Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 542 Dia Sudah Tidak Bisa Melihat! Tidak Bisa Melihat?

Qiu Dongyue tertawa dibawah tubuh Miao Yingdong, karena dia tahu Miao Yingdong tidak bisa melihatnya, jadi dia tertawa begitu ceria.

Miao Yingdong juga tertawa.

Sepertinya sebuah senyuman yang disengaja, tapi Miao Yingdong jelas-jelas tidak bisa melihatnya tertawa, kenapa dia juga bisa tertawa?

Ini adalah pertama kalinya dia melihat tersenyum begitu lembut, sangat lembut.

Pada hari biasa, Qiu Dongyue akan memandikan Miao Yingdong, memakaikan baju padanya.

Dirinya juga akan menemani saat dia pergi ke kamar mandi.

Karena dalam hal pergi ke toilet seperti ini, karena Miao Yingdong dan Qiu Dongyue sudah membuka awal dari “tidak ada martabat”, jadi, ketika pergi ke toilet, Miao Yingdong tidak merasa tidak masalah lagi, dia pergi ke toliet, jika Qiu Dongyue ingin ikut maka ikut saja.

Qiu Dongyue bisa memotong kuku Miao Yingdong dengan sangat lembut, kadang-kadang mencuci tangannya.

Walaupun keduanya dulu pernah tinggal bersama untuk waktu yang lama, tapi mereka tidak pernah berhubungan sampai sedekat ini.

Seperti semua tubuh Miao Yingdong sudah bergantung kepada Qiu Dongyue.

Bahkan dalam hubungan mereka berdua, yang awalnya hanya sebuah biji, sekarang juga tumbuh menjadi batang yang kuat.

Kadang-kadang saat Qiu Dongyue memotong kuku Miao Yingdong, bisa bertanya apakah sakit.

Miao Yingdong akan berkata, “Tidak sakit!”

“Jadi apakah aku memotong lebih panjang atau lebih pendek saja?”

“Terserah saja, tidak panjang dan tidak pendek!”

Dulu Qiu Dongyue pernah melihat kuku Miao Yingdong, sangat sehat, dengan warna merah darah dan keseksian seorang pria.

Pernah satu kali, Miao Yingdong bertanya padanya, “Apa hobimu?”

Gerakan Qiu Dongyue terhenti, berpikir dengan serius, “Tidak ada hobi, saat kecil suka membuat baju, membuat makanan, pengetahuan dia terbatas, hobinya juga terbatas. Bagaimana denganmu? Hobimu apa?”

“Aku? Dulu sewaktu muda aku suka pergi ke Amerika Selatan berenang, lalu sering pergi bermain ski di Swiss, yang paling sering adalah pergi liburan ke pulau kecil di Pasifik Selatan!” Miao Yingdong mengatakan dengan santai.

Qiu Dongyue berdeham, “Tidak bisa diobrolkan lagi! Hobimu semua adalah keluar negeri, menghabiskan uang ratusan juta, dan hobiku semuanya tidak perlu menghabiskan uang.”

Miao Yingdong tersenyum, “Hobi yang sama juga bisa dikembangkan, yang tidak mengeluarkan uang misalnya---“

“Permainan suit?” Qiu Dongyue mendongak, berkata pada Miao Yingdong dengan bersemangat, tapi kemudian, menundukkan kepala lagi, “Matamu tidak bisa melihat! Tidak tahu menang atau kalah!”

“Tidak apa-apa, aku tidak tahu menang atau kalah, tapi kamu tahu, kamu beritahu aku saja, aku tebak kamu tidak akan membohongiku!” Miao Yingdong tersenyum.

“Baik! Lagipula hari sangat panjang, kita berdua juga tidak melakukan apapun, bermain sedikit permainan bagus juga. Mulai?” Selesai berbicara Qiu Dongyue meletakkan pemotong kuku ke dalam kotak, keduanya duduk bersila di ruang tamu, memulai permainan suit.

Walaupun Qiu Dongyue tidak mengatakan, tapi dia cukup yakin, bukankah ini mudah? Lagipula dia tidak bisa melihat!

“Hanya begini, sepertinya harus ada taruhan sedikit, jika tidak, bermain begini tidak ada artinya, jika ada sedikit taruhan, akan ada sedikit tekanan!” Miao Yingdong menyilangkan kakinya, tangannya bersandar dikaki, meraba dagu sendiri.

“Kamu ingin taruhan apa?” Qiu Dongyue bertanya dengan polos.

“Bertaruh—begini saja, siapa yang kalah, maka harus melepaskan satu helai pakaian, lagipula aku tidak bisa melihat, disini juga tidak ada orang lain, kamu juga tidak akan rugi!” Miao Yingdong berkata dengan serius, walaupun nada bicaranya serius, tapi karena suaranya rendah, jadi, terdengar seperti sedang menggoda.

Qiu Dongyue melotot menatapnya, termenung sebentar, lalu berkata, “Aku tidak menyangka ternyara kamu adalah orang yang begitu rendah! Sama sekali berbeda dengan penampilanmu yang biasa!”

“Ini pertama kalinya ada orang yang mengatakan aku rendah, aku berpikir untukmu, sebenarnya aku rendah dimana? Em?” Miao Yingdong mengambil gelas teh dan meneguknya, saat dia menyentuh gelas teh, Qiu Dongyue terus memperhatikannya, memastikan dia tidak bisa melihat!

“Apakah tidak bisa menggunakan taruhan lain?” Qiu Dongyue bertanya dengan menyedihkan.

“Apa yang kamu punya? Selain dirimu sendiri, apa yang bisa kamu taruhkan?” Miao Yingdong berkata pelan.

“Aku—“ Qiu Dongyue ingin membantah, tapi akhirnya tidak mengatakan apapun.

Benar juga, dia memang tidak memiliki apa-apa, dibandingkan dengan Miao Yingdong, memang dia bukan apa-apa.

“Bertaruh saja!” Qiu Dongyue menyetujui.

Babak pertama, Qiu Dongyue mengeluarkan kertas Miao Yingdong mengeluarkan batu.

Qiu Dongyue langsung berkata senang, “Aku menang, aku menang! Kamu lepas bajumu.”

“Mengakui kekalahan.” Miao Yingdong dirumah memakai pakaian yang sederhana, hanya memakai T-shirt kerah bulat.

Ditubuhnya hanya tersisa satu celana katun.

Dia melepas bajunya, memperlihatkan dada bidangnya, tidak memakai apapun didalam!

Qiu Dongyue melihat dia, merasa tidak enak dan menundukkan kepala, “Lanjutkan.”

Babak selanjutnya, Qiu Dongyue kalah.

Dia mengeluarkan kertas, Miao Yingdong mengeluarkan gunting.

Ini membuat Qiu Dongyue sangat canggung, karena dia hari ini tidak memakai bra.

Hari yang panas, hanya memakai baju saja sudah keringatan, tidak nyaman, dan lagi, Ming Yingdong tidak bisa melihat, kenapa dia begitu mempedulikan?

Jika dia melepas baju luarnya, maka dia tidak memakai apapun lagi, benar-benar kosong--

Ini benar-benar canggung!

Dia memakai rok pendek, dia ada memakai celana dalam, berpikir sebentar, masih sedikit privasi dibandingkan langsung menghadap dia, membuat dia merasa lebih aman.

Dia berdiri, melepas roknya, membuang ke samping, setidaknya dibawah masih ada celana dalam yang menutupi.

Saat dia melepas roknya, Miao Yingdong mempertahankan posisi tadi, sikunya bersandar di kaki, tangannya dibawah, menghadap ke arah Qiu Dongyue, seperti sedang melihat Qiu Dongyue, walaupun tahu dia tidak bisa melihat, tapi dalam hati Qiu Dongyue, masih merasa takut.

Selesai Qiu Dongyue melepas, lalu kembali duduk, berkata, “Tidak boleh tidak ada batas, pasti akan ada saat semua pakaian sudah terlepas, terlalu tidak pantas untuk telanjang, setelah babak ini maka sudah selesai!”

“Baik.” Sudut bibir Miao Yingdong terangkat, tersenyum ringan.

Qiu Dongyue sangat putus aja, kali ini tidak boleh kalah.

Dengan yakin mengeluarkan batu, tetapi Miao Yingdong mengeluarkan kertas--

Qiu Dongyue samar-samar merasakan, dia sengaja.

Tapi bukankah dia tidak bisa melihat?

“Kamu kalah!” disaat Qiu Dongyue sedang berpikir, Miao Yingdong mengeluarkan kata-kata ini.

Qiu Dongyue mengangkat tangannya, melambai didepan mata Miao Yingdong, Miao Yingdong tidak menunjukkan reaksi apapun.

“Bagaimana kamu bisa tahu aku kalah, kamu tidak bisa melihat?” Qiu Dongyue kehilangan kata-kata untuk membantah.

“Jika kamu menang, pasti akan langsung berteriak kamu menang, dan karena reaksimu tidak begitu kuat, itu berarti kamu kalah!” Miao Yingdong berkata sambil tersenyum.

Qiu Dingyue menggertakkan gigi, mengapa gerakan halus seperti itu, juga bisa dilihat olehnya?

Ternyata sama seperti yang dikatakan Tuan Nan, dia terlihat baik-baik saja, sama sekali tidak butuh untuk dijaga.

Qiu Dongyue berpikir, melepas baju atau melepas celana dalam.

Melepas yang manapun, dia pasti akan merasa canggung sekali.

Walaupun Miao Yingdong tidak bisa melihat, tapi dia berada disini!

Dan lagi, Qiu Dongyue merasa sepertinya dia bisa melihat.

Jika tidak maka hatinya seperti cermin, berada didepannya, tidak bisa berjalan satu putaran!

Qiu Dongyue tampak malu, melepas baju atau celana dalam, ini adalah masalah!

Setelah berpikir, lebih baik melepas baju saja, karena, melepas bawah lebih canggung.

Dia duduk disana, lalu melepas.

Kedua lengannya memeluk dadanya sendiri, menutupi.

“Bawa aku kembali ke kamar!” Miao Yingdong berdiri, berkata dengan santai kepada Qiu Dongyue.

“Aku---“ Qiu Dongyue yang sekarang, hanya bisa terdiam, tidak bisa berkata-kata.

Dia sengaja, pasti sengaja!

Tapi dia tidak bisa melihat, itu pasti benar.

“Kenapa? Tidak mau.” Miao Yingdong bertanya.

“Tidak ada apa-apa!” Qiu Dongyue berdiri, memapah Miao Yingdong kedalam kamar.

Dia berjalan agak jauh dengannya, dengan tubuh telanjang--

Qiu Dongyue berada di sebelah kanan Miao Yingdong, menjauh darinya!

Tidak tahu Miao Yingdong sengaja atau tidak, dia menyentuh dada Qiu Dongyue.

Lembut.

Qiu Dongyue langsung berhenti, matanya melotot bertanya, “Sedang apa kamu?”

“Tidak pakai? Aku kira setidaknya kamu memakai sepotong pakaian dalam!” Nada bicara yang senang, Qiu Dongyue memegang nada bicaranya.

“Miao Yingdong, kamu tidak tahu malu! Bertaruh dengan melepaskan baju sudah cukup rendah, sekarang kamu malah---mengambil keuntungan dari kesulitan orang!” Qiu Dongyue mendongakkan kepalanya, membantah Miao Yingdong.

Miao Yingdong tidak marah, “Kalimat makianmu ini semakin naik level saja! Orang sudah buta, masih harus menerima pelecehan darimu seperti ini, sudahlah, tidak perhitungan denganmu!”

Bagus, kesalahan masih menjadi milik Qiu Dongyue.

Qiu Dongyue memapah Miao Yingdong untuk tidur, tidur siang.

Qiu Dongyue dengan cepat pergi ke ruang tamu untuk memakai baju, lalu dia pergi ke dapur, melihat nanti malam akan masak apa untuk Miao Yingdong.

Malam hari saat makan, Miao Yingdong berkata, “Bagaimana kalau besok main permainan baru?”

“Minatmu terhadap bermain tinggi juga!” Qiu Dongyue berkata sambil makan, “Main apa?”

“Bisa main catur buta?”

“Tidak bisa!”

“Aku ajari kamu!”

“Em, katakan, aku akan belajar baik-baik, setidaknya permainan ini tidak rendah!”

“Catur buta butuh perhitungan, butuh ingatan yang bagus, menyalin papan catur, contohnya benteng bergerak mundur satu garis disepanjang garis vertikal 1, benteng bergerak vertikal dari garis 1 ke garis 2, cannon bergerak vertikal dari garis 2 ke garis 5---“ Miao Yingdong sambil makan, menjelaskan dengan pelan.

Qiu Dongyue mengernyit, sambil mendengar, sambil menanyakan banyak pertanyaan yang tidak dimengerti kepada Miao Yingdong.

Karena untuk bermain catur buta sangat sulit, dia tidak mengerti juga hal yang normal.

Malam ini, Miao Yingdong dan Qiu Dongyue duduk diatas sofa, terus membicarakan tentang catur.

Qiu Dongyue menyadari, saat Miao Yingdong berbicara, irama katanya, sangat berperasaan.

Dia tidak tahan untuk bersandar ke samping, tangan menopang kepalanya, melihat Miao Yingdong berbicara.

Besoknya, Miao Yingdong mulai bermain catur dengan Qiu Dongyue.

Pekerjaan dirumah tidak banyak, juga tidak mencari pembantu, hanya Qiu Dongyue yang sendiri mengerjakan.

Sering kali saat dia melakukan pekerjaan rumah, Miao Yingdong duduk disofa minum teh, mereka berdua sambil melakukan pekerjaan masing-masing, sambil membahas tentang metode catur.

Sering kali pada akhirnya Qiu Dongyue berkata,”Kalah lagi! Ayo main lagi!”

“Kamu pergi cari seseorang, suruh dia buatkan untukku papan yang spesial, tulisannya timbul keluar, dengan begini akan lebih mudah!”

‘Em, baik, kamu beritahu aku cara menghubunginya, aku akan pergi mencarinya.” Qiu Dongyue mencuci tangannya, berjalan ke ruang tamu.

“Ambil pulpen dan kertas!” Miao Yingdong berkata.

Qiu Dongyue tertegun, sebenarnya dia bisa melihat atau tidak?

Jika tidak bisa melihat, untuk apa mengambil pulpen dan kertas?

Beberapa hari ini, Qiu Dongyue sudah melakukan banyak hal, hal yang tidak cocok jika dilakukan didepan dia!

Seperti, seharian dirumah tidak memakai pakaian dalam: kadang-kadang, permintaan Miao Yingdong keterlaluan, dia akan mengejek, dibanding dulu : dia menjadi lebih relaks, malam hari saat melakukan, ekspresi wajahnya terlihat lebih longgar, karena memang sangat nyaman!

Qiu Dongyue mengambil pulpen dan kertas.

“Kamu kemari, duduk didepanku.” Miao Yingdong memerintahkan.

Qiudongyue tidak mengerti, lalu berjalan kesana.

Duduk di sebelah meja, Miao Yingdong duduk di belakangnya, tubuhnya lengket dengan dia, tangan kanannya menggenggam tangan kanan dirinya, mengambil pulpen, “Aku berkata di belakang, menulis didepan, jika ada tulisan yang salah, kamu perbaiki!”

Kata-kata ini dikatakan di telinga Qiu Dongyue, Qiu Dongyue hanya merasa telinganya sendiri memerah, dan geli.

“Bukankah hanya sebuah nama dan nomor telepon saja, kamu tutup matapun bisa menulis dengan benar!” Suara dia sangat kecil dan lembut.

“Tidak bisa menulis dengan benar!”

“Kenapa?”

“Dia bernama Tong Qilin, coba kamu perlihatkan padaku menulis nama ini dengan mata tertutup.”

Baiklah, Qiu Yuedong hanya bisa dibawa oleh dia, menulis nama itu di atas kertas, jika tulisannya berubah arah, dia akan segera menariknya.

Sepanjang proses, hati Qiu Dongyue berdetak cepat!

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu