Jangan Tertawa Begitu Mencolok (2)
- Bab 61 Selingkuhan (1)
- Bab 61 Selingkuhan (2)
- Bab 62 Pacarku, Milliku (1)
- Bab 62 Pacarku, Milikku (2)
- Bab 63 Betina Muda (1)
- Bab 63 Betina Muda (2)
- Bab 64 Kalau Mau Kerja, Silahkan, Kalau Tidak Mau, Silahkan Pergi (1)
- Bab 64 Kalau Mau Kerja, Silahkan, Kalau Tidak Mau, Silahkan Pergi (2)
- Bab 65 Sudah Mau Menikah (1)
- Bab 65 Sudah Mau Menikah (2)
- Bab 66 Kakak Perempuanmu Yang Gigit (1)
- Bab 66 Kakak Perempuanmu Yang Gigit (2)
- Bab 67 Aku Adalah Satu-Satunya Pria (1)
- Bab 67 Aku Adalah Satu-Satunya Pria (2)
- Bab 68 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 68 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 69 Naksir Nona Jiang (1)
- Bab 69 Naksir Nona Jiang (2)
- Bab 70 Pintu Belakang (1)
- Bab 70 Pintu Belakang (2)
- Bab 71 Apakah Ingin Berselingkuh Darinya? 1
- Bab 71 Apakah Ingin Berselingkuh Darinya? 2
- Bab 72 Begitu Memikirkan Tentang Dia? 1
- Bab 72 Begitu Memikirkan Tentang Dia? 2
- Bab 73 Hanya Bisa Bertengkar 1
- Bab 73 Hanya Bisa Bertengkar 2
- Bab 74 Memulai Lagi 1
- Bab 74 Memulai Lagi 2
- Bab 75 Bertemu Dengannya Lagi 1
- Bab 75 Bertemu Dengannya Lagi 2
- Bab 76 Bukan Tidak Pernah Melihatnya 1
- Bab 76 Bukan Tidak Pernah Melihatnya 2
- Bab 77 Menginginkannya? 1
- Bab 77 Menginginkannya? 2
- Bab 78 Ternyata Dia Sangat Pencemburu 1
- Bab 78 Ternyata Dia Sangat Pencemburu 2
- Bab 79 Kasih Sayang Belum Cukup 1
- Bab 79 Kasih Sayang Belum Cukup 2
- Bab 80 Punggungnya Bagaikan Angin (1)
- Bab 80 Punggungnya Bagaikan Angin (2)
- Bab 81 Tuan Gu, Terima Kasih 1
- Bab 81 Tuan Gu, Terima Kasih 2
- Bab 82 Terjual 1
- Bab 82 Terjual 2
- Bab 83 Hari Esok Terhalang Gunung Tinggi 2
- Bab 83 Hari Esok Terhalang Gunung Tinggi (2)
- Bab 84 Dia, Adalah Wanita Yang Cocok Untuknya (1)
- Bab 84 Dia, Adalah Wanita Yang Cocok Untuknya (2)
- Bab 85 Pria, Tahan Dingin (1)
- Bab 85 Pria, Tahan Dingin (2)
- Bab 86 Mengangkat Telepon (1)
- Bab 86 Mengangkat Telepon (2)
- Bab 87 Memijit Badannya (1)
- Bab 87 Memijit Badannya (2)
- Bab 88 Pria Sakit, Wanita Tertawa (1)
- Bab 88 Pria Sakit, Wanita Tertawa (1)
- Bab 89 Mingcheng Pernah datang? (1)
- Bab 89 Mingcheng Pernah Datang? (2)
- Bab 90 Pergi Cari Dia Ambil Buku Catatan (1)
- Bab 90 Pergi Cari Dia Ambil Buku Catatan (2)
- Bab 91 Tanggal Menstruasinya Dia Tahu (1)
- Bab 91 Tanggal Menstruasinya Dia Tahu (2)
- Bab 92 Mengatakan Dirinya Jelek (1)
- Bab 92 Mengatakan Dirinya Jelek (2)
- Bab 93 Pengkhianatan (1)
- Bab 93 Pengkhianatan (2)
- Bab 94 Menggodaku (1)
- Bab 94 Menggodaku (2)
- Bab 95 Bukankah Kamu Membelikanku Obat? (1)
- Bab 95 Bukankah Kamu Membelikanku Obat? (2)
- Bab 96 Memanggil Gu Mingcheng, Memanggilnya Lembut (1)
- Bab 96 Memanggil Gu Mingcheng, Memanggilnya Lembut (2)
- Bab 97 Ditusuk Tepat di Hati (1)
- Bab 97 Ditusuk Tepat di Hati (2)
- Bab 98 Tidak Ingin Terlalu Ramah Padanya (1)
- Bab 98 Tidak Ingin Terlalu Ramah Padanya (2)
- Bab 99 Apakah Sekarang Kamu Masih Merokok ?(1)
- Bab 99 Apakah Sekarang Kamu Masih Merokok ?(2)
- Bab 100 Screenshot Transferan (1)
- Bab 100 Screenshot Transferan (2)
- Bab 101 Ingin Mendengar Dia Berkata "Suka" (1)
- Bab 101 Ingin Mendengar Dia Berkata "Suka" (2)
- Bab 102 Larangan Aktifitas Seksual (1)
- Bab 102 Larangan Aktifitas Seksual (2)
- Bab 103 Takut Akan Penolakannya (1)
- Bab 103 Ia Takut Akan Penolakannya (2)
- Bab 104 Semua Orang Sudah Tahu, Apakah Kamu Tidak Takut? (1)
- Bab 104 Semua Orang Sudah Tahu, Apakah Kamu Tidak Takut? (2)
- Bab 105 Wanita Mencintai Pria, Juga Sebaliknya 1
- Bab 105 Wanita Mencintai Pria, Juga Sebaliknya 2
- Bab 106 Aku Mau Tinggal Bersamamu 1
- Bab 106 Aku Mau Tinggal Bersamamu 2
- Bab 107 Aku Cemburu, Kamu Lumayan Senang (1)
- Bab 107 Kamu Senang Melihatku Cemburu (2)
- Bab 108 Perangkap Wanita, Juga Tidak Ada Salahnya
- Bab 108 Perangkap Wanita, Juga Tidak Ada Salahnya (2)
- Bab 109 Karena Ini Kamu Tidak Peduli Padaku (1)
- Bab 109 Karena Ini Kamu Tidak Peduli Padaku (2)
- Bab 110 Hatinya Sangat Cemburu (1)
- Bab 110 Hatinya Sangat Cemburu (2)
- Bab 111 Shutong Cemburu (1)
- Bab 111 Shutong Cemburu (2)
- Bab 112 Kenapa Kamu Tidak Duduk Disini (1)
- Bab 112 Kenapa Kamu Tidak Duduk Disini (2)
- Bab 113 Putus (1)
- Bab 113 Putus (2)
- Bab 114 Salah Tulis Nama (1)
- Bab 114 Salah Tulis Nama (2)
- Bab 115 Hamil (1)
- Bab 115 Hamil (2)
- Bab 116 kematiannya (1)
- Bab 116 kematiannya (2)
- Bab 117 Mengirimnya Ke Penjara (1)
- Bab 117 Mengirimnya Ke Penjara (2)
- Bab 118 Apakah Kamu Tidak Mengerti Pacarmu? (1)
- Bab 118 Apakah Kamu Tidak Mengerti Pacarmu ? (2)
- Bab 119 Marah Pada Dirinya (1)
- Bab 119 Marah Pada Dirinya (2)
- Bab 120 Berada Sangat Dekat Dengannya (1)
- Bab 120 Berada Sangat Dekat Dengannya (2)
- Bab 121 Cara Penamaan Sama Persis (1)
- Bab 121 Cara Penamaan Sama Persis (2)
- Bab 122 Bersama Melihat Bintang
- Bab 123 Aku Sudah Punya Pacar
- Bab 124 Membungkus Pangsit
- Bab 125 Tinggal Serumah
- Bab 126 Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 127 Pertunjukan Puncak
- Bab 128 Ambigu Sampai Menjadi Jelas
- Bab 129 Di Depan Gu Mingcheng Sudah Jelas
- Bab 130 Anak
- Bab 131 Ingin Mengirimkan Padanya?
- Bab 132 Jangan Jelaskan, Tidak Ingin Dengar
- Bab 133 Bercerai
- Bab 134 Membantumu Mengejarnya
- Bab 135 kamu Hamil?
- Bab 136 Orang yang Sangat-Sangat Mencintainya
- Bab 137 Aku Tidak Mencintaimu Lagi
- Bab 138 Melewati Banyak Hal Dengan Dia
- Bab 139 Lihat Sekali, Tampar Sekali
- Bab 140 Persiapan Kehamilan
- Bab 141 Sakit Karena Hamil
- Bab 142 Menjatuhkan Aku?
- Bab 143 Dia Memasuki Hatinya, Memasuki Gunung dan Laut.
- Bab 144 Dia Bukanlah Orang Yang Dicintainya
- Bab 145 Pakaian Sayangku
- Bab 146 Kamu Merindukan Dia Di Sini? Atau Di Sini
- Bab 147 Telinganya Panas Dan Ototnya Menegang
- Bab 148 Tidak Bisa Merelakan Diriku?
- Bab 149 Hatinya Berubah Menjadi Sangat Tenang
- Bab 150 Cinta Dipisahkan Oleh Gunung Dan Laut
- Bab 151 Kenapa Dia Bermarga Jiang?
- Bab 152 Pernikahannya Akan Dipercepat
- Bab 153 Memeluk Dia Ke Dalam Pelukan
- Bab 154 Keributan Besar Di Acara Pesta Pernikahan
- Bab 155 Memisahkan Jiang Shutong dan Gu Mingcheng
- Bab 156 Sangat Tertekan, Sangat Tertekan
- Ba 157 Penderitaanku, Mana Ada Yang Mengerti
- Bab 158 Orang Yang Sangat Dicintainya
- Bab 159 Dia Sangat Tergila-Gila
- Bab 160 Presdir Gu Ingin Memelihara Aku?
- Bab 161 Bagaimana Aku Bisa Memanjakanmu
- Bab 162 Ada Aromanya
- Bab 163 Manis Hingga Jijik, Tidakkah Kamu Suka?
- Bab 164 Apakah Kamu Mencintaiku?
- Bab 165 Dia Memukul Orang, Memang Sangat Sakit!
- Bab 166 Apakah Kamu Masih Punya Malu?
- Bab 167 Wanitaku, Sekejam Itu?
- Bab 168 Kakak Ipar
- Bab 169 Dia adalah Kunci Untuk Menyimpan Rahasia
- Bab 170 Jangan Ganggu Pacarku!
- Bab 171 Apakah Malam Ini Kita Akan Bercinta
- Bab 172 Orang Yang Sangat Disukai
- Bab 173 Biarkan Mingcheng Memperlakukanmu Dengan Baik
- Bab 174 Dia Sudah Mengetahui Hal Ini
- Bab 175 Amarah
- Bab 176 Disatukan, Barulah Menjadi Sebuah Lingkaran.
- Bab 177 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 178 Jatuh Cinta Mudah, Tapi Berjalan Bersama Sulit
- Bab 179 Bayangan Yang Pernah Ada, Dia Dan Dirinya
- Bagian 180 Bukan Tidak Cinta, Tapi Tidak Berani Mencintai
- Bagian 181 Dia sangat puas
- Bab 182 Anak itu
- Bab 183 Ibu Siapa?
- Bab 184 Pria Ini Sangat Menakutkan
- Bab 185 Kejamnya Dia
- Bab 186 Menjadi Nyonya Gu
- Bab 187 Aku Benci Kamu
- Bab 188 Benci
- Bab 189 Tolong Aku dan Anakku
- Bab 190 Marga Gu
- Bab 191 Ayah Anak Ini Merokok?
- Bab 192 Air Mata Mengalir Lagi
- Bab 193 Dia sudah berusia 35 tahun
- Bab 194 Mamamu Ternyata Cukup Pintar
- Bab 195 Gu Mingcheng Cemburu dan Sedih
- Bab 196 Anak Bibi Jiang Shutong
- Bab 197 Asma, Takut Asap
- Bab 198 Mama Bilang, Punggung Papa Nyeri
- Bab 199 Dia Harus Membooking Seluruh Hotel
- Bab 200 Punya Keturunan
- Bab 201 Papa
- Bab 202 Membencinya Dan Juga Mencintainya
- Bab 203 Tidak Ingin Mengandung Anakmu Lagi
- Bab 204 Dia Tidak Mandi
- Bab 205 Pemikiran Wanita
- Bab 206 Memohon Gu Mingcheng untuk Menyelamatkan Putranya
- Bab 207 Ken Adalah Anakmu
- Bab 208 Kapan Panggil Aku Papa?
- Bab 209 Panggil Papa
- Bab 210 Aku Merindukan Papamu
- Bab 211 Ingin Membuka, Ingin Menghancurkan
- Bab 212 Jika Ada Beberapa Salah Paham Seperti Ini Sangat Bagus
- Bab 213 Berkata Terhadap Bulan, Sangat-Sangat Mencintainya
- Bab 214 Mingcheng, Sudah Terlalu Lama
- Bab 215 Balas Pencarian Pasangan
- Bab 216 Bukankah Kamu Merasa Aku Kurang Mencintaimu
- Bab 217 Hari Ini Dia Yang Mengatakannya
- Bab 218 Sekarang, Dia Adalah Langitnya
- Bab 219 Takut Kehilangan Setengah Lingkaran
- Bab 220 Istrimu?
- Bab 221 Aku Ingin Memberi Wanita Itu Status
- Bab 222 Dia Mirip Ikan
- Bab 223 Mengapa Kamu Harus Seperti Ini Lagi?
- Bab 224 Otaknya Memang Cukup Bodoh!
- Bab 225 Orang Asing Terdekat
- Bab 226 Tidak Seperti Mimpi
- Bab 227 Dia Sedang Menunggunya Kembali
- Bab 228 Catatan Medis “Aborsi Kehamilan”
- Bab 229 Dia Kehilangan Keduanya
- Bab 230 Pergi Mengakui Kesalahan Kepada Papa
- Bab 231 Membiarkannya Mempermainkan
- Bab 232 Sangat Kangen Denganmu
- Bab 233 Priaku
- Bab 234 Tingkah Laku Yang Berlebihan?
- Bab 235 Aku Wanitamu
- Bab 236 Sudah Gatal, Dan Harus Diberi Pelajaran
- Bab 237 Kekejaman Seperti ini, Dia Sangat Suka
- Bab 238 Menekan Istri, Menenangkan Musuh
- Bab 239 Shutong
- Bab 240 Sudah Memikirkan Dia Sejak Lama?
- Bab 241 Sudah Memiliki Wanita
- Bab 242 Apakah Ini Yang Kamu Inginkan?
- Bab 243 Biarkan Saja Rumahmu Ada Masalah
- Bab 244 Ternyata Wanita Nakal
- Bab 245 Mendekati Pria Lain Dengan Uangnya
- Bab 246 Aku Adalah Sepupunya
- Bab 247 Ternyata Shutong Sangat Menguntungkan Aku!
- Bab 248 Jiang Shutong Adalah Wanitaku
- Bab 249 Dia Juga——Tidak Pernah Mengejar Seorang Wanita Dengan Cara Yang Seperti Ini
- Bab 250 Semua Salahku
- Bab 251 Aku Ingin Menikahi Siapa, Hatimu Bukan Tidak Tahu Kan?
- Bab 252 Siapa Yang Aku Curi?
- Bab 253 Punya Wajah Atau Kamu, Pilih Satu !
- Bab 254 Dikehidupan Yang Selanjutnya Masih Tetap Akan Menjadi Ayah Ken
- Bab 255 Aroma wanita
- Bab 256 Keguguran
- Bab 257 Dia Naik Mobil Jing Rui
- Bab 258 Memaksaku Untuk Mencari Wanita diluar?
- Bab 259 Ramalan Ciamsi
- Bab 260 Ingin Menikahi Orang Lain, Pintu Pun Tidak Ada
- Bab 261 Berharap Dia Tersenyum
- Bab 262 Takut Masuk Malam Yang Tanpa Akhir
- Bab 263 Meskipun Melewati Setengah Abad, Umur Sudah Sangat Tua
- Bab 264 Acara Pernikahan Seminggu Yang Akan Datang
- Bab 265 Masih Dendam Sama Suamimu ?
- Bab 266 Memberi Harga Diri Kepada Suamimu?
- Bab 267 Mata Berkaca-Kaca Karena Siapa
- Bab 268 Suami
- Bab 269 Apa Yang Diinginkan Nyonya Gu?
- Bab 270 Aku Hamil Anak Kedua
- Bab 271 Menyelamatkan
- Bab 272 Wanita Rendahan
- Bab 273 Dia Telah Lupa Banyak Hal
- Bab 274 Wanita di Dalam Album
- Bab 275 Jiang, Lama Tidak Bertemu!
- Bab 276 Apakah Kamu Masih Mau Menyiksaku?
- Bab 277 Seperti Pacar, Seperti Kekasih, Seperti--
- Bab 278 Takluk Terhadap Wanita Ini
- Bab 279 Tangan
- Bab 280 Suami
- Bab 281 Dia Sudah Berusia Tiga Puluh Tahun!
- Bab 282 Lupakan Saja Hati Kejam
- Bab 283 Dirinya Menjadi Kejam
- Bab 284 Dia Menangis
- Bab 285 Hatiku Tidak Berubah
- Bab 286 Ayah Gu Xingjiang
- Bab 287 Tidak Terbiasakah?
- Bab 288 Benar Benar Mencintainya
- Bab 289 Akhirnya Dia Mengatakan Juga!
- Bab 290 Ternyata Dia Bermarga Gu
- Bab 291 Pria dari Keluarga Gu
- Bab 292 Buat Apa Kamu Mengurus Suami Orang?
- Bab 293 Bos Abnormal
- Bab 294 Apa Yang Kamu Pikirkan ?
- Bab 295 Kakak Ipar Kecil
- Bab 296 Kenapa ? Tertarik dengan Presdir Gu ?
- Bab 297 Dia Ingin Menghancurkannya
- Bab 298 Menantumu Memprotes Anakmu
- Bab 299 Menarik Perhatian Perempuan Harus Yang Benar
- Bab 300 Jiang Chaoyuan Suka Makan Daging
- Bab 301 Nona Ketiga Keluarga Gu
- Bab 302 Papa, Niantong Sangat Merindukanmu
- Bab 303 Kalau Begitu Jangan Menyalahkan Aku
- Bab 304 Pria Ini, Benar-Benar Tidak Boleh Diprovokasi
- Bab 305 Dua Kali Dipermainkan Oleh Dirimu
- Bab 306 Ehn, Paman Nan
- Bab 307 Membuat Sprei Menjadi Kotor
- Bab 308 Nona Gu San Menyukai Tuan Muda yang Mana?
- Bab 309 Urusan Yang Kamu Kerjakan Ternyata Banyak Juga
- Bab 310 Bibi Nan-ku
- Bab 311 Pria Manakah Yang Sanggup Menikahimu?
- Bab 312 Akankah Kamu Merindukanku Setelah Pergi?
- Bab 313 Direktur Mempunyai Rencananya Sendiri
- Bab 314 Sangat Senang Melihat Paman Nan-mu Mandi?
- Bab 315 Jatuh Cinta Pada Gu Saner
- Bab 316 Kota Jiang Adalah Kotanya Paman Nan
- Bab 317 Tubuh Berkualitas
- Bab 318 Paman Nan, Kamu Galak Sekali
- Bab 319 Apa Yang Telah Kamu Katakan Padanya?
- Bab 320 Gu Saner-ku
- Bab 321 Pulang Mengadu
- Bab 322 Paman Nan, Hidungmu Sangat Mancung!
- Bab 323 Mengundang Orang Tua
- Bab 324 Biarkan Aku Menjadi Orang Tuamu Selamanya?
- Bab 325 Papa Sangat Perhatian
- Bab 326 Bertemu Dengan Gu Mingcheng
- Bab 327 Menikah Dengan Paman Nan-mu
- Bab 328 Apakah Kamu Ayah Kandung?
- Bab 329 Punya Dia
- Bab 330 Nan Liyuan, Segera Pulang
- Bab 331 Tunangan Gu Niantong
- Bab 332 Paman Nan-mu Berubah Menjadi Priamu!
- Bab 333 Pada Akhirnya Dia Juga Akan Menjadi Istriku Nan Liyuan.
- Bab 334 Niantong Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 335 San, Aku Merasakan Bahwa Kamu Cemburu.
- Bab 336 Terhadap Kamu , Aku Tidak Ingin Memaksa
- Bab 337 Harus Memaksaku ? Ehm . Saner
- Bab 338 Cangkir Pasangan
- Bab 339 Membuat Ulah Untuk Suamimu Lagi?
- Bab 340 Tidak Begitu Gampang Mengambil Keuntungan Dari Aku
- Bab 341 Permainkan Suamimu?
- Bab 342 Kenapa Tidak Kasih Muka Dan Menghormati Suamimu?
- Bab 343 Aku Sudah Menikah!
- Bab 344 Nan Liyuan "Pria Menikah"
- Bab 345 Istri Nan Liyuan
- Bab 346 Lima Belas Panggilan
- 347 Gu Niantong -mu Sedang Melihatmu
- Bab 348 Bertemu Dengannya Lagi
- Bab 349 Nyonya Nan Bermaksud Mau Selingkuh?
- Bab 350 Nan Liyuan, Aku Kangen Kamu
- Bab 351 Bukannya Kamu Melarangku Memakai Baju Seperti Ini?
- Bab 352 Apa Presdir Nan Sudah Secemburu Ini?
- Bab 353 Lelaki Tua, Banyak Sekali Permintaan
- Bab 354 Sudah Pernah Berhubungan
- Bab 355 Apa Sebegitu Memalukan Bagimu?
- Bab 356 Wajar Saja Takut Direbut Orang Lain
- Bab 357 Bagaimana Dengan Teman Laki-laki Baru Yang Mamamu Perkenalkan?
- Bab 358 Nyonya Nan, Telah Mengganti Nama Panggilannya
- Bab 359 Tahun Itu, Nan Liyuan berusia 26 Tahun
- Bab 360 Dosa Macam Apa Yang Telah Kulakukan Di Kehidupan Masa Lampau
- Bab 361 Apakah Kamu Mau Datang Tidur Di Kamarku?
- Bab 362 Mahasiswa Magang
- Bab 363 Gu Niantong Memiliki Otot Perut
- Bab 364 Bisa-Bisanya Ada Orang Yang Menggoda Orangku
- Bab 365 Niantong-ku Kembali
- Bab 366 Apa Sudah Merindukan Suamimu?
- Bab 367 Sudah Menjadi Orang Nan Liyuan Seutuhnya.
- Bab 368 Niantong Harus Menghindari Kehamilan
- Bab 369 Gu Niantong Memanggil Nan Liyuan 'Nan'
- Bab 370 Suamiku!
- Bab 371 Niantong Mencintaimu, Mencintai Seluruh Jiwamu
- Bab 372 Niantong Merasa Bersalah Terhadapnya
- Bab 373 Niantong Nya --
- Bab 374 Kota Hai Adalah Kota Hai Kamu, Jadi Aku Datang
- Bab 375 Bersamaku, Lebih Baik Dibandingkan Bersama Nan Liyuan
- Bab 376 Niantong Selamanya Milik Paman Nan
- Bab 377 Sekarang Kamu Sudah Pandai Membohongiku?
- Bab 378 Aku Takut Jika Aku Katakan, Kamu Akan Marah
- Bab 379 Niantong Tidak Layak Diperlakukan Seperti Ini Oleh Paman Nan
- Bab 380 Sangat Rajin Datang Kesini
- Bab 381 Dia Setuju
- Bab 382 Niantong Aku Bahkan Tidak Bisa Goreng Telur
- Bab 383 Tubuh Akan Menjadi Tidak Begitu Bagus Lagi
- Bab 384 Masih Denganku?
- Bab 385 Melihat Punggung Yang Familiar
- Bab 386 Ulang Tahun Pernikahan Pertama
- Bab 387 Harga Suamimu Tidak Lebih Dari 2 Juta?
- Bab 388 Aku Benci Kamu
- Bab 389 Tidak Boleh Memukul dan Memarahiku
- Bab 390 Artinya Kamu Juga Miliknya?
- Bab 391 Apakah Begini Caramu Merayu Orang
- Bab 392 Tidak Boleh Minum!
- Bab 393 Paman Nan Sama Sekali Tidak Cemburu Karena Niantong
- Bab 394 Anak Ini Terlalu Dimanja Olehku Dan Papanya.
- Bab 395 Niantong Mau Melahirkan Anak Untuk Paman Nan
- Bab 396 Gu Weiheng Sudah Punya Pacar
- Bab 397 Niantong Khawatir Kalau Paman Nan Tidak Menyayangi Niantong Lagi
- Bab 398 Ayahmu Mau Masuk
- Bab 399 Aku Akan Keluar Dua Juta Yuan, Masukkan Ke Halaman Depan
- Bab 400 Predir Gu Datang Untuk Melihat Simpananmu?
- Bab 401 Datang Untuk Dia, Dia Tidur Dengan Yang Lain
- Bab 402 Jadi Kamu Mendapatkan Peganganku?
- Bab 403 Dia yang Berinisiatif Membantumu?
- Bab 404 Bantuan dari Muliawan, Sangat Mulia
- Bab 405 Tuan Kedua Gu, Tidak Sebanding Anjing!
- BAB 406 Bao Bao Kedua
- Bab 407 Mungkin Pria Itu Tidak Cukup Kuat
- Bab 408 Apa Yang Kamu Suka Dari Dirinya?
- Bab 409 Menjadi Gu Mingcheng Yang Sebenarnya
- Bab 410 Dia Tidak Pantas Untuknya
- Bab 411 Cara Untuk Menggoda Wanita, Dia Sangat Banyak
- Bab 412 Hanya Dengan Perlakuannya Terhadapku
- Bab 413 Weiheng Sudah Berubah?
- Bab 414 Blind Date
- Bab 415 Kalau Begitu Mau Diganti Apa? Gu Bao?
- Bab 416 Dia yang Begitu Kotor, Tidak Pantas Untuknya
- Bab 417 Gu Weiheng Menangkap Boneka
- Bab 418 Menurutku? Maukah? Menganggap Kotor?
- Bab 419 Menghadapi Tantangan
- Bab 420 Bao Bao, Ayah Datang Untuk Melihatmu
- Bab 421 Mengerjai Wanita Itu Dengan Sungguh-Sungguh
- Bab 422 Menggodaku?
- Bab 423 Bersikap Imut Sambil Berputar Dengan Manja
- Bab 424 Semua Kejadian Itu Adalah Hasil Aktingnya
- Bab 425 Aku Adalah Produk Presiden Gu Tangan Ke Berapa?
- Bab 426 Bagaimana Bisa Melepaskannya?
- Bab 427 Permainan
- Bab 428 Ayah Kandungmu Datang Melihatmu Lagi
- Bab 429 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan? puppy
- Bab 430 Dia Pandai Menggoda Orang
- Bab 431 Aku Menyukai Weiheng
- Bab 432 Setiap Hari Memikirkannya, Tapi Tidak Bisa Bertemu
- Bab 433 ‘Feng Guo Wu Heng’ Terungkap
- Bab 434 Dewa Catur Go Mempermainkan Wanita Cantik
- Bab 435 Ketagihan
- Bab 436 Siapa Ying-ying?
- Bab 437 Teman Tidurnya
- Bab 438 Satu Malam Dua Ratus Miliar
- Bab 439 Orang Lain Tidak Mampu Pelihara, Aku Mampu
- Bab 440 Apa Yang Kamu Perhitungkan Denganku?
- Bab 441 Rindu Kamu
- Bab 442 Gigi Gingsulnya
- Bab 443 Hanya Mengatakan Kata-Kata Enak Didengar Untuk Membujukku
- Bab 444 Kamu Tidak Disini, Dia Yang Akan Menemaniku
- Bab 445 Permainan Dimulai
- Bab 446 Ingin Mengejarku, Kamu Tidak Pantas
- Bab 447 Lahirkan Apa Tidak?
- Bab 448 Orang Yang Ada Masalah IQ
- Bab 449 Pria Yang Jahat
- Bab 450 Bao Bao, Rindu Pada Mamamu Tidak?
- Bab 451 Weiheng Tidak Perlu Marah
- Bab 452 Dia Turun Dua Kilogram
- Bab 453 Si Playboy Ini Kalau Sudah Serius, Benar-Benar Mengagetkan Orang
- Bab 454 Sudah Hamil!
- Bab 455 Apakah Aku Bertanya Padamu?
- Bab 456 Malam Ini, Dia Ada di Mansion Gunung Air
- Bab 457 Gu Weiheng, Angin Jahat
- Bab 458 Kamu Berpikir Terlalu Banyak, Dong
- Bab 459 Benar-Benar Sangat Munafik
- Bab 460 Aku Adalah Kesayangan Istriku
- Bab 461 Tubuh Ini Sudah Merupakan Miliknya
- Bab 462 Sprei, Dia Yang Mencurinya
- Bab 463 Memeluknya Dari Samping
- Bab 464 Memeras Weiheng Dengan Sungguh-Sungguh
- Bab 465 Bertemu Lebih Baik Tidak Bertemu
- Bab 466 Tidak Ada Orang Lain Lagi!
- Bab 467 Ada Pengecualian Juga!
- Bab 468 Temani Aku Satu Malam Lagi
- Bab 469 Seberapa Capek?
- Bab 470 Letak Saja Di Sana Setelah Menjahitnya
- Bab 471 Perbuatan Seperti Ini Sangat Tidak Patut!
- Bab 472 Lelaki Yang Tidak Disukai
- Bab 473 Kakak Keduaku Adalah Seorang “Dewa Catur”
- Bab 474 Sudah Menyinggungmu, Sampai Tidak Ingin Berbicara
- Bab 475 Masih Ada Sesuatu Yang Belum Kamu Berikan Padaku
- Bab 476 Buka Sprei Itu!
- Bab 477 Bagaimana Penampilannya?
- Bab 478 Tiga Kali Delapan Belas Tahun
- Bab 479 Menepuk Punggungnya
- Bab 480 Kalau Kamu ? Suka Makan Apa ?
- Bab 481 Tuan Miao, Apakah Masih Sakit?
- Bab 482 Kali Keduamu, Dijual Kepada Siapa?
- Bab 483 Sudah Pandai Membantah?
- Bab 484 Hatinya Sangat Lembut!
- Bab 485 Temani Aku Semalam Lagi
- BAB 486 Malam Kedelapan
- Bab 487 Mencuri Dokumen, Mencuri Orang
- Bab 488 Dia Sakit
- Bab 489 Dia Menganggapnya Sebagai Orang Asing
- Bab 490 Putus
- Bab 491 Apa-Apaan Dirinya? Hanya Seorang Pria Tua
- Bab 492 Hidangan Yang Salah Mengungkapkan Isi Hatinya
- Bab 493 Dialog Kosong ABG
- Bab 494 Xiao Jiu Menangis, Yueran Memukuli Besi Pintu
- Bab 495 Weiheng Membuat Xu Qian Gatal
- Bab 496 Kak Dong, Apakah Kamu Sudah Punya Pacar?
- Bab 497 Kak Gu Weiheng Ingin Belajar Denganmu
- Bab 498 Gu Weiheng Telah Memegang Kartu As Kak Dong
- Bab 499 Kalau Kamu Cemburu Maka Kamu Menangis, Lantas Aku Bagaimana?
- Bab 500 Ibu Mertua Yang Energik
- Bab 501 Dua Orang Wanita Menciptakan Gaya Negosiasi Yang Baru
- Bab 502 Jiang Shutong Yang Berdiri Di Dalam Hujan Gerimis
- Bab 503 Yueran Berjumpa Dengan Yingdong, Kesannya Kasihan Sekali
- Bab 504 Dia Menyukai Tipe Wanita Seperti Apa ?
- Bab 505 Nyonya Tua, Mati Saja Kamu
- BAB 506 Qiao Yueran Bahagia Membahas Kekasih Hatinya
- Bab 507 Pria Bangsat Dan Wanita Murahan, Menyedihkan
- Bab 508 Mengejar Keuntungan, Dia Di Belakang
- BAB 509 Dia Menginap Di Asramanya
- Bab 510 Kamu Sudah Membaca Wechat Aku?
- Bab 511 Takut Dia Menggangap Aku Jorok
- Bab 512 Kak Dong Tidak Bisa Mewawancarai Lagi
- Bab 513 Apakah Kamu Bodoh?
- Bab 514 Dia Kehilangan Batas
- Bab 515 Apa Yang Kamu Takutkan Terselidiki
- Bab 516 Yue Er
- BAB 517 Memiliki Sedikit Rasa Terhadap Dia
- Bab 518 Dia Tidak Melupakannya, Dialah yang Melupakannya
- Bab 519 Dengan Siapa Melewati Tahun Baru Bersama
- Bab 520 Orang yang Bersikap Rendah Hati dan Membujuk
- Bab 521 Mama Dong menyuruh Dong Mengejar Yueran, Dong Sudah Mendengarnya
- Bab 522 Berubah Menjadi Si Iblis Pelindung Istri
- Bab 523 Yueran Duduk Kemari
- Bab 524 Yueran Debut Sebagai Centre, Kak Dong Ada Masalah
- Bab 525 Xiao Qiao Mendesakmu
- Bab 526 Yingdong Menyeka Air Mata Yueran
- Bab 527 Belajar Memanjakan Yueran
- Bab 528 Xiao Qiao Dihina Orang Banyak, Bos Dong Bayar Kerugian
- Kamu Jangan Menebak-nebak Pikiran Bos Dong
- Bab 530 Tiga Larangan, Sudah bertemu
- Bab 531 Daun Sudah Menghijau, Aku sudah Merindukanmu
- Bab 532 Kamu ini karena hubungan dengan siapa?
- Kamulah Yang Telah Menyerah Pada Dirimu Sendiri! (1)
- Bab 533 Kamulah Yang Telah Menyerah Pada Dirimu Sendiri! (2)
- Bab 534 Biarkan Aku Melihatnya (1)
- Bab 534 Tunjukkan Kepadaku (2)
- Bab 535 Identitas Asli Terungkap (1)
- Bab 535 Identitas Asli Terungkap (2)
- Bab 536 Sebenarnya Pacar Siapa? (1)
- Bab 536 Sebenarnya Pacar Siapa? (2)
- Bab 537 Tidak Dapat Mengingat Namaku? (1)
- Bab 537 Tidak Dapat Mengingat Namaku? (2)
- Bab 538 Lain Kali Lebih Sering Memanggilnya (1)
- Bab 538 Lain Kali Lebih Sering Memanggilnya (2)
- Bab 539 Yue Er Sangat Terobsesi Denganmu
- Bab 540 Dia Tidak Memiliki Kehormatan Privasi Sedikitpun
- Bab 541 Orang Buta
- Bab 542 Dia Sudah Tidak Bisa Melihat! Tidak Bisa Melihat?
- Bab 543 "Kedua Dong" (1)
- Bab 543 "Kedua Dong" (2)
- BAB 544 Dia Sudah Tidak Bisa Meninggalkannya
- Bab 545 Benar-Benar Sangat Peduli!
- Bab 546 Dia Mengeluarkan Semuanya!
- Bab 547 Di Mana Kamu Berada, Di Situlah Rumah
- Bab 548 Membuka Jalan Pintas Untuk Yueran
- Bab 549 Kata Manis yang Tidak Bisa Dipercaya Sepenuhnya
- Bab 550 Sudah Menemukan Kakak
- Bab 551 Sudah Badai
- Bab 552 Tinggal Di Sebelah Yueran Dalam Waktu Lama
- Bab 553 Aku Mau Bagaimana Bersama Dengannya?
- Bab 554 Kamu Juga Bisa Berminta Maaf
- Bab 555 Pertama Kali Bertemu Dengan Saudara Ipar.
- Bab 556 Meroboh Dinding Kemaluan Yang Membatasi Mereka
- Bab 557 Dia Merasa Jengkel, Dendam Dan Sesal Pada Miao Yingdong
- Bab 558 Belum Memiliki Niat Untuk Menikah
- Bab 559 Tergila-Gila
- Bab 560 Dia Sangat Marah
- Bab 561 Dia Menginginkan Anak Perempuan
- Bab 562 Dia Tidak Menyukai Wanita ini
- Bab 563 Qiu Dongyue Telah Berlatih Selama Empat Bulan
- Bab 564 Siapa Yang Tahu? Nasib Buruk
- Bab 565 Paman Miao yang Membuat Kakak Menangis Setiap Hari
- Bab 566 Qiu Dongyue Bersabar, Mengendalikan Diri, Disiplin Diri
- Bab 567 Aku Tidak Menyukai Dirimu yang Seperti ini!
- Bab 568 Tertanda----- Miao Yingdong
- Bab 569 Apa Arti 520 (1)
- Bab 569 Apa Arti 520 (2)
- Bab 570 Sekarang Mulai Mengejar Orang? (1)
- Bab 570 Sekarang Mulai Mengusir Orang? (2)
- Bab 571 Aroma Kosmetik Wanita Ditubuhnya
- Bab 572 Miao Yingdong, Kamu Ingin Nikah Bohongan (1)
- Bab 572 Miao Yingdong, Kamu Ingin Nikah Bohongan (2)
- Bab 572 Miao Yingdong, Kamu Ingin Nikah Bohongan (3)
- Bab 572 Miao Yingdong, Kamu Ingin Nikah Bohongan (4)
- Bab 573 Aku Mencintai Keluargaku(1)
- Bab 573 Aku Mencintai Keluargaku(2)
- Bab 573 Aku Mencintai Keluargaku(3)
- Bab 573 Aku Mencintai Keluargaku(4)
- Bab 574 Part Ekstra, Istri Tidak Diajar, Suami Yang Salah (1)
- Bab 574 Artikel Pemiliki, Istri Tidak Mengajar, Suami Keterlaluan (2)
- Bab 574 Kutipan Dong, Jika Istri Tidak Pandai, Maka itu Kesalahan Suami (3)
- Bab 574 Kutipan Dong, Jika Istri Tidak Pandai, Maka itu Kesalahan Suami (4)
- Bab 575 Acara Pertunjukan Kemesraan
- Bab 576 Membuat Suami Marah (1)
- Bab 576 Membuat Suami Marah (2)
- Bab 577 Melindungi Istri (1)
- Bab 577 Melindungi Istri (2)
- Bab 578 Kutipan Dong, Sangat Mengganggu Sekali
- Bab 579 Semua Provokator Hanya Berlagak Hebat (1)
- Bab 579 Semua Provokator Hanya Berlagak Hebat (2)
- Bab 580 Aku Memang Ingin Memanjakannya (1)
- Bab 580 Aku Memang Ingin Memanjakannya (2)
- Bab 581 Surat Cinta Untuk Suami
- Bab 582 Suami Penerjemah Juga Ikut
- Bab 583 Lupa Membawa Handuk Saat Mandi
- Bab 584 Sekarang Sudah Bisa Membujuk?
- Bab 585 Sebagai Suami, Sangat Tidak Rela
- Bab 586 Mengirim Ke Rumah
- Bab 587 Kali Ini Dipercepat? Atau Ditunda? (1)
- Bab 587 Kali Ini Dipercepat? Atau Ditunda? (2)
- Bab 588 Hanya Alat Untuk Melahirkan Anak (1)
- Bab 588 Hanya Alat Untuk Melahirkan Anak (2)
- Bab 589 Ayah Kandung Si Anak, Begitu Kejam (1)
- Bab 589 Ayah Kandung Si Anak, Begitu Kejam (2)
- Bab 590 Beruntung, Aku Mempunyai Bayi
- Bab 591 Suamimu Benar-Benar Hebat (1)
- Bab 591 Suamimu Benar-Benar Cukup Kejam Ya (2)
- Bab 592 Siapa Guoqing? (1)
- Bab 592 Siapa itu Guoqing (2)
- Bab 593 Miao Guoqing, Apa Mirip Ayah? (1)
- Bab 593 Miao Guoqing, Apa Mirip Ayah? (2)
- Bab 594 Takdir Yang Buruk, Ada Lagi Shuangxi (1)
- Bab 594 Takdir Yang Buruk, Memiliki Kebahagiaan Lagi (2)
- Bab 595 Tukang Daging Zhang Meninggal, Maka Tidak Makan Babi Yang Berambut (1)
- Bab 595 Tukang Daging Zhang Meninggal, Tidak Makan Babi Yang Berambut (2)
- Bab 596 Sungguh Kehendak Tuhan (1)
- Bab 596 Benar-Benar Dipermainkan Oleh Tuhan! (2)
- Bab 597 Pria Tampan Pendamping (1)
- Bab 597 Pria Tampan Pendamping (2)
- Bab 598 Tahi Lalat Wanita Cantik
- Bab 599 Li Chuanying Dibutakan Oleh Kekaguman (1)
- Bab 599 Li Chuanying Dibutakan Oleh Kekaguman (2)
- Bab 600 Mana Yang Lebih Nyaman, Punyaku Atau Alat itu? (1)
- Bab 600 Mana Yang Lebih Nyaman, Punyaku atau Alat itu? (2)
- Bab 601 Hukuman Berdiri Untuk Weiheng (1)
- Bab 601 Hukuman Berdiri Untuk Weiheng (2)
- Bab 602 Pergi Tanpa Meninggalkan Jejak, Cinta Yang Tidak Terhitung (1)
- Bab 602 Pergi Tanpa Meninggalkan Jejak, Cinta Yang Tidak Terhitung (2)
- Bab 603 Ingin Menghancurkanku Dengan Opini Publik? Mimpi (1)
- Bab 603 Ingin Menghancurkanku Dengan Opini Publik? Mimpi (2)
- Bab 604 Apakah Tang Qian Tidak Menyadari Bahwa Kamu Sangat Bodoh (1)
- Bab 604 Apakah Tang Qian Tidak Menyadari Bahwa Kamu Sangat Bodoh (2)
- Bab 605 Ming Yuan Sungguh Luar Biasa
- Bab 606 Saya Kekurangan Wanita (1)
- Bab 606 Aku Kekurangan Wanita (2)
- Bab 607 Adikmu Sama Cantiknya Denganmu (1)
- Bab 607 Adikmu Sama Cantiknya Denganmu (2)
- Bab 608 Jadi Pacarku
- Bab 609 Penglihatanmu Terhadap Pria Lumayan Buruk
- Bab 610 Memang Ditakdirkan Untuk Berkarir
- Bab 611 Kemampuan Dia Tidak Bisa
- Bab 612 Kakak Dong Sangat Tidak Berbaik Hati
- Bab 613 Dia Berbalik Melihat Kios
- Bab 614 Aku Suka Melihatmu Seperti Putri
- Bab 615 Sembarangan Menyentuh Orang Lagi?
- Bab 616 Kamu Percaya Aku Bisa Menghancurkannya?
- Bab 617 Sumbu yang Tersembunyi
- Bab 618 Darahnya Sendiri
- Bab 619 Masalah di Dunia Datang dari Pikiran Sendiri
- Bab 620 Sangat Menawan (1)
- Bab 620 Sangat Menawan (2)
- Bab 621 Apakah Kamu Sudah Putus Dengan Dia?
- Bab 622 Bersembunyi Jauh Di Belakang Sana
- Bab 623 Tanpa Es Batu (1)
- Bab 623 Tanpa Es Batu (2)
- Bab 624 Sebenarnya Siapa Pacarnya?
- Bab 625 Ini Sudah Seperti Istri Dan Ibu Yang Baik
- Bab 626 Kak Dong Yang Cemburu
- Bab 627 Penggemar Foto Sekeluarga
- Bab 628 Miao Miao dan Paman (1)
- Bab 628 Miao Miao dan Paman (2)
- Bab 629 Mencari Keadilan Untukmu (1)
- Bab 629 Sudah Membantu Kamu Menyelesaikannya (2)
- Bab 630 Tidak Bisa Mengendalikan Diri
- Bab 631 Dewi Asli Sudah Menikah, Makanya Mencari Pengganti
- Bab 632 Miao Zhengtao Kedua
- Bab 633 Ini Juga Tidak Boleh?
- Bab 634 Abang Dong Ditendang Dari Tempat Tidur (1)
- Bab 634 Miao Yingdong Ditendang dari Ranjang (2)
- Bab 635 Miao Yingdong Sangat Marah
- Bab 636 Sungguh Hanya Sekadar Suami
- Bab 637 Mempengaruhi Kerjaan Nona Qiu
- Bab 638 Tamat Bernada Pelan 1
- Bab 638 Tamat Suara Bernada Pelan 2
- Bab 639 Kumpulan Adegan Singkat dan Bonus 1
- Bab 639 Kumpulan Adegan Singkat dan Bonus 2