Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 237 Kekejaman Seperti ini, Dia Sangat Suka

Jiang Shutong merajuk di dalam kamarnya.

Sepertinya Xiao Qu mengatakan hal ini, hanya sengaja mau membuat Jiang Shutong emosi, Xiao Qu mungkin saja tidak harus mencapai tujuan ini, dan tahu tidak akan mencapainya, membiarkan Gu Mingcheng menjadi kambing hitam, dia juga tidak tega, apalagi Gu Mingcheng juga tidak akan membantunya.

Apa yang dipikirkan Xiao Qu, Jiang Shutong sangat mengerti.

Kejadian seperti ini, Xiao Qu dapat memberitahukan ke Gu Mingcheng saja, tidak perlu, harus berkaitan dengan Jiang Shutong, tetapi dia nekat menceritakan di depan Jiang Shutong, pastinya menyimpan niat yang tidak baik.

Akan tetapi, kata – kata Xiao Qu juga mengarahkan bahwa – dia dan Gu Mingcheng sudah terjadi sesuatu, jika tidak, tidak perlu mengungkit kambing hitam seperti ini.

Tantangan yang terus terang ini, sepenuhnya memancing emosi Jiang Shutong.

Gu Mingcheng berdiri di luar kamar dan mengetuk pintu, lalu pergi, dia duduk di koridor lantai atas, tidak turun tangga.

Dia sangat memahami pemikiran kedua wanita ini, jadi, dia yakin, Xiao Qu sebentar lagi akan pergi, dengan mengajukan permintaan seperti ini, dia pasti segan mau tetap tinggal disini. Dia memberikan waktu untuknya, dan menjaga harga dirinya.

Dia mengetahui bahwa kedatangan dan kata-kata Xiao Qu hari ini, dikarenakan Jiang Shutong sengaja pamer di depannya hari lalu.

Jiang Shutong berhasil membuat Xiao Qu emosi, Xiao Qu hari ini hanya untuk melampiaskan emosinya, baru ke rumah Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng tidak ingin ikut campur dengan urusan politik wanita, dia hanya berharap tidak memperbesar masalahnya.

Jiang Shutong memikir ulang kata-kata Xiao Qu, dia sepertinya mengajukan 2 penyelesaian, yang pertama adalah meminta Gu Mingcheng bantu menutupi masalah ini, yang kedua adalah Gu Mingcheng yang jadi kambing hitam.

Semakin dipikir semakin emosi, dia berdasarkan apa?

Pintu berbunyi “bi” lalu terbuka, Jiang Shutong dengan secepatnya lari ke depan pintu.

”Jangan – jangan kamu mau jadi kambing hitamnya?” Jiang Shutong menginterogasi Gu Mingcheng.

Karena dia merasa permintaan Xiao Qu sangat tidak masuk akal, Gu Mingcheng tidak akan setuju.

“Belum tentu ! Lagian juga belum nikah, tidak bertentangan dengan tanggung jawab dan moral !” Gu Mingcheng memeluk dada, menjawab dengan nada santai.

Jiang Shutong merasa kecewa sekali.

Dia langsung “pong” menutup pintunya.

Duduk di dalam kamarnya dan langsung menangis.

Belum menikah, bukan kesalahannya, dan juga bukan alasannya untuk sembarangan mengakui anak orang lain !

Emosinya sampai tangannya gemetaran.

Akan tetapi, masalah Xiao Qu, seharusnya ada seseorang yang paling mengetahuinya - - Ye Xia !

Tahun lalu, hampir setiap hari dia bersama Ye Xia, masalah hal ini, Ye Xia seharusnya juga mengetahui.

Menghadapi Ye Xia, Jiang Shutong mempunyai rasa dekat seperti sahabat, dikarenakan pengalaman hidup dan umur Ye Xia, jadi, Jiang Shutong menghadapinya, ada rasa menghormati dan mengagumi yang berbeda dengan orang tua biasanya.

Jiang Shutong menceritakan kejadian ini dari awal sampai akhir ke Ye Xia, permintaan Xiao Qu juga disebutkannya, ada dua cara penyelesaian.

Menurut dia, Gu Mingcheng harus memilih salah satu diantaranya.

Hasilnya jika tidak memilih semuanya, dia tidak memikirkan.

Karena apabila tidak menolong Xiao Qu, gadis ini benar – benar dapat kehilangan nama baiknya, dia masih muda.

Jiang Shutong juga masih kasihan sama dia.

Ye Xia mengatakan bahwa, dia mengetahui hal ini, tahun lalu, dalam waktu itu, Xiao Qu selalu tidak konsentrasi, sepertinya pernah terjadi sesuatu, dia merasa dirinya sangat kotor, tidak ingin hidup di dunia ini lagi, saat itu Ye Xia hanya memegang erat tangannya. Meskipun Ye Xia tidak mengatakannya, tetapi hatinya diibaratkan cermin, semuanya memantul dengan jelas.

Mengenai cara penyelesaian, Ye Xia mengatakan, jangan membiarkan Mingcheng meminta polisi untuk menutupinya, suruh Mingcheng jangan ikut campur polisi dalam menyelenggarakan tugasnya.

Dalam sisi lain, Ye Xia selalu percaya bahwa, karma akan tiba pada waktunya, kedepannya apabila masalah ini diungkit lagi, Gu Mingcheng adalah orang yang terkait dalam hal ini, jangan membiarkan dia ikut campur, nanti tidak akan dapat lepas dari ini.

Bisa jadi, campur tangan tugas polisi, dapat menjadi hal terakhir yang meremukkan Gu Mingcheng.

Tentu saja, juga dapat membuat dia naik posisi.

Bagaimana memilihnya, tergantung Jiang Shutong.

Ini adalah tugas seorang istri, harus membantu suaminya seleksi dengan baik.

Hubungan Ye Xia dan Xiao Qu juga baik, tetapi dalam hal ini, dia tetap lebih berpihak pada anaknya sendiri.

Jiang Shutong memikirkan kata - kata Ye Xia, merasa sangat masuk akal.

Apalagi, kata – kata Ye Xia yang menyebutkan “istri” dan “suami”, membuat Jiang Shutong merasa telah menghangatkan hatinya.

Sebutan yang begitu dekat, tetapi memiliki jarak yang jauh dengannya.

Umur dan pengalaman Ye Xia yang memberitahunya.

Dulu Jiang Shutong hanya merasa Gu Mingcheng sangat memiliki kemampuan, dapat menyelesaikan semua hal, tetapi setelah mendengar kata – kata Ye Xia, dia merasa, seandainya terjadi hal seperti ini, dia harus banyak menasehati, takutnya semakin besar kekuasaan maka semakin banyak serangan, jika ada yang ungkit ulang hal – hal ini, malahan cari masalah sendiri.

Mengenai cara penyelesaian kedua, Ye Xia berkata : tergantung seberapa cintanya Gu Mingcheng sama kamu !

Jiang Shutong merasa, hal ini, semakin seram kalau dipikirkan.

Dia sebelumnya bilang mau menjadi kambing hitam, sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan Jiang Shutong.

Emosi karena Xiao Qu, suasana hatinya sudah tidak baik, dia mengganti bajunya, dan akan belanja ke toko.

Kata – kata Xiao Qu, dan jawaban Gu Mingcheng, sepertinya sudah membuat Xiao Qu dan Gu Mingcheng berdiri di sisi yang sama, mereka berdua ibarat pasangan jelas, dia adalah korban yang tersakiti.

Setelah dikatakan oleh Xiao Qu, Jiang Shutong tetap marah terhadap Gu Mingcheng.

Meskipun dia tahu kalau Xiao Qu dan Gu Mingcheng tidak terjadi apapun.

Tetapi dia tetap saja emosi.

Dengan baju MAXMARA rajutan putih tanpa lengan, dalamnya memakai BraTube, dibawahnya mengenakan celana hitam, ditangannya memakai sebuah jam tangan “Rolex Hijau”, dengan rambutnya yang dilepaskan, dia keluar dari kamarnya.

Terasa sangat bebas dan seksi.

Melihat Gu Mingcheng masih duduk di sofa koridor lantai atas, dengan nada tidak acuh dia berkata, “ aku mau bawa anak pergi jalan dan belanja. Terus, masalah ini, kamu jangan ke kantor polisi dan menutupi kasus ini.”

“Kenapa?” Gu Mingcheng bertanya, menutupi kasus ini, bagi dia adalah hal yang mudah.

“aku-tidak-mengizinkan !” Jiang Shutong menjawab dengan kata demi kata.

Gu Mingcheng tersenyum, hebat juga ternyata !

“Pakai pakaian ini, bermaksud mau menggoda siapa?” Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong dengan mata sempit.

Jujur saja, baju ini lumayan menampakan kulit, tanpa lengan, kelihatan seksi.

“Bukan urusanmu !” Jiang Shutong turun tangga, dengan sepatu kain yang ringan dan enak dipakai.

Awalnya dia hanya emosi dengan Xiao Qu, tapi setelah mendengar kata – kata Gu Mingcheng, dia dengan otomatis meletakkan Gu Mingcheng dan Xiao Qu di posisi yang sama.

Dan juga, di hatinya sangat gelisah, dia berharap Gu Mingcheng hanya sembarang bilang.

Dia tidak berharap Gu Mingcheng membantu Xiao Qu dan menjadi kambing hitam, seandainya begitu, Gu Mingcheng meletakan dia di posisi apa ?

Dia berjalan sambil turun dari lantai atas, Xiao Qu sudah tidak ada.

Gu Mingcheng tersenyum, cemburuan juga, lumayan kejam.

Tapi, kekejaman seperti ini, mengapa dia semakin suka?

Membawa karisma nyonya rumah.

Gu Mingcheng lumayan suka istri sendiri yang memimpin rumahnya, masalah kecil biarkan dia yang mengambil keputusannya.

Jiang Shutong tidak mengetahui apa yang dikatakan Gu Mingcheng dengan Xiao Qu, mengapa dia tiba – tiba pergi.

Dia membawa mobil dengan Ken belanja di toko – toko, tokonya berkelas atas.

Saat sekarang adalah musim liburan, banyak orang tua yang membawa anaknya jalan – jalan ke toko.

Ketika wanita lagi emosi, maunya beli beli dan beli, Jiang Shutong membeli banyak baju, sebuah tas, ketika ke toko membeli makan ringan untuk Ken, di kasir dia melihat beberapa kotak kondom, dia dengan tegas hati, membeli dua kotak.

Dia membelikan untuk orang itu.

Dia mau menuntun orang itu !

Sebenarnya Jiang Shutong mau diam – diam membeli untuk Gu Mingcheng, tetapi ketika di dalam mobilnya, Ken mulai membongkar plastik belanjaan, dia melihatnya.

“Mama, ini apa?” Ken bertanya.

Jiang Shutong mengintip dari kaca spion, memikirkan lama, kotak kondom tidak jauh berbeda dengan kotak rokok, dulu Gu Mingcheng juga merokok, jadi, dia bingung dengan lama, berkata, “Rokok ! Untuk papa mu”

“Rokok ya? Kamu bukannya tidak kasih papa merokok ya? Kenapa masih beli untuk dia?” Ken bertanya lagi.

“Dia kadang juga merokok, ketika kamu tidak melihatnya, takut mempengaruhi asma kamu !”

Ken sedikit curiga, dan merasa ada yang aneh, tetapi anehnya dimana, dia tidak bisa menjelaskan, dia meletakan kotak itu ke tempatnya.

Jiang Shutong pulang dulu ke rumah Jiang Linian, dia juga membeli baju untuk Jiang Linian, sekalian dia antarkan.

Jiang Linian berpikir lama, akhirnya tetap memberitahukan ke Jiang Shutong, dia ada ke kantor polisi, karena hari itu dia kebetulan mencari dokter Zhu untuk pijat, ketika melewati kantor Xiao Qu, dia melihat Qiao Sinian, pintunya tertutup ringan, tetapi dia tidak tahu dokter di dalamnya adalah Xiao Qu, mereka berdua terjadi sedikit perdebatan, lalu pintunya ditutup dengan pelan, Jiang Linian mendekatkan telinga dipintu sambil mendengar, tahu bahwa apa yang terjadi di dalam.

Tetapi dia tetap diam.

Saat itu dia beranggapan bahwa hal ini tidak ada hubungan dengannya.

Tetapi tanpa kepikiran, di waktu yang penting, dia dapat membantu Gu Mingcheng.

Jiang Shutong kepikiran dulu sebelum dia ke German, suasana hati ayahnya tidak baik karena hal ini, Jiang Linian juga mengatakan bahwa dia menceritakan kejadian ini dengan Jiang Mingqi, Jiang Mingqi dan Qiao Sinian sepertinya ada sedikit permasalahan, masalah yang terjadi dalam beberapa tahun ini, Jiang Mingqi masih di dalam penjara, dia ingin menarik Qiao Sinian ke dalamnya juga.

Membiarkan Jiang Linian melaporkan ke polisi, titik paling pentingnya yaitu : Menantunya tidak senang dengan Qiao Sinian.

Tetapi Jiang Linian dan Jiang Mingqi pasti tidak kepikiran bahwa, hal ini melibatkan beberapa pihak, pihak wanita ternyata berhubungan dengan Gu Mingcheng.

Maka jadi tidak seru.

Jiang Shutong mengerutkan alisnya, “ayah, kamu ikut campur masalah apa tidak bisa, kenapa ada aja masalah seperti ini, sebelumnya aku sudah pernah bilang sama kamu, yang berkaitan dengan nama baik seorang wanita, jangan banyak ikut campur?”

Sudahlah, sekarang makin urus makin banyak, ayah tidak tahu Xiao Qu memegang masalah ini untuk minta tolong sama Gu Mingcheng.”

Jiang Shutong tidak bilang apa- apa, karena ayah juga berniat baik, meskipun salah caranya, tapi tidak baik kalau menyakiti hati ayah, dan juga bagaimanapun, akhirnya mengalihkan perhatian ke Qiao Sinian, apapun yang ingin dilakukannya tetap harus ditunda, ini sudah memberikan waktu untuk Gu Mingcheng.

Ketika ke toilet, Jiang Shutong sadar datang bulan, untung, untung, tidak hamil anaknya.

Dia tidak ingin hamil ketika suaminya masih berurusan dengan wanita lain.

Dua wanita yang memperebutkannya, ini pasti membuat pria itu sombong.

Malam ketika pulang, Jiang Shutong meletakan kondom di atas kasur Gu Mingcheng, lalu dia tidur di kamar Ken.

Seperti sedang merajuk, dan seperti untuk memberikan tekanan pada Gu Mingcheng : Masalah ini, kalau kamu bantu Xiao Qu menutupinya, kedepannya mereka akan terus seperti ini.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu